watch sexy videos at nza-vids!
Download aplikasi gratis untuk Android
INDOHIT.SEXTGEM.COM

Ekspresi Kebebasan Birahi


Tiga tahun sudah Mirna listiana ditinggal mati suaminya Joni hartanto, seorang pengusaha property sukses yg tewas terkena serangan jantung, selama itu pula mirna menjadi single fighter dalam membesarkan ketiga orang anaknya, dan dengan pertimbangan tertentu mirna lebih memilih hidup menjanda ketimbang harus menikah lagi dengan pria lain. meski telah memasuki usia yg ke 40, mirna masih terlihat cantik dan menarik, sebenarnya banyak pria yg tertarik pada mirna, namun mirna telah memutuskan untuk tidak menikah lagi semenjak kematian suaminya.

Bersamaan dengan kematian suaminya pula, praktis semenjak saat itu segala urusan perusahaan mirna lah yg menanganinya, mirna menjadi pemilik tunggal sekaligus direktur diperusahaan tersebut, walaupun sebetulnya mirna tidak memiliki latar belakang pendidikan yg tinggi, apalagi pendidikan ekonomi dan kemanajemenan, suatu disiplin ilmu yg sebenarnya wajib dikuasai oleh seorang pengusaha property yg bersekala menengah seperti dirinya, namun kelebihan mirna adalah memiliki kecerdasan, keuletan dan mau belajar, sehingga dalam waktu singkat mirna dapat menguasai seluruh pekerjaan mendiang suaminya, bahkan beberapa waktu terakhir perusahaan tersebut mencapai angka kemajuan yg cukup signifikan.

Bila dilihat masa lalu mirna, sebenarnya dulu mirna hanyalah seorang wanita simpanan joni hartanto yg sudah memiliki istri namun tidak memiliki anak, sejak kelas 2 SMU mirna sudah menjadi WIL joni, sampai akhirnya ia hamil, sehingga joni menikahi mirna secara resmi, joni menikahi mirna bukan semata-mata hanya untuk mempertanggung jawabkan kehamilan mirna, namun memang karna joni dengan tulus mencintai mirna, terlebih lagi anak yg dikandung mirna yg bakal menjadi darah dagingnya sendiri, yg hampir 10 tahun perkawinannya dengan istrinya tidak dikaruniai anak, itulah alasan utama joni, disamping juga mirna memang pandai memuaskan joni diranjang, sehingga joni dibuat tergila-gila oleh wanita muda itu.
Tak ayal, keputusan joni itu mengakibatkan istri joni tidak terima dan minta untuk diceraikan, yang akhirnya pergi bersama dengan hampir seluruh harta joni yg sebelumnya memang atas nama istrinya, namun joni tidak mempermasalahkan itu, dia merasa semua adalah kesalahannya, kini hanya mirna yg ia miliki, dengan calon jabang bayi itu tentunya, dan untungnya masih ada perusahaan yang masih dia pegang.

Berawal dari nol, dengan tinggal dirumah kontrakan bersama mirna yg sedang mengandung, joni bekerja keras, alhasil perusahaannya maju pesat, bahkan berkembang menjadi lebih besar daripada sebelumnya, yg kadang joni berpikir kelancaran usahanya hingga menjadi berkembang begitu pesat merupakan rejeki yg datang dari istri dan anaknya yg sekarang ini, walaupun sebetulnya itu hanyalah sugesti joni belaka, yg sebenarnya terjadi adalah memang disaat itu joni begitu giat bekerja, bahkan bisa dikatakan sebagai gila kerja, hal yg memacunya adalah karna tanggungan istri dan anak yang masih belum punya rumah pula, sehingga joni bekerja seperti kesetanan untuk bisa memberikan yg terbaik kepada istri dan darah dagingnya.
Berbeda dengan disaat joni bersama istrinya yg terdahulu yg tanpa anak, waktu itu semangat kerja joni tak terlalu tinggi dan terkesan hanya mengikuti alur saja, ditambah lagi dengan gemarnya joni pergi ketempat-tempat hiburan untuk sekedar meredam rasa bosannya dalam hidup yg tanpa anak.

Dari hasil buah cinta joni dengan mirna, menghasikan gadis cantik bernama Putri permata saskia (Puput) yg sekarang berusia 19 tahun, kemudian anak kedua adalah seorang pemuda tampan bernama Erwin satrionegoro 17 tahun, dan sibungsu adalah seorang gadis yg tak kalah cantik bernama Asnalina sekarwangi (Lina) 15 tahun.

Sebagai wanita yg sedang memasuki masa puber kedua, mirna masih memiliki hasrat seksual yg harus dipenuhi, dan untuk memenuhi hasratnya tersebut mirna lebih suka melampiaskannya dengan alat bantu seks, yg beberapa dibelinya diluar negri saat urusan bisnis, dan sebagian lagi dibelinya via internet, mirna juga gemar mengkoleksi berbagai macam material porno seperti film, majalah dll.
Saat hasrat seksual mirna timbul, biasanya mirna memutar video porno dikamarnya yg telah dilengkapi dengan blueray player, lengkap dengan tv berukuran super besar. Mirna menyaksikan film porno sambil memainkan vaginanya dengan alat bantu seks koleksinya.
Seperti pada malam itu, mirna duduk disofa kamar dengan tanpa selembar benangpun, sementara tangan kanannya menancapkan dildo (konto-kontolan) dan mengocoknya maju mundur didalam lubang memeknya yg sudah mulai basah berair, sementara pada layar tv dihadapannya film porno jenis hardcore sedang diputar.
Mirna duduk dengan mengangkangkan kedua kakinya sambil terus mengocok-ngocok dildu didalam memeknya diikuti dengan desahan yg keluar dari bibir seksinya, sesekali dari mulutnya bergumam .
“ Aaaahhhh…asiiiiikkk.. iya hajar terus, kamu memang actor porno idolaku..” gumam mirna menyaksikan tayangan film porno, yg saat itu adegan seorang actor porno pria terkenal sedang menggarap tiga wanita sekaligus.
“ Iya..hajar cewek-cewek itu.. iya betul, kamu entot pantatnya…hajar yg keras..” mirna semakin bernafsu saat menyaksikan actor tersebut menyodomi wanita-wanita artis porno dalam film itu.

Pada saat yg bersamaan, Erwin anak kedua mirna melintas didepan kamar ibunya, seraya langkahnya terhenti saat didengarnya sayup-sayup seperti suara orang yg sedang berhubungan badan seperti yg sering ia saksikan difilm porno dikamarnya.
Dengan penasaran didekatkan matanya kearah lubang kunci kamar ibunya, Erwin begitu terperanjat saat menyaksikan pemandangan yg ia saksikan didalam kamar ibunya, bagaimana tidak, dalam penglihatannya ibunya yg bertubuh indah dan cantik sedang duduk disofa sambil telanjang dan mengocok-ngocok memeknya dengan dildo sambil menyaksikan film porno.

Hingga beberapa saat Erwin menyaksikan ibunya dari lubang kunci, Erwin mengintip dengan menjadikan lututnya sebagai tumpuan untuk menyesuaikan dengan tinggi lubang pintu yg hanya sebatas perut, hingga nafsu birahinya naik, seraya dipelorotkannya celana pendek boxer yg dipakainya sampai sebatas lutut, tampak mencuat batang kontolnya yg sudah mulai tegak akibat nafsu birahi, dikocok-kocok batang kontolnya dengan tangan kanan sambil menyaksikan aksi ibunya, Erwin memang sejak smp mulai terobsesi dengan kecantikan dan kemolekan tubuh mamanya, sebuah hasrat yg ganjil sebenarnya, bahkan saat onanipun ia sering membayangkan mamanya, keganjilan itu disadari betul oleh Erwin, akal sehatnya sebetulnya menolak untuk itu, ingin selalu dibuangnya jauh-jauh hasrat itu, dia sadar itu adalah ibu kandungnya, dan perasaan itu membuatnya dihinggapi rasa bersalah, bahkan merasa dirinya memiliki kelainan.

Rasa bersalah Erwin bertambah manakala pada kira-kira 3 bulan lalu, saat ia sedang didalam kamarnya menyaksikan video porno di laptopnya, tiba-tiba masuk lina adiknya, gadis abg yg baru duduk dikelas 3 smp. lina masuk secara tiba-tiba dikarnakan keteledoran Erwin sendiri yg lupa untuk mengunci pintu kamar, sehingga dia tidak sempat untuk mematikan tayangan video porno tersebut sementara lina sudah tepat berada dibelakangnya.
“ Nah.. kak Erwin lagi ngapain ayo…ketauan ya, lagi nonton film gituan..” sambil tangannya menepak pundak Erwin, sehingga Erwin kaget setengah mati. Erwin tak bisa berbuat banyak untuk menepis atau membantahnya, sudah tertangkap basah pikirnya, akhirnya dia hanya berlagak santai sambil terus menyaksikan film tersebut. celakanya, lina juga malah ikut nimbrung menonton, terpaksalah Erwin membiarkannya saja daripada nanti dia mengadu kepada mama pikirnya.

Dasar lina anak bungsu yg manja, sedikit nakal, dan segala keinginannya harus dipenuhi, rupanya saat menonton adegan dalam film itu hasrat birahi lina timbul, dan yg lebih gila lagi, dengan enteng dan tanpa dosa dia meminta supaya Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memeknya.
“ Kak Erwin..ayo dong kak..masukin ini lin..pake itunya kakak..” rengek lina sambil mengangkakangkan kedua kakinya, dan rupanya celana pendeknya telah ia lepas, sehingga memeknya yg mungil dan berwarna kemerahan tampak merekah.
“ Eh..jangan gila kamu lin..pake tuh celana..aku ini kakakmu bego…” bentak Erwin
“ Aaahh…kak Erwin..ayo dong, lina pengen cobain nih..sebentar aja..” rengek lina
“ Eh..dasar bandel kamu, cepet... keluar enggak..” bentak Erwin kali ini sambil menendang bibir ranjang, namun hal ini justru membuat lina ngambek.
“ Oke..kalo begitu, nanti lin bilang sama mama, kalo kak Erwin kerjanya cuma nonton film porno aja dikamar, trus juga lin akan bilang kak Erwin ngajak-ngajak aku untuk ikut nonton…” ancam lina yg membuat Erwin sedikit gugup dan bingung hendak berbuat apa.
“ Baiklah kalo begitu, tapi janji kamu jangan ngadu sama mama ya…”
“ Nah gitu dong..itu baru namanya kakak ku yg baik…” puji lina dengan wajah sumringah,
Erwin mulai melepas celana pendeknya sehingga batang kontolnya yg sedari tadi dia menonton film porno masih ereksi, tampak tegak mencuat, lina memandangnya dengan terkesima
“ Ayo cepet kak masukin..dah gak tahan nih…” rengek lina.
Sementara Erwin naik keranjang dan mulai mengangkangi adik kandungnya tersebut
“ Lin..aku belum pernah nih…kamu udah pernah belum..?” tanya erwin bimbang
“ Aku belum pernah kak…makanya aku kepingin coba…” jawab lina polos
“ Berarti kamu masih perawan..katanya kalo masih perawan sakit lho lin…bisa sampai keluar darah..” terang Erwin
“Enggak apa-apa kak..kita coba aja…” jawab lina
“Oke kalo begitu…kamu bengkek memekmu pake tanganmu lin, biar lobangnya keliatan..” pinta Erwin supaya lina menyibak memeknya dengan kedua tangannya untuk mempermudah masuknya kontol Erwin.
Lina menuruti apa yg dikatakan Erwin, sehingga lubang memeknya yg mungil menjadi sedikit bertambah lebar di sibak oleh kedua tangan lina, dan Erwin mulai menekan batang kontolnya kedalam lubang memek adiknya, namun rasanya begitu sulit walaupun batang kontolnya sudah keras berdiri, mungkin disebabkan memek lina yg masih perawan dan juga masih minimnya pengalaman Erwin yg memang belum pernah melakukan hal tersebut, akhirnya Erwin meludahi telapak tangannya dan melumuri batang kontolnya dengan maksud untuk memberi pelumasan, alhasil blessss…masuk juga akhirnya batang kontol Erwin menembus selaput dara adik kandungnya yg dibarengi dengan teriakan kesakitan lina
“ Aduuuuhhh….kak..koq sakit sih….aaeeeennngggg…” jeritnya menahan sakit, sementara cairan darah mulai mengalir dari vaginanya menodai sprei yg berwarna putih.
Sementara Erwin mengocok batang kontolnya maju mundur seperti adegan dalam film porno yg sering ia saksikan
“ Kak..udah kak berhenti….” Jerit lina tak tahan menahan sakit, namun Erwin tetap menggoyang pinggulnya maju mundur, dan hanya kira-kira satu menit tubuh Erwin mengejang bertanda pemuda itu telah mencapai klimaks croooottttt….crooottttt… keluarlah air mani Erwin membasahi lubang memek adiknya disertai lenguhan panjang
“ Aaaaaahhhhh….…” gumam Erwin, dan akhirnya goyangannya terhenti yg menandakan tuntasnya puncak kenikmatan yg didapat.

Lalu Erwin mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina, terdapat sedikit cairan darah yg melekat pada batang kontolnya, sementara lina menangis karna rasa sakit yg dideritanya.
“Aduuuuhhhh….koq sakit sih kak…aduhhh…” rengeknya, yg membuat Erwin tak tega dan merasa menyesal telah melakukan itu. Yg bisa dilakukan Erwin hanya memeluknya dan mengecup keningnya, dengan harapan dapat mengurangi rasa sakitnya.
Semenjak itu Erwin merasa bersalah dan merasa berdosa telah memerawani lina yg adalah adik kandungnya sendiri, dan sampai saat ini hanya sekali itu ia melakukannya, dan untuk selanjutnya dia tidak pernah ada keinginan untuk berhubungan badan dengan lina, begitupun dengan lina, lina merasa kapok untuk meminta lagi kapada kakaknya, namun rasa kapok lina dikarnakan rasa sakit yg dialaminya itu, lina seorang gadis belia yg berpikiran praktis dan polos, kalau dia suka dia lakukan, kalau dia tidak suka tidak akan dia lakukan, kalau itu dirasa enak maka akan dilakukannya lagi, kalau tidak enak, tidak akan. Mungkin saja apabila saat Erwin memerawaninya waktu itu dia merasakan nikmat, dan tidak sakit, sudah barang tentu pasti dia akan memintanya lagi, walau dengan cara apapun.

Beberapa kejadian-kejadian itulah yg membuat Erwin merasa terhukum oleh rasa bersalahnya, adik dan mama, mengapa harus dengan mereka pikirnya, mengapa tidak dengan orang lain, okelah untuk lina dia sudah bisa melupakannya, sejujurnya dia tidak terlalu tergoda dengan kecantikan lina, walaupun teman-teman Erwin banyak yg tertarik dengan adiknya itu, baginya lina tetaplah seorang adik, dan semenjak kejadian itu linapun tidak lagi pernah mengusiknya, dan kami menganggap itu tidak pernah terjadi, namun..bagaimana dengan mama, semakin ia berusaha untuk melawan hasrat itu, mama seolah justru semakin menarik perhatiannya, semakin mengusik mimpinya, seperti menggoda… seperti yg sering Erwin lihat mamanya hanya mengenakan daster tipis sehingga lekuk-lekuk tubuhnya terlihat jelas, dia juga sering melihat mamanya mengenakan celana hotpan yg amat pendek dan ketat sehingga memperlihatkan pahanya yg mulus dan indah, mungkin tiada maksud mamanya untuk menggoda Erwin, namun tidak dengan Erwin, darah mudanya terbakar bila melihat mamanya seperti itu.

Terakhir pada saat ini, yg benar-benar membuat Erwin lepas kendali dan tak kuasa untuk melewatkan momen ini. Bagaimana tidak, kali ini dia benar-benar menyaksikan mamanya telanjang bulat dan..aahh, sedang masturbasi dengan begitu rupa.
“…uuuhhhh..andaikata aku dapat memeluk tubuh itu, pasti aku akan…aahh..” pikirnya sambil beronani mengocok-ngocok batang kontolnya dgn tangan kanannya.
“ Mamaaaa….mengapa kau membuatku begitu gila, oh mama kamu memang betul-betul sempurna..bahagia betul laki-laki yg bisa tidur denganmu….” Erwin membatin, sementara tatapannya semakin liar dibalik lubang kunci, nafsunya semakin berkobar.
Bermaksud agar lebih leluasa menahan keseimbangan tubuhnya yg berdiri hanya dengan lutut sambil mengocok batang kontolnya, Erwin mencoba meraih gagang pintu sebagai pegangan, sial… ternyata mamanya lupa mengunci pintu tersebut, dan yg terjadi adalah begitu gagang pintu itu tertekan, pintu terbuka dengan seketika karna dorongan tubuh Erwin, yg membuat Erwin terjerembab kedalam.
Sementara mama Erwin didalam yg sedang asik menikmati masturbasinya begitu kaget bukan kepalang, hampir seperti meloncat dari sofa, bertambah kaget ketika melihat anak laki-lakinya jatuh berbaring dengan batang kontol berdiri.
Begitu gugup Erwin saat itu, begitu berdiri langsung dikenakannya kembali celananya, sementara mamanya masih terbengong dalam keadaan masih telanjang bulat, dan tak tau harus berbuat apa, dan masih belum paham apa yg sebenarnya terjadi.

Kini Erwin yg tertunduk malu, bingung bagaimana ia harus menjelaskan semua ini.
“ Ma..maaf ma.. Erwin tadi..mmm..anu..” hanya itu yg keluar dari mulut Erwin, sementara mirna mulai dapat membaca situasi, terutama saat mengapa Erwin menurunkan celananya dan batang kontolnya berdiri tegak, ya..mirna mulai paham bahwa sebelumnya Erwin mengintip dirinya sambil beronani.
Mirna hanya menatap Erwin yg sedang tertunduk diam, kemudian merenung sejenak, hingga bibir seksinya yg membuat Erwin selalu terobsesi untuk melumatnya, mulai berkata
“ Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur, gak usah bohong..sedang apa kamu tadi..?” Tanya mirna, dengan masih dalam keadaan telanjang bulat.
“ Anu ma..erwin tadi..emmm..ngintip mama sedang….mmm..” hanya itu yg keluar dari bibir Erwin yg gugup.
“ Terus..kamu ngintip sambil ngapain..?” kembali mirna bertanya, dengan masih memegang dildo yg tadi digunakan untuk mengocok memeknya.
“ Sambil..mainin burung Erwin ma…” jawab Erwin pasrah, dia merasa tak ada gunanya lagi berbohong, toh sudah terlanjur tertangkap basah, Erwin hanya membayangkan pastinya mamanya akan marah sekali padanya, dan entah hukuman apa yg akan diberikan padanya, Erwin masih ingat beberapa bulan yg lalu, saat dia ikut-ikutan tawuran bersama teman-teman sekolahnya hingga keningnya luka akibat lemparan batu, mirna begitu marah besar saat itu, dan ia diberi hukuman dengan tidak diberi uang jajan selama satu bulan.
Namun mengapa sampai saat ini mama belum memperlihatkan sikap marahnya, pikir Erwin yg membuatnya sedikit lega, namun juga agak heran, dan keheranan Erwin bertambah saat mirna tiba-tiba mendekatkan bibirnya ditelinganya, dan bertanya dengan lembut.
“ Erwin..kamu suka dengan mama sayang….? ” Bisik mirna, sambil mendekatkan mulutnya ketelinga Erwin, sehingga hangatnya hembusan nafas mirna terasa di telinganya.
“ Mmmm…maksud mama..suka bagaimana, ma..? ” Tanya Erwin dengan gugup, dan masih belum yakin dgn apa yg dimaksud mamanya, walaupun sebenarnya Erwin begitu tergoda dengan cara mamanya itu, dan Erwin mulai paham kearah mana tujuan pertanyaan mamanya itu, namun dia butuh kepastian, semoga yg dikatakan mamanya memang benar seperti apa yg dia tangkap, hingga jantungnya berdebar, menanti kepastian… kepastian yg diharapkan.
Dan sepertinya kepastian yg didapat Erwin benar seperti apa yg diharapkan, jawaban itu didapat saat tangan mirna masuk kedalam celana pendeknya dan menggenggam batang zakarnya yg hanya separuh berdiri, jantung Erwin tambah berdegup kencang, namun dalam hatinya masih belum percaya apakah ini sekedar mimpi ataukah kenyataan.
“ Kamu harus jawab yg jujur sayang…kamu suka sama mama..? kamu tau kan apa yg mama maksud sayang….” Tanya mirna kali ini sambil lidahnya menjilati dengan lembut daun telinga Erwin, sehingga Erwin menggelinjang dan batang kontolnya berdiri tegak, yg masih dalam genggaman mirna.
“ Iya ma…erwin suka mama…” jawab Erwin sambil menikmati kocokan tangan mirna pada batang kontolnya.
“ Jawab yg jelas…suka apa..” kali ini dibarengi dengan menggosok-gosokan buah dadanya yg besar bulat dilengan Erwin, yg membuat Erwin semakin “terbakar”
“ Suka sama kecantikan mama..suka kemolekan tubuh mama..suka bibir mama yg seksi..aahhhhhh ” jawab Erwin sekenanya, namun jujur.
Seketika mirna menghentikan aksinya, dan mengajak anak laki-lakinya itu untuk duduk di sofa, dan memberinya minum segelas air putih agar Erwin bisa lebih tenang.
“ Baiklah Erwin..sekarang kamu jawab yg jujur...ikuti kata hatimu.. Kamu katakan pada mama, apa yg ingin kamu lakukan pada mama saat ini..?
“ Ingat Erwin turuti apa kata hatimu..bebaskan hatimu dari aturan-aturan dan norma-norma yg ada, bebaskan hatimu… kamu enggak perlu merasa bersalah, gak perlu merasa punya kelainan atau apapun itu..” jelas mirna, sambil merapatkan tubuhnya pada Erwin.
“ Erwin ingin sekali berhubungan badan dengan mama, Erwin sangat merindukannya ma..sudah lama Erwin menginginkannya itu.. tapi Erwin malu, mengapa keinginan itu harus dengan mama..” jelas Erwin mengungkapkan isi hatinya dengan jujur, seperti yg diharapkan mirna.
“ Upppsss…kamu enggak perlu merasa bersalah Erwin..sudah mama katakan, bebaskan hatimu, tak perlu terikat oleh aturan-aturan yg ada..” terang mirna kepada Erwin agar dia tak perlu merasa rendah diri dengan keinginannya itu, dan tak perlu merasa itu adalah suatu aib yg memalukan.
“ Lalu..kalau itu memang bisa kamu lakukan..dan mamamu ini sudah ada dihadapanmu, dan siap melayani apapun yg kamu inginkan, kamu harus jawab pertanyaan mama, ingin kamu apakan saja mama? Kamu tau maksud mama kan..coba jawab yg diteil, dan dengan bahasa yg gamblang, gak usah diperhalus segala, pake bilang “berhubungan badan” segala, sebut aja “ngentot” gitu, itu mama lebih suka..” terang mirna, yg membuat Erwin sedikit terkejut saat mamanya menyebutkan kata “ngentot”, karna Erwin tidak pernah membayangkan sedikitpun bahwa kata-kata seperti itu dapat keluar dari mulut mamanya.
“ Mmm..anu ma..erwin mau ngentotin memek mama, mau jilatin memek mama, mau masukin kontol Erwin dimulut mama, mau mencium bibir mama…juga mau…” Erwin berpikir beberapa saat, namun mirna segera memotongnya.
“ Oke, cukup..nah begitu..gak apa-apa itu bagus..nanti kamu bisa mendapatkan semua keinginanmu itu, mama akan selalu memberikan apa yg kamu inginkan sayang…” sambil mirna mengecup bibir anaknya dengan mesra.
Sementara adegan seks dalam tayangan film porno pada layar tv masih berlangsung, Mirna mulai menarik celana pendek yg dikenakan Erwin, dan menyuruh Erwin agar melepas juga t-shirtnya, sehingga tampak batang kontol Erwin yg besar berdiri tegak
“ Woooww.. gila kamu Erwin, ternyata kontolmu besar juga ya..punya papamu dulu aja enggak sebesar ini ” seraya dielus-elusnya dengan lembut batang kontol itu.
“ Erwin, kini mama akan mewujudkan salah satu impianmu, yaitu akan mama masukin kontol kamu kedalam mulut mama, lalu akan mama kulum.. itu kan yg kamu mau sayang…” seraya mirna bangun dari sofa dan berjongkok dengan kepala menghadap kekontol anaknya, dengan terlebih dahulu lidahnya menyapu sekujur batang kontol Erwin hingga buah pelirnya pun tak luput dari jilatan lidahnya.
Dan akhirnya dimasukannya batang kontol itu kedalam mulutnya dan dilumatnya, dan digerakannya kepalanya maju mundur, sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh mulut mirna.

Erwin begitu menikmati hisapan mulut mamanya, hingga tanpa disadarinya dari mulutnya keluar kata-kata yg mengekspresikan kenikmatannya
“ Aduuuhhhh…ma..enak ma…enak banget…aaahhh..mama emang hebat…” sambil Erwin duduk disofa dan tangannya mencengkram rambut ibunya yg sedang meng”karaoke” batang kontolnya
Semakin liar mirna menghisap batang kontol Erwin, sampai kepala zakar Erwin menyentuh pangkal tenggorokan mirna, sesekali dimasukannya seluruh batang kontol Erwin hingga hanya menyisakan biji pelirnya saja yg masih berada diluar mulut mirna, itupun sudah menempel rapat pada bibir mirna, untuk kemudian kembali dikocok-kocoknya maju mundur, air liur mulai menetes keluar melalui sela-sela mulut mirna, hingga gerakan kontol Erwin yg dikocok dalam mulut mirna menimbulkan irama kocokan yg keras ghlogg…ghlogg…ghlogg…
Erwin begitu terpesona melihat begitu dahsyat dan begitu ahlinya mama dalam mengoral batang kontolnya, dimata Erwin mamanya tampak begitu seksi dan menggairahkan dengan batang kontol berada dimulutnya, tak kuasa bagi Erwin untuk tidak mengecup mulut seksi mamanya saat itu, seraya diangkatnya kepala mirna mendekati wajahnya dan langsung Erwin memagut mulut mamanya itu dengan rakus, ditelan dan dihirupnya semua air liur ibunya yg berada dalam mulutnya, masih kurang puas dijilatinya air liur yg membaluri dagu dan pipi mamanya, untuk kemudian diturunkannya kembali wajah mamanya kebawah kearah selangkangannya untuk kembali mengoral batang kontolnya.

Beberapa saat kemudian mirna agak menarik paha Erwin, sehingga bokong Erwin tdk lagi bertumpu pada sofa, tapi punggung erwinlah yg kini bertumpu pada sofa, lalu mirna mengangkat bokong Erwin sehingga lubang pantat Erwin terlihat mencuat.
“ Erwin..ini salah satu yg dulu membuat papamu tergila-gila pada mama…” seraya lidah mirna diarahkan pada lubang dubur Erwin, lalu dijilatinya dubur Erwin, sehingga membuat Erwin begitu nikmat, separuh mata Erwin terpejam menikmati lubang anusnya dijilati mamanya.
“ Aaaaaahhhh…mama..enak ma…terus ma, aduuuhhh..ma enak banget sih…mmmmmm..” gumam Erwin menahan nikmat yg tak terkira.
Melihat reaksi Erwin yg seperti itu, mirna semakin bersemangat menggarap anus Erwin, dimasukannya ujung lidahnya kedalam anus anaknya tersebut dan digerakannya maju mundur, sesekali diputarnya lidah itu menyapu rongga-rongga lubang anus Erwin, sehingga Erwin semakin tdk karuan hingga kepalanya bergelinjang-gelinjang.

Hingga beberapa saat lamanya mirna meng oral batang kontol dan anus Erwin, seketika mirna berdiri dan mengecup bibir Erwin dengan mesra, seraya digelitiknya daun telinga Erwin dan membisikan sesuatu dengan mendesah dan mesra
“ Erwin sayang..anak mama yg ganteng.. sekarang saatnya kamu jilatin memek mama ya sayang… itu juga kan yg menjadi impianmu sayang….” Bisikan seksi yg membuat angan Erwin melayang dan sahwatnya semakin tinggi.
“ Iya ma..erwin juga udah kepingin banget jilatin memek mama yg indah ini..” jawab Erwin sambil mengusap lubang memek mamanya dengan jari-jari tangannya. Sejurus kemudian mirna memposisikan dirinya duduk disofa dengan kedua kakinya mengangkang lebar sambil menyibak lubang memeknya dengan kedua tangannya, sehingga lubang memek mirna yg berwarna kemerahan tampak merekah mencuat, sebuah pemandangan yg begitu indah dan mempesona bagi Erwin, ternyata bentuk lubang memek mamanya jauh lebih indah dan menggoda dari yg selama ini dia bayangkan dalam onaninya.
“ Ayo, sayang..jilatin dong, memek mama.. mama juga udah enggak tahan nih…” tantang mirna sambil sesekali menyapu bibirnya dengan lidah, hingga begitu terlihat menggoda dan menantang.
Erwin segera berjongkok dengan mata tertuju kearah lubang memek mamanya, dipegangnya paha kiri dan kanan mirna dengan kedua tangannya sementara wajah Erwin didekatkannya pada lubang memek mirna, ditatapnya tanpa berkedip, setelah puas menatap, dihirup dengan hidungnya aroma memek mamanya itu sambil memejamkan matanya, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menjilati lubang memek mirna.
Dengan rakus Erwin menjilati lubang memek mirna, sementara mirna menikmati jilatan pada memeknya sambil tangan kanannya menjambak rambut Erwin, sementara tangan kirinya digunakan untuk meremas-remas buah dadanya sendiri, mulai keluar ocehan-ocehan spontan dari bibir seksi mirna dalam menikmati sensasi yg diberikan anaknya itu, karna walaupun Erwin belum berpengalaman dalam soal seks, tapi Erwin sering menonton film porno, dan banyak membaca material-material porno, sehingga dengan lancar dan tanpa kaku Erwin begitu lihai memain-mainkan lidahnya dalam memek mirna.
“ Aaaahhh…terus sayaaaaang…aahhh..kamu pinter sayang..kamu belajar dimana sih…? ” gumam mirna menikmati jilatan yg cukup lihai dari Erwin.
Sementara lidah Erwin semakin lihai saja bergerilya didalam memek mirna, dijilatnya juga klitoris mirna, sambil sesekali digigitnya dengan lembut hingga membuat mirna mengelinjangkan tubuhnya dan memekik manja.
“ Aaauwww…ih..sayang.. kamu nakal ya.. kamu gigit-gigit itil mama ya..auuww..” tapi enak sayang, kamu pinter banget sih…aduh..auuww..gila kamu sayang…ahhh..” Erwin semakin bersemangat melihat ekspresi dan reaksi mamanya seperti itu, sebuah ekspresi manja yg membuat Erwin semakin gemas untuk menggigit-gigit lembut klitoris mirna.
Hingga lidah Erwin kini mulai memasuki rongga-rongga bagian dalam memek mirna, disapunya area dinding-dinding vagina mirna, yg juga membuat mirna begitu nikmat merasakannya. Sampai akhirnya Erwin mulai berpindah mengarahkan lidahnya kearah sela-sela selangkangan mirna, turun terus sampai kepaha lalu lutut, betis dan akhirnya lidah Erwin menjilati jari-jari kaki mamanya yg indah dihiasi pewarna kuku berwarna merah yg membuat bertambah seksinya penampilan mirna, lalu mulai dihisapinya jari jemari kaki ibunya satu persaatu, sebetulnya cara itupun diadopsi Erwin dari salah satu adegan porno yg pernah ia saksikan, sementara mirna hanya menikmati dan menyaksikan ulah anak laki-lakinya itu sambil menggosok-gosok memeknya dengan tangan kanan, sampai mirna tertawa manja menahan geli manakala Erwin mulai mengangkat kaki mirna dan menjilati telapak kaki ibunya itu.
“ Hi..hi..hi..hi.. auuww..geli Erwin aah.. hi..hi..hi.. nakal kamu ya..auw..” Erwin semakin senang melihat tingkah manja mamanya
“ Gak apa-apa ma…erwin cuma mau buktiin katanya surga itu ada dibawah telapak kaki ibu.. he..he..he..” goda Erwin sambil terus lidahnya menar-nari .
“ Hi..hi..hi.. bisa aja kamu..tapi kurang tepat win, yg benar surga itu ada di memek ibu.. coba kamu pilih mana, pilih telapak kaki atau memek ayo…” goda mirna, membalas candaan Erwin.
“ He..he..he.. jelas pilih memek dong ma…” jawab Erwin seraya melepas kaki mamanya dan kembali mengarahkan mulutnya kememek mamanya.
“ Hi..hi..hi.. kamu memang pinter sayang, memang didalam memek inilah kamu akan menemukan surga yg sesungguhnya Erwin..suatu kenikmatan yg membuatmu bahagia..” sambil tangan mirna membelai kepala Erwin yg kembali menjilati dan menciumi dengan gemas lubang memeknya.

Hingga beberapa saat Erwin menjilati memek mirna, sampai akhirnya mirna menarik kepala Erwin hingga wajah mereka saling berhadapan, seraya mirna mengecup bibir Erwin dan berkata dengan lembut dan menggoda.
“ Sekarang kamu jilatin lubang pantat mama ya sayang..kamu mau kan melakukannya..?”
“ Dengan senang hati ma..erwin akan jilatin anus mama yg indah itu, Erwin memang mengharapkannya ma..” jawab Erwin, yg langsung dikecupnya bibir Erwin oleh mirna, karna mirna begitu bahagia mendengar jawaban Erwin yg ternyata juga mendambakan untuk menjilati lubang anusnya, karna itu juga merupakan salah satu kesukaan paporit mirna saat menikmati lubang anusnya yg dijilati oleh lembutnya sapuan lidah.

Seraya mirna yg masih dalam posisi duduk disofa kemudian menaikan kakinya keatas dan agak mengangkat pantatnya, dengan punggung mirna yg bertumpu pada sofa, dengan demikian pantat mirna mencuat memperlihatkan lubang duburnya yg sesekali kembang kempis seiring tarikan nafas mirna.
Begitu bernafsu Erwin melihat posisi mamanya seperti itu, dengan dibawah cahaya lampu yg terang dikamar itu, tampak bagi Erwin lubang dubur mirna merupakan suatu pemandangan indah yg dapat memberikan kesejukan pada jiwanya.
“ Ayo dong sayang…dijilatin dong lobang pantat mama..jangan dipelototin aja..mama udah enggak sabar nih…” pinta mirna dibarengi dengan senyuman genitnya yg menggoda, yg membuat birahi Erwin semakin tinggi, sehingga dibenamkannya wajahnya kedalam anus mirna, diciumnya aroma anus tersebut dengan menarik nafas dalam, dan dinikmatinya aroma khas dubur yg saat itu justru membuat gairah syahwat Erwin semakin memuncak, hingga akhirnya dijulurkannya lidahnya untuk menyapu seluruh permukaan anus mamanya, tak puas hanya menjilat, seraya ditempelkannya mulutnya sehingga menutupi seluruh permukaan lubang anus mirna untuk kemudian sryyuuff…dihirupnya dengan kuat, sehingga membuat mirna terpekik kaget, karna seolah-olah lubang duburnya seperti tersedot.
“Aawww…gila, kamu apain sayang…ih..auuww.. hi..hi..hi..auwww..nakal kamu.. eh..jangan disedot sayang ..ah..nanti keluar itunya lho..hi..hi..hi… auw..tapi asik sih..” jerit mirna diselingi tertawa manja, yg membuat Erwin semakin suka menggoda mamanya.
“ Biarin kalo keluar itunya…nanti Erwin makan sekalian..he..he..he..” goda Erwin.
“ Ih..jorok ah..kamu..hi..hi..hi…tapi asik sayang..terusin deh…aaaaahhh…” mirna semakin menikmati sensasi yg dilakukan Erwin sambil kedua tangannya meremas rambut Erwin.

Kini Erwin mulai memasukan lidahnya kedalam anus mirna dan menggerak-gerakan lidahnya maju mundur.
Hingga beberapa saat Erwin “mencicipi” anus mirna, akhirnya mirna menarik kepala Erwin dan memeluknya dengan mesra seraya mulut mereka saling berpagutan.
“Erwin..kamu pinter sekali sih menjilati pantat mama…mama bener-bener terbuai dibuatnya..belajar dari mana kamu…?” puji mirna, sambil berpelukan mesra bagaikan sepasang kekasih yg sedang dimabuk asmara.
“Belajar dari film aja koq ma..” jawab Erwin sambil tangannya meremas-remas buah dada mirna yg sebelumnya hanya bisa dia bayangkan saja.
“Iiihh…dasar kamu, kamu sering nonton film porno ya…?”
“He..he..he..iya ma..mama juga tuh..” sambil Erwin menunjuk pesawat tv yg masih masih memainkan adegan porno dari blueray yg diputar mirna.
“ Ih..bisa aja kamu..nanti kita praktekin ya..adegan-adegan dari film porno yg suka kamu tonton itu..” seraya mirna bangkit berdiri dan menarik tangan Erwin untuk mengikutinya keranjang.
“ Ayo..sayang kamu entotin mama ditempat tidur..kamu pasti udah gak sabar kan…mama juga udah enggak tahan nih..pingin ngerasain kontol kamu…” dengan sigap Erwin mengikuti langkah mamanya untuk naik keatas ranjang, kemudian mirna menelentangkan tubuhnya dan mengangkangkan kedua kakinya sehingga memeknya merekah siap untuk dientot.
Erwin begitu bernafsu menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu, yg berbody aduhai, kulit putih mulus dan masih kencang berisi pula, warna memeknya yg kemarahan sangat kontras dengan kulitnya yg putih, sehingga langsung diposisikannya tubuh Erwin untuk mengangkangi mamanya dan mengarahkan batang kontolnya kedalam lubang memek mirna.
“ Rileks..ya sayang…kamu jangan terlalu tegang begitu…kuasai dirimu… oke, sekarang kamu mulai tekan kontolmu…” mirna memberikan sedikit bimbingan pada Erwin agar bisa lebih menikmati permainan seks dengan santai, mungkin karna Erwin masih belum berpengalaman, sehingga mirna dapat merasakan bahwa Erwin agak sedikit gugup.
Dan akhirnya blesssss…masuklah batang kontol Erwin menembus lubang memek mamanya yg sudah tiga tahun tidak dimasuki oleh batang kontol, kecuali kontol-kontolan silicon yg dikoleksinya.
Erwin mulai menggerak-gerakan pinggulnya naik turun untuk mengocok batang kontolnya didalam lubang memek mirna, sementara mirna membantu membimbingnya dengan memegang bokong Erwin dengan dua tangannya dan menekannya, sehingga masuknya kontol Erwin menjadi lebih tandas, karna bantuan mirna yg ikut membantu menekan pantat Erwin.
“Uuuuuhhh…terus goyang sayang….kontol kamu enak banget sih…mmmm..uuuhhhh…” kicau mirna, memeknya mulai basah oleh cairan birahi mirna sehingga goyangan kontol Erwin menjadi lebih lancar dibandingkan sebelumnya yg masih agak peret, Erwin terus memompakan pinggulnya maju mundur sambil tangannya mengangkat kedua paha mirna, sehingga semakin mantap saja Erwin mengocokan kontolnya didalam memek mamanya, sementara mirna semakin “cerewet” berkicau mengekspresikan kenikmatan yg dirasakannya, kicauan mirna yg mengeluarkan kata-kata kotor dan jorok justru semakin membuat Erwin bergairah, bagi Erwin kata-kata itu bagaikan kata-kata indah yg membangkitkan nafsunya.
“ Ayo terus sayang…entot terus lubang memek mama..tancapkan kontolmu kedalam memek mamamu ini..aaahhh…”
“Uuuuhhh…enak kan sayang…enak kan…udah mama bilang, surga itu ada didalam memek mama…mmmmm aaaahhhhh..”
“Ayo sayang…entot terus, entot memek mamamu ini..memek yg 17 tahun lalu mengeluarkan kamu..sekarang kamu entotin ya sayang…enak ya..mmmmmmaahhhh”
Begitulah beberapa kicauan yg keluar dari bibir seksi mirna yg tiada hentinya, ada saja yg diucapkannya, yg membuat Erwin semakin bersemangat menyetubuhi mamanya, sehingga membuat dia memberikan reaksi yg serupa pula.
“ Iya ma..memek mama enak sekali…dari dulu kalo tau begini, udah Erwin entotin terus memek mama…uuuhhh..uuhh..uhhh…”
“Ma..udah dari dulu Erwin mendambakan untuk mengentot memek mama yg enak ini..udah dari SMP ma..tapi Erwin cuma bisa bayangin aja sambil onani…ahhhhhh”
“Aduh…ma, kontol Erwin terasa nikmat berada dalam memek mama..mama emang betul, surga ada didalam memek mama..bukan ditapak kaki ya ma…uuuhhh..”
Itulah beberapa kicauan Erwin yg terbawa suasana sehingga terpengaruh oleh ocehan mamanya, sehingga dia juga melakukannya, memang dirasakan memberi kenikmatan tersendiri saat mengeluarkan kata-kata itu, kata-kata yg ada dalam benaknya, dan dia rasakan saat menikmati memek mamanya, dengan bisa mengeluarkan kicauan-kicauan itu, Erwin merasakan kebebasannya menjadi lebih sempurna, babas melakukan apa yg ada dihatinya dan bebas mengatakan apa yg juga ada dihatinya, tanpa terbatasi oleh aturan yg mengikat, suatu sensasi yg menggairahkan.

Sekitar sepuluh menit Erwin menghujami memek mamanya, sementara adegan tayangan film porno yg sebelumnya diputar mirna telah selesai, dan hanya tinggal menyisakan gambar berwarna biru bertuliskan SONY pada layar tv, dan seolah kini giliran layar tv itu yg menyaksikan mirna yg sedang beradegan porno dengan putra kandungnya.
Kini mirna merangkul leher Erwin dan mengecupnya, sehingga mereka saling berpagutan berpilin lidah, saling bertukar dan saling meminum air liur mereka, sementara batang kontol Erwin masih mengocok-ngocok lubang memek mamanya, sampai akhirnya mirna menyuruh Erwin menghentikan aksinya sementara.
“Ssayang..stop dulu sebentar..sekarang kamu entot memek mama dari belakang ya…” seraya mirna memposisikan dirinya menungging diranjang itu, namun disaat Erwin ingin beringsut menghampiri mamanya yg sedang menungging, pandangan mata Erwin dikagetkan pada sosok wanita disudut kamar yg sedang duduk di kursi dalam posisi mengangkang mengangkat kakinya dipinggiran kursi, sementara tangan kanannya digunakan untuk mengocok-ngocok dildo didalam lubang memeknya, yg sebelumnya juga digunakan oleh mirna.
“ Ma..kak puput ma..” ujar Erwin kepada mamanya yg sedang dalam posisi menungging siap untuk dihantam dari belakang, agak kaget juga mirna atas kehadiran puput anak gadisnya yg tertua, yg juga adalah kakak Erwin, namun setelah mirna melihat apa yg dilakukan puput, mirna agak sedikit tenang, mungkin dalam hati murni berpendapat bahwa putri sulungnya itu tidak mempermasalahkan perbuatan yg dia lakukan bersama Erwin, dan mirna juga berpikir pasti puput juga tertarik untuk melakukan hal yg sama kepada erwin, kalau tidak, tidak mungkin puput ada disitu menyaksikan mereka sambil memainkan dildo miliknya pula.
Mirna menghampiri puput yg duduk dikursi disudut kamar itu, dan duduk dikursi yg sama dengan puput, sehingga mereka duduk agak berhimpitan, dan dengan lembut mirna menegur puput yg tertunduk dengan keadaan masih tanpa penutup dibagian bawahnya sehingga memeknya yg sudah basah terpampang jelas sementara tangan kanannya masih menggenggam dildo milik mirna
“ Puput..kamu ngapain sayang…koq datang gak bilang-bilang sih..bikin kaget aja..” Tanya mirna sambil membelai rambut puput.
“Habis..mama juga sih, masa begituan sama anak sendiri sih…” jawab puput masih sambil menunduk.
“Jadi puput gak suka, mama ngentot sama Erwin..” Tanya mirna dengan sabar, kali ini jari tangan mirna sambil menyusuri dengan lembut paha puput yg mulus,licin dan putih.
“Ya..tadinya gak suka sih ma, dan sempat kaget juga, tapi setelah puput agak lama disini, kayaknya asik juga sih..” jawab puput dengan agak malu.
“Kamu mau bergabung dengan kita sayang…? mau ngentot sama Erwin…?” Tanya mirna, kali ini jemari tangannya mulai menyentuh belahan memek puput
“Mau dong ma…puput juga udah nafsu dari tadi, untung ada ini..” jawab puput, sambil melirik dildo ditangan kanannya
“Jadi kamu enggak apa-apa ngentot sama adikmu sendiri …?” Tanya mirna lagi.
“Enggak apa-apa lah ma..puput sih asik-asik aja..” jawab puput dengan gaya khas anak mudanya.
“Bagus…jawaban itu yg mama harapkan…selamat bergabung sayang…” seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu.
“Tapi kamu sabar dulu ya sayang…tunggu giliran dulu, mama lagi nanggung nih..abis kontol adikmu itu enak banget sih, nanti juga pasti kamu ketagihan deh..” rayu mirna kepada puput agar merelakan dirinya untuk menunggu giliran.
“ Oke deh ma..puput ngerti..cepet tuh ma..erwin keliatannya juga udah enggak sabar tuh..” sambil puput menepuk pantat mamanya yg berdiri untuk bersiap menuju “medan laga”, sehingga mirna memekik manja.
“Aaww..dasar kamu.. eh put , ngomong-ngomong kamu keliatannya udah gak perawan tuh, emangnya pernah ngentot sama siapa kamu..” Tanya mirna sebelum menaiki ranjang.
“Sama cowok puput dong, ma…” jawab puput enteng, sambil kembali menaikan kakinya kesudut kursi dan mengangkang.
“Oke deh kalo begitu…mama sih gak apa-apa, asal kamu bisa melakukannya dengan bijaksana..maksudnya jangan sampai bunting, soalnya kamu kan masih kuliah…” duduk sejenak mirna sambil menasehati putrinya.
“ Beres deh ma…puput dah ngerti..” jawab puput, sambil melepas t-shirt nya sehingga kini tak selembar benangpun yg menutupi tubuhnya, karna memang puput juga tidak mengenakan bra, sehingga buah dadanya yg ranum dengan pentilnya berwarna merah jambu menyembul indah.
Kini mirna telah kembali diatas ranjang, dan mengecup mesra bibir putranya sambil berkata lembut ditelinga Erwin.
“Entotin lagi memek mama ya sayang…kamu udah gak sabar kan..” seraya mirna menungging, melanjutkan sesi yg tertunda tadi, erwin menghampiri bokong yg indah menantang milik mamanya tersebut, dipegang buah pantatnya, terpesona Erwin dibuatnya dengan keindahan bokong mirna yg memang padat berisi dan berbentuk bak gitar spanyol itu, sehingga tampak bulat saat dalam posisi seperti itu, hingga membuat erwin gemas kemudian meremasnya yg membuat mirna memekik manja, lalu kemudian dipegang batang kontolnya yg berdiri tegak dan diarahkannya ke memek mirna yg menyelip diantara pahanya yg putih mulus tanpa cacat itu, setelah dirasa pas ujung kepala kontol Erwin kedalam lubang memek mirna kemudian blesssss…didoronglah batang kontolnya dan masuk menembus lubang memek mirna yg mendesah lirih saat batang kontol putranya mulai menghujam dinding-dinding vaginanya.
“Aaaahh…enak sayang….terus sayang…kamu mulai goyang sekarang ya…ahhhh” mirna mulai mengoceh, sementara Erwin mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengocok-ngocok batang kontolnya didalam memek mirna sambil kedua tangannya meremas bokong mirna, lebih nikmat memek mirna dirasakan oleh Erwin dalam posisi dogy style seperti itu, dirasakan lebih sempit oleh kontol Erwin, dikarnakan dalam posisi seperti itu lubang memek mirna lebih menyempit oleh jepitan paha mirna, berbeda saat menghantam memek mirna pada posisi mengangkang dimana lubang memek mirna terbuka lebar pada saat itu.

Sementara puput menyaksikan aksi adik dan mamanya yg sedang ber asik masyuk sambil memainkan dildo milik mamanya dan mengocok-ngocoknya didalam liang memeknya dengan kedua kakinya dinaikan diatas pegangan kursi, sehingga posisinya mengangkang, yg membuat lubang memeknya terbuka lebar sehingga mempermudah keluar masuknya kontol-kontolan didalam memeknya.

Semakin cepat kocokan batang kontol Erwin menghujami lubang memek mirna, lebih legit dirasakannya memek mirna dalam posisi nungging seperti itu sehingga Erwin sangat menikmatinya terlihat dari ekspresi wajahnya yg agak mendangak keatas dan mulut sedikit menganga serta mata separuh terpejam, sesekali dari mulutnya juga bergumam tak jelas
“Aaaaahhhh…enak betul ma..kontol Erwin kayak dipijit-pijit maaa…aaahhh” gumam Erwin diselingi juga dengan kata-kata yg tak jelas.
Sementara mirna mulai menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan Erwin, pada saat Erwin menarik pantatnya, mirna juga menggerakan pantatnya maju kedepan, dan pada saat Erwin mendorong pantatnya kedalam memek mirna, mirna juga menggerakan pantatnya kebelakang, sehingga terjadi tumbukan berlawanan antara dorongan Erwin dan dorongan mirna, yg menambah keras dan mantapnya batang kontol Erwin menancap dalam memek mirna, sehingga juga menimbulkan bunyi plok…plok..plok..dari tumbukan yg keras tersebut.

Goyangan tubuh mirna juga ikut membuat buah dadanya yg cukup besar bergoyang –goyang bagaikan buah jeruk bali dipohon yg tertiup angin, sambil seperti biasa dari mulutnya terus bergumam dan merintih menahan nikmat sementara Jari jemari nya mencengkeram sprei tempat tidur dengan kuat.
“ Aaahhh…yess…hajar terus sayang..hantam memek mamamu ini..huh..huh..huh..huh..”
“ Uhhhh…kenapa enggak dari dulu aja kamu entotin memek mamamu sayang..kenapa enggak dari dulu..uhhh…”
“Tega kamu Erwin….tiga tahun mama enggak ngerasain kontol…huh…huh..huhh..aaahh.. .”
Itulah beberapa ocehan mirna yg dilakukannya sambil menggoyang-goyangkan pantatnya maju mundur dengan penuh tenaga dan penuh nafsu dan histeris, sehingga ocehan-ocehannya itu terdengar seperti orang mengumpat, diselingi dengan nafas yg memburu.

Seperti sebelumnya Erwin ikut menanggapi ocehan-ocehan mamanya itu dengan kalimat sekenanya.
“ Iya ma..memek mama juga enak..batang kontol Erwin kaya diurut-urut…ahhh”
“ Mau Erwin juga begitu sih ma… kenapa enggak Erwin minta aja sama mama dari dulu ya ma…...uhh..uhh…uhh…”
“ Mama juga kejam…. Kontol Erwin.. selalu ngaceng ..kalo ngeliat mama..tapi mama acuh aja…uhh…uhh..uhh…” begitu Erwin menanggapi ocehan-ocehan mamanya, sambil terus mengocok pinggulnya dengan kuat, sehingga kata-kata yg diucapkan agak terputus-putus.

Yg juga dibalas lagi oleh mirna
“ Harusnya dulu kamu langsung terkam mamamu ini sayang… kamu langsung tunjukin batang kontolmu yg sedang ngaceng itu… atau langsung kamu pelorotin celana mamamu, lalu kamu entot mamamu saat itu juga…huh..huh…huhh… aaaaahhhhh…”
Begitulah luapan emosi mirna saat menikmati hubungan seks, begitu ekspresionis dalam mengungkapkan rasa, tanpa canggung dan sangat spontan, namun juga histeris, membuat puput yg berada disitu terkesima dan sesekali tersenyum dengan beberapa kata yg diucapkan mamanya, atau kadang sampai menggelengkan kepalanya mungkin dalam hati berkata “ ada-ada saja “ atau mungkin juga dia berpikir “ lebay amat sih mamaku ini..”

Tapi itulah mirna, dia memang memiliki sensitifitas perasaan yg tinggi, dan puput telah paham dengan sifat mamanya itu, mirna akan tampak senang apabila perasaannya sedang bahagia, senyum akan selalu menghiasi bibir indahnya, dan akan tampak begitu sedih apabila memang hatinya sedang berduka, terkadang sampai mengurung diri sambil menangis seharian didalam kamarnya, begitupula apabila sedang marah, mirna tak segan-segan memaki tak karuan, siapapun tak akan berani mendekatinya karna bisa-bisa akan terkena semprot walaupun dia tak melakukan kontribusi apapun atas penyebab kemarahannya itu. dan itu semua sudah dipahami betul oleh anak-anak mirna, dan ternyata hal itu tak jauh berbeda dalam berhubungan seks, saat nafsunya sedang memuncak ekspresinyapun begitu berlebihan.

Beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti , seraya mirna bangkit dari posisi menungging sehingga batang kontol Erwin yg menancap pada memeknya terlepas, dikecupnya dengan mesra bibir anaknya itu dan dibarengi dengan suatu perkataan lembut yg memabukan Erwin.
“ Sayang… sekarang kamu entot lubang pantat mama ya sayang…kamu suka kan..” sambil tangannya mengelus lembut batang kontol Erwin yg masih berdiri tegak.
“ Tentu ma..erwin pingin merasakan juga lubang anus mama, seperti yg sering Erwin lihat dalam film bokep… pasti asik ya ma..” sambil tangan kiri Erwin meraba lubang pantat mamanya.

Mirna kembali pada posisi menungging, seraya memasukan jari telunjuk yg terlebih dahulu dibasahi dengan air liurnya, dikocok sebentar didalam duburnya, untuk kemudian dimasukannya kembali dalam mulutnya, dan dimasukannya kembali dalam duburnya, rupanya mirna bermaksud memberikan pelumasan pada anusnya dengan air ludah.
“ Ayo sayang…anus mama udah siap nih menerima hantaman kontol kamu…” tantang mirna kepada Erwin yg masih menyaksikan dengan takjub lubang anus mirna yg telah dibasahi oleh air liur tersebut.
Erwin memposisikan dirinya dibelakang mirna, menyibak lubang pantat mirna dan dijilatnya sebentar lubang anus itu, untuk kemudian diarahkan batang kontolnya ke anus mirna. Didorongnya batang kontolnya namun dirasa agak sulit hingga meleset, mungkin dikarenakan kurangnya pengalaman dari Erwin, namun mirna segera mengambil inisiatif.
“ Sayang..kamu kesini dulu sebentar…” seraya ditariknya batang kontol Erwin dengan tangan kanan mirna yg masih dalam posisi menungging, lalu dihisapnya kontol Erwin, dan dibaluri dengan air liur mirna.
“Oke sayang….sekarang kamu coba lagi..santai aja ya sayang….” Lalu Erwin kembali mengarahkan batang kontolnya yg basah dilumuri ludah mirna yg kental, sehingga hanya sekali dorong blesssssss….amblaslah batang kontol Erwin ditelan oleh dubur mirna, yg mendesah saat sodokan pertama menghujam analnya.
“ Aaaaaahhhhh….assiikkk..nah gitu dong sayang…gampang kan…” kemudian mirna menikmati sensasi pada lubang analnya dengan memasukan jari telunjuknya kedalam mulutnya untuk kemudian menghisap-hisapnya, begitu seksi dimata Erwin saat melihat bagaimana mamanya dengan mata setengah terpejam, dengan pipi sebelah kirinya bertumpu pada ranjang sambil menghisap-hisap jari telunjuknya. Sehingga dengan bersemangat Erwin mulai memompa batang kontolnya dalam dubur mirna, ada sensasi yg berbeda lagi dirasakan Erwin saat pertama merasakan mengentot lubang dubur, ternyata didalam lubang itu lebih sempit dan sesekali mirna mengempot-ngempotkan anusnya seperti gerakan pantat ayam, sehingga begitu nikmat dirasakan oleh Erwin.
“ Aaahhh…enak ma…lubang anus mama ternyata enak ma…uuuhhh…” gumam Erwin, sementara mirna masih dalam ekspresi seperti tadi, asik dengan jari telunjuknya yg dihisap.

Hingga beberapa saat kemudian dilepasnya jari telunjuknya dari hisapannya, dan diangkat kepalanya kedepan, diremas sprei kasur dgn dua tangannya, lantas digoyangkannya pantatnya mengimbangi kocokan Erwin seperti yg dilakukannya tadi saat Erwin menghajar memeknya dalam posisi yg sama.
“ Oohhhhh…terus Erwin entot lubang pantat mamamu..enak kan sayang….kamu suka kan ngentot dubur mama…aaahhhh…” oceh mirna
“ Iya ma…dubur mama enak..erwin suka sekali ngentot dubur mama…” balas Erwin

Melihat bagaimana Erwin menghantam dubur mamanya, puput yg sedari tadi duduk sambil memainkan memeknya dengan dildo, kini bangkit mendekati ranjang dan menyaksikan dari dekat bagaimana lubang anus mamanya dimasuki batang kontol, karna sesungguhnya puput belum pernah melakukan adegan seks seperti yg sekarang ini sedang dilakukan oleh mama dan adiknya, selama ini puput dengan pacarnya hanya biasa saja berhubungan badan, tanpa adanya fariasi-fariasi yg aneh-aneh. Menyaksikan betapa mamanya sangat menikmatnya adegan itu, membuat dirinya tertarik untuk melakukan hal yg sama yg selama ini belum pernah dirasakannya. puput menunduk dan mendekatkan wajahnya kearah dubur mirna, hanya berjarak sekitar beberapa senti saja sehingga aroma khas dubur mirna begitu jelas tercium oleh puput yg membuatnya semakin bergairah dan sesekali menelan air liurnya sambil mengusap-usap memeknya.

Sementara mirna semakin liar menggoyang goyangkan pantatnya maju mundur, sesekali kepalanya digoyang-goyangnya bagai pemain kuda lumping yg sedang kerasukan.
“ Aaahhh…bagus Erwin…hajar terus lubang anus mama..lubang dubur mama…lubang tai mama sayang…kamu sodomi mama sayang…ya..kamu sodomi mamamu ini..mama sangat suka sayang…kamu juga pasti suka kan….” Jerit mirna, yg seraya dibalas oleh Erwin.
“Iya ma…erwin suka sekali menyodomi mama…erwin pasti akan terus menyodomi bo-ol mama…aahhh…” balas Erwin tak kalah gilanya, dan mirna menyukai ocehan-ocehan Erwin seperti itu, baginya menambah hot dalam berhubungan seks.
“ Aaahhh… kamu lihat kakakmu Erwin…dia pasti kepingin dientot juga pantatnya tuh…dia pasti belum pernah merasakan pantatnya dientot…pasti pacarnya belum pernah mengentot duburnya… nanti kamu entot dubur puput Erwin..kamu sodomi dia…kamu pasti akan ketagian…mama jamin itu sayang….aaaaaaahhhhh…” begitulah kata-kata mirna yg keluar dari mulutnya yg seksi.
“Iya mama…nanti kak puput pasti aku sodomi ma…aku entot duburnya…. Biar dia merasakan hebatnya kontol aku ma……yg pasti lebih hebat dari punya pacarnya itu…aahhh” balas Erwin.
Mendengar itu puput hanya tersenyum, seraya menepuk pantat Erwin
“Belagu luh…..” maki puput, sambil menampar pantat Erwin
“Aaawwww… sakit kak…gitu aja marah…jangan diambil hati dong….” Belanya, sambil terus menggenjot dubur mamanya.

Beberapa saat kemudian, dengan serta merta murni menelentangkan badannya dan mengangkang.

“ Ayo Erwin mama udah mau klimaks nih…cepet kamu entot memek mama sayang…cepeeeeettt…” pinta mirna, karna dirasakan dirinya sudah hampir mencapai klimaks hingga mirna meminta agar Erwin mengentot lubang memeknya.

Dengan terburu-buru Erwin memasukan batang kontolnya kedalam memek mirna dan langsung mengocoknya, tak lama kemudian mirna mengecup bulut Erwin dengan rakus dan menggoyang pinggulnya mengimbangi goyangan kontol Erwin.

Hingga pada akhirnya keluarlah erangan keras dari mulut mirna sebagai tanda telah sampailah mirna pada puncak kenikmatannya.

“ aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhh….mama keluar erwiiiiiiinnn….aaahhh…” lunglailah tubuh itu diatas kasur, namun tubuh mirna masih bergoyang-goyang akibat gerakan kontol erwin yg memompa lubang memeknya yg basah oleh cairan kenikmatan mirna, sehingga berbunyi clok….clok…clok….clok…

Melihat mamanya sudah tidak berdaya, dan tidak memberikan reaksi atas hantaman kontol Erwin, puput yg sebelumnya hanya menyaksikan sambil menahan syahwatnya yg sudah memuncak langsung mendorong tubuh Erwin dengan kasar, sehingga tubuh Erwin ambruk dengan posisi telentang diatas kasur dengan batang kontol yg masih berdiri tegak.

“ Ayo Erwin..sekarang giliran aku yg mengentot kontol kamu…kamu diam saja begitu ya…biar aku yg ngentotin kamu…” seraya didudukinya tubuh Erwin yg telentang dan dipegang dengan tangan kanannya batang kontol Erwin, lalu diarahkan kememeknya blesssss…masuklah seluruh batang kontol Erwin didalam memek kakaknya itu, digoyangnya naik turun pantat puput sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek puput. Puput terus mengocok kontol Erwin sambil menatap wajah Erwin yg sesekali meringis karna kasarnya goyangan puput yg seperti menekuk-nekuk batang kontolnya.

“ Huh…huh...huh…huh…kamu rasakan sekarang memekku Erwin…gimana mantap bukan…anak nakal.. huh..huh..huh..” tantang puput, sambil terus memompa pantatnya naik turun dan sesekali diputarnya pantatnya sehingga Erwin bertambah meringis.

“ Auuuwww…..sakit kak…bisa keseleo kontolku nih…tapi enak juga sih kak…dahsyat banget… terus kak…auuww..” balas Erwin yg walaupun sedikit merasa nyeri tapi tetap menikmati dan menyukai aksi yg diberikan kakaknya.

“ Biarin, biar patah sekalian batang kontol kamu…huh…huh..huh…” semakin dahsyat puput memompa pantatnya, semakin tinggi pula birahi puput ketika itu.

“Huh…huh…aaahhhh… tapi emang bener..kontolmu enak win…kalo begini bisa ketagihan aku..aaahhh…” semakin bangga Erwin dengan pujian kakaknya itu.

“ Iya dong kak….tapi goyangan kakak juga dahsyat…memek kakak juga enak…bakalan sering nih aku ngentotin memek kakak…siap-siap aja ya kak..aaahhhh..” yg dibalas oleh puput dengan menundukan badannya untuk mengecup bibir adiknya itu, untuk kemudian kembali pada posisi jongkok mengocok batang kontol adiknya.
Sermentara mirna sambil dalam posisi telentang, juga memperhatikan permainan kedua anaknya tersebut, dengan sesekali diselingi senyum menghias dibibir indahnya.
Setelah beberapa menit, puput menghentikan gerakannya, dan melepas batang kontol Erwin dari dalam memeknya, untuk kemudian menarik tangan Erwin agar bangun dari posisi telentangnya seraya berkata.

“ Win…sekarang kamu entot lubang pantat kakak ya..seperti yg tadi kamu lakukan pada mama…” pinta puput, sambil mengecup bibir adiknya dengan mesra, seraya memposisikan dirinya menungging.
Mirna yg sebelumnya hanya telentang sambil menonton kini kembali bangkit menuju ke pantat puput.

“ Tunggu dulu win…jangan kamu entot dulu…biar mama kasih pelumasan dan pemanasan dulu, biar enggak sakit, soalnya lubang pantat puput belum pernah dientot…iya kan put…?” seraya mirna meyibak lubang anus puput dengan jari jemarinya dan dijulurkannya lidahnya untuk kemudian menjilati lubang anus puput, sehingga membuat mata puput terpejam menahan nikmat ygbelum pernah dirasakannya itu.

“ Aaaaaahhh…asik ma…enaaaaakkk…” desah puput, lidah mirna mulai “bergerilya” didalam dubur putri sulungnya itu, Erwin semakin bernafsu manakala melihat mamanya menjilati anus kakaknya, terlihat erotis sekali baginya apa yg dilakukan mamanya.
Akhirnya anus puput diludahinya beberapa kali oleh mirna, hingga sebagian air ludah menetes kesela-sela paha puput, sedangkan yg lebih banyak lagi bersarang dalam lubang anusnya.

“ Ayo Erwin…sekarang kamu bisa mengentot anus kak puput…kak puput udah gak sabar tuh…” goda mirna, seraya ditariknya batang kontol Erwin dan dihisapnya sebentar untuk kemudian dibimbingnya memasuki lubang dubur puput. Blesssss…masuklah batang kontol Erwin dalam anus kakaknya, walaupun agak sempit dibandingkan milik mamanya, namun karna banyaknya air ludah mirna yg melumurinya, ditambah pengalaman Erwin yg telah menggarap anus mirna sebelumnya, sehingga batang kontol Erwin dapat menembus lubang anal puput tanpa hambatan yg berarti.

Erwin mulai memegang buah pantat kakaknya dan digoyangnya maju mundur batang kontolnya menghujami lubang anus puput, agak sedikit nyeri puput merasakan anusnya disodomi oleh Erwin, mungkin karna memang sebelumnya belum pernah puput mengalami hal seperti itu sehingga otot-otot anusnya masih sempit dan belum terbiasa, namun untuk beberapa saat puput mulai bisa merasakan sensasi kenikmatannya dan matanya mulai setengah terpejam merasakan sensasi perdananya saat disodomi.

“ Aaaaaahhh…terus win..hantam anusku win..uuhh..ternyata asik juga ya..aaahh..” puput bergumam sambil tangan kirinya menggosok-gosok vaginanya.

“ Iya kak..anus kakak juga enak nih…sempit..kontolku serasa dijepit..aaahhh..” Erwin semakin memacu goyangannya menikmati anus kakaknya yg sempit itu, puput pun mulai mengikuti apa yg dilakukan mamanya tadi, yaitu menggoyangkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi goyangan kontol Erwin.

Mirna kembali berpartisifasi dalam permainan itu, dibenamkan wajahnya kedalam bokong Erwin yg sedang memompa anus puput sehingga kepala mirna ikut maju mundur karna gerakan Erwin, namun mirna tidak memperdulikannya bahkan dijilatinya anus Erwin walaupun agak susah payah , sehingga Erwin mendapatkan kenikmatan ganda dari dua organ sensitifnya, yaitu kenikmatan pada kontolnya yg sedang menghantam anus kakaknya, dan kenikmatan pada anusnya yg dijilati oleh mamanya, sehingga bagaikan melayang diangkasa jiwa Erwin saat itu, dari mulutnya keluar kicauan yg tak jelas karna nikmat yg ia rasakan.

“Aaaaahhh…asik..iya ma..terus ma…jilatin pantat Erwin ma..makan ma..anus Erwin..aahhh..”

“ Kak puput…dubur kakak enak kak…uuuuhhh..mulai saat ini dan seterusnya.. aku akan mengentotin dubur kakak terus ya kak…boleh ya kak…aaahhh…” itulah beberapa kicauan Erwin yg juga diikuti oleh puput.

“ Iya Erwin…tentu sayang… kamu harus ngentotin dubur kakak terus mulai saat ini..aaahhh..kakak benar-benar ketagihan sayang…uuuuuhhhh…” balas puput, yg kali ini meraih bantal dan digunakan untuk merebahkan kepalanya kesamping.

Sementara mirna berhenti menjilati anus Erwin, lalu mirna telentang dengan posisi wajahnya berada tepat dibawah selangkangan Erwin, sehingga mirna dengan leluasa bisa menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin didalam anus puput dari jarak yg begitu dekat, hingga aroma anus puput yg khas tercium oleh mirna, yg ternyata malah membuat mirna tambah bergairah, sesekali diangkatnya kepala mirna untuk dapat menjilat batang kontol Erwin yg keluar masuk anus puput, namun karna dirasakannya kurang puas, seraya ditariknya kontol Erwin dari anus puput dan dihisapnya dengan rakus, rasa kontol yg nikmat menurutnya dikarnakan telah bercampur dengan aroma anus puput, tak lama kemudian dibimbingnya lagi batang kontol Erwin kedalam anus puput, dan kembali Erwin mengocoknya, dan diulanginya kembali oleh mirna untuk menghisap kontol Erwin setelah beberapa kocokan Erwin dalam anus puput, namun mirna segera sadar bahwa aksinya itu mengurangi kenikmatan yg dirasakan puput sehingga dia tidak mengulanginya untuk berikutnya, kali ini mirna agak menggeser kebelakang sedikit kepalanya sehingga mendekati lubang memek puput, kemudian menaikan sedikit kepalanya dan diulurkan lidahnya untuk menjilati lubang memek puput.

Puput kali ini yg merasakan kenikmatan ganda dari memeknya dan anusnya, melayanglah sukmanya kelangit tujuh ditandai dengan bola matanya yg hanya menyisakan warna putih dan mulutnya yg terbuka mengeluarkaan erangan lirih

“aaaaaahhhhh….asiiiikkkk…enak ma….aduuuuuhhhh..aahhhhh…” dan akhirnya puput tak kuasa membendung nikmat yg didapatnya, hingga tubuhnya sedikit mengejang dan terdengar teriakan kenikmatan dari mulutnya

“aaaaaaaaaaaaaaahhhhh…..aku keluaaaaarrrr…..aaaaaahhhhh…” keluarlah cairan bening yg agak sedikit kental dari vagina puput yg langsung disambut oleh mulut mirna dari bawah dan ditelannya dengan rakus.

Dan beberapa saat kemudian puput terdiam, rasa puas terpancar dari raut wajahnya, serasa lemas dirasakan tubuhnya saat itu, sehingga ia hanya menerima hantaman kontol dari Erwin didalam anusnya dengan pasrah tanpa perlawanan, sementara mirna masih menjilati cairan yg baru saja keluar dari memek puput.
Tak lama kemudian Erwin semakin mempercepat gerakan pantatnya sehingga puput yg pasrah sambil menungging terguncang-guncang tubuhnya, diakhiri kocokan Erwin yg kuat dengan teriakan yg keluar dari mulut Erwin bertanda ia pun telah sampai pada puncak kenikmatannya.

“aaaaaaahhhhhhhhhhhh…..aku muncraaaaaaatttttt….” Keluarlah sperma Erwin didalam lubang dubur kakaknya. Sampai akhirnya mulai terputus-putus goyangan Erwin, pertanda air maninya masih menyirami dubur puput pada tetes-tetes yg terakhir.

Mirna yg posisinya masih dibawah selangkangan Erwin dan puput, seraya mencabut kontol Erwin dari dalam lubang dubur puput, dan menghisapnya kontol Erwin yg masih berlumuran air maninya itu, setelah puas dengan batang kontol Erwin, mirna mendekatkan mulutnya pada anus puput untuk menjilati sperma yg melekat disekitar lubang anusnya, kemudian dikoreknya lubang anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sperma Erwin yg masih bersarang didalam dubur itu, keluarlah cairan kental dari dalam lubang dubur puput yg langsung dengan rakus di hirup oleh mirna, lalu dimasukannya lidahnya ke dalam lubang anus itu untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.

Setelah dirasakan habis seluruh sperma yg melekat dalam anus puput, mirna bangkit dari posisi telentangnya untuk kemudian menghampiri wajah puput, kemudian diposisikannya kepala puput dipaha mirna, sehingga puput tidur telentang dengan menjadikannya paha mirna sebagai bantal dan hanya menanti dengan pasrah apa yg akan dilakukan oleh mamanya, seraya dibukanya mulut puput dengan tangan kiri mirna lalu mirna menumpahkan sebagian sperma yg masih tertampung dalam mulutnya, agak kaget puput menerimanya, namun puput hanya pasrah saja, dan dia mulai merasakan sensasi yg nikmat atas aksi yg dipertunjukan oleh mamanya, dan ditelannya sperma Erwin yg bercampur dengan air liur mamanya itu glekk..tandas semuanya masuk kedalam perut indahnya yg masih kencang, susut dan tanpa kerut, dan yg sebagian lagi yg masih tersisa dalam mulut mirna ditelannya juga oleh mirna tanpa sisa, kemudian ditundukannya wajah mirna untuk mengecup bibir putrinya itu, yg langsung disambut dengan rakus oleh puput, sehingga mereka saling berpagutan dengan masih tercium aroma sperma dari mulut mereka.

“ Bagaimana sayang… air mani adikmu..nikmat…? Tanya mirna kepada puput.

“ Wow..luar biasa ma..sensasional…” jawab puput, sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

Namun tiba-tiba terdengar suara Erwin yg seperti membentak seseorang, sehingga mengejutkan mirna dan puput.

“ Wooiiii…ngapain kamu disitu….” Ternyata Erwin membentak adiknya lina yg rupanya sudah semenjak tadi dia duduk dilantai bersandarkan tembok sambil menyaksikan aksi mereka.

Lalu mirna segera turun dari atas ranjang dan menghampiri putri bungsunya yg manja dan agak tomboy itu seraya membelai rambutnya dengan lembut.

“ Kamu ngapain sayang…? “ Tanya mirna

“ Cuma ngeliat aja koq ma…” jawabnya enteng dan acuh tak acuh

“ Koq ngeliat saja..apa kamu juga kepingin ikut gabung…?”

“ Enggak ah ma…sakit..” jawabnya

“ Koq kamu tau sakit sayang…emangnya kamu udah pernah…? Pancing mirna penasaran.

“ Udah sekali…tuh..sama dia..” jawab lina sambil mengarahkan pandangannya pada Erwin, yg langsung dipotong Erwin untuk membela diri.

“ Eh..tapi kan kamu yg minta…pake maksa lagi…” bela Erwin agak ngotot, kemudian Erwin menceritakan semuanya, yg juga kemudian dibenarkan oleh lina.

“ Ya sudah…enggak apa-apa..oh iya lina nanti mama ajarin ya…pasti nanti kamu udah gak merasa sakit lagi…nanti pasti kamu akan merasa nikmat…dan kamu akan ketagihan…” rayu mirna kepada lina.

“ Tapi bener nih ma, enggak sakit…kalo sakit lagi..lina enggak mau lho…” jawabnya polos

“ Enggak… pokoknya mama jamin deh pasti kamu suka, tapi nanti dulu.. kita istirahat dulu sebentar..kakakmu udah capek tuh.. liat aja kontolnya sudah layu tuh hi..hi..hi…”



Sekitar 30 menit mereka jeda, sambil berbincang ringan ditemani minuman dan makanan ringan, sampai mirna mulai membelai lembut batang kontol Erwin, yg membuat gairah Erwin kembali bangkit dengan ditandai batang kontolnya yg mulai berdiri tegak.

“Erwin..sekarang kamu entot adikmu ya.. kita ajari dia bagaimana ngentot yg enak…” seraya dikecupnya bibir Erwin, Erwin yg mendengar perkataan mirna yg vulgar bertambah gairahnya, sehingga dibalasnya kecupan mamanya dengan mengeluarkan lidahnya sehingga lidah mereka saling berpilin.

Beberapa saat kemudian mirna melucuti seluruh pakaian lina, hingga lina telanjang bulat dengan memek yg hanya ditumbuhi bulu-bulu halus serta buah dada yg kecil dengan puting yg masih belum terlalu besar berwarna merah jambu, lina hanya pasrah dengan apa yg dilakukan mamanya bagaikan seorang anak yg akan dimandikan oleh ibunya.

“ Oke sayang…sekarang saatnya kamu belajar ngentot.. pasti enak deh.. liat tuh kontol kak Erwin sudah mulai bangun lagi..itu artinya dia juga udah kepingin ngentot sayang…” sambil dituntunnya lina keatas ranjang dan disuruhnya untuk berbaring telentang.

Erwin sudah bersiap dengan “tugas” yg akan dijalaninya, sambil membelai-belai batang kontolnya yg berdiri tegak dengan tangan kirinya, bagai seorang jawara yg sedang mengasah goloknya sebelum bertarung.

“ Kemari kamu Erwin… kamu jilati memek adikmu biar dia terangsang…” sambil ditariknya tangan Erwin untuk menjilati memek lina.

Seraya Erwin jongkok dibawah ranjang dan menarik sedikit kaki lina sehingga bokong lina berada dibibir ranjang dengan kedua kaki menjuntai kebawah memperlihatkan memeknya yg mungil berwarna merah jambu yg menyembul, membuat Erwin semakin bernafsu untuk menjilatnya, disapunya memek itu dengan ujung lidahnya yg membuat lina menggelinjang merasa geli. Sementara mirna yg disamping lina mulai menjilati buah dada lina, mulai bangkitlah gairah lina menerima kedua aksi yg diterima pada memeknya dan buah dadanya, kedua organ sensitif wanita yg akan merasa nikmat bila mendapat sentuhan lembut.

Erwin mulai menyibak memek lina, terpampanglah “jeroan” memek lina yg merah jambu dan kecil itu dengan kelentitnya yg mencuat, agak berbau seperti air kencing aromanya, mungkin dikarnakan lina yg masih belum begitu pandai merawat organ intimnya, maklum lina masih begitu hijau dan agak masa bodoh, sehingga apabila selesai buang air kecil kadang tidak pernah dibasuhnya dengan air, berbeda dengan mirna dan puput yg sudah mengerti akan perawatan sehingga sering dicucinya vaginanya dengan cairan khusus pembersih vagina plus pewangi, sehingga vagina mereka harum, terutama mirna yg walaupun sudah tak bersuami, namun dia tak segan untuk pergi ketempat perwatan organ intim yg semakin banyak saat ini dijumpai dijakarta, baginya organ intim merupakan aset berharga yg harus dirawat dan dijaga kebersihannya agar selalu steril dan bebas bakteri, serta penampilannya selalu terlihat indah dan enak dipandang, tidak ada warna kehitaman pada bibir vaginanya, daki yg melekat disekitar selangkangannya, dan kerak yg melekat pada bulu jembutnya seperti kebanyakan ibu-ibu yg malas merawat vaginanya karna terlalu sibuk mengurus urusan rumah tangga, untuk itu mirna mempercayakannya pada dokter spesialis organ intim yg telah ia percaya dan buktikan kredibelitasnya, untuk masalah rasa, mirna tidak segan-segan untuk rutin melakukan treatmen vagina dan juga gurah vagina, sehingga vaginanya tetap legit dan mengempot.
Sehingga mirna pernah berseloroh pada saat reuni dengan beberapa teman SMAnya “walaupun gue udah enggak muda lagi dan sudah beranak tiga, tapi yg penting rasanya bung…” yg langsung disambut riuh dan tawa ngakak oleh kawan-kawannya. “tapi kalau masih kurang puas juga..kan masih ada lobang yg ini..” seraya ditunjuknya arah bokongnya, tambah terbahak lagi sambutan temam-temannya.

Namun Erwin tidak peduli dengan sedikit bau pesing pada aroma memek lina, dijilatnya memek itu hingga kedinding-dinding bagian dalamnya, klitorisnya tak luput pula oleh lincahnya lidah Erwin yg terus menari, sehingga lina semakin tak karuan dibuatnya, hingga dijambaknya rambut Erwin dengan tangan kanannya, mulutnya mulai mendesah menandakan rasa nikmat telah menjalar pada tubuhnya, disertai telah basahnya memek lina oleh cairan birahi yg keluar dari memeknya, sementara mirna masih menjilati puting susu lina yg mulai sedikit membusung karna nikmat yg diterimanya. Diluar arena puput masih dengan santai duduk dikursi sudut sambil menikmati makanan ringan menyaksikan aksi kedua adiknya dan mamanya, dan tentunya masih tanpa selembar benangpun menutupi tubuh puput.

“ Aaaaahhhhh….enak kaaakk…aaahhhh..tapi geli..aauuuhhhh..terus kak, jilatin memek puput teruuuuuussss… aaahhh” erang lina mengekspresikan rasa nikmatnya.
Hingga beberapa menit kemudian mirna menyuruh Erwin untuk berhenti .

“ Sudah Erwin..cukup.. lina sudah mulai nafsu tuh… memeknya sudah minta kamu entot…” perintah mirna dengan gayanya yg khas dan vulgar yg begitu disuka Erwin.
Seraya agak ditariknya tubuh lina agar ketengah ranjang, kemudian mirna melebarkan posisi paha lina sehingga lina mengangkang dengan memek yg siap menerima hantaman kontol Erwin.

“ Ayo Erwin, tunggu apa lagi… adikmu sudah siap tuh…” perintah mirna pada Erwin.
Erwin segera mendekatkan batang kontolnya kearah lubang memek lina, namun mirna dengan cepat segera meraih batang kontol Erwin dan menghisapnya sebentar untuk kemudian menuntunnya kearah lubang memek lina.

“ Ayo Erwin..sekarang kamu tekan batang kontolmu…tapi jangan terlalu kasar goyangnya sayang, maklum memek adik kamu masih rapet walaupun sudah tidak perawan…”
Blesssss…didoronglah pantat Erwin kedepan sehingga masuklah batang kontolnya kedalam lubang memek lina yg memang masih sempit. Agak meringis lina menahan sakit pada tusukan pertama itu.

“Aaaww… sakit ma…” erangnya kepada mirna yg berada disampingnya sambil tangan mirna mengusap-usap kening lina dan memberikan motifasi agar lina tetap bersabar menahan sakit yg hanya sebentar, yg pada beberapa saat lagi lina pasti akan merasakan kenikmatan yg membuatnya ketagihan.

“ Tenang sayang… sabar ya, itu hanya sebentar koq.. nanti sebentar lagi kamu pasti akan merasakan betapa nikmat rasanya memek dimasuki kontol…”
Kini Erwin mulai menggoyang kontolnya maju mundur dengan tempo yg lambat dan agak berhati-hati karna kawatir akan menyakiti adiknya itu, Erwin merasakan sesuatu yg berbeda saat mengentot lina saat itu dibanding saat dia memerawaninya dulu, karna saat ini dia lebih santai dan lebih bebas, sedangkan dulu dia begitu tertekan dan juga dihantui oleh rasa bersalah sehingga waktu itu hanya sekitar satu menit dia sudah klimaks.

Beberapa menit kemudian erangan sakit lina mulai berubah menjadi desahan kenikmatan, dikarenakan sudah terbiasanya dinding vaginanya menerima gesekan, dan elastisitas otot-otot vagina lina juga sudah dapat menyesuaikan dengan ukuran batang kontol Erwin, sehingga goyangan kontol Erwin pada vaginanya kini mulai menimbulkan efek nikmat yg tiada tara.

“ Aaaaaaahhhhh… ia ma..enak ma.. memek lina serasa enak ma…nyamaaaaan….” Desah lina polos kepada mirna.

“ Kan sudah mama bilang sayang… enak kan ngentot…? “ ujar mirna dengan lembut

“ Iya ma, nikmaaaatt….” Jawab lina, Sambil memejamkan matanya karna merasakan nikmat

“ Nikmat ngapain sayang…” Tanya mirna menggoda

“ Nikmat ngentot ma…” jawab lina manja

“ Kalau gitu bilang dong sama kak erwin.. terima kasih kak erwin sudah mau ngentotin memek lina.. ayo bilang..” goda mirna lagi

“ Makasih kak Erwin.. kak Erwin sudah mau ngentotin memek lina…hi..hi..hi…” ucap lina agak malu, mengikuti kalimat vulgar yg dikatakan mamanya, kata-kata yg tidak pernah keluar dari mulutnya dalam pergaulan kesehariannya.

Sementara Erwin hanya tersenyum dengan ucapan lina sambil terus memompakan batang kontolnya didalam lubang memek adiknya itu.

“ Sama-sama sayang… memek kamu juga enak nih…bener-bener sempit..” jawabnya santai, sesantai goyangan pantatnya yg maju mundur lambat.

“ Ayo Erwin, kamu tambah kecepatan sayang…. Keliatannya adikmu udah mulai enjoy tuh…” perintah mirna agar Erwin agak sedikit lebih cepat menggoyang batang kontolnya, karna menurutnya lina sudah mulai bisa menikmati, dan dia berkesimpulan bila Erwin lebih cepat menggoyang batang kontolnya didalam memek lina, lina akan merasa lebih nikmat lagi.

Dipacunya lebih cepat pantat Erwin maju mundur, hingga lina bergumam merasakan nikmat pada vaginanya.

“ Aaaaaaahhhh… iya terus kak…asiiiikk.. memek lina enak kak.. aaahhh..” gumam lina, yg seraya diberi tambahan kenikmatan oleh mirna dengan menjilati puting susunya yg baru mulai tumbuh itu.

“ Mamaaa… iya ma, enak ma…jilatin tetek lina ma..aaaahhh…” erang lina menikmati jilatan lidah mirna pada buah dadanya.
Sepuluh menit sudah “pelajaran” yg diberikan pada lina bergulir, hingga mirna memerintahkan Erwin untuk berhenti.

“ Erwin, kamu stop dulu sayang… sekarang giliran lina yg diatas, dan kamu dibawah tiduran telentang..” Erwin segera mencabut batang kontolnya dari memek lina, karna memek lina yg sempit sehingga saat kontol Erwin tercabut terdengar bunyi plup…

Erwin segera merebahkan tubuhnya telentang diatas ranjang dengan batang kontol mengacung keatas, sementara mirna membimbing tubuh lina untuk bangun.

“ Ayo sayang… sekarang kamu yg ngentot kak Erwin ya.. kamu jongkok diatasnya kak Erwin sambil kamu masukan memek kamu kedalam kontol kak Erwin…” namun lina masih agak bingung, sehingga mirnalah yg memandu lina, dengan cekatan mirna mengangkat tubuh lina yg mungil dan menempatkannya diatas batang kontol Erwin, sehingga lina berjongkok diatas Erwin dengan posisi menghadap pada Erwin.

Dipegangnya batang kontol Erwin oleh mirna, dihisapnya sebentar dan dibimbingnya masuk kedalam memek lina.

“ Oke lina..sekarang kamu dorong kebawah pantat kamu.. supaya kontol kak Erwin masuk semua kedalam memek kamu….” Intruksi mirna bagaikan seorang pelatih tari yg sedang melatih anak didiknya. Akhirnya blesss.. masuklah batang kontol Erwin yg berdiri tegak didalam memek lina.

“ Sekarang kamu gerakan pantat kamu maju mundur sayang… kamu kocok batang kontol kakakmu dengan memekmu.. oke, ayo mulai..”
Kini lina mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur, sehingga batang kontol Erwin terkocok-kocok oleh memek lina, dan Erwin hanya diam menikmati aksi adiknya itu sesekali mendesah mengekspresikan nikmatnya batang kontolnya dikocok oleh memek sempit lina. Lina memompa pantatnya sambil tangannya berpegangan pada tangan mamanya, bagaikan seorang yg belajar bermain sepatu roda kawatir akan terjatuh dan memegang tangan pelatihnya.

“ Bagaimana sayang…enak kan… posisi ini namanya woman in top atau sering disingkat WOT, yg artinya wanita diatas.. seperti kamu ini, diatas mengentot kontol kakakmu…” menjelaskan mirna kepada putri bungsunya itu.

“ Enak ma.. rasa kontol kak Erwin jadi lebih mantep masuk kedalam memek lin..” jawab lina, kali ini mulai agak cepat memompakan pantatnya.

“ Dalam posisi seperti ini.. biasanya wanita akan lebih cepat orgasme.. karna kita bisa mengatur irama permainan sesuai selera yg kita inginkan..”
Beberapa saat kemudian mirna berjongkok diatas wajah Erwin yg sedang telentang, sehingga memek mirna tepat berada diatas mulut Erwin, Erwin segera tanggap dan mengerti maksud mamanya, kembali lagi karna pengalaman Erwin yg sering menyaksikan film porno yg pernah pula menyaksikan style sperti itu.

“ Erwin.. kamu jilatin memek mama ya sayang….” Pinta mirna, sehingga posisi mirna kini berhadap-hadapan dengan lina, kini lina dapat memeluk mamanya dengan leluasa sambil menggoyang pantatnya maju mengocok kontol Erwin.

Dari bawah Erwin memegang pantat mamanya dengan dua tangannya dan lidahnya mulai menyapu kesekitar vagina mirna, sesekali sapuan lidahnya juga menjilati lubang anus mamanya, sehingga mirna mendesah menikmati jilatan lidah Erwin.

“ Aaaaaahhhh… enak Erwin…aahh iya betul sayang… kamu jilatin juga lubang pantat mama ya… aahhhh…” erang mirna sambil memeluk lina yg tepat berada dihadapannya, rasa nikmat yg dirasakan mirna membuat ia mengecup bibir lina dan memainkan lidahnya didalam mulut lina, sehingga lidah murni dan lina saling berpilin.

“ Ayo sayang.. mama ajarin kamu bagaimana caranya ciuman.. kamu keluarkan lidah kamu sayang…” lantas lina menjulurkan lidah sesuai yg diminta mamanya, dengan lembut mirna menghisap dengan lembut lidah lina dan menggerakan kepalanya maju mundur sehingga lidah lina terkocok-kocok oleh mulut mirna.

“ Kamu ikuti yg tadi mama lakukan sayang…” seraya mirna menjulurkan lidahnya, yg langsung “dilahap” oleh mulut lina menghisap dan mengocoknya.
Kemudian mirna menarik lidahnya dan memasukannya kedalam mulut lina dan disapunya sekeliling rongga mulut lina oleh ujung lidah mirna.

“ Sekarang kamu ikuti apa yg mama lakukan tadi sayang…” perintah mirna yg diikuti oleh lina dengan antusias, walaupun tidak semahir sang mama.
Puput yg sedari tadi hanya menyaksikan aksi mereka, kini ditangannya telah memegang ponsel dan mengarahkan kearah mereka bermaksud mengabadikan aksi adik dan mamanya kedalam video. Mirna yg melihat puput merekam aksinya hanya tersenyum kearah ponsel puput, seraya diacungkannya sesaat jari telunjuk dan jari manisnya kearah kamera puput sambil terus beraksi.

Erwin masih asik menikmati memek dan anus mamanya dengan lidahnya, yg membuat mirna semakin fly-on, hingga separuh matanya mulai terpejam.
Dan lina semakin cepat mengocok batang kontol Erwin, pantatnya mulai bergerak turun naik dengan cepat, pelukannya pada pundak mamanya menjadi tumpuan sehingga mempermudah goyangan pantatnya.

Namun beberapa saat kemudian mirna yg berperan sebagai play-maker, memerintahkan mereka untuk berhenti dan memulai dengan sesi berikutnya.

“ Oke anak-anak… untuk yg ini, kita stop dulu ya.. keliatannya kalian berdua oke juga tuh.. terutama kamu lina, mama kira baru dihajar kontol Erwin sebentar kamu akan klimaks.. ternyata..wooww..” puji mirna kepada lina yg masih belum juga mencapai klimaks.

“ Lina.. kamu kepingin enggak ngerasain lubang anus kamu dimasukin kontol…” Tanya mirna kepada lina

“ Mau dong ma… tadi lina juga melihat kak Erwin masukin burungnya kedalam anus kak puput, kayaknya asik tuh…” jawab lina polos

“ Ayo lina.. kamu gak boleh bilang “burung” ya, kamu bilang aja kontol.. biar lebih asik dan enak didengar.. dan yg lainnya juga kamu harus menyebutnya dengan jelas dan apa adanya, gak usah diperhalus ya sayang… mengertikan sayang…” jelas mirna

“ Iya deh ma.. lina tau maksud mama.. iya ma lina pingin kontol kak Erwin ngentotin lubang anus lina..” pinta lina manja.

“ Nah..gitu dong ngomongnya… itu baru namanya anak mama…” puji mirna

“ Oke deh, kalo begitu sekarang kamu nungging sayang….” Perintah mirna kepada lina yg segera diikuti oleh lina, sehingga bokong lina yg putih berbentuk bulat saat posisi seperti itu, anusnya yg mungil terlihat kembang kempis seiring hembusan nafasnya.
Mirna menyibakan lubang anus lina dengan kedua ibu jarinya, mulai terlihat bagian dalam anus lina yg berwarna pink kemerahan, seraya dihisapnya jari telunjuk kanan mirna bermaksud memberikan ludah untuk kemudian dimasukannya secara perlahan kedalam anus lina disertai dengan meringisnya wajah lina karna dirasakan agak nyeri pada anusnya.

“Aaawww…koq sakit ma…” prtotesnya

“Enggak apa-apa sayang.. kalau baru pertama kali memang begitu, nanti setelah ini kamu akan merasakan nikmatnya…” seraya ditariknya keluar jari telunjuknya dari anus lina, disibaknya lagi dengan kedua ibu jarinya, kini tampak lebih membesar lubang anus lina, diludahinya beberapa kali lubang anus lina oleh mirna, dan dimasukannya lagi jari telunjuknya lalu dikocoknya maju mundur secara perlahan.

“ Aaaaahhh…mulai enak rasanya ma…aaahhhh” gumam lina, merasa sodokan jari mamanya kali ini dirasa tidak sakit bahkan cenderung nikmat.

“ mama bilang juga apa…pertamanya saja sakit… setelah itu, kamu pasti ketagihan untuk terus minta dientot lubang pantat kamu….” Berkata mirna sambil terus menusuk-nusuk jari telunjuknya didalam anus putrinya itu.

“ Erwin..sekarang kamu jilatin anus adikmu sayang…” perintah mirna sambil menyibakan lubang anus lina dengan dua tangannya, sehingga lubang anus lina tampak menganga.

Erwin segera mendekatkan wajahnya kearah anus lina, kemudian menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati anus lina yg telah dilumasi oleh air liur mirna, sementara mirna masih menyibak anus lina dengan dua tangannya agar Erwin bisa dengan leluasa melakukan tugasnya.
Aroma khas anus lina bercampur dengan aroma ludah mamanya membuat Erwin semakin terangsang, sehingga dimasukannya lidahnya kebagian dalam anus lina yg terbuka oleh sibakan mirna .

“ Bagus Erwin…kamu memang pinter menjilat ya sayang…” puji mirna seraya dikecupnya kening Erwin.

“ Gimana lina… enak enggak..” Tanya mirna kepada lina

“Enak ma… aduuuhhh…asik banget ma.. aaaahhhh…” jawab lina sambil mengerang nikmat.

“Ini belum seberapa sayang…nanti saat kakamu menghantamkan kontolnya kedalam duburmu, itu akan lebih sip lagi..” jelas mirna sambil masih menyibakan anus lina yg masih dijilati oleh Erwin.

Sekita lima menit Erwin menjilati anus lina, mirna menyuruhnya untuk berhenti

“ Cukup Erwin..sekarang kamu masukan kontolmu kedalam dubur adikmu..” perintah mirna, yg langsung dituruti oleh Erwin dengan langsung memposisikan diri dan mengarahkan “senjatanya” kearah dubur lina, mirna segera meraih batang kontolnya dan menghisapnya beberapa saat dan diludahinya lagi dubur lina.

“ Ayo sekarang kamu tekan Erwin..” perintah mirna sambil kedua tangannya memegang bokong lina dan dagunya bertumpu pada pantat lina dengan maksud agar bisa lebih dekat dan lebih jelas melihat bagaimana batang kontol Erwin keluar masuk didalam anus lina.
Blesss.. masuklah batang kontol Erwin kedalam anus lina yg mungil itu, disertai dengan erangan lina yg merasa nyeri.

“ Maaaaa… sakit ma..” erang lina memenggil mamanya.

“ Gak apa-apa sayang..tahan aja sebentar… nanti kamu pasti merasa enak…” seraya diludahinya batang kontol Erwin yg keluar masuk dengan lambat pada anus lina dengan maksud agar mendapatkan lebih banyak pelumasan sehingga lina tidak terlalu merasakan nyeri, dan mirna yakin itu hanya nyeri sesaat bagi siapapun yg baru pertama kali melakukan sodomi.

Benar dugaan mirna, selang beberapa saat erangan lina mulai tak terdengar, dan tak lama kemudian berganti dengan erangan nikmat.

“Uuuuuuuhhhh… udah mulai enak nih ma… asik ma, aaahhh…” gumamnya manja

“ Mama bilang juga apa..pasti enak, pasti nanti kamu akan minta terus lubang pantatmu itu untuk dimasukin kontol…” balas mirna dengan perkataan khasnya yg vulgar, yg secara tidak langsung juga akan ditiru oleh lina dan anaknya yg lain untuk berbicara seperti itu.

“ Iya ma.. lina pasti nanti akan minta terus pada kak Erwin untuk ngentotin anus lina..” jawabnya.

“ Bagus sayang… coba kamu kasih tau mama, gimana cara kamu ngomongnya kalau minta itu pada kak Erwin..” goda mirna

“Aaahh… itu sih gampang ma.. tinggal nungging aja, nanti juga kak Erwin udah ngerti..” jawab lina

“Eehh..jangan begitu dong..kamu harus dekatkan mulutmu pada mulut kak Erwin, kamu pegang kontolnya, dan dengan lembut dan sedikit mendesah kamu bilang begini.. kak Erwin entotin anus aku dong, aku udah kepingin anusku dientot kontol kak Erwin.. coba kamu bilang begitu..” himbau mirna, lengkap dengan cara mengucapakannya yg lembut dan mendesah.

“ Ah..mama , ada-ada saja.. malu ah..lebay uuuuhhhh” jawab lina, sambil menikmati sodokan kontol Erwin.

“ Eh..jangan malu, justru kata-kata yg seperti itu membuat laki-laki langsung bangkit gairahnya…tanya itu sama kak Erwin kalau gak percaya

“ Iya lin… bener tuh kata mama.. kalau kamu mintanya enggak seperti itu..aku enggak bakalan ngasih..” jawab Erwin sambil memompa batang kontolnya maju mundur

“Iya deh..nanti lin akan bilang.. kak Erwin sayang..ayo entotin anus lina dong.. lina udah kepingin nih ngerasain kontol kak Erwin menyodok-nyodok anus lina…” juga dengan lembut dan mendesah seperti yg diajarkan mirna.

“ Nah, gitu dong… itu baru namanya anak mama… dijamin kak Erwin langsung bangun tuh batang kontolnya..” puji mirna sambil asik menyaksikan batang kontol Erwin yg keluar masuk anus lina, dari jarak yg begitu dekat sehingga mirna dapat mencium aroma anus lina yg khas.

“ Nah..kalau mintanya begitu..sudah pasti aku kasih…” jawab Erwin.

“ udah..ah..jangan diajak ngomong terus…lina lagi asik nih..aaaaaaaahhhh“ jawab lina
Lina semakin asik merasakan nikmatnya lubang anusnya digarap oleh Erwin, sementara tangan kanan mirna mulai menggosok gosok memek lina dibarengi dengan memasukan jari tengahnya dan menusuk-nusuknya dengan lembut, lina benar-benar nikmat dibuatnya atas aksi mama dan kakaknya yg membuat sukmanya bagaikan terbang kelangit ketujuh.

“Aaaaahhh…asiikk… teruuuuussss… kak entot terus lubang pantat lina kak.. ma..terus ma..kobel-kobel memek lina ma.. enak ma…aaahhh..” mulai basah jari tengah mirna yg mengobel didalam memek lina, dikarnakan syahwat lina sudah hampir mencapai puncak. Mirna paham akan situasi itu, dan paham juga apa yg harus diperbuat, maka dipercepat tusukan-tusukan jari tangannya mengobel memek lina.

Terdengarlah lengkingan dari gadis tanggung itu, sebuah lengkingan panjang, sebuah lengkingan kenikmatan birahi pertama dalam hidupnya yg didapat dari kakaknya dan juga mamanya.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh…. Enak bangeeeettttt….uuuuhhhh…” teriak lina disertai dengan tubuhnya yg mengejang. Dan akhirnya ambruk dari posisi menungging menjadi telungkup diatas ranjang.

Melihat situasi itu, mirna segera berbaring telentang dan mengangkangkan kakinya dengan posisi siap menerima hantaman kontol.

“ Ayo Erwin.. sekarang kamu entot mama sayang…” Erwin seraya mencabut batang kontolnya dari anus lina dan langsung berada diatas posisi mirna yg mengangkang, dengan tidak sabar mirna segera meraih batang kontol Erwin dan memasukannya kedalam lubang memeknya yg sudah basah karna birahinya yg sudah memuncak, begitu batang kontol Erwin masuk langsung dirangkulnya tubuh Erwin sehingga wajahnya berhadapan dengan wajah mirna, mirna langsung melumat mulut Erwin dengan rakus yg disambut pula oleh Erwin dengan tidak kalah rakusnya, sehingga mereka saling berpilin lidah dan saling bertukaran air liur.

“Goyang pantatmu sayang…goyang yg kuat..entot memek mama dengan keras…” perintahnya dengan bernafsu, hembusan nafas mirna panas dirasakan erwin, yg menandakan birahinya sedang tinggi

Erwin langsung memacu gerakan pantatnya dengan keras, sekeras yg ia mampu sesuai perintah mirna, sehingga berbunyi brrroott… brrroott… brrroott… dikarnakan kerasnya kocokan dan juga karna memek mirna yg sudah begitu basah oleh cairan birahi. Sementara mirna semakin liar dan seperti biasa dari mulutnya keluar kicauan-kicauan yg tak jelas.

“ Entot mama sayang…entot mama yg keras..entot mama dengan brutal….” Sambil pinggul mirna ikut bergoyang mengimbangi gerakan kontol Erwin.

Erwin yg mendengar ocehan-ocehan mamanya bertambah semangat, sehingga ikut pula dia mengeluarkan kata-kata yg tak jauh berbeda dengan yg dikatakan mamanya.

“Iya mama…erwin akan mengentot mama… akan Erwin entot memek mama dengan brutal..huh…huh..huh…” balas Erwin sambil dikocoknya batang kontolnya dengan keras hingga peluh bercucuran ditubuhnya.

“Ayo Erwin…kamu ludahi mulut mama sayang..kamu ludahi cepat.. aaaaaakk..” mirna membuka mulutnya dengan lebar meminta agar Erwin meludahinya, dan erwinpun menuruti apa yg dikatakan mamanya cuiiihhh… keluarlah ludah dari mulut Erwin tepat masuk kemulut mirna yg langsung ditelannya.

“Lagi sayang…lagi..yg banyak…mama ingin yg banyak ludahmu…aaaaaaaakk…” mirna belum puas dengan ludah yg ditumpahkan Erwin, sehingga Erwin meludahinya beberapa kali cuiihh…cuiiihh…cuuiiiihh… masuk ludah kedalam mulut mirna sebagian mengenai pipi,kening dan mata mirna, ditelannya dengan rakus oleh mirna, mirna tampak seperti kerasukan setan saat itu, begitu ganas dan begitu liar, yg justru membuat Erwin semakin bersemangat.

Hingga beberapa saat kemudian mirna berteriak keras, sebagai akhir dari puncak birahinya yg liar.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh hhhhhh……..” hanya kalimat itu yg keluar dari mulut mirna, dan langsung dikecupnya mulut Erwin dengan buas yg membuat Erwin hampir tak bisa bernafas. Dan akhirnya mirna ambruk tak berdaya diam seribu bahasa kecuali senyum kepuasan yg masih menghiasi wajah cantiknya, yg masih tetap terlihat cantik walau dengan penampilan berantakan dan wajah penuh percikan ludah serta rambut awut-awutan.

Tiba-tiba ada sepasang tangan yg menarik pinggul Erwin sehingga batang kontolnya tercabut dari dalam memek mamanya.

“ Win…sekarang kamu entot aku…dari tadi aku udah gatel nih…..” yg ternyata adalah puput yg sedari tadi hanya menyuting mereka dengan smart-phonenya.

Puput memposisikan diri dengan duduk diatas kursi dengan lututnya sebagai tumpuan dan menghadap kebelakang dengan berpegangan pada sandaran kursi.

“ Ayo win..kamu entot lubang memekku dari belakang…” seraya puput menyurungkan pantatnya setengah menungging. Erwin meremas pantat seksi kakaknya dan menjilati memeknya dengan rakus yg membuat puput merintih kenikmatan. Beberapa saat kemudian Erwin memegang batang kontolnya dan mengarahkan kearah memek puput blessss… masuklah batang kontol Erwin kedalam memek puput yg sudah dalam keadaan full horny dengan posisi doogy style

Dikocoknya dengan keras seperti yg dilakukan dengan mamanya tadi, sementara puput menengokan wajahnya kebelakang kearah Erwin dengan menjulurkan lidahnya, Erwin segera paham apa yg diinginkan kakaknya, dihisapnya lidah puput yg menjulur itu dan dijulurkan juga lidahnya kali ini puput yg menghisap lidahnya, untuk kemudian mereka saling berpilin lidah dan saling berpagutan dengan penuh nafsu.

Hampir sepuluh menit Erwin memompa batang kontolnya dengan full speed, sampai akhirnya puput memintanya agar lebih cepat dan lebih bertenaga lagi.

“ Hajar yg kuat win… aku udah mau keluar win… hajar yg kuat adikku sayang…” pintanya dengan tubuh dan kata-kata yg bergetar.

“Aku juga kak…aku juga udah hampir keluar kak…..” bisik Erwin

“Aaaaaaaaaaaaaahhhh……aku keluar wiiiiinn…..” jerit puput sebagai penutup dari puncak kenikmatannya, yg juga dibarengi oleh erangan Erwin, sehingga mereka mencapai puncak secara bersamaan sehingga suara keduanya begitu gaduh.

“ Aaaahhhh…aku keluar kaaakkkkk…” teriak Erwin sambil terus mengocok batang kontolnya yg lama kelamaan semakin melemah goyangannya, hingga akhirnya berhenti sama sekali dengan batang kontol yg masih menancap pada memek puput, dipeluknya badan puput dari belakang oleh Erwin dan dibaringkan kepalanya dipunggung puput dengan pipi kiri menempel pada punggung puput, begitu lemas dirasakan tubuhnya, seperti tak bertenaga.

Tiba-tiba mirna bangkit dari ranjang dan menarik pantat Erwin hingga terlepas batang kontol Erwin dari memek puput, dihisapnya kontol Erwin yg berlumuran oleh air maninya sendiri dan juga air mani kakaknya dan dijilatinya dengan rakus, setelah puas sasaran mirna beralih pada memek puput , puput yg masih dalam posisi menungging dengan menggelantungkan tangannya dan kepalanya pada sandaran kursi hanya pasrah membiarkan aksi mamanya yg “mengais-ngais” didalam lubang memeknya.
Dijilatinya memek puput yg dipenuhi oleh cairan kental sperma Erwin bercampur dengan air mani puput, lalu dikoreknya dengan jari bagian dalam lubang memek puput, keluarlah lebih banyak sperma Erwin dari dalamnya yg mengalir keluar langsung disambut oleh mulut mirna dan dihirupnya, setelah dirasakan cukup memenuhi mulutnya, murni beringsut kearah ranjang dan menghampiri lina yg masih berbaring telentang sambil menyaksikan aksi mirna, lina paham apa yg akan dilakukan mamanya, karna sebelumnya dia telah menyaksikan yg dilakukan mamanya kepada puput, maka dengan inisiatif dia langsung membuka mulutnya lebar-lebar dan mirna menumpahkan separuh isi mulutnya kedalam mulut lina dan menelan sendiri separuh sisanya.

“ Ayo kamu telan sayang… ini makanan yg penuh gizi, sangat bermanfaat untuk kesehatanmu dan kecantikanmu…” entah benar atau hanya bergurau lina menuruti apa yg dikatakan mamanya, glek ditelannya cairan sperma erwin yg telah bercampur dengan air mani puput dan juga air ludah mamanya, perpaduan sempurna dari ketiga orang yg dicintainya dalam keluarga, semoga benar apa kata mamanya pikirnya.

“ Gimana….enak enggak sayang…” Tanya mirna kepada lina

“ Enak ma… gurih…” jawab lina yg langsung dibalas dengan kecupan mesra mamanya.



Setelah lelah mereka berpacu dengan birahi, merekapun tertidur dikamar itu dengan masih bertelanjang bulat, hanya mirna yg masih belum bisa memejamkan matanya, pikirannya masih menerawang membayangkan masa lalu, masa kini, dan juga masa depan.
Dalam peperangan batin dalam hatinya, kegilaan apa yg sudah dilakukannya ini, pikirnya, keluarga macam apa ini, mengapa harus dengan anaknya? apakah ini suatu kutukan? Kutukan…? Pikirannya mengembara kemasa silam, masa disaat dia masih seorang gadis muda seumur anak bungsunya lina.

Mirna adalah anak kedua dari dua bersaudara, kakak lina seorang laki-laki berusia lebih tua 3 tahun diatasnya, mirna tumbuh sebagai gadis yg cantik, cerdas dan lincah namun juga nakal, dan keinginannya selalu harus dipenuhi, persis seperti lina saat ini, lina adalah gambaran dirinya dahulu, dan kejadian yg dialaminyapun nyaris sama, mirna pernah memaksa untuk meminta kakak laki-lakinya untuk menyetubuhi dirinya saat mirna begitu horny akibat menyaksikan video porno, pada waktu itu kakak mirna menuruti apa yg dipinta mirna, dan rupanya itu bukanlah yg terakhir, untuk selanjutnya mereka terus melakukannya hampir setiap saat mereka suka, itu berlangsung sampai kira-kira setahun sampai mirna menginjak kelas 1 SMA.

Hingga hubungan terlarang itu berakhir akibat tewasnya kakak mirna pada kecelakaan sepeda motor yg dikendarainya menghantam truk yg membuatnya tewas seketika.
Tentu saja hal itu begitu menggoncangkan hati mirna, mirna sangat kehilangan sosok yg disayanginya, sosok yg mampu menghiburnya, sosok yg mampu memberi apa yg diinginkannya.

Sampai akhirnya mirna bertemu dengan joni hartanto yg akhirnya menjadi suaminya. Pertemuan mirna dengan joni berawal saat perusahaan property joni membuka stand pameran di PRJ kemayoran, kebetulan mirna bersama beberapa temannya ikut magang menjadi pekerja lepas sebagai sales promotion girl yg hanya bermodal wajah cantik, tubuh indah dan rajin mengumbar senyum, serta bersedia mengenakan seragam yg sedikit minim, dan memang hanya itulah yg dibutuhkan para peserta pameran, sehingga standnya disinggahi oleh pengunjung sebanyak mungkin, mirnapun melakukan itu hanya sekedar iseng saja mengisi waktu luang, dan yg pasti cuma ikut-ikutan teman, dan itupun dilakukannya sepulang sekolah.

Mirna, yg walaupun saat itu baru berusia 17 tahun, tapi tubuh mirna yg bongsor, tinggi serta bokong dan buah dada yg lumayan besar dan yg pasti wajah yg cantik, membuat mirna tampak lebih matang dan seksi saat mengenakan seragam yg agak minim dan ketat yg diberikan pihak perusahaan, praktis mirna menjadi magnet yg menarik perhatian pengunjung prj untuk singgah dan mampir di stand tersebut, dan tak hanya pengunjung iseng yg mampu tersedot oleh daya tarik mirna, tapi juga joni hartanto sang direktur perusahaan property itupun tak luput.

Berawal dari sekedar ajakan makan malam yg tak kuasa ditolak oleh mirna, hingga ajakan chek-in di hotel yg juga tak ditolak oleh mirna, hubungan mereka semakin jauh dan intim. Mirna mulai menemukan sosok kakak yg pernah hilang dari dirinya pada diri joni, sosok yg mampu menghiburnya dan yg pasti sosok yg mampu memberikan kepuasan seksual, sehingga mirna melayani joni diatas ranjang dengan sepenuh hati, karna memang mirna suka dan menikmatinya. Begitupun dengan joni, dia mendapatkan apa yg tidak didapatkan dari istrinya, bahkan belum pernah didapatkan dari perempuan-perempuan lain yg pernah tidur dengannya, dengan pelayanan seks dan servis dari mirna yg begitu dahsyat, bagaimana tidak seorang gadis berusia 17 tahun bisa memberinya oral seks dari mulai ujung kaki sampai lubang pantatnya yg dijilati mirna sampai bersih, dan mirna tak segan-segan pula menelan spermanya saat joni klimaks, dan yg lebih dahsyat mirna memberikannya anal seks, dan semua itu tanpa diminta oleh joni, apalagi memaksa, seorang pelacurpun sulit didapatkan dengan kriteria seperti mirna, dan masih banyak lagi servis memabukan yg diberikan mirna yg membuatnya begitu terbuai. Sebenarnya mirna melakukan itu tidak ada maksud sedikitpun untuk mengambil hati joni atau apapun juga, mirna melakukannya murni dari keinginan dan kehendak hatinya, dan yg pasti karna dorongan birahinya. Mirna tak pernah meminta uang atau pasilitas atau apapun juga dari joni, walaupun mirna juga tidak pernah menolak apapun yg diberikan joni, karna walaupun bukan termasuk golongan keluarga kaya, orang tua mirna mampu memenuhi segala kebutuhan mirna.

Hingga ketika mirna hamil. mungkin pria lain akan pusing tujuh keliling apabila wanita selingkuhannya hamil, tapi tidak bagi joni, kehamilan mirna justru dirasakannya sebagai anugerah yg terindah baginya, yg tidak mampu diberikan oleh istrinya yg mandul, hingga diputuskan joni untuk mengawini mirna secara sah.

Lamunan mirna kini tertuju pada anak-anaknya dan tentang masa depan mereka, ya..apakah ini sebuah kutukan yg menimpa dirinya dan juga keturunan-keturunannya, mengapa begitu persis hal yg dialaminya dengan yg terjadi pada anaknya.

Tidak…jiwanya mencoba membantahnya, ini bukan suatu kutukan… dan inipun sama sekali bukan suatu aib yg menimpa dirinya dan keluarganya, dan hatinya membenarkan itu. persetan dengan aturan-aturan dan norma-norma itu, Ya..ini bukanlah suatu aib yg membuatnya harus merasa malu, dan mirna akan menekankan itu pada anak-anaknya untuk tidak perlu merasa ini sebagai aib atau tindakan yg tak bermoral, bagi mirna sesungguhnya orang yg tak bermoral adalah mereka yg setiap harinya berbicara soal agama dan ahlak namun gemar mengkoleksi istri sedemikian banyak, yg pada akhirnya juga menghasilkan anak yg banyak, yg luput dari perhatian dan kasih sayangnya sehingga terperosok kedalam jurang narkoba dengan masa depan yg suram, sementara ayahnya masih sibuk berkhotbah soal moral dan ahlak.

Menurutnya yg mirna dan anak-anaknya lakukan adalah atas dorongan hati dan keinginan yg jujur, dan yg terpenting, yg mereka lakukan tidak merugikan orang lain dan juga diri mereka sendiri, mirna akan membuktikannya itu pikirnya, akan dibuktikannya bahwa anak-anaknya akan baik-baik saja dengan apa yg sudah mereka lakukan, dan akan dibuktikan pula bahwa masa depan anak-anaknya akan tetap gilang gemilang.

Dan malam pun semakin malam.. mata mirna mulai redup, dan akhirnya terpejam mengantar jiwanya mengembara kealam mimpi, menyusul ketiga anaknya yg telah terlelap terlebih dahulu.

Pagi telah tiba, seperti biasa ketiga anak mirna mulai bersiap untuk pergi kesekolah dan kekampus, sementara mirna masih senam dihalaman belakang rumah, kegiatan yg rutin dilakukannya setiap pagi sebelum mandi dan berangkat kekantornya, biasanya mirna berangkat ngantor agak siang sekitar pukul 9 pagi.

Sementara narsih, pembantu mereka masih sibuk menyiapkan sarapan.
Beberapa saat kemudian setelah makanan siap dimeja, mereka sarapan bersama diselingi beberapa obrolan ringan.

“ Oh iya put, katanya kamu udah punya pacar.. kamu kenalin mama dong..” Tanya mirna sambil menyantap sepotong roti.

“ Iya ma..namanya deni, temen kuliah, nanti kapan-kapan puput kenalin sama mama..” jawab puput sambil menikmati nasi goreng dan telur dadar.

“ Oh iya ma..lin pernah ngintip kak puput ngentot sama cowoknya dikamar…” celetuk lina sambil menikmati menu yg sama seperti puput.

“ Eh anak kecil.. ikut-ikutan aja, sok tau kamu…” hardik puput kepada lina yg hanya tertawa.

“ Emang betul koq.. lin ngeliat sendiri, lagian kenapa pintunya gak ditutup.. lupa kali ya, terburu nafsu sih…hi..hi..hi..” goda lina sambil tertawa cekikikan.

“ Oh ya.. betul itu put..?, tapi gak apa-apa koq… lain kali kamu ajak kesini put, biar kita ajak ngentot sama-sama..” puput yg mendengar tawaran mamanya itu kaget setengah mati, hampir disemburnya susu yg sedang diminumnya.

“ Huuffffff…apa ma… gak salah tuh…” jawab puput, seraya dielapnya susu yg sedikit menumpahi dagunya. Sementara Erwin dan lina hanya melongo atas perkataan mamanya itu.

“ Iya..mama enggak salah ngomong koq, mama sadar betul dengan apa yg mama katakan.. kenapa..ada yg salah..?” jawab mirna santai seraya diteguknya segelas jus wortel kegemarannya.

“ Tapi…apa dia mau ma…terus bagaimana cara ngomongnya…?” jawab puput bingung

“ Udah deh.. kamu ajak aja kesini.. bilang mama yg mengundang.. untuk selanjutnya biar mama yg ngomong..” ujar mirna meyakinkan

“ Iya deh kalo begitu… mungkin malam minggu ini ma…” jawab puput, walau masih agak bimbang

“ Horeeee… berarti lin bisa ngentot sama kak deni dong…” seru lina yg membuat puput keki.

“ Eh..enak aja luh…” sambil mengacungkan jari telunjuknya kearah lina

“ Oh tentu lina, kamu bisa nyobain kontol pacarnya kak puput.. begitu juga mama..” potong mirna enteng.

“ Put..kamu dengar mama, ini bukan maksud mama untuk merusak hubungan kamu dengan pacar kamu, tapi sebaliknya, mama ingin pacar kamu terima kamu apa adanya, kalau kamu justru menyembunyikan apa yg telah kita lakukan bersama selama ini, itu justru akan menjadi bumerang bagi dirimu kelak, karna suatu saat dia akan tau juga, dan celakanya bila dia baru mengetahuinya disaat kalian sudah berumah tangga dan dia tidak terima..apa enggak runyam. tapi apabila dia telah mengetahuinya semenjak saat ini, lantas dia tidak bisa menerimanya, itu tidak terlalu bermasalah, tinggal kamu putuskan hubungan kalian… tapi sukur-sukur kalau dia mau menerimanya, ini yg mama harapkan..kita akan ajak pacarmu menghabiskan malam minggu bersama…” seraya mengedipkan sebelah matanya kearah lina, yg disambut oleh lina dengan acungan ibu jari.

“ Oke ma..siiip, tapi kak deni emang ganteng sih ma…” celetuk lina, seraya puput mengacungkan jari tengahnya kearah lina.

“ Oke deh ma..puput harap sih deni mau ma…” jawab puput

“ Serahkan pada mama.. biar mama nanti yg bicara, kamu cukup undang deni kemari..bilang saja mama mengundang untuk makan malam..titik..” ujar mirna, sambil menuangkan sereal kedalam mangkuk.

“ Aduh..ngebayangin soal malam minggu nanti bakalan pesta ngesek sama kak deni..jadi kepingin nih…” celetuk lina, sambil memasukan tangannya kedalam celana dalamnya dan menggosok-gosok memeknya.

“ Kepingin ngapain..kepingin boker…” ujar puput

“ Kepingin ngentot..kalliiiii…” jawab lina cuek

“ Kak Erwin..ngomong-ngomong tadi malam aku belum sempat ngisep kontol kakak nih..kalau begitu sekarang aja lah…” pinta lina kepada Erwin yg baru saja menyelesaikan sarapannya.

“ Eh lina… kamu lupa ya? Tadi malam kan sudah mama kasih tau gimana kalau kamu mau minta ngentot sama kak Erwin…” ujar mirna

“ Oh iya..sory ma… “ jawab lina, seraya bangkit dari kursinya dan menghampiri Erwin yg masih duduk dimeja makan, ditundukan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan wajah Erwin, didekatkannya bibirnya hingga bibir mereka nyaris bersentuhan, tangan kanan lina mulai meremas batang kontol Erwin yg masih terbungkus oleh seragam SMU, dan dengan suara lembut serta agak mendesah lina mulai meragakan aksinya dihadapan mama dan kakaknya yg menyaksikan sambil menikmati sarapan.

“ Kak Erwin.. lin pengin sekali ngisep kontol kakak.. setelah lin puas ngisep, lin minta supaya kakak ngentotin memek lin ya kak…” pinta lina dengan mesra dan mendesah, sehingga membuat Erwin gemas dan langsung melumat bibir lina yg tepat dihadapannya, hingga lina hampir tak bisa bernafas.

Setelah itu Erwin menggeser kursi makannya agak ketengah dengan maksud agar lebih leluasa, seraya dibukanya celana panjang abu-abu dan sempaknya, hingga Erwin hanya tinggal mengenakan baju seragam putihnya saja, lina segera berjongkok dihadapan Erwin dan menghisap batang kontol Erwin yg duduk dikursi, agak kaku cara lina menghisap dikarnakan “jam terbang” yg masih minim, sehingga mirna memberi arahan kepada lina, sesekali diperagakan dengan gerak tubuh, bak seorang sutradara film yg sedang memberi arahan kepada aktornya.

“ Agak dalam kontolnya kamu masukin lin…oke..lalu kamu goyang naik turun…seperti ini, liat mama..”

“ Usahakan gigi kamu jangan sampai mengenai batang kontol.. yg punya kontol jadi kurang merasa nikmat…biarkan lidah dan bibirmu saja yg bergesekan dengan batang kontol ”

“ Usahakan pula tatapan mata kamu tetap tertuju pada kak Erwin... kak Erwin akan suka itu..”

“ Agar tidak terlalu monoton, sesekali kamu lepas hisapan kontolnya, dan kamu jilati biji pelirnya, lalu hisap, setelah itu jejajahi seluruh area selangkangan kak erwin dengan lidahmu, hingga kembali lagi kamu jilati batang kontolnya dan kamu hisap lagi seperti tadi..”

“ Air liur yg menggumpal dimulutmu gak perlu kamu tahan, kamu keluarkan saja biarkan membuat dagu dan pipimu belepotan… itu akan terlihat lebih erotis dan binal bagi lawan jenismu..”

itulah beberapa arahan mirna yg begitu antusias, yg kadang dipraktekan langsung dengan kontol Erwin apabila dirasakan lina tidak memahami apa yg disampaikannya, untuk kemudian dimintanya lina untuk mengulangi apa yg barusan diperagakannya, memang pada dasarnya lina seorang gadis yg cerdas, dengan mudah lina dapat mencerna apa yg diajarkan sang mama.

Beberapa saat kemudian puput yg sedari tadi hanya menyaksikan, berdiri dari kursinya

“ Ma..puput kekamar dulu ya..ada sedikit tugas kuliah yg masih belum rampung…” ujar puput kepada mirna yg dijawab dengan anggukan dan senyuman oleh mirna.

“ Oh iya lin.. nanti kalau sudah selesai langsung tunggu kakak dimobil ya..” pesannya kepada lina yg masih sibuk dengan karaokenya, sehingga hanya dijawab dengan
acungan ibu jari.

“ Put..jangan lupa kamu sampaikan undangan makan malam pacarmu..” ujar mirna

“ Oke deh ma..pasti puput sampaikan..” jawab puput sambil ngeloyor menuju kamarnya
Lina mulai lancar mengoral batang kontol Erwin dan dia merasa begitu enjoy, membuat Erwin terbuai hingga memejamkan matanya sambil tangannya memegang kepala lina.

Beberapa menit kemudian lina melepaskan hisapannya, seraya melepas celana dalamnya, disingkapnya rok biru tua seragam SMPnya, dan digenggamnya batang kontol Erwin untuk dituntunnya memasuki lubang memeknya yg mulai basah, bleesss.. masuklah batang kontol Erwin didalam memek adiknya itu dengan posisi lina duduk dipangkuan Erwin. Mereka saling berpelukan sambil lina memompa pantatnya naik turun sehingga batang kontol Erwin terkocok didalam memek lina. Erwin mengecup bibir lina yg tepat dihadapannya sehingga mereka saling berpagutan, saling memainkan lidah dan saling bertukar ludah.

Sepuluh menit berlalu lina memompa batang kontol Erwin, memeknya semakin basah ditandai dengan suara jroott..jroott.. jroott.. hembusan nafas lina terasa hangat dirasakan Erwin, bertanda makin meningginya birahi lina.

“ Lin, sekarang kamu diam aja.. biar gantian aku yg mengocok memekmu…” ujar Erwin, seraya dipegangnya bokong lina dengan kedua tangan Erwin dan diangkatnya agak keatas lalu pantat Erwin mulai memompa turun naik dari bawah.

“ Aaaahhh…iya kak.. memek lin serasa nikmat kak..terus kak..yg kencang kak..lin mau kontol kak Erwin ngentotin memek lin yg kenceng…aaaahhh..” gumam lina sambil kedua tangannya merangkul bagian belakang leher Erwin.

“ Iya lina sayang.. adikku yg cantik, memekmu juga enak.. nanti kita akan ngentot terus sampai tua ya sayang…” oceh Erwin dalam birahinya yg juga sudah memuncak.

Beberapa saat kemudian Erwin berdiri, sehingga Erwin kini menggendong lina sementara batang kontolnya masih berada didalam memek lina, kedua kaki lina mengapit pinggang Erwin, untuk beberapa saat Erwin mengentot adiknya dengan posisi seperti itu, hingga akhirnya tubuh lina diletakkannya diatas meja makan, sementara kontol erwin masih berada didalam memek lina, dikocoknya batang kontolnya dengan keras sehingga suaranya terdengar berkecipakan.

Mirna masih duduk dimeja makan sambil menikmati live show kedua darah dagingnya itu, ditemani segelas susu dan sepiring sereal. mulai bangkit pula birahi mirna menyaksikan kedua anaknya yg semakin pandai bermain seks, hingga celana trainingnya dilepas, sehingga hanya mengenakan kaos singlet, namun sepatu ket olah raga nya masih dikenakan, digosok-gosoknya lubang memeknya dengan jari-jari tangannya, mulutnya mulai mendesah karna gejolak birahi yg menuntut untuk dipenuhi.

Lina mulai terlihat lebih liar, dipeluknya Erwin dengan kuat, pinggulnya ikut bergoyang mengimbangi hantaman kontol Erwin.

“ Aaaahhhh,,,kak..entot aku yg kuat kak…yg kencang kak…..aaahhhh..lina keluar kak…aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhh…” pekik lina dipenghujung syahwatnya, dan akhirnya tubuh lina lemas seperti tak bertenaga, kedua kakinya hanya menjuntai kebawah, sementara Erwin masih terus menghujamkan batang kontolnya.

“ Win.. lina sudah tuh.. sekarang giliran mama kamu entot dari belakang win…” pinta lina seraya berdiri agak menungging dengan kedua tangannya berpegangan pada bibir meja makan, dan kaki kanannya yg masih mengenakan sepatu dinaikan diatas kursi yg sebelumnya digunakannya untuk duduk.

Betapa bergairahnya Erwin melihat mamanya dengan posisi seperti itu, tubuh mirna yg masih berkeringat sehabis olah raga tampak berkilat , serasi dengan rambutnya yg masih dijepit dengan hair clip, sehingga memperlihatkan tengkuk dan lehernya yg indah, singlet mirna yg agak basah karna keringat digulungnya hingga diatas buah dadanya yg tidak mengenakan bra, sehingga memperlihatkan dua gunung indah yg juga tampak berkilat, klop sekali denga sepatu ket yg masih melekat dikaki indahnya, dan bokong yg menyembul menantang itu..memek itu.. aah.. sulit bagi Erwin untuk menterjemahkan rasa kagumnya kecuali diremasnya bokong indah itu, dan dikecupnya memeknya dari belakang, tak puas hanya itu lidahnya kini mulai menyapu setiap sudut lubang memek mirna hingga anusnyapun tak luput dari sapuan lidahnya, sehingga mirna semakin kelojotan dibuatnya.

“ Aaahhhh… tolong dong.. langsung dientot memek mama sayang…udah gak tahan nih..” pintanya pada Erwin, yg mulai paham bahwa mamanya memang sudah begitu bernafsu, sehingga langsung hujamkannya batang kontolnya kedalam memek mirna yg memang sudah basah oleh cairan birahi, dan langsung dipompanya sekuat tenaga oleh Erwin, sehingga suaranya terdengar begitu gaduh antara suara kocokan kontol didalam memek mirna, berpadu dengan getaran benda-benda diatas meja makan itu.

Sementara sepasang mata menyaksikan aksi mereka dari balik jendela kamar pembantu, dialah narsih, wanita berusia sekitar 35 tahun yg sedari tadi menyaksikan aksi Erwin menggarap lina dan mirna, mata narsih terkadang agak terpejam sementara mulutnya sesekali mendesah pelan, Dan bila diperhatikan lebih kebawah lagi, ternyata tangan narsih tidak tinggal diam, ternyata dia menggunakan mentimun yg biasanya digunakan untuk campuran nasi goreng, namun saat itu difungsikannya untuk mengocok lubang memeknya, rupanya sisa mentimun yg belum sempat diirisnya untuk sarapan tadi digunakannya untuk sarapan ”mulut bawah”nya.

Sementara lina yg setelah selesai menuntaskan “hajatnya” hanya berbaring diatas meja makan sambil bermalas-malasan, kini mulai bangun dan turun dari atas meja setelah berkali-kali didengarnya bunyi klakson mobil dari arah depan rumahnya, seraya dipungutnya celana dalamnya dari lantai.

“Iya kak… tunggu sebentar…” teriak lina keras kearah datangnya suara klakson, yg adalah puput yg sudah menunggunya dimobil dengan tidak sabar. Segera lina berlari dengan masih memegang celana dalam, dan menyambar tasnya diatas meja ruang tengah.

Dibukanya pintu depan mobil oleh lina dan hempaskannya dirinya dikursi disamping puput seraya dilemparkannya tas sekolahnya ke kursi belakang.

“ Gila kamu lin..lama banget, udah setengah tujuh nih.. bisa gak ngejar nih sampai ke depok..” keluhnya kepada lina yg hanya menanggapinya dengan santai sambil mengenakan celana dalamnya.

“ Nyantai kak…biasa aja kaleeee… kan lin abis cuci mulut dulu setelah sarapan…” jawabnya enteng.

“ Cuci mulut… apa cuci memek..?” ujar puput

“ Dua-duanya lah… soalnya selain memek ini yg dimasukin kontol..mulut ini juga ngisep kontol hi..hi..hi…”

“ Ah dasar kamu… oh iya Erwin masih didalam ya..? kalo gitu kita tinggal aja, biar dia nanti diantar mama..” ujar puput

“ Ya kak..dia masih lanjut tuh…sekarang mama yg minta jatah cuci mulut ..hi..hi..hi..” jawab lina

“ Ya udah kalau begitu..kita cabuuutt…” ujar puput, seraya diluncurkannya mobil Honda jazz yg menjadi tunggangan pribadinya kearah jalan raya untuk menuju kampusnya dikawasan depok, yg merupakan salah satu universitas negeri terkemuka ditanah air, setelah terlebih dahulu mengantar kesekolah lina yg tak begitu jauh dari rumah mereka.

Sepuluh menit sudah Erwin membombardir lubang memek mirna dari belakang, peluh mereka semakin banyak membasahi tubuh keduanya.

“ Sekarang kamu entot lubang pantat mama sayang…” perintah mirna, yg segera ditindak lanjuti oleh Erwin yg langsung mencabut batang kontolnya, dan disibaknya anus mamanya untuk kemudian diludahinya lubang anus yg menganga itu sebelum akhirnya dimasukannya batang kontolnya dan langsung dipompanya maju mundur.

“ Aaahhh..iya terus sayang..entot pantat mama yg kuat ya sayang…” mirna menikmati hantaman kontol Erwin didalam lubang anusnya sambil tangan kanan mirna menggosok-gosokan lubang memeknya, sesekali ditariknya kepala Erwin kearah wajahnya sehingga mirna dapat mengecup bibir Erwin dan melumat mulutnya.

“ Aahh…mmmuuaahhh.. ludahi mulut mama sayang…” perintah mirna agar Erwin meludahi mulutnya, erwin segera menangkap apa keinginan mamanya itu, diludahinya mulut mirna yg menganga sambil menengok kebelakang, cuiihh..cuiihh.. beberapa kali Erwin meludahi mulut mirna yg dengan rakus langsung ditelannya, beberapa percikan ludah mengenai wajah dan rambutnya.

Beberapa saat kemudian mirna beralih posisi, kini mirna duduk diatas meja makan dengan posisi kaki mengangkang mempertunjukan memeknya yg merekah basah.

“Sekarang entot memek mama lagi sayang… kayaknya mama hampir sampai nih…” seraya dengan tidak sabar diraihnya batang kontol Erwin dan langsung dibimbingnya masuk kelubang memeknya. Erwin langsung memompanya dengan kuat dan tempo yg tinggi hingga peluh membasahi seragam putihnya.
Tak beberapa lama berselang, tubuh mirna mengejang disertai teriakan keras yg mengakiri “sarapan kedua” nya pagi itu.

“ Aaaaaahhhhhh…..sedaaaaaaapppp….” lantas dikecupnya mulut Erwin dengan rakus beberapa saat, hingga akhirnya mirna terdiam tanpa reaksi, tubuhnya bergerak hanya mengikuti guncangan pantat Erwin.

“ Win..stop dulu.. coba kamu lihat kearah jendela kamar narsih, mama perhatikan sedari tadi dia menyaksikan kita.. ” ujar mirna pelan hampir seperti berbisik

“ Iya ma..koq keliatannya kayak lagi ngapain gitu ya ma…” jawab Erwin setelah menoleh sebentar kearah yg dimaksud, dan dikarnakan narsih masih terlalu sibuk dengan “self service”nya sehingga tak menyadari bila mirna dan Erwin telah mengetahui apa yg dilakukannya.

“ Kelihatannya dia udah kepingin tuh..kamu berminat ngentot narsih win..?” tanya mirna

“ Mau aja ma..bodynya boleh juga ma..montok he..he..he.. dan wajahnya juga manis, tapi dia mau enggak ya..” jawab Erwin, yg langsung dijawab oleh teriakan mirna yg memanggil narsih.

“ Narsiiiiiihh…kemari…” panggilnya kepada narsih, sehingga narsih yg sedang asik langsung terkejut dan dengan tergopoh-gopoh segera menghampiri mereka

“ Lagi ngapain sih..” Tanya mirna yg masih dalam posisi duduk diatas meja dan kontol Erwin masih berada didalam memeknya, hanya saja Erwin sudah tidak lagi memompanya, hanya dibiarkannya saja bersarang didalam memek mamanya.

Narsih yg berdiri dihadapan mereka dalam keadaan seperti itu menjadi salah tingkah dan gugup

“ Anu nyah…mmmmm..lagi bersih-bersih..” jawab narsih sekenanya

“ Bersih-bersih memek kamu ya..?” goda mirna

“ Enggak nyah..enggak dibersihin koq..cuma dikocok-kocok pakai timun aja…” jawabnya keceplosan.

“ Apanya yg dikocok pakai timun mbak…” kali ini Erwin yg bertanya penasaran

“ Eh..anu..anu..ya yg tadi dibilang nyonya..eh itu memeknya..eh..aduh…” jawabnya tambah gugup, seraya ditepuk keningnya sendiri karna merasa menyesal dengan jawaban yg keluar dari mulutnya.

“ Udah enggak apa-apa, santai saja sih…tapi dari pada dikocok pakai timun, mending pakai yg asli, mau enggak…” goda mirna

“ Ah nyonya bisa aja.. saya kan sudah janda nya..suami saya sudah meninggal..mana bisa pakai yg asli…” jawab narsih polos dengan logat jawanya yg kental

“ Kalau sama kontol Erwin mau enggak…?” Tanya mirna santai sambil mengelus-elus batang kontol Erwin yg berdiri tegak, yg baru saja dikeluarkannya dari lubang memeknya.

“ Mau sih mau nyah…tapi apa mas Erwin mau sama saya..lha wong saya kan cuma pembantu nyah..gak ilok nyah..gak pantes..” jawab narsih, walaupun sebetulnya hatinya menaruh harapan pada ucapan mirna itu.

“ Aku mau koq mbak…” jawab Erwin

“ Ah..yg bener nih… kalau bener sih, kebetulan banget.. mbak udah ngebet banget nih…hi..hi..hi…” jawab narsih tersipu atas jawaban Erwin

“ Udah win tunggu apa lagi..narsih udah ngebet tuh katanya…” ujar mirna sedikit mengompori Erwin

Erwin segera menghampiri narsih yg masih berbinar-binar hatinya karna merasa akan mendapatkan ”rejeki nomplok” berupa kontol Erwin yg diidam-idamkannya. Diangkatnya oleh Erwin daster narsih sehingga tampaklah memeknya yg tembem dan ditumbuhi bulu yg lumayan lebat.

“ Wooww..udah enggak pakai celana dalam nih mbak…” goda Erwin, seraya dirabanya memek narsih dengan jari-jari tangannya.

“ Hi..hi..hi… iya mas..tadi waktu dikamar saya lepas..waktu anu tadi…hi..hi..hi..” jawab narsih malu-malu, dan tangannya mulai memegang batang kontol Erwin

“ Waktu ngentot mentimun tadi mbak…” goda Erwin, kini jari tengahnya mulai mengobel lubang memek narsih

“ hi..hi..hi.. tau aja mas Erwin…” seraya diremasnya dengan gemas batang kontol Erwin.

Kini narsih sudah dalam keadaan telanjang bulat, bentuk tubuhnya termasuk montok dan padat atau istilahnya cubby, kelebihan narsih walaupun agak gemuk tapi perut narsih tidak buncit dan tidak terlalu banyak lemak yg berkerutan di sekitar pinggulnya, serta tidak gembyor, mungkin karna disebabkan narsih tipe wanita pekerja keras sehingga lemak-lemak pada tubuhnya otomatis terbakar habis sehingga menghasilkan bentuk tubuh yg aduhai dan memberi rangsangan tersendiri bagi Erwin, dilumatnya buah dada narsih yg super besar itu, yg tentu saja asli non silicon, dibenamkannya wajahnya diantara belahannya dan kembali dihisap putingnya yg besar dan agak coklat kehitaman. Sementara narsih mengelinjang nikmat sambil mendesah seraya dikecupnya bibir Erwin dengan rakus, yg dibalas pula kecupan narsih oleh Erwin sehingga mereka berpagutan dengan dahsyat.

“ Mas Erwin..tak isep kontol mas Erwin ya.. mbak kepingin banget nih…boleh ndak? ” pinta narsih, yg langsung ditindak lanjuti oleh Erwin dengan duduk diatas meja makan, narsih segara meraih batang kontol Erwin dan menghisapnya dengan rakus bagaikan seorang musafir yg kehausan dipadang pasir.
Narsih mengoral kontol Erwin dengan posisi berdiri agak menungging untuk menyesuaikan ketinggian meja makan, membuat bokongnya yg besar tampak bulat dan padat namun sedikit gempal, sehingga gerakan kepalanya yg maju mundur ikut juga menggerakan bokongnya.

Tak hanya batang kontol Erwin yg dioralnya, lubang dubur Erwin pun tak luput dari sasaran lidah narsih, diangkatnya pantat Erwin sehingga anusnya terpampang dan dengan leluasa narsih menjilatinya bagaikan kesetanan.
Puas mengoral Erwin, kemudian narsih naik keatas meja makan dan mendorong tubuh Erwin agar telentang.

“ Mas…tak entot kontole ya mas…” ujar narsih, yg langsung dikangkanginya tubuh Erwin dan digenggamnya batang kontolnya dan blesssss…masuklah seluruh batang kontol Erwin kedalam memek narsih yg basah. Sungguh berbeda dirasakan memek narsih oleh Erwin, memek narsih lebih hangat dan agak seperti menyedot-nyedot, sebuah sensasi yg berbeda pikir Erwin.

Narsih memompakan memeknya dengan menaik turunkan pantatnya, sehingga dari bawah Erwin melihat bagaimana buah dada narsih bergoyang-goyang bergelantungan. Tubuh narsih yg besar membuat meja makan bergoyang kuat menimbulkan suara yg gaduh, beruntung meja makan itu terbuat dari bahan kayu jati pilihan, sehingga tidak sampai patah oleh beban yg besar.

“ Aahh..mas Erwin…kontole enak timen toh..…” gumam narsih bercampur dengan bahasa daerah yg tak begitu dipahami oleh Erwin, maklumlah narsih baru tiga bulan ini bekerja di Jakarta, setelah sebelumnya tinggal dikampung halamannya di wonogiri jawa-tengah.

“ Oaalahhh…enak tenan... ngimpi apa aku semalem bisa ngentoti kontole cah bagus..”

Begitu tandas dan mantap pantat besar narsih mengocok kontol erwin, suaranyapun terdengar erotis bagi Erwin broottt…broottt…broottt.. bagaikan suara sepatu boot yg didalamnya ada air. Saat itu Erwin praktis hanya diam pasif, narsihlah yg memegang kendali permainan, dikarnakan nafsu narsih memang sudah diubun-ubun.
Sementara mirna menyaksikan aksi anaknya yg sedang “diperkosa” oleh pembantunya sambil duduk dikursi makan yg digesernya agak ketengah untuk memberi keleluasaan bagi sipembantu yg sedang full horny itu.

Setelah beberapa saat dengan posisi woman in top (WOT), kemudian narsih menghentikan kegiatannya seraya menungging memperlihatkan bokong besarnya yg menyembul bak buah tomat.

“ Mas Erwin..tolong entotin lubang pantat mbak ya mas.. seperti tadi mas Erwin sama nyonya… mbak kepingin banget nih mas…ayo toh mas…” rengek narsih sambil menggosok-gosok anusnya

Syahwat Erwin semakin tinggi manakala menyaksikan narsih seperti itu, bokong itu..wooww.. dahsyat..pikirnya, hingga tak kuasa Erwin untuk tidak menyicipinya dengan mulutnya, diremasnya bokong itu dipandangi sejenak untuk menikmatinya dan mengaguminya lantas mmmmuuuaaaaahhhh… dibenamkannya wajahnya dalam anus narsih. Ditahannya beberapa saat wajah Erwin didalam belahan pantat narsih dengan mulutnya tepat pada lubang anusnya, hingga beberapa saat diangkatnya kembali untuk sekedar mengambil nafas, untuk kemudian dibenamkannya kembali wajahnya, nyaman serasa jiwanya berada dibelahan pantat besar narsih huhhhh..sensasional pikirnya.

Kini Erwin mulai menjilati anus dan juga memek narsih, lidahnya dengan lincah menyisir seluruh area pantat narsih hingga lubang memeknya, reaksi narsih yg menerima aksi yg diberikan Erwin begitu heboh, mulutnya terus meracau.

“ Aaaahhhh…enak mas…terus mas…jilat pantatku mas….aaahhhh enakk….”

“ Aduh..mas sedep maaaass…ngimpi opo aku semalem mas…terusss..masss..” itulah beberapa kicauan narsih yg membuat lidah Erwin semakin liar menelusuri lubang analnya.

Setelah dirasakan Erwin puas mengoral pantat narsih dan sekitarnya, kini batang kontol Erwin mengarah ke anus narsih.

“ Sekaramg lubang anus mbak narsih aku entot ya mbak… pasti mbak narsih suka deh…”

“ Iya mas.. mbak juga udah kepingin nih..waktu ngeliat mas Erwin ngentot lubang pantat mamanya mas erwin…ayo dong mas..langsung toblos toh…” pinta narsih tak sabar.

diludahi terlebih dahulu ujung kontol Erwin lantas blesss..masuklah seluruh batang kontol itu kedalam anus narsih.

“ Aaaaaaahhhhh… asik mas…terus mas…entot terus …lubang pantatku mas….uuuuhhh..” gumam narsih nikmat

“ Mbak narsih sebelumnya udah pernah dientot lubang pantatnya ya mbak…?” Tanya Erwin karna dirasakan lubang anusnya begitu mudah dimasuki batang kontolnya.

“ hi..hi..hi… iya mas.. dulu waktu suami saya masih hidup… saya paling suka dientot pantatnya… “ ujar narsih agak malu

“ Wah..pantesan, biasanya kalau pantat yg belum pernah disodomi, pasti akan merasa kesakitan dulu pertamanya.. tapi baguslah jadi bisa langsung tancap gas…” ujar Erwin yg langsung mempercepat tempo kocokan kontolnya dalam dubur narsih, begitu mantap rasanya menyodomi pantat yg begini besar pikir Erwin.

“ Aaaahhh…asssiik mas… entot lubang silitku mas…tambah kenceng juga gak apa-apa mas..tambah mantep…aaaahhh…”

“ Uuuhh…lubang pantat mbak narsih bener-bener enak nih…hangat dan ngempot…” puji Erwin yg membuat narsih semakin sumringah.

“ Iya mas.. nanti mas Erwin masih mau ngentotin aku toh mas…” Tanya narsih penuh harap

“ Tentu mbak narsih sayang..siapa yg enggak ketagihan dengan pantat yg begini besar…pasti akan erwin entot terus kalau mbak narsih lagi nganggur..” ujar Erwin

“ Aaaaahhh….tenan lho mas…tenan.. senenge.. aku senenge…” ujar narsih dengan bahasa jawa yg tidak sepenuhnya dipahami Erwin.

“ Pasti dong mbak… mbak narsih juga harus selalu siap menerima kontol Erwin kapanpun… tapi mbak narsih koq ngomong jawa terus sih, aku gak begitu ngerti mbak..” ujar Erwin sambil menghantamkan batang kontolnya dengan keras.

“ Oh iya..maaf mas keceplosan, maklum kebiasaan dikampung… wah saya pasti selalu siap dientot oleh mas Erwin kapanpun juga mas… tinggal panggil saja nama saya..pasti memek dan pantat saya akan muncul untuk menerima kontol mas Erwin…hi..hi..hi…”

“ Ah bisa saja mbak narsih….aaaahhhhh…enaaakk…” ujar Erwin sambil menikmati anus narsih yg semakin nikmat dirasakannya.
Hampir sepuluh menit mereka bersodomi ria, sampai akhirnya narsih meminta untuk merubah posisi.

“ Mas Erwin..stop dulu mas…entot memek mbak lagi ya mas.. mbak udah mau keluar nih..” seraya narsih merebahkan dirinya telentang diatas meja makan dengan kedua kaki mengangkang sehingga memeknya yg tembem, lebar dan berbulu tebal mencuat menantang, sehingga membuat lawan jenis yg melihatnya langsung melongo dibuatnya, begitu pula dengan Erwin yg langsung menghantam memek yg aduhai itu dengan kontolnya.

“ Langsung yg kenceng aja goyangnya mas Erwin…” pinta narsih, yg langsung dituruti oleh Erwin, tanpa ampun dipacunya batang kontolnya keluar masuk memek narsih dengan sekuat tenaga brootttt…brooottt..brooottt.. begitulah suara yg terdengar.

Selang hanya satu menit narsih langsung berteriak dan mengejang disertai teriakan keras

“Aaaaaaaaaaaaaaahhhh…aku keluar maaaasss…aaahh..enak tenaaaaaaaannn….” Jeritnya sambil dipeluknya dengan erat tubuh Erwin.
Hanya beberapa detik setelah itu erwinpun mengalami hal yg sama, disertai juga dengan teriakan.

“Uuuuuuuuuuuuuuuuhhhh…haadddduuuuhh….aku mau keluar mbak…..” jerit Erwin.

Mirna yg melihat Erwin klimaks justru meraih piring yg berisi sereal yg belum sempat dihabiskan oleh mirna.

“Erwin coba air manimu dikeluarin disini sayang…cepeeeett….” Ujar mirna terburu-buru, seolah kawatir air mani Erwin terlebih dahulu muncrat didalam memek narsih.
Dengan segera Erwin mencabut batang kontolnya dari memek narsih dan mengarahkan ujungnua diatas piring berisi sereal yg disodorkan mamanya crrrroootttt….crrooott…crooottt… begitu banyak sperma Erwin yg keluar menaburi sereal yg berada dipiring yg dipegang mamanya itu, dan terakhir mirna membantu mengocok-ngocok kontol Erwin untuk mendapatkan setetes dua dari sisa cairan sperma Erwin yg tersisa, setelah dirasakannya habis, dihisapnyalah batang kontol Erwin dengan maksud untuk mengambil sisa-sisa sperma yg masih melekat, untuk kemudian dilepehkannya sisa sperma Erwin yg bercampur ludah mirna itu kedalam piringnya. Setelah itu piring berisi sereal yg telah ditaburi cairan kental sperma Erwin itu diletakannya diatas meja makan, siap untuk disantap oleh mirna yg sudah duduk manis dengan sendok ditangan.

Kini Erwin rebahan diatas meja makan dengan menjadikannya paha narsih sebagai bantal, sambil Erwin menyaksikan mamanya yg sedang menikmati sereal special itu.

“ Enak ma…” Tanya Erwin

“ Enak dong…ini jauh lebih enak daripada sereal yg ditaburi susu segar..dan juga vitamin dan gizi yg terkandung dalam air mani sangat tinggi, sulit didapati dari sumber makanan lain..” terang mirna yg dengan serius didengarkan oleh Erwin dan mirna.

“ Apa iya toh nyah…terus manfaatnya untuk apa nyah…” Tanya narsih ingin tau.

“ Tentu sangat banyak manfaatnya..disamping untuk menjaga kesehatan dan stamina, juga untuk membuat wanita tetap cantik dan awet muda…” terang mirna, yg tentu saja terlalu dibesar-besarkan dan hanya sekedar untuk mempermainkan narsih yg lugu.

“ Wah…kalau bisa bikin tambah cantik dan awet muda, saya juga jadi kepingin…” ujar narsih

“ Nanti lain kali kalau kamu ngentot lagi sama Erwin..kamu makan air maninya..” ujar mirna memprovokasi.

“ Wah…kalau itu sih sudah pasti nyah…hi..hi..hi…” ujar narsih malu-malu, seraya ia bangun dan turun dari meja makan dan memungut dasternya dari lantai.

“ Gimana sih…enak enggak ngentot sama Erwin…?” Tanya mirna sambil menikmati hidangannya.

“ Enak banget nyah…sedep hi..hi..hi..” jawabnya cengengesan

“ Lain kali masih mau lagi enggak…?” Tanya mirna lagi

“ Mau dong nyah…sudah pasti..” jawabnya lugu

“ Ya, kalau kamu kepingin kamu minta saja sama Erwin, tapi itupun kalau dia mau, kalau dia lagi enggak mau..kamu enggak usah maksa..mengertii…”

“ Iya nyah… saya mengerti nyah…” jawab narsih sambil menganggukan kepalanya

“ Gimana win.. enak enggak barangnya mbak narsih..” kali ini mirna menanyakan Erwin yg masih berbaring diatas meja makan.

“ Mantap ma…top mar kotop..mbak narsih memang jossss…” jawabnya sambil mengedipkan mata pada narsih, yg tentu saja membuat narsih berbinar dengan jawaban Erwin tersebut.

“ Kalau lain kali kamu kepingin ngentot mbak narsih, kamu bilang saja sama dia..tapi kalau dia lagi enggak mood atau sibuk kamu gak usah maksa, mama tidak mau ada pemaksaan dirumah ini, semuanya harus bebas dan lepas dalam mengekspresikan birahinya, tanpa adanya tekanan dan paksaan, dan tak perlu kamu merasa terbatasi oleh aturan dan norma yg ada dimasyarakat yg semua itu hanyalah kemunafikan belaka..” saran mirna kepada Erwin yg juga didengarkan dan dipahami oleh narsih.

“ Oke deh ma…erwin paham..” jawabnya santai, kali ini sudah turun dari meja makan dan mulai mengenakan celana seragam abu-abunya.

“ Ah kalau saya sih enggak bakalan nolak kalau mas Erwin ngajak gituan…walaupun saya lagi sibuk atau capek.. hi...hi…hi…” ujar narsih genit

“ Ya sudah, sekarang kamu bisa lanjutkan pekerjaan kamu..dan ingat mulai sekarang kamu gak usah masukin ketimun kedalam memek kamu lagi..” ujar mirna

“ Ah nyonya… jadi malu nih..hi..hi..hi..” ujarnya sambil ngeloyor kedalam kamarnya dengan masih telanjang bulat dan daster yg masih dalam dekapannya, dengan iseng Erwin menepuk pantat narsih yg disusul dengan pekik manja pembantu montok itu.

Sementara Erwin berdiri dibelakang mirna yg baru saja menghabiskan sepiring sereal dengan taburan sperma, dipijitnya pundak mamanya dengan lembut

“ Ma..udah kesiangan nih.. Erwin bolos aja ya ma..sekali-sekali…” rayunya kepada mirna

“ Tidak ada alasan untuk bolos sekolah sayang...ingat sekolah itu penting, dan itu untuk kebaikan kamu sendiri… untuk masa depanmu, oke nanti mama antar kamu kesekolah, kalau memang terlambat, biar mama nanti yg ngomong sama gurumu bahwa kamu habis ada urusan penting..” jelas mirna dengan lembut dan penuh pengertian, dan seperti biasa erwin tidak sedikitpun membatahnya.

Sebagai seorang single parent yg membesarkan ketiga anaknya seorang diri dalam tiga tahun belakangan, mirna sangat menerapkan disiplin kepada anak-anaknya, mirna tak ingin mereka mereka nantinya akan menjadi orang-orang yg terpuruk dan gagal, walaupun mirna termasuk orang yg sibuk dengan urusan pekerjaan dan bisnis, mirna tak sedikitpun memalingkan perhatiannya dari anak-anaknya, sesibuk apapun urusannya dalam pekerjaan, namun urusan anak-anak adalah yg utama, seperti urusan mengambil raport disekolah, rapat sekolah yg harus dihadiri orang tua murid dll mirna selalu mengusahakannya untuk hadir, walaupun banyak orang tua sekarang yg malas untuk menghadiri urusan yg seperti itu, mereka lebih suka sopir atau tukang kebun mereka yg mewakili walaupun sebetulnya mereka hanyalah seorang ibu rumah tangga yg mempunyai banyak waktu dirumah, namun arisan, shoping, pergi ke salon lebih mereka utamakan ketimbang perhatian kepada anak mereka, alhasil anak-anak mereka menjadi tak menaruh respek kepada orang tua, yg berujung dengan kenakalan remaja dan terjerumus dalam jurang narkoba.

Soal narkoba, mirna sangat anti dengan barang yg satu ini, dan mirna sangat over protektif kepada anak-anaknya dari bahaya narkoba, namun mirna sadar mereka hanyalah anak-anak remaja yg kadang sulit untuk menanganinya, ibarat memegang seekor burung kecil, kalau terlalu lemah kita menggenggamnya burung itu akan lepas, sebaliknya apabila terlalu kuat menggenggam, burung itupun akan mati lemas. Untuk itulah mirna menggunakan caranya sendiri untuk memprotek mereka, seperti pada waktu itu mirna pernah berkata kepada anak-anaknya saat makan malam bersama yg merupakan kebiasaan mereka setiap hari “kalian boleh saja mengkonsumsi narkoba, namun akibat dan resikonya kalian yg tanggung sendiri, resiko itu adalah keterpurukan hidup kalian sendiri dan kehancuran masa depan kalian, saat kalian mengalami kecanduan narkoba jangan harap mama akan memperhatikan kalian, apalagi membawanya kepanti rehabilitasi, mama akan biarkan kalian hancur seperti seekor anjing kelaparan yg akhirnya mati membusuk dijalan..” sebuah perkataan yg sebenarnya bukan berasal dari isi hati dan perasaan keibuan mirna, namun mirna harus mengatakan itu demi anak-anaknya, dan hasilnyapun cukup efektif, karna mereka akan berfikir dan kemudian tentu saja akan memutuskan untuk tak pernah tertarik mencobanya.


Mata hari pagi mulai menghangati kota Jakarta dengan sinarnya, sinar yg juga menerpa mobil sedan mewah mirna, sehingga membuat mobil yg memang sudah licin mengkilat itu menjadi lebih berkilau saat meluncur keluar dari pintu gerbang rumah kawasan elit itu untuk mengantarkan Erwin kesekolah.

********



Sabtu malam itu deni pun akhirnya menyempatkan untuk hadir dalam acara jamuan makan malam yg dilaksanakan dikediaman rumah puput kekasihnya, suatu undangan kehormatan menurut deni, karna diundang langsung oleh mirna yg merupakan ibu puput.

Hampir setengah jam deni berada dimeja makan itu yg duduk tepat disamping puput, yg dihadiri pula oleh seluruh keluarga puput, yaitu lina yg duduk tepat berseberangan dengan meja makan didepan deni, dan erwin yg berada disamping lina, dan tentu saja mirna sebagai kepala rumah tangga dan pihak yg mengundang Erwin secara pribadi. Sebagaimana layaknya seorang kepala keluarga mirna duduk diposisi sudut tengah yg tepat bersebelahan di samping kanan Erwin.

Setelah selesai bersantap malam mereka hanya mengobrol ringan tentang kuliah mereka, tentang keluarga Erwin dan beberapa obrolan ringan lainnya, yg sesekali diselingi tawa dan canda diantara mereka.

Didalam hati, deni menaruh rasa kagum dengan calon mertuanya itu yg ternyata sangat cantik dan seksi, terutama malam itu mirna mengenakan gaun hitam tanpa lengan yg tipis sehingga memperlihatkan bentuk tubuhnya ketika mirna berdiri, betapa bentuk yg sempurna pikir deni, dan jari jemari itu.. jemari yg lentik dihiasi dengan pewarna kuku menambah indah dilihat, ditelusuri lebih kebawah, kaki yg licin mulus itu, yg salah satu pergelangannya dihiasi dengan kalung kaki, plus kuku jemari kakinyapun diwarnai dengan pewarna kuku, woow..kaki yg indah pikir deni, deni hanya bisa membayangkan bagaimana selanjutnya bila ditelusuri dari betis sampai keatas aahhh.. dan cara bicaranya itu, setiap gerak bibir mirna betapa menimbulkan fantasi seksual yg nakal bagi siapapun lawan jenis yg menatapnya, hingga kadang deni sampai tidak memperhatikan apa yg sedang dibicarakan mirna karna tatapan dan pikirannya hanya tertuju pada bibir dan mulut itu, dan mirna bukannya tidak paham dengan tatapan seperti itu, sebagai wanita yg sudah matang, mirna tau dan mengerti apa yg ada dalam pikiran pemuda ini, hingga semakin jadi mirna dengan aksi “tebar pesona” nya, sesekali disapunya bibir indahnya itu dengan lidah atau dikulumnya sejenak sebatang kentang goreng sebelum digigit, sehingga mulut deni agak menganga melihatnya.

Dalam hati mirna merasa, kelihatannya semuanya akan berjalan seperti yg direncanakan, yaitu untuk mengajak deni bergabung dengan dunia mirna, dunia yg bebas, bebas untuk mengekspresikan rasa yg diinginkannya....rasa nafsu…nafsu birahi.

Hingga akhirnya mirna mulai membuka pembicaraan yg akan menjurus kearah itu.

“ Den.. mmmm, kamu pernah ngentot sama puput…” bagai tersambar petir disiang bolong deni saat mendengar pertanyaan mirna, sebuah pertanyaan yg tak pernah terbayangkan sedikitpun akan keluar dari mulut mirna, terutama kalimat “ngentot” yg begitu ditekan saat megucapkannya, namun deni masih belum begitu yakin dengan pendengarannya itu, dia masih berpikir kalau dia salah dengar dikarnakan pikirannya yg mulai ngeres pada mirna sehingga kalimat lain yg disebutkan mirna justru terdengar menjadi kalimat vulgar, hingga ditanyakannya lagi untuk meyakinkan

“ Maaf tante.. bisa diulang..” Tanya deni, dengan masih mencoba untuk tenang

“ Iya... n g e n t o t …pernah enggak kamu ngentot sama puput “ jawabnya lagi kali ini disebutnya dengan begitu gamblang dan dengan tempo yg lambat, sehingga tidak ada alasan lagi bagi deni untuk tidak mempercayai pendengarannya, kontan deni seperti cacing kepanasan, tak tau jawaban apa yg akan dikeluarkan dari mulutnya, kini tatapannya tertuju pada puput yg berada tepat disampingnya seolah deni meminta bantuan puput untuk mendapatkan jawaban yg harus diberikannya, sementaraa puput hanya bereaksi santai dengan mengangkat kedua alis matanya sambil menatap kedepan seraya mengangguk anggukan kepalanya sambil tersenyum, seolah berkata “bilang saja apa adanya…” sebuah reaksi yg membuat deni agak lebih tenang, lalu deni menarik nafas dalam untuk menenangkan hatinya seraya berkata.

“ Iya tante.. kami pernah melakukannya beberapa-kali..” jawabnya seraya ditundukan kepalanya sambil memainkan gelas yg sudah kosong dihadapannya.

“ Pernah melakukan apa…? “ Tanya mirna lagi dengan lembut

“ Mmmmm…anu, ya yang tadi tante bilang…” jawab andi gugup

“ Iya apa… kamu sebut dong.. yang jelas…” Tanya mirna lagi menekan

“ Ngentot….” Jawab deni seraya dihembuskan nafasnya dengan kuat, seolah lega bisa menyebutkan kata itu, lalu di tuangkan air putih kedalam gelas yg dipegangnya dan ditenggaknya hingga tak tersisa, berharap dapat menetralisir kegugupannya saat itu.

“ Nah gitu dong…bilang ngentot aja susah banget…” seraya dikedipkan matanya kearah puput yg hanya membalasnya dengan senyuman.

“ Mmm..begini deni, tante gak apa-apa koq kalau kamu ngentot sama puput..it’s oke.. selama kalian bisa melakukannya dengan bijaksana, dalam arti jangan sampai puput hamil, karna kalian kan masih muda dan masih kuliah, jalan kalian masih panjang.. tapi tante percaya kalian anak-anak yg cerdas dan smart, dan tentu kalian sudah paham betul untuk mengantisipasi itu semua… dan.. oh iya kalian tentu saling mencintai kan..?

“ Tentu tante… saya sangat mencintai puput…” jawab deni, mulai lega kini hatinya mendengar penjelasan mirna tadi

“ Oh ya..bagus, tante percaya itu.. bagaimana dengan kamu puput..? Tanya mirna kepada puput.

“ Ya ma..puput sangat mencintai deni..” jawab puput

“ Yah..bagus kalau begitu..mama lega mendengarnya, dan mama hanya berharap hubungan kalian bisa bertahan sampai menjadi suami istri nanti dan setrusnya sampai kalian tua dan mati… namun deni, yg harus perlu kamu ketahui didalam prinsip keluarga kami ini, kami melakukan apapun berdasarkan hati nurani dan keinginan yg jujur dari dalam lubuk hati ini, dan kami sama sekali tidak ingin terikat, apalagi mengikuti segala aturan dan norma yg telah terdoktrin didalam masyarakat… kamu tau maksudnya deni..” potong mirna, untuk menanyakan kepada deni

“ Mmmm..maaf, saya masih belum paham inti dari penjelasan tante ini..” jawab deni

“ Begini..sekarang tante akan bertanya kepada kamu…” sejurus kemudian didekatkannya wajah mirna tepat kewajah deni sehingga bibir mirna nyaris menyentuh bibir deni. Deni masih belum mengerti apa yg akan diperbuat oleh mirna.

“ Kamu ingin ngentot sama tante deni….” Tanya mirna dengan lembut dan mendesah, ingin rasanya deni melumat bibir seksi itu saat itu juga, namun demi mendengar pertanyaan itu dadanya berdegup kencang, mulutnya hanya mangap tanpa sepatah katapun keluar.

“ Tante ingin kamu menjawabnya dengan jujur, sesuai dengan prinsip dikeluarga ini yg selalu mengikuti apa kata hati dan tanpa adanya kemunafikan….” Kali ini penjelasan mirna sangat tegas dan lugas.

Di tatapnya puput oleh deni yg berada disampingnya, puput tak bersuara kecuali bahasa tubuhnya yg mengisyaratkan agar deni menjawab yg sejujurnya, sehingga akhirnya deni memutuskan untuk mengikuti prinsip yg dikatakan mirna sebagai mengikuti apa kata hati.

“ Ya tante…saya ingin ngentot sama tante…” dijawabnya dengan tegas, kali ini dia tidak lagi merasa canggung untuk mengucapkan kata ngentot.

“ Bagus..tante senang dan lega atas jawaban yg kamu berikan, dan yg pasti nanti akan tante penuhi semua keinginan kamu dan semua hasrat kamu itu.. dan tante yakin puput tak berkeberatan untuk itu, dia akan menerimanya dengan iklas..”

Mendengar penjelasan mirna bergetar hati dan syahwat deni, ditatapnya kekasihnya disampingnya yg hanya memberi senyuman yg lembut dan tulus kepadanya, seraya tangan puput menggenggam tangan deni dan menyandarkan kepalanya dibahunya, sebuah reaksi yg bisa diterjemahkan sebagai pembenaran dari penjelasan mirna .

“ Dan yg terpenting juga harus kamu ketahui, bahwa selama ini kami sering mengentot dengan Erwin, maksudnya kami adalah tentu saja saya, puput dan lina. Kami biasa melakukannya kapanpun kami suka dan tanpa paksaan, seperti tante katakan sebelumnya kami melakukannya berdasarkan keinginan dari hati kami..” terang mirna.

Agak kaget deni mendengar penjelasan yg satu ini, namun dia tetap tenang , bahkan ada sesuatu dalam dirinya yg mulai berfantasi, sebuah fantasi liar yg betapa menggairahkannya andaikan dia bisa mengentot..ya, mengentot seperti yg dikatakan mirna, mengentot keseluruh keluarga kekasihnya itu, baik mamanya yg seksi dan menggairahkan ini dan adiknya yg imut tapi menggemaskan itu aahh.. betapa nikmatnya..betapa bahagianya.. mengikuti hasrat hati, begitu seperti yg selalu dikatakan mirna.

“ Sampai disini apakah ada yg ingin kamu utarakan, atau adakah menurut kamu yg salah dengan hubungan kami, karna menurut tante itu oke-oke saja, justru sangat baik selama itu tidak adanya paksaan, daripada seandainya Erwin melakukannya dengan wanita pelacur dan lina juga melakukannya dengan laki-laki yg tak jelas juntrungannya, bukankah lebih baik dengan keluarganya sendiri yg jelas sudah kita ketahui kondisinya, dan juga tak akan mungkin menyakitinya, dan yg pasti tidak akan tertular penyakit.. nah kalau begitu, dimana salahnya..kata mereka diluar sana itu tindakan bejat atau amoral.. atas dasar apa? Hanya atas dasar memang sudah begitu norma dan aturannya…? Aturan siapa…? Lebih bejat mana dengan aturan bahwa seorang laki-laki diperbolehkan untuk kawin dengan satu istri, dan sialnya masyarakat terlanjur menganggap itu sebagai suatu yg biasa, syah dan halal, yg sebenarnya itu adalah hal yg sangat merugikan pihak istri dan juga anak-anak mereka, mereka selalu berdalih itu tidak apa-apa asalkan bisa berlaku adil, berlaku adil..? dengan seorang laki-laki memiliki lebih dari satu istri saja sudah merupakan suatu tindakan yg tidak adil, bagaimana mungkin bisa mereka menciptakan keadilan, keadilan sepihak barangkali… aah.. maaf den, kenapa tante jadi ngelantur begini ya…” seraya diteguknya seperempat gelas red-wine yg berada dimeja.

“ Gak apa-apa tante.. justru pandangan dan pemikiran saya menjadi lebih terbuka setelah mendengarkan penjelasan tante tadi..” sambil membantu menuangkan lagi red-wine dari botol kedalam gelas kosong yg masih dipegang mirna.

“ Oh..terima kasih den..cukup.. tante bukan termasuk peminum, hanya cukup sekedar untuk menghangatkan dada ini saja..” ujarnya sambil meletakan kembali gelas berisi anggur diatas meja tanpa meminumnya

“ Jadi, apakah kamu setuju dengan kebiasaan kami itu..? “ Tanya mirna

“ Iya tante..setelah saya pikir, ternyata penjelasan tante itu banyak benarnya dan saya termasuk orang yg suka dengan kebebasan dalam arti yg positif, bukan kebebasan yg merusak atau merugikan, jadi saya sangat setuju dengan prinsip dan kebiasaan yg dilakukan dikeluarga ini, dan suatu kehormatan bagi saya bila kalian semua disini menerima saya untuk juga melakukan seperti yg kalian lakukan, itupun kalau kalian semua setuju, terutama puput kekasih saya yg saya cintai..” jawab deni ,agak canggung sebenarnya dia untuk mengucapkan itu, terutama pada puput, namun kembali pada prinsip yg dipegang dlm keluarga ini yaitu harus dengan mengikuti apa kata hati nurani, sehingga itu memang harus dia katakan.

“ Oh tentu deni, kamu tentu boleh bergabung dengan kami bila kamu memang sejalan dengan prinsip kami.. dan kamu mmmm.. bisa mengentot tante kapanpun kamu mau, juga kamu bisa mengentot lina kapanpun kamu mau..” seraya pandangan mirna diarahkan ke lina yg dengan genit lina mengedipkan sebelah matanya kearah deni, sehingga deni menjadi salah tingkah.

“ Tapi deni..saat kamu mengentot tante atau lina itu hanyalah sebatas having fun atau sebatas untuk menyalurkan hasrat seksualmu saja, tetapi tante harapkan, rasa cinta sejatimu tetap kamu berikan kepada puput.. jadi menurut tante kesetiaan itu bukan diukur dari konsistensi kita mengentot hanya dengan pasangan kita, tapi kesetiaan itu adalah dimana kita bisa menerima dan memberi apa yg dibutuhkan pasangan kita dan saling mengerti.. kamu mengerti maksud tante deni..” ujar mirna

“ Ya..saya paham tante, saya mulai bisa mengerti..” jawab deni seraya mengecup kening puput yg bergelendot di bahu kirinya, seolah berkata “aku akan selalu tetap mencintaimu”

“ Dan begitupun untuk Erwin dan lina, nanti kalau kalian sudah cukup matang untuk memiliki seorang kekasih, akan berlaku sama pula dengan deni.. kekasih erwin juga bisa kamu entot, dan kekasih lina juga bisa mengentot dengan tante dan puput..dan tentu kita akan melakukannya dengan fun, dan yg pasti asik dan tidak membosankan serta menggairahkan…dan membuat hidup kita tetap selalu bergairah…” ujar mirna dengan kalimat terakhir diucapkan dengan mendesah.

Sementara lina yg usil dan cuek, dari bawah meja diulurkan kakinya kearah selangkangan deni dengan isengnya digosok-gosokan telapak kakinya pada kontol deni yg masih terbungkus celana jeans, sehingga membuat syahwat deni yg memang sedang naik dengan menyaksikan mirna yg berbicara tentang ngentot menjadi bertambah tinggi tensinya, dalam hatinya kepada lina, “awas kau nanti ibumu sudah mengijinkan aku untuk mengentotmu” pikirnya. Sementara mirna masih terus berbicara kali ini mirna tidak lagi membicarakan tentang prinsip dan sebagainya, tetapi lebih banyak tentang pembicaraan yg mengarah pada pemberian rangsangan pada deni.

“ Jadi kalau kamu ingin ngentot, kamu tinggal datang saja kesini, kami akan selalu siap melayanimu, seks seperti apapun akan tante layani sayang…” kali ini mirna menjulurkan lidahnya dan menyapu bibir Erwin, dihirupnya aroma nafas mirna yg begitu harum bagi deni, sementara puput yg berada disampingnya mulai menjilati daun telinga kekasihnya itu sambil berbisik mesra.

“ Yang… sekarang saatnya kamu ngentot sama mama dan adikku..kamu pasti menyukainya, kamu boleh menikmati apapun yg ada ditubuh mereka, kamu bisa menghirupnya sepuasmu, seperti yg pernah kamu lakukan padaku, bahkan mama akan mengajarimu bagaimana ngentot yg nikmat, yg belum pernah kita lakukan sebelumnya, yg bisa benar-benar memuaskan birahi kita.. selamat datang dikeluarga kami sayang…” bisik puput kali ini sambil melucuti pakaiannya satu persatu.

Sementara lina sudah tidak terlihat lagi duduk dimeja makan diseberang deni, ternyata dia telah menyusupkan dirinya kekolong meja makan, seraya dibukanya kancing celana dan resleting deni, lalu ditariknya celana jeans deni sehingga terlepas, tersembulah batang kontol deni yg sudah berdiri tegak, dengan leluasa lina menggenggamnya dan menjilati batang kontol itu, ditelusurinya batang kontol deni dengan lidahnya hingga kebawah sampai dengan biji pelirnya untuk kemudian dikulum-kulumnya kantung testis deni, menggeliat deni menikmati permainan oral dari bocah yg sebenarnya masih hijau itu.

Sementara sedang asik-asiknya lina mengoral deni, mirna menyuruh lina untuk menghentikan kegiatannya, rupanya saat itu mirna ingin memonopoli “barang baru” nya seorang diri.

“ Lina sayang… kamu ngentot sama kak erwin dulu ya, nanti setelah mama selesai satu ronde dengan kak deni, kamu boleh ngentot sama kak deni…” mendengar anjuran mamanya itu lina melepaskan hisapan batang kontol deni seraya merajuk dengan wajah cemberut layaknya seorang anak kecil yg dilarang bermain oleh ibunya.

“ Aaaaahhh…mama gitu sih, kan lina lagi asik ma…. dari tadi lina sudah kepingin ngerasain kontol kak deni…” rajuknya sambil menghentak-hentakan kakinya dilantai

“ Lina..jangan begitu dong sayang… kamu sabar dulu ya sayang…” bujuk mirna sambil mengusap-usap kepalanya.

Namun rajukan lina tak berlangsung lama manakala Erwin datang dari belakang lina seraya memeloroti celana pendek yg dikenakan lina sekaligus dengan celana dalamnya, tanpa banyak basa-basi Erwin langsung menyibak pantat lina sehingga Erwin dengan leluasa menjilati anus lina, lina menggeliat dan memegangi kepala Erwin, seraya senyum mulai kembali menghiasi wajah imutnya.

Sementa puput yang masih berkecupan mesra dengan denipun tak luput “digusur” juga oleh mirna

“ Sayang… kamu udah dulu ya, kamu kan sudah sering ngentot sama deni, sekarang beri kesempatan mama untuk menikmati kekasihmu secara utuh ya..” seraya dikecupnya bibir putri sulungnya itu, puput pun segera paham dan segera beralih dari situ untuk memberikan mamanya kesempatan menikmati kekasihnya sendirian.

“ Oke deh ma..silahkan menikmati… dan deni selamat menikmati mamaku sayang..” sambil dikecupnya bibir deni.

Beberapa saat kemudian mirna dengan mesra menarik tangan deni untuk menuju ruang santai yg biasa digunakan untuk menonton tv yg letaknya masih disekitar ruang makan tersebut, tempat yg cukup ideal pikir mirna dengan sejenis matras tipis yg terhampar didepan pesawat televisi, sementara dibelakang matras terdapat sofa, didorongnya tubuh bugil deni hingga terduduk diatas sofa, seraya diditundukan dirinya sehingga wajahnya mendekati wajah deni, dijulurkan lidahnya untuk menyapu sekitar bibir deni.

“ Kini saatnya tante ajarin kamu bagaimana ngentot yg dapat memuaskan jiwa kita, disamping tante juga memang sudah kepingin ngerasain kontol kamu..hi..hi..hi..” ujar mirna setengah berbisik dan mendesah diselingi dengan tertawa manja dan gaya yg menggemaskan, sehingga membuat deni semakin bernafsu, hingga dilumatnya bibir indah mirna.

“ Wooww… kamu udah nafsu ya sayang… rileks doong… “ seraya dilepasnya gaun hitam yg membungkus tubuhnya sehingga hanya menyisakan BH dan celana dalam, betapa indah lekuk-lekuk tubuh mirna pikir deni begitu mulus dan padat serta kulitnya yg kencang.

Kini posisi mirna duduk mengangkang dipaha deni yg duduk disofa, seraya ditempelkannya buah dada mirna yg masih terbungkus BH kewajah deni beberapa saat untuk kemudian dilepasnya BHnya dan tersembulah keluar buah dada mirna dengan putingnya yg berwarna coklat ke merahan, dengan rakus deni menghisap puting susu mirna satu persatu lalu dengan gemas dibenamkannya wajahnya kedalam belahan buah dada mirna dan kembali dihisapnya puting susunya, saking gemasnya deni sampai menggigit putting susu mirna, sehingga mirna menjerit manja.

“ Auuuww… nakal kamu ya.. koq nenen tante kamu gigit sih sayang…” ujarnya dengan manja yg membuat deni bertambah gemas.

“ Maaf tante.. abis tante menggemaskan sih..saya jadi gak tahan…” jawab deni, yg membuat mirna semakin berbunga-bunga, dipeluknya kepala deni sehingga terbenam wajah deni dalam buah dada mirna.

Di “partai” yg lain, Erwin yg sudah telanjang bulat sedang mengoral lina yg berdiri agak menungging dengan berpegangan pada meja makan, dan Erwin menjilati dan menghisap lubang memek lina dari belakang sambil berjongkok dilantai, sedangkan puput masih duduk dikursi makan sambil pandangannya tertuju pada kekasihnya yg sedang berasik-masuk dengan mamanya diruang santai, sesekali deni menatap kekasihnya itu dan juga melihat bagaimana lina sedang merintih menikmati oral seks dari kakaknya.

Beberapa saat kemudian mirna berdiri dan melucuti celana dalam yg membungkus memeknya, kini memek yg semenjak tadi begitu diharapkan oleh deni akhirnya terpampang dihadapan deni, dengan sensualnya mirna mengangkat kaki kananya dan diletakan diatas sofa disebelah paha deni, seraya disibaknya memeknya sehingga tampaklah lubang memek mirna yg merah merekah dihadapan deni, melongo deni dibuatnya oleh pemandangan didepan matanya itu.

“ Bagaimana sayang… kamu suka memek tante, sekarang terserah kamu..mau kamu apakan memek tante ini…” ujar mirna masih dengan sikap manja dan menggemaskannya

“ Bo..boleh saya jilat tante…” tanya deni ragu

“ Ooohh…dengan senang hati sayang.. apapun kau bisa lakukan pada memek tante ini..ayo sayang…” sambil mirna menyodorkan memeknya kearah mulut deni yg masih melongo, dan dijulurkannya lidah deni merayapi dinding-dinding vagina mirna. lalu deni mulai memegang bokong mirna agar lebih leluasa menjilati memek mirna yg mulai didijilatinya hingga rongga bagian dalamnya.

“ Aaaaahhh… teruss sayang… jilat memek tante..uuuuhhhhh…kamu suka kan…” erang mirna menikmati jilatan lidah deni yg kini mulai menjilati klitoris mirna

“ Uuuuuhhh…iya sayang..jilat itil tante sayang… aaaaaahhhh..” dipermainkannya itil mirna oleh deni sesekali digigitnya dengan tidak terlalu keras yg membuat mirna terpekik geli.

“ Auuuwww… mulai nakal ya kamu..itil tante kamu gigit..aawww..hi..hi..hi..aaww..” pekiknya diselingi dengan tawa geli dari mirna.
Lebih dari tujuh menit deni menjilati memek mirna, hingga mirna kembali duduk dipangkuan deni sehingga memek mirna menyentuh batang kontol deni yg berdiri tegak, dirangkulnya leher deni seraya dikecupnya dengan lembut.

“ Enak memek tante sayang…? kamu menyukainya..? ” bisik mirna lembut

“ Luar biasa tante..saya sangat suka..” jawab deni

“ Mmm… gimana kalau sekarang kamu... jilatin lubang anus tante..” bisik mirna

“ Boleh tante… apapun yg ada pada diri tante mulut ini pasti bisa menikmatinya..apalagi lubang anus tante, pasti nikmat..” puji deni sehingga mirna tersanjung mendengarnya

“ Kamu pernah menjilat lubang anus puput, den…? “ Tanya mirna

“ Belum pernah tante… sebenarnya sih saya kepingin juga, tapi saya malu untuk memintanya, saya takut dia menganggap saya punya kelainan..akhirnya saya simpan saja dalam hati keinginan itu…” aku deni

“ Oooohh..begitu ceritanya… mulai sekarang hilangkan kebiasaan itu disini, kebiasaan memendam keinginan.. mulai saat ini apapun yg ada dalam hasratmu utarakan saja..mengerti sayang..? “ ujar mirna kepada deni

“ Iya tante…” jawab deni, seraya dikulumnya lidah mirna yg dijulurkan kebibir deni

Hingga beberapa lama mereka saling bergantian mengulum lidah dan saling bertukar ludah, sampai akhirnya mirna bangkit dari pangkuan deni seraya memposisikan dirinya menungging diatas sofa dengan kedua tangannya berpegangan pada sandaran sofa, memperlihatkan bokongnya yg bulat padat dengan anusnya yg merekah serta memeknya yg mengintip dari celah-celah pahanya, dihisapnya jari telunjuk mirna untuk kemudian dicolok-coloknya lubang anusnya sehingga membuat syahwat deni semakin naik melihat aksi mirna.

“Ayo sayang… jilat lubang pantat tante… koq bengong..tunggu apa lagi..” tantang mirna, sambil mengedipkan sebelah matanya dengan genit kearah deni.
Kini deni berdiri dengan menggunakan lututnya sebagai tumpuan untuk mensejajarkan wajahnya dengan bokong mirna, dipegangnya bokong indah itu dengan kedua tangannya seraya disibaknya anusnya sehingga memperlihatkan diteil lubang anus mirna yg kemerahan, deni mulai menjulurkan lidahnya dan dengan lincahnya mejilati seputar area anus mirna, tak puas hanya disekitar itu, dimasukannya lagi lebih dalam ujung lidahnya dan digelitiknya, mirna mulai mengerang nikmat merasakan gelitik lidah deni yg bermain didalam lubang anusnya, matanya setengah terpejam mulut seksinya setengah terbuka sambil mengucapkan kata-kata yg mengekspresikan rasa nikmatnya.

“ Uuuuuuuuhhhh… jilat terus pantat tante sayaaanggg…uuuuuhhhh…nikmaaatt..” gumamnya seraya tangan kirinya digunakan untuk menjambak rambut deni yg dengan rakus menjilati anus mirna hingga kedinding bagian dalam.

Puas deni menjilati lubang anus mirna kini dijilatinya seluruh bokong mirna, lalu turun menyapukan lidahnya pada paha, pun memek mirna yg mengintip dari sela-sela paha juga tak luput dari jilatannya, sesekali dijauhkan wajahnya dari pantat mirna dengan maksud untuk melihat secara keseluruhan pantat mirna yg bulat dan indah, dikaguminya beberapa saat, lalu kali ini lubang anus itu ditusuknya dengan jari telunjuknya seraya dicolok-coloknya sebentar, kemudian ditariknya keluar dan dikulumnya jari telunjuknya itu seolah menikmati makanan yg nikmat.

“ Aaaahhh…enak den… iya colok anus tante sayang… iya kamu kobel terus sayang…aaahhh..” racau ana, menikmati jari telunjuk deni yg menusuk-nusuk lembut anusnya.

Kali ini deni menempelkan mulutnya tepat pada lubang anus mirna dan dibenamkannya beberapa saat wajahnya dan dihirupnya dalam-dalam aroma nikmat anus mirna, mmm betapa nyaman pikir deni berada didalam benaman pantat mirna, beberapa saat diangkatnya lagi wajahnya untuk mengambil nafas, lalu kembali dibenamkannya hingga beberapa kali. Hingga akhirnya mirna menjambak rambut deni dengan maksud agar deni berdiri dan menghentikan aksinya itu untuk berganti pada sesi selanjutnya.

“ Sudah sayang..cukup, sudah cukup kamu mencicipi anus tante sayang…” ujar mirna seraya mendorong tubuh deni kearah sofa hingga deni terduduk disofa.

“ Sekarang tante yang ngentot kontol kamu ...kamu diam dan duduk manis saja sayang….” Seraya mirna duduk dipangkuan deni dan digenggamnya batang kontol deni yg berdiri tegak untuk kemudian dituntunnya masuk kedalam lubang memeknya, pantat mirna masih terangkat dengan kedua kakinya bertumpu pada sofa sambil mengangkangi deni, setelah dirasakan ujung kontol deni sudah pas pada lubang memeknya blesss ditekannya kebawah pantatnya hingga amblas seluruh batang kontol deni didalam memek mirna, mirna kini duduk dipangkuan deni dengan lubang memeknya diisi penuh oleh kontol deni yg hanya menyisakan biji pelirnya saja diluar yg terselip diantara belahan pantat mirna yg menduduki deni, namun mirna belum memompakan pantatnya hanya ditahan saja beberapa saat seraya dikecupnya bibir deni sambil mirna memeluk bagian belakang leher deni.

“ Gimana sayang… sekarang kontol kamu sudah berada didalam memek tante…” bisik mirna manja

“ Iya tante..aku ingin kontolku selamanya berada didalam memek tante..” ujar deni sambil membalas kecupan mirna.

Lalu kini mereka saling berpagutan dengan hot, ludah mereka saling mereka hirup, melihat deni begitu rakus untuk meminum cairan ludahnya, mirna segera tanggap.

“ Sayang.. kamu suka minum air ludah tante ya..?” bisik mirna

“ Iya tante.. saya begitu menyuakainya, apapun yg keluar dari diri tante aku ingin meminumnya…” jawab deni. Seraya mirna menyuruh deni untuk membuka mulutnya

“ Kalau begitu buka mulutmu sayang…?” perintah mirna yg langsung dituruti oleh deni.

Dari atas mulut deni yg menganga mirna memuntahkan beberapa kali cairan ludahnya yg dengan rakus langsung diminum deni.

“ Bagaimana sayang..? kamu menyukainya bukan..? “ Tanya mirna

“ Suka sekali tante.. lagi tante please..!!” rupanya deni masih belum puas dengan cairan ludah yg diberikan mirna, dan kembali mirna memberikan beberapa air ludahnya yg masih tersisa.

Kini mirna mulai memompa pantatnya naik turun mengocok batang kontol deni dengan kedua tangannya berpegangan pada pinggul deni, sementara deni memeluk tubuh mirna menikmati posisi WOT(woman in top) yg dilancarkan mirna, begitu tandas rasanya batang kontol deni yg panjang dan besar menghujam memeknya hingga dirasakan mirna sampai keulu hati.


Sudah beberapa menit mirna memompa pantatnya naik turun mengocok batang kontol deni, sambil sesekali mereka berkecupan dan berpilin lidah. Kali ini deni berdiri sehingga tubuh mirna kini berada dalam gendongan deni yg dengan batang kontolnya masih menancap dalam lubang memek mirna, lalu digoyangkannya pantat deni maju mundur sambil berdiri dengan kedua tangannya memegang bokong mirna, sementara mirna menikmatinya sambil menggelendotkan tangannya pada bagian belakang leher deni dan kedua kakinya dibelitkannya dipinggang deni.

Selang beberapa saat deni meletakkan tubuh mirna ke kasur matras yg tepat terhampar dibawahnya dengan tanpa melepaskan batang kontolnya yang masih berada dalam memek mirna, dengan posisi konvensional deni menghantamkan batang kontolnya kememek murni yang masih melilitkan kakinya pada pinggang deni dan kedua tangannya pun masih memeluk erat tengkuk deni, mirna menikmati hantaman batang kontol deni sambil mengoceh seperti yg biasa dilakukannya.

“ Aaaahhhh…terus den… entot memek tante sayang…entot memek tante yg kuat sayang..yg dalem..sampai mentok..aaaahhh…” deni begitu menyukai ocehan vulgar yg keluar dari mulut mirna, yg sebelumnya tidak pernah dialaminya saat mengentot dengan puput.

“ Uuuuuhh.. deni.. kau lihat itu kekasihmu sedang beraksi… dia sedang mereguk nikmat bersama adik-adiknya.. itu yg sering mereka lakukan selama ini sayang… kamu menyukai itu bukan.. kamu suka melihat bagaimana kekasihmu ngentot dengan orang lain bukan..kamu pasti akan lebih bergairah kan.. puput juga pasti akan suka melihat kamu mengentot tante sayang… “ oceh mirna

“ Iya tante.. saya suka melihat puput seperti itu, saya lebih bergairah untuk mengentotnya nanti…” ujar deni sambil terus memompakan batang kontolnya.

“ Bagaimana dengan lina deni… apa kamu ingin mencicipinya juga gadis imut itu…?” Tanya mirna

“ Tentu tante… saya penasaran sekali dengan lina.. dia begitu menggemaskan..” jawab deni

“ Jangan kawatir sayang… disini kamu bisa melakukan apa saja yg kamu inginkan..kau boleh apakan saja lina sesukamu… dia juga pasti akan menyukaimu..uuuhhhhhhh” ujar mirna sambil mulai menggoyangkan pinggulnya untuk mengimbangi hantaman kontol deni

“ Tapi bagi saya tante yg lebih menggemaskan dan lebih memabukan…” rayu deni, sebuah rayuan yang jujur yg membuat mirna tersanjung mendengarnya.

“ Ah, bisa aja kamu sayang… “ sambil dicubitnya pantat deni yg sedang bergoyang memompakan batang kontolnya, dalam hati mirna sebetulnya ada perasaan bangga bahwa ternyata dirinya yg sudah termasuk berumur namun masih memiliki daya tarik yg lebih dibandingkan gadis remaja seperti lina, walau itu menurut pengakuan deni, namun dari sikap deni yg memberikan respon lebih kepadanya, mirna yakin yg dikatakan deni adalah yg sebenarnya.

Hingga beberapa menit deni menghantamkan batang kontolnya pada memek mirna, sampai pada mirna menyuruhnya berhenti.

“ Stop dulu sayang…sekarang saatnya kamu entot lubang anus tante..kamu belum pernah melakukannya dengan puput kan..? apakah kamu menginginkannya..?”

“ Belum tante, saya belum pernah melakukannya dengan puput..saya enggak enak memintanya, takut dia enggak mau”

“ Oke sayang… sekarang kamu bisa mengentot lubang anus tante..kamu pasti akan merasakan sensasi yg berbeda…namun sebelumnya akan tante berikan sedikit servis oral untuk pemanasan sebelum kontol kamu mengentoti lubang pantat tante..” ujar mirna seraya didorongnya tubuh deni hingga telentang, kemudian mirna bangkit dan digenggamnya batang kontol deni, dijilatinya seputar batang kontol itu hingga kebiji pelir yg kemudian dikulum-kulumnya, dan akhirnya batang kontol deni pun dihisapnya tandas hingga sampai kepangkal sehingga hanya menyisakan biji pelirnya saja yg terselip diantara bibir mirna, lalu digelitiknya lidah mirna didalam sehingga begitu nikmat dirasakan deni, dan di goyangnya kepala mirna turun naik mengocok batang kontol deni.

Selesai mirna mengoral kontol deni, mirna menungging dengan kepalanya direbahkan miring diatas matras, sementara kedua tangannya digunakan untuk menyibak lubang anusnya sehingga lubang anusnya ternganga siap untuk ditusuk, begitu nafsu deni menyaksikan mirna dengan posisi seperti itu.

“ Ayo sayang… tancepin dong kontol kamu..” pinta mirna

Deni langsung mengarahkan batangnya yg berdiri tegak dan basah oleh baluran air ludah mirna yg kental tepat keanus mirna dan blesss…tanpa kesulitan batang kontol yg licin oleh ludah itu menembus anus mirna, dikocoknya langsung pantatnya maju mundur slepp..slepp..slepp.. nikmat rasanya batang kontol deni menyodomi mirna, sebuah sensasi berbeda yg pertama kali dilakukannya, mengentot lubang pantat ternyata memiliki kenikmatan tersendiri pikir deni.

“ Enak den..? gimana kesan pertama menikmati sodomi..? “ Tanya mirna sambil menikmati hujaman kontol deni pada anusnya.

“ Luar biasa tante.. enak sekali, ternyata mengasikan…” jawab deni sambil terus menghujamkan kontolnya maju mundur

“ Uuuuuuuhhh.. terus sayang, nikmati dubur tante.. entot sesukamu..uuuuhhhh…” gumam mirna

“ Aaaahhh…nikmat tante… dubur tante nikmat sekali…aaaaahhhh” gumam deni sambil kedua tangannya mencengkeram jemari mirna yg menyibakan anusnya.

“ Hantam yg kuat den… lebih kuat sayang… tandaskan kontolmu dalam dubur tante..uuuuhhh..” mirna mulai histeris, teriakannya mulai parau dan nafasnya mulai memburu, serta pantatnya mulai ikut digerakannya maju mundur mengimbangi hantaman kontol deni

“ Aaaaaahhh… apakah puput dan lina juga bisa saya sodomi tante..aaahhh..” Tanya deni sambil menghujamkan pantatnya dengan cukup keras seperti yg diinginkan mirna.

“ Tentu sayang… mereka adalah para pecinta sodomi.. anus-anus mereka sangat mendambakan hantaman kontolmu..aaaaahhhhh…” jawab mirna
Hingga hampir sepuluh menit deni menyodomi mirna yg sudah dalam “on fire” akhirnya mirna menyuruh deni berhenti, dan dihisapnya batang kontol deni yg telah beraroma anus mirna dengan rakus.

“ Mmmmm… tante sangat menyukai kontol dengan aroma seperti ini.. aroma anus yg menggairahkan..mmmmmmm..” ujar mirna sambil mengulum kontol deni.
Hanya beberapa saat mirna mengoral batang kontol deni, kini mirna kembali duduk disofa dengan kedua kaki mengangkang dengan lubang memeknya yg merah dan basah yg menganga siap untuk menerima tusukan batang kontol deni.

“ Ayo sayang… entot memek tante.. “ tantang mirna, yg langsung ditindak lanjuti oleh deni dengan menancapkan kontolnya kelubang memek mirna dan dikocoknya dengan kuat.

Mirna memeluk punggung deni sementara kedua kakinya menjepit pinggul deni, mulut mereka saling berpagutan dengan rakus, sehingga tak ada suara yg keluar dari mulut mirna maupun deni kecuali suara hantaman kontol deni dalam memek mirna berpadu dengan tumbukan antara paha deni dan paha mirna.

Hingga beberapa saat kemudian mirna mengejang, pelukan dan jepitan kakinya menjadi lebih kuat, ciumannyapun semakin ganas dirasakan deni hingga hampir tak bisa bernafas deni dibuatnya. Akhirnya mirna mengalami klimaks yg pertama dari calon menantunya itu, kali ini klimaks yg tanpa lengkingan yg tinggi karna mulut mirna yg berpagutan dengan mulut deni, sehingga hanya terdengar suara lenguhan tertahan dan mata yg terpejam, hingga akhirnya mirna tuntas, ditandai dengan dilepasnya pelukan dan jepitan kakinya pada pinggul deni, dan dihempaskan tubuhnya disofa.

Namun deni tidak mengurangi kocokannya, dipegangnya kedua paha mirna yg sudah lemas tidak berdaya itu dan dihantamnya dengan keras dan semakin keras hingga tubuh lemas mirna berguncang-guncang mengikuti goyangan deni, rupanya deni sudah hampir mencapai klimaks hingga nafasnya mulai memburu dan akhirnya tubuh deni mengejang disertai dengan lenguhan yg keras, ditumpahkannya seluruh spermanya didalam memek mirna hingga tetesan yg terakhir, lalu deni ambruk diatas tubuh mirna dengan batang kontolnya yg masih menancap dalam memek mirna, dengan mesra mirna membelai kepala deni yg ambruk ditubuhnya dan disusul dengan kecupan lembut dibibir deni.

“ Terima kasih sayang… kamu hebat sekali..tante bebar-benar puas ” puji mirna sambil dibelainya kepala deni yg menghimpit tubuh mirna dan dikecup bibir pemuda itu dengan lembut dan mesra, merasa tersanjung deni dengan apresiasi mirna yg seperti itu.

“ Tante juga hebat, saya betul-betul mendapatkan kenikmatan seks yg belum pernah saya dapatkan sebelumnya…” ujar deni

“ Termasuk dengan puput..?” tanya mirna menggoda, sebenarnya agak bingung deni untuk menjawabnya namun dikarnakan menurutnya mirna lebih menyukai dengan keterus terangan, akhirnya dijawab apa adanya oleh deni

“ Terus terang waktu dengan puput saya tidak merasakan senikmat ini tante.. tante luar biasa “ jawab deni, hingga begitu tersanjung mirna mendengarnya.

“ Ah kamu bisa saja.. mungkin itu dikarnakan waktu kalian ngentot kalian, kurang terbuka, kalian kurang jujur untuk mengungkapkan keinginan kalian sendiri, masih takut untuk ditolak, takut dibilang punya kelainan, dll, yg akhirnya keinginanmu itu hanya menjadi sebuah fantasi yg tidak pernah terwujudkan, sehingga waktu kalian ngentot belum semuanya tuntas, ya hanya sekedar klimaks saja… bukan klimaks dalam arti terpenuhinya semua keinginan birahimu, sehingga kurang nikmat rasanya.. ibarat berak e-ek nya belum keluar semua hi..hi..hi..” jelas mirna

“ Sepertinya benar apa yg tante bilang.. memang kenyataannya seperti itu..” ujar deni

Hingga beberapa saat kemudian mirna meminta supaya deni beringsut dari dari tubuhnya.

“ Maaf sayang, kamu geser dulu dong.. tante mau mencicipi sesuatu dulu nih..” ujar mirna

“ Sesuatu apa tante…” Tanya deni sambil beringsut kesamping mirna, melepaskan mirna dari tindihan tubuhnya.

“ Ada aja.. sesuatu yg lezat dan mengasikan..” jawab mirna seraya dikangkangkan kedua kakinya sehingga lubang memeknya menganga, lalu dikoreknya dengan jari-jemarinya kedalam memeknya, beberapa saat kemudian keempat jari kanan mirna telah terisi dengan cairan kental yg adalah sperma deni, lalu dengan rakus disruputnya cairan kental itu Srrryyuuff…srryyuuff.. yg kemudian ditelan oleh mirna, lalu dijilatinya satu persatu jari tangan mirna untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat. Terkesima deni melihat aksi mirna, baginya aksi yg dilakukan mirna tersebut begitu erotis, dan memberikan rangsangan tersendiri bagi deni.
Lalu dikoreknya lagi seperti tadi dan kembali di masukan kemulutnya, begitu seterusnya hingga sekitar empat kali mirna mengorek memeknya sampai dirasa telah habis, lalu di tariknya kepala deni dan mulut deni dikecup dengan mesra, deni masih mencium aroma sperma dari mulut mirna

“ Mmmmmm… pejuhmu enak sekali sayang… gurih , kamu mau ngerasain, nih…hi..hi..hi..” ujar mirna seraya di oleskannya bibir deni dengan jari telunjuknya yg masih menyisakan bekas cairan sperma deni, deni hanya tersenyum dengan ulah mirna.

Sementara di ruang makan, puput yg sebelumnya hanya duduk dikursi kini mulai bergabung dengan kedua adiknya. Puput menghampiri Erwin yg sedang jongkok dilantai mengoral memek lina yg berdiri sambil berpegangan pada meja makan, direbahkan dirinya dilantai dengan posisi kepalanya mengarah keselangkangan Erwin, lalu digesernya sedikit kebelakang sehingga posisi kepala puput tepat berada dibawah selangkangan Erwin yg sedang duduk berjongkok sambil mengoral memek dan anus lina, Sambil telentang dilantai kini wajah puput tepat berada dibawah anus Erwin yg langsung dijilatinya, Erwin begitu menikmati jilatan lidah puput pada lubang duburnya sambil terus menjilati anus lina adiknya, tak beberapa lama setelah puas lina menjilati anus Erwin, digesernya sedikit kepalanya untuk menjangkau batang kontol Erwin, lalu dikulumnya kantung pelir Erwin sebelum akhirnya puput menghisap batang kontol erwin.

Beberapa saat kemudian Erwin menarik tubuh lina sehingga posisi lina menungging di lantai dengan mengangkangi wajah puput yg masih dalam posisi berbaring telentang, lalu ditancapkannya batang kontolnya kedalam memek lina dengan posisi doggie style, sehingga puput yg berada dibawah dengan jelas dapat menyaksikan keluar masuknya batang kontol Erwin kedalam lubang memek lina, sesekali Erwin mencabut batang kontolnya dari memek lina dan memasukannya kemulut puput, untuk beberapa saat puput mengulum batang kontol Erwin untuk kemudian Erwin menariknya kembali untuk dimasukannya lagi kedalam memek lina. Sementara batang kontol Erwin menghujami lubang memek lina, puput tidak tinggal diam, dijilati dan dihisap-hisapnya kantung pelir Erwin, sesekali dijilatinya pangkal batang kontol Erwin yg masih terselip diluar lubang memek lina. Betapa nikmat Erwin merasakan momen itu, momen dimana batang kontolnya merasakan nikmat mengentoti memek lina dan pada saat bersamaan juga pelir dan pangkal kontolnya dijilati oleh puput, “wooww.. seperti terbang sukmaku..”pikirnya.

Lina mengayunkan pantatnya maju mundur untuk mengimbangi hujaman kontol Erwin yg menusuk-nusuk lubang memeknya, ekspresi kenikmatan yg dirasakannya dituangkan dalam ocehan-ocehannya yg terdengar erotis bagi Erwin, ocehan yg vulgar namun berintonansi manja khas seorang anak abg seperti lina.

“ Uuuuuuhh…kak Erwin, entotin terus memek lin kak.. uuuhhh..mmm aahhh, kontol kak Erwin enak.. lina semakin ketagihan kak… kak Erwin janji untuk ngentotin memek lin terus ya kak..jangan pernah bosen ya kak…uuuuhhh..” oceh lina dengan manja, yg membuat Erwin terbuai hingga ditanggapinya dengan tak kalah vulgarnya.

“ Aaaaahh.. iya adikku yg manis.. kak Erwin pasti akan terus mengentoti memek lin yg legit ini.. lin juga harus selalu siap kalau kak Erwin minta ngentot sama lin…aahhhh..” balas Erwin, yg semakin laju goyangan pantatnya, sehingga puput yg berada dibawah untuk menjilati bibi pelir dan pangkal kontol Erwin menjadi agak kerepotan, sesekali wajahnya sampai terbentur-bentur oleh goyangan paha Erwin.

Sepuluh menit berlangsung lina menikmati sodokan kontol Erwin pada lubang memeknya yg kini sudah mulai familiar dengan gesekan batang kontol, sudah tidak ada sedikitpun rasa sakit yg dirasakan lina dalam penetrasi, semua berubah menjadi rasa nikmat yg membuatnya semakin keranjingan untuk merasakan batang kontol menusuki memeknya.

“ Kak Erwin.. udah dulu kak.. sekarang lin kepingin kontol kak Erwin ngentotin anus lin..” pinta lina, seraya Erwin langsung mencabut batang kontolnya dari dalam memek lina dan dimasukannya kemulut puput yg masih berada dibawah selangkangannya yg langsung dikulum dengan rakus oleh puput.

Beberapa saat kemudian dicabutnya kontol Erwin dari mulut puput dan diarahkannya batang kontol yg sudah basah berlumuran air ludah itu, blesss.. air ludah puput yg melumasi batang kontol Erwin cukup memberikan kontribusi yg besar bagi lancarnya kontol Erwin menembus anus lina, lalu Erwin mulai memompa pantatnya maju mundur mengocok kontolnya menggeseki rongga-rongga dubur lina, begitu mantap kontol Erwin menembus lubang anus lina, terlihat pada saat kontol Erwin ditarik, otot-otot bagian luar anus lina seperti ikut terbawa tarikan kontol Erwin, begitu pula pada saat didorongkannya batang kontol Erwin, terlihat otot-otot anus tersebut seperti ikut tenggelam mengikuti gerakan masuknya batang kontol kedalam anus, sebuah proses penetrasi yg erotis, yg dengan jelas disaksikan oleh puput dari jarak yg begitu dekat, seperti dalam adegan film porno saat close-up view, namun sangat jauh lebih mengasikan dengan menyaksikannya secara langsung seperti itu, karna disitu dia dapat juga mencium nuansa aroma yg menebar dari anus lina, suatu aroma yg sangat erotis bagi puput, sehingga tak kuasa bagi puput untuk tidak mencicipi “menu special” yg berada tepat diatas wajahnya itu, sehingga ditariknya keluar batang kontol Erwin dari lubang anus lina dan dihisapnya dengan rakus, nikmat dirasakannya hingga ditelannya air liurnya sendiri, beberapa saat kemudian dimasukannya lagi keanus lina setelah dirasa telah berkurang aroma anus yg melekat, untuk kemudian Erwin kembali melanjutkan kocokannya, namun hanya beberapa saat kontol Erwin melakukan proses penetrasi, kembali puput melakukan hal yg sama, dicabut dan dihisapnya kembali batang kontol Erwin, sehingga lina yg sedang asik menikmati tusukan kontol Erwin dalam anusnya merasa terganggu kenikmatannya.

“ Kak..puput, jangan gitu dong… lin lagi asik nih…biarin kak Erwin terus ngentotin anus aku..” rujuk lina kepada puput

“ Aduuuuhhh… anak manja, segitu sewotnya..iya deh, makan tuh kontol…” balas puput sewot, yg akhirnya mengalah dan merelakan kontol Erwin terus menyodomi lubang dubur lina tanpa jeda.

Dicengkramnya bokong lina dengan kedua tangan Erwin sambil menyodomi lubang pantat lina masih dengan posisi doggie style, sementara puput yg juga masih dikolong selangkangan Erwin kini mulai menjilati memek lina, sehingga begitu nikmat dirasakan lina mendapatkan servis ganda dari kedua organ sensitifnya.
Semakin lama semakin agresif puput menjilati memek adiknya itu, dimasukannya lidahnya kedinding bagian dalam vagina lina dan digelitiknya, sampai histeris reaksi lina menerima aksi dari kedua kakaknya itu, aksi yg membuat dirinya merasa seperti terbang ke awan dalam kenikmatan birahi yg menggelora, hingga erangan dan ocehan yg keluar dari mulutnya semakin tidak karuan.

“ Uuuuuhhh…enak kak..terus kak..jilatin memek aku kak… aaahh..iya kak gitu kak…itilnya juga kak…aaaahh..enaaaakk..bangsaaaattt ..”

“ kak Erwin… entot yg kenceng bo-ol aku kak… hantem kak…uuuhhhh.. ayo kak.. lin mau yg kenceng kaaaakk… biar lin tambah enak kaaakkk…aaahh.. ngentoooootttt..”

Itulah sebagian kecil dari ocehan histeris lina yg masih dapat di tangkap oleh puput dan Erwin, selebihnya hanyalah rauangan atau kata-kata vulgar dan kotor tanpa ujung pangkal, puput hanya tersenyum dalam hati, sambil membatin “wah..bener-bener nurunin mama nih anak..”

Akhirnya terdengar raungan keras dari mulut lina sebagai tanda puncak kenikmatan birahi yg telah didapat, sebuah teriakan panjang sebagai terjemahan dari rasa nikmat yg sempurna.

“aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh hhhhhhhh…..” hanya itu, dan tanpa kata-kata yg dapat diartikan, kecuali beberapa lenguhan akhir dan desah nafas yg memburu, lalu hilang sama sekali dan diam, seraya dibarengi dengan ambruknya tubuh lina yg sebelumnya dalam posisi menungging kini jatuh telungkup sehingga memeknya menimpa wajah puput yg tepat dibawahnya, dan puput menjilati dengan rakus cairan lendir yg menggenangi memek lina, dihirupnya srryyuuff.. srryyuuff.. sampai bersih.

Merasa lawan mainnya sudah tidak memberikan perlawanan Erwin mencabut batang kontolnya dari dubur lina pluup… lalu digeserkannya tubuhnya mundur, sehingga batang kontolnya kini tepat berada diatas memek puput yg masih sibuk menyicipi air mani lina, ditancapnya langsung memek puput bless.. diangkatnya kedua kaki puput lalu di panggulkan dipundaknya, seraya dipompa pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya memegang paha puput, sehingga agak terangkat pantat puput.

Tubuh lina kini telah beringsut dari dari wajah puput, dan kini lina hanya berbaring telentang disamping puput yg sedang menikmati hantaman kontol Erwin pada memeknya.

“Hajar memek kakak sayang…tancapkan kontolmu yg dalem, entot kakak sayang…he..eemm iya.. nikmati memek kakakmu ini sayang…ya, kamu suka kan…kamu suka ngentotin kakak kan..uuuuhhhhh..” oceh puput, dan puput tau kalau Erwin akan lebih bergairah mendengar ocehan-ocehan seperti itu

“Iya kak..erwin akan entotin memek kakak ..kakak juga suka kan sama kontol Erwin..iya kak.. kakak suka dientotin Erwin kan kak….” Balas oceh Erwin sambil semakin bersemangat menghantamkan batang kontolnya, sesekali dijilatinya betis puput yg berada di bahunya, melihat aksi Erwin yg menjilati betisnya ternyata mengilhami puput untuk mengarahkan jari-jari kakinya kemulut Erwin, dengan rakus Erwin mengulum ibu jari kaki puput sambil terus mengocok batang kontolnya kememek puput, suatu sensasi yg menggairahkan bagi puput melihat Erwin dengan rakus mengulum jari-jari kakinya, begitupun Erwin merasakan sensasi yg serupa saat menjilati dan mengulum jari-jari kaki kakaknya itu, puput semakin menikmati aksi adiknya itu seraya diusapkannya telapak kakinya pada bibir Erwin, yg segera dipahami oleh Erwin dengan menjulurkan lidahnya sehingga kali ini Erwin menjilati telapak kaki puput, aaaahhh..nikmat dirasakan puput, geli-geli nikmat, pikirnya, dan sensasional.

Ada sensasi yg berbeda dirasakan puput, sensasi dimana dia dapat memperlakukan lawan mainnya dengan sesuka hati melalui telapak kakinya yg diusap-usapkannya dilidah Erwin, bahkan dijejalinya ujung kakinya kemulut Erwin sehingga sekitar empat jari kaki puput masuk kemulut Erwin yg kemudian disodok-sodokannya kakinya yg membuat Erwin sampai terbatuk batuk dibuatnya.

“ Ayo jilatin kakiku Erwin.. jilat seluruh telapak kakiku sampai bersih ya sayang…”

“ Nih, sekalian kamu isep jari-jari kakiku, kamu suka kan…iya bagus.. makan tuh kakiku isep iya…sambil kamu entot memekku ini…kamu isepin juga kakiku..” ujar puput sambil menusukan ujung kakinya kemulut Erwin dan mencolok-coloknya, entah mengapa Erwin begitu menyukai perlakuan kakaknya seperti itu sehingga semakin bernafsu Erwin mengocok batang kontolnya didalam memek puput.

Sekitar sepuluh menit Erwin mengentot memek puput sambil mengoral kakinya, semakin tinggi gairah puput, hingga puput meminta Erwin untuk menyodomi lubang anusnya.

“ Udah win..sekarang kamu entotin lubang pantat kakak ya…” perintahnya seraya puput berdiri dengan kedua tangannya berpegangan pada bibir meja makan sambil menyodorkan pantatnya kebelakang.

“ Ayo win..kamu entot anusku dari belakang… cepetan dong…” ujar puput tak sabar

Erwin segera memegang pantat puput yg putih mulus dan bulat, dijilatinya sejenak lubang anus itu lalu disibaknya dan cuiiihh… diludahinya dengan maksud untuk memberikan pelumasan. Akhirnya Erwin menancapkan batang kontolnya ke anus puput sambil berdiri, dicengkramnya dengan kuat bokong puput sebagai tumpuan, lalu digoyangnya pantatnya maju mundur untuk mengocok batang kontolnya.

“Aaaaahhhh…. Iya terus win.. entot bo-ol ku win… asik nih…aaahhh..” racau puput

“ Iya kak.. bo-ol kakak juga enak kak…” balas Erwin, lalu Erwin terinspirasi pada waktu ia menyodomi mamanya dengan posisi seperti ini, waktu itu mamanya memintanya untuk meludahi mulutnya, rupanya hal itu akan dipraktekannya pada puput.

“ Kak, sini kak… coba palingkan wajah kakak kemari..lalu buka mulut kakak..erwin akan berikan sesuatu yg kakak pasti suka…” pinta Erwin kepada puput, yg tanpa banyak cakap puput langsung mengikuti keinginan adiknya itu, dipalingkannya wajahnya kearah Erwin yg berada dibelakangnya sambil membuka mulutnya, dan sambil terus memompakan kontolnya mengocok anus puput Erwin agak menunduk mendekati wajah puput lalu cuiihhh… diludahinya mulut menganga puput, dan puput langsung menelan air ludah Erwin.

“ Mmmmm…mantap win.. lagi sayang..lagi.. ludahi aku..yg banyak win..yg banyak…” pinta puput yg mulai merasakan sensasi mengasikan dari aksi yg diberikan adiknya itu, dan erwinpun semakin bersemangat melihat respon dari puput

“cuiiiihhh…cuiiihhh…cuiiihhh…nikmat ya kak.. kakak menyukai ludahku kan…? Nih kak, makan kak…cuiiihh….cuiiihh…” berkali-kali Erwin meludahi puput yg langsung ditelannya, beberapa mengenai wajahnya dan rambutnya, namun puput seperti tidak puas, terus saja dengan histeris sambil membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya dia meminta Erwin untuk meludahinya.

Melihat reaksi puput yg seperti itu Erwin begitu bernafsu, hingga ditundukannya wajahnya untuk melumat mulut puput, yg dengan rakus puput menyambut kecupan Erwin sehingga mereka berpagutan sambil Erwin terus mengocokan kontolnya.

Beberapa saat kemudian puput mulai menggosok-gosokan memeknya dengan tangan kirinya sambil menikmati hantaman kontol Erwin yg semakin lincah dan keras menghujam-hujamkan anusnya.

“ Aaaaaaahhhh… terus win..entot pantatku win…sodomi aku win…aaahhhh…” teriak puput dengan histeris, rupanya puput hampir mendapatkan puncak kenikmatannya, sehingga digosok-gosoknya jari tangannya kememeknya dengan keras dan cepat.

“ Aaaaaaaaaaaahhhhhhhhh…..aku keluaarr….aaaaaaaahhhhhhh….” pekik puput menikmati orgasmenya.
Hanya selisih beberapa detik terdengar lenguh panjang dari mulut Erwin disertai dengan kocokan kontol Erwin yg semakin kencang dan kuat

“Aaaaaaaaaa…aku keluar juga kaaaaakkkk…. Aku keluar kaaaakkkk…aaaaa..” jerit Erwin sambil mencengkram bokong puput dengan keras.

Mendadak puput menarik pantatnya dari kontol Erwin dan berjongkok dihadapan Erwin sambil tangannya memegang kontol Erwin.

“ Ayo win…keluarin spermamu dimulut kakak….aaaaaakkk…” pinta puput seraya dibuka lebar-lebar mulutnya didepan batang kontol Erwin, dan crrrooottt…crrrooottt…crrooottt.. tumpahlah sperma Erwin kedalam mulut puput yg menganga, nyaris tak stetespun air mani Erwin yg menetes dilain tempat kecuali tertampung penuh didalam mulut puput yg menganga. Ditahannya sejenak air mani yg tertampung dimulutnya dibukanya mulutnya lebar-lebar sambil menatap mata Erwin, seolah ingin menunjukan isi didalam mulutnya kepada Erwin dan selanjutnya glekkk… tandaslah seluruh cairan kental itu kedalam perut puput.

“ Aaaaahhh..wuuiiihhh…mantap win sedaaaappp…” ujarnya kepada Erwin, seraya dihisapnya batang kontol Erwin untuk mendapatkan sisa-sisa sperma yg masih melekat diujung kontol Erwin.

Kini tubuh mereka sama-sama terkulai lemas diatas lantai sehabis melakukan pekerjaan yg melelahkan tapi mengasikan, namun rasa puas tampak terpancar dari raut wajah mereka.

Sementara itu lina telah bergabung dengan deni yg duduk disofa sambil menyaksikan televisi, sementara mirna merebahkan tubuhnya disofa dengan menyandarkan kepalanya diatas paha deni, tak berapa lama puput dan erwin menyusul mereka, sehingga mereka semua berkumpul diruang santai, dengan kesemuanya masih dalam keadaan bugil.



Sekitar satu jam mereka bersantai sambil menikmati acara televisi yg diselingi dengan obrolan ringan, suatu kebersamaan yg hangat bagi deni.
Deni masih duduk disofa namun kini posisinya diapit oleh puput yg menggelendot dengan manja disamping kanannya dan lina disamping kirinya, sedangkan mirna kini berada disamping lina, kemudian Erwin berbaring diatas matras yg terhampar dilantai sedang asik dengan remote control tv memilah-milah chanel tv yg ia sukai.

“ Gimana sayang, enak tadi ngentot sama mama..? “ Tanya puput kepada deni kekasihnya, sambil memeluk langan deni dan menyandarkan kepalanya dibahunya

“ Luar biasa sayang, mamamu memberikan banyak pelajaran yg berharga bagiku dalam soal hubungan seksual..” jawab deni seraya dikecupnya dengan mesra kening kekasihnya itu

“ Iya, berarti cuma lin yg belum nyobain kontol kak deni..” ujar lina, sambil tangan kanannya meremas-remas batang kontol deni

“ Iya sayang, setelah ini giliran kamu yg kakak entot.. kakak juga udah gemes ingin ngerasain memekmu yg imut ini…” jawab deni sambil tangannya mengusap memek lina

“ Ayo kak, kalo gitu sekarang aja..lin udah gak sabar nih..” rajuk lina

“ Ayo lina.. koq lupa terus sih, kan sudah dikasih tau bagaimana caranya yg baik kalau kamu minta ngentot sama cowok…” ujar mirna, mengingatkan lina. dalam hati deni masih bertanya “memangnya seperti apa sih caranya..?” pikirnya penasaran

“ Oh iya ma.. sory..” lalu lina mendekatkan bibirnya ketelinga deni, keluarlah kalimat yg lembut dan mendesah yg mampu membuat laki-laki terbuai

“ Kak deni sayang… memek lin udah gak sabar nih, ingin dientot sama kontol kak deni..kak deni mau kan…” ujar puput dengan kalimat vulgar yg mendesah yg membuat birahi deni bangkit mendengarnya, sambil dalam hati berkata “ ooh.. ini toh, pantesan…” seraya dikecupnya bibir mungil lina, bibir yg tadi mengeluarkan kata-kata vulgar yg menggairahkan. dikeluarkan lidah deni yg dengan rakus dikulum oleh lina, untuk beberapa saat mereka berpagutan dengan hot, bahkan sebelumnya belum pernah dia melakukan kecupan sedahsyat ini dengan puput kekasihnya, sulit dipercaya itu dilakukan oleh gadis yg masih hijau seperti lina, sementara puput yg disamping deni hanya tersenyum menyaksikan aksi adiknya itu dalam hati berkata “ wah sudah begitu ahli sekali adikku ini, padahal jam terbangnya masih sedikit dan belum pernah pacaran pula..”

Kini lina mulai berjongkok dibawah deni, digenggamnya batang kontol deni yg duduk disofa dan mulai dikulumnya sambil digoyangkan kepalanya naik turun, begitu nikmat dirasakan deni hingga keluar desahan nikmat dari mulutnya.

“ Zzzzzzz…aaaaaahhhh.. enak lin, terus sayang, aaahhh..” desah deni sambil memegang kepala lina. Sementara mirna dan puput dengan santai menyaksikan aksi oral yg dilakukan lina, hanya Erwin yg masih acuh dan asik dengan acara tv.

Beberapa saat kemudian deni menarik kepala lina yg masih mengoral batang kontolnya dan dikulumnya mulut lina yg masih berlumuran air ludah sehabis mengoral deni.

“Kamu tuang ludahmu kemulut kakak sayang…” perintah deni kepada lina, sambil membuka mulutnya dengan lebar bersiap menerima muntahan air liur lina. Seraya lina sambil berdiri dan agak menundukan memposisikan mulutnya tepat diatas mulut deni yg menganga dan dilepehnya cairan ludah yg agak kental kedalam mulut deni yg dengan rakus langsung ditelan oleh deni.

“mmmm..nyemm..nyemmm, lagi sayang..lagi.. lepeh lagi ludah kamu kemulut kakak sayang..aaaaakk..” pinta deni dengan memohon kepada lina yg masih berusaha mengumpulkan air ludah dimulutnya dengan cara dicolok-colok kerongkongannya dengan jari telunjuknya dengan harapan akan keluar cairan air liur kental yg didambakan oleh deni, setelah dirasa cukup banyak terkumpul dimulutnya kembali ditumpahkan kemulut deni. Tanpa sadar puput yg berada disamping deni sampai menganga menyaksikan aksi erotis itu.

“ Belum pernah kan..? “ goda mirna sambil mencolek puput yg terkesima, puput hanya melirik sebentar pada mirna seraya tersenyum.
Setelah puas deni menikmati air ludah lina, disibaknya memek lina yg berdiri tepat didepannya dengan menggunakan kedua ibu jarinya sehingga terpampanglah bagian dalam lubang memek lina yg berwarna kemerahan dengan bulu halus yg menghiasi sekitar bagian atas memeknya. Dijulurkannya lidah deni kearah keratan daging merah yg lunak yg membangkitkan birahi setiap lelaki itu, dijilatinya dengan rakus keseluruh permukaannya, menerima jilatan deni lina merintih sambil memejamkan matanya dan menjambak rambut deni.

“ Zzzzzz…aaaahhhhh..terus kak deni..jilat terus memek lin kak…aaaahhh..” rintih lina.
Kini deni mulai menjilati bagian dalam dinding vagina lina, setelah puas diarahkan lidahnya pada klitoris lina, diemutnya beberapa saat lalu dijilatnya kembali yg membuat lina semakin menggelinjang.

Beberapa menit kemudian lina membalikan badan seraya menundukan tubuhnya dan kedua tangannya berpegangan pada lututnya dengan posisi pantat menungging kearah wajah deni.

“ Ayo kak..sekarang kak deni jilatin lubang pantat lin…” pinta lina sambil menggoyang-goyangkan pantatnya dengan erotis bermaksud menggoda deni, melihat itu deni langsung mencengkram bokong lina dan tanpa kompromi di kecupnya tepat pada lubang anus lina, disruputnya beberapa saat sehingga lina merasakan duburnya seperti akan terhisap, lalu mulai dijulurkannya lidah deni menggelitik area anus lina

“ Aaaaahhhh…terus kak, jilat anus lin kak… lin benar-benar merasa enak kak…zzzzaaahh..” gumam lina menikmati aksi “tarian” lidah deni didalam anusnya.

Setelah puas lina dioral oleh deni, lina naik kepangkuan deni, mirna membantu memegang batang kontol deni dan membimbingnya memasuki lubang memek lina, setelah dirasa pas pada posisinya diturunkannya pantat lina dan blesss.. masuklah seluruh batang kontol deni didalam memek lina yg mungil itu.
Lina mulai memompakan pantatnya naik turun, dari belakang terlihat betapa otot-otot vagina lina yg sempit menjepit batang kontol deni bergerak naik turun seirama dengan gerakan pantatnya, begitu legit dirasakan deni otot-otot vagina lina yg mengurut-ngurut batang kontolnya, diremasnya bokong lina dengan kedua tangannya, sesekali mereka saling berpagutan dengan rakusnya, kadang lina menengadahkan wajahnya keatas dengan mata setengah terpejam seolah begitu menikmati gesekan-gesekan batang kontol deni yg menggerusi dinding-dinding memeknya, sambil mulutnya mulai meracau dan mendesis mengekspresikan sensasi kenikmatan yg dirasakannya.

“ Zzzzzz..aaaaaahhhhh…enak kak..kontol kakak enak..aahh.. memek lin serasa benar-benar nikmat kak uuuuuhhhh..iiiihh..” desah lina dengan manja.

“ Aaahhh…memekmu juga enak lin.. bebar-benar sempit.. kontol kakak seperti diurut sama memek kamu sayang…aahh..terus goyang yg kuat sayang…aaahh..” balas deni sambil mulai membantu menggoyangkan pantat lina naik turun dengan kedua tangannya agar lebih tandas dan mantap.

Beberapa menit kemudian deni berdiri dari sofa dengan masih menggendong lina dan batang kontolnya masih menancap didalam memeknya, lalu deni mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur sambil kedua tangannya memegang pantat lina, sementara lina menikmati kocokan kontol deni sambil kedua tangannya memeluk tengkuk deni dan kedua kakinya menjepit pinggul deni.

Mirna yg sebelumnya hanya asik menonton, kini dipanggilnya Erwin yg kali ini sudah tidak tertarik lagi dengan siaran tv, dan memilih meyaksikan aksi lina dan deni yg sedang berasik masyuk.

“ Win..sini kamu..sini berdiri..” Erwin segera berdiri menghampiri mamanya yg duduk disofa, sejurus kemudian mirna mengoral batang kontol Erwin yg sebelumnya memang sudahmulai berdiri karna menyaksikan aksi lina dan deni.

Hanya beberapa saat mirna mengulum batang kontol putra kandungnya itu, seraya memberikan suatu instruksi pada Erwin, instruksi yg pasti disukai oleh Erwin.

“ Win..sekarang kamu entot anus adikmu…” perintah mirna sambil menuntun batang kontol Erwin yg telah basah oleh cairan ludah kental mirna kearah anus lina yg masih digendong deni.

Deni menghentikan goyangan pantatnya sejenak untuk memberi kesempatan Erwin yg ingin menyodomi adiknya itu, setelah ujung kontol Erwin berada pas pada anus lina, mirna menyuruh Erwin untuk mendorongnya.

“ Ayo win, langsung kamu tekan sayang…entot lubang pantat adikmu..berikan dia kenikmatan ganda…” perintah mirna, dan bless..masuklah batang kontol Erwin menembus anus lina yg dibarengi dengan desahan lembut lina.

Kini tubuh mungil lina diapit oleh deni yg mengentot memeknya dan Erwin yg menyodomi anusnya, sambil berdiri mereka memberikan aksi double penetration (penetrasi ganda) kepada lina, erwin mulai mengocok batang kontolnya maju mundur didalam lubang anus lina sambil tangannya memegang pantat lina, sementara deni yg meggendong tubuh lina juga masih mengocokan batang kontolnya menghantam memek lina.

Hamtaman yg bersamaan dari dua arah yg berlawanan membuat tubuh gadis kecil berusia 15 tahun itu bagaikan terhimpit, lubang memek dan anusnya terasa penuh, kadang tubuhnya agak terangkat-angkat keatas seirama dorongan deni dan Erwin.

Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya hanya menyaksikan putri sulungnya “dikerjai” oleh deni dan Erwin kini mulai jongkok membelakangi pantat deni, dan dengan kedua tangannya disibaknya anus deni untuk kemudian dijilatinya dengan lidahnya menggelitiki sekujur lubang anus deni yg sedang berdiri menggendong lina, menerima aksi mirna itu deni semakin bersemangat menghujamkan batang kontolnya kememek lina.

Aksi mirna yg dilakukan pada deni memberikan inspirasi bagi puput untuk juga melakukan hal yg sama kepada Erwin, dihampirinya pantat Erwin dan dijilatinya seperti halnya yg dilakukan mirna pada deni, hingga praktis mereka semua sibuk dengan aksinya masing-masing tanpa ada yg menganggur, sebuah aksi yg atraktif dan mengasikan yg membuat siapapun terkesima dan naik birahinya bila menyaksikan, seperti narsih yg seperti biasa mengintip dari jendela kamarnya, begitu terpana pembantu rumah tangga itu dibuatnya, ingin rasanya narsih bergabung bersama mereka dan mereguk nikmat birahi bersama, namun hati kecilnya tetap merasa sungkan dan dia sangat tau diri sebagai apa posisi dia disitu, walaupun sebelumnya mirna pernah berkata bahwa dia boleh saja meminta kepada Erwin kalau dia ingin, namun tetap saja dia sungkan apalagi saat itu ada seorang yg dia anggap sebagai tamu yaitu deni, dan seperti biasa pula yg dilakukannya hanyalah masturbasi dengan mencolok-colok memeknya dengan jari tangannya.

Lebih dari lima menit mereka melakukan aksi seperti itu, peluh telah membasahi tubuh deni yg memang bekerja paling berat dikarnakan dia harus menggendong tubuh lina, namun rasa lelah itu seolah tak dirasakannya, tertutupi dengan rasa nikmat yg menggelora.

“ Lina sayang… sekarang kakak pingin ngerasain lubang pantat kamu ya, kakak kan belum pernah ngerasain lubang pantat kamu, anus kamu, dubur kamu…kamu mau kan anus kamu kakak entot.. mau kan sayang…?” pinta deni kepada puput dengan mesra

“ Iya kak…puput juga udah kepingin ngerasain kontol kakak ngentotin anus lina.. ayo kak..” jawab lina tak kalah vulgarnya membuat deni semakin bernafrsu hingga dilumatnya dengan rakus mulut lina yg mungil.

“Win.. sekarang gantian aku yg hajar pantatnya, kamu memeknya..” pinta deni kepada Erwin, seraya dilepasnya batang kontolnya yg masih menancap dimemek lina, begitupun Erwin melepaskan tancapan kontolnya didalam dubur lina, dan dengan masih dalam posisi berdiri mereka mengangkat dan memutar tubuh lina sehingga kini posisi lina berbalik berada dalam gendongan Erwin yg segera oleh Erwin dimasukannya batang kontolnya dalam memek lina, sementara deni menusukan batang kontolnya kedalam anusnya.

“Aaaahhh…ternyata lubang pantatmu sempit juga ya lin..kontol kakak rasanya kayak dijepit..aaahh..enak lin…” ujar deni sambil mengocokan batang kontolnya didalam anus lina

“ Zzzzz…aaahh…Iya kak.. entot terus anus lin kak… kontol kakak juga enak, kak deni mulai sekarang harus sering-sering ngentotin anus lin ya kak…uuuuhhh..” ujar lina dengan kata-kata vulgarnya yg khas yg membuat Erwin yg tepat dihadapannya menjadi begitu gemas sehingga dilumatnya bibir lina.

Beberapa saat kemudian mirna yg sebelumnya menjilati dubur deni kini berdiri dan menghampiri lina yg sedang asik menikmati penetrasi ganda pada anus dan memeknya.

“ Gimana sayang… enak memek dan pantatmu dientot secara bersamaan…enak kan sayang..” ujar mirna sambil menjambak rambut lina sambil menjilati sekitar daun telinga lina.

“ Iya ma..enak ma..lin suka sekali dientot seperti ini ma..” jawab lina

“ Buka mulutmu sayang…” perintah mirna kepada lina, sementara tangan kiri mirna digunakan untuk menjambak rambut lina, tangan kanannya digunakan untuk memegang dagu lina. Yg dengan segera lina menuruti perintah mamanya untuk membuka mulutnya, dan yg terjadi selanjutnya adalah

“ Cuih..cuih.. minum ludah mama sayang..kamu menyukainya kan…” mirna meludahi mulut putri bungsunya itu beberapa kali sehingga mulut lina yg menganga belepotan denga ludah mamanya sampai kehidung dan pipinya juga tak luput dari percikan ludah sang mama, dan tanpa diperintah dua kali dengan rakusnya lina menelannya, sebuah sensasi berbeda yg belum pernah dirasakannya, sensasi yg membuat darah mudanya demikian bergelora dan birahinya semakin bertambah naik.

“ Aaaahh…nyemm..nyemm..aahh.. lagi ma..lagi.. ludahin mulut lin, lagi ma..enak ma…” ujar lina yg begitu menikmati dan antusias dengan aksi yg diberikan mamanya.
Melihat reaksi lina Erwin pun ikut meludahi mulut lina beberapa kali, sehingga begitu banyak ludah yg melumuri mulut dan wajah lina.
Begitu pun deni yg membelakangi lina tak ketinggalan memberikan “sumbangan” ludah kepada lina.
Tak lama kemudian puput yg sedari tadi menikmati dubur erwinpun berdiri untuk berpartisipasi dalam meludahi mulut adik bungsunya itu, hingga begitu belepotannya wajah lina saat itu dan digunakannya jari telunjuknya untuk menyapukan air ludah yg disekujur wajahnya untuk kemudian diarahkannya kemulutnya untuk kemudian dimakannya dengan rakus seolah tiada rasa puasnya, entah mengapa momen yg seharusnya menjijikan seperti itu justru membuat birahi lina menjadi lebih tinggi dan semakin bernafsu, pada saat seperti itu seolah akal sehat tak lagi bekerja, hanya nafsu birahilah yg mendominasi dan menguasai diri lina, walaupun mungkin disaat yg berbeda lina akan membasuhnya beberapa kali walaupun hanya sepercik ludah orang lain yg mengenai tubuhnya, tetapi tidak untuk saat itu.

“ Aaahhh.. iya terus..kalian semua ludahin mulut lin..ludahin wajah lin..lin mau yg banyak..banyak sekali..lin belum puas…teruuusss…aaahhh..” oceh lina ditengah birahinya yg mulai memuncak, sementara yg lainnya seperti berlomba meludahi lina sebanyak-banyaknya, dan akhirnya lina mengejang disertai dengan teriakan keras pertanda ia telah mencapai klimaks.

“Aaaaaaaaaaahhhhh… enaaaaakkkk…. Nyeemmm…nyeemmmm…aaahhh…” pekik lina sambil mengunyah dan menikmati ludah dimulutnya, tak lama kemudian tubuh mungilnya mulai melemas, jepitan kakinya yg sebelumnya begitu kencang mengapit Erwin kini terlepas, dan akhirnya Erwin dan deni melepaskan batang kontol mereka yg menancap dalam anus dan memek lina dan membiarkan tubuh lina ambruk diatas lantai.

Puput yg sedari tadi penasaran dan ingin merasakan aksi double-penetration segera menarik tangan kedua pemuda itu.

“ Ayo dong…sekarang gantian aku yg kalian garap..aku penasaran bener nih…” pintanya, yg segera diinisiatipi oleh mirna dengan arahannya.

“ Oke..sekarang Erwin duduk disofa..” perintah mirna kepada Erwin yg langsung dituruti Erwin dengan duduk disofa dengan batang kontolnya mengacung tegak bagai tugu monas, lalu sambil berjongkok mirna mengoral batang kontolnya beberapa saat dan kemudian mirna memerintahkan puput untuk duduk dipangkuan Erwin dengan posisi woman in top.

puput mengerti dengan “scenario” mirna, sehingga dengan sigap diposisikan tubuhnya jongkok diatas tubuh Erwin, dan mirna membantu membimbing batang kontol Erwin memasukannya kememek puput, setelah dirasakan pas pada sasaran, puput segera menurunkan pantatnya dan blesss…masuklah batang rudal Erwin yg berdiri tegak kedalam memek puput. Kini mirna mulai menjilati anus puput beberapa saat lalu ditusukannya jari telunjuknya kedalam anusnya dan diludahinya beberapa kali kedalam lubang anus itu.

“ Ayo deni.. anus kekasihmu sudah siap kamu entot sayang.. ini untuk pertama kalinya kan kamu mengentot lubang anus kekasihmu.. untuk itu lakukanlah yg hot, berikan kesan pertama yg indah bagi lubang anus kekasihmu ini..biar dia semakin ketagihan…” ujar mirna dengan gaya khasnya yg vulgar dan menggoda.

Sambil berdiri deni mengarahkan bazokanya keanus puput yg telah basah oleh cairan ludah mirna, lalu ditekannya hingga batang kontol deni tembus memasuki lubang anus kekasihnya itu, lengkaplah sudah memek dan anus puput terisi oleh kontol deni dan Erwin, sebuah penetrasi ganda untuk yg pertama kalinya bagi puput, sebuah pengalaman yg tak akan terlupakan.

Deni mulai memompakan pantatnya maju mundur, begitu pula dengan Erwin yg juga menggoyangkan pinggulnya naik turun untuk mengocokan batang kontolnya dalam memek puput sambil kedua tangannya memegang pantat puput.

“ Bagaimana put.. nikmat bukan, dan ini adalah untuk pertama kalinya kekasihmu mengentot anusmu kan..?” Tanya mirna sambil duduk disofa disamping mereka

“ Iya ma..mantap ma..aaahhh..” hanya itu jawaban yg keluar dari mulut puput, karna setelah itu Erwin langsung menyumbat mulutnya dengan kecupan mesra yg juga dibalas oleh puput.

Gairah puput bertambah naik menerima penetrasi pada memek dan duburnya yg dirasakan begitu nikmat dan tandas, hingga pantatnya mulai dipompanya naik turun sehingga Erwin tak kuasa untuk bergerak dan hanya pasrah berdiam menikmati goyangan pantat puput yg memompakan batang kontolnya.
Sementara mirna mulai berjongkok dibelakang deni dan menjilati lubang anus deni, sesekali jilatannya mengarah ke batang kontol deni yg terselip diantara anus puput, menerima aksi yg diberikan mirna bertambah gairah deni untuk memacu batang kontolnya didalam anus puput.

Hingga sepuluh menit sudah berlangsung puput menikmati dua batang kontol yg secara bersamaan menghantam lubang memek dan lubang duburnya, gairahnya sudah semakin memuncak, dari mulutnya keluar ocehan-ocehan liar yg mengekspresikan rasa yg didapatnya.

“ Uuuhh..uuuhh..uhhh.. ayo den hajar lubang anusku..hajar yg kuat.. dan kamu juga Erwin nih…rasakan goyangan ku..uuhh..uuhh..uuhh..” oceh puput sambil memompakan pantatnya naik turun dengan keras sehingga Erwin merasakan batang kontolnya seperti ditekuk-tekuk sehingga sesekali wajahnya meringis menahan nyeri.

“ Auuww..sakit kak, pelan-pelan dong..auuww patah nih…” ujar Erwin

Akhirnya puput mengejang disertai dengan pekikan panjang yg keras, sampai sudah puncak kenikmatan yg didakinya.

“ Aaaaaaaahhhhhhhhhh…..uuuuuuuuuhhhhhhhhh enaaaaaaaaaakkkkk…” teriak puput.

Tak lama kemudian denipun mengalami hal yg sama, jilatan lidah mirna pada lubang anusnya memberi peranan besar bagi tercapainya puncak kenikmatan deni yg menyodomi lubang dubur puput, sehingga tercapailah puncak kenikmatan deni diikuti dengan erangan panjang dan goyangan pantatnya yg semakin dipercepat.

“ Aaaaaaaaaaahhhhhhhh…aku keluar.. aaahhhhh…” croottt…crrooott..crooottt.. tumpahlah air mani deni membanjiri lubang anus puput, diakhiri dengan tubuhnya yg mengejang-ngejang dan akhirnya diam.

Hanya berselang beberapa detik Erwin pun demikian, diremasnya dengan gemas bokong puput dan dikocoknya dengan keras kontolnya, mulutnya mulai bergumam tak karuan, Mirna yg mengetahui apa yg dirasakan Erwin meminta agar Erwin menumpahkan spermanya di dalam anus puput, entah rencana apalagi yg ada dibenak mirna kali ini.

“ Win..tahan dulu, kamu keluarin di dalam anus kakakmu saja.. ayo kamu bangun..” Tanpa banyak Tanya Erwin segera bangkit berdiri dan memasukan batang kontolnya kedalam anus puput yg masih dalam posisi menungging di sofa, begitu batang kontol erwin memasuki lubang anus puput crroootttt…crroootttt…crrrooott.. tumpahlah air mani Erwin sebelum sempat ia menggoyangkan batang kontolnya, sehingga air mani Erwin dan deni berkumpul menjadi satu didalam lubang anus puput.

Erwinpun menarik keluar batang kontolnya dan duduk disofa disamping puput yg masih menungging.

“ Puput, kamu tahan seperti itu dulu..gak usah banyak bergerak..tahan ya..” perintah mirna kepada puput agar tetap dalam posisi menungging seperti itu.

Kemudian mirna menarik tangan lina yg masih berbaring diatas matras untuk bergeser dan memposisikan dirinya dibawah puput.

“ Lina, kamu kesini sayang.. kamu tiduran disini dan buka mulutmu lebar-lebar..” lina menuruti yg diperintahkan mamanya, digeserkan tubuhnya, sehingga posisi lina berbaring telentang diatas lantai tepat dibawah pantat puput yg masih menungging diatas sofa, seperti yg diperintah mirna dibuka mulutnya lebar-lebar.

“ Siap-siap lina..iya bagus buka mulutmu lebar-lebar..mama akan berikan permainan yg mengasikan..” seraya mirna memegangi bokong puput dan menurunkannya kebawah sehingga lubang anus puput hanya berjarak sekitar 20 cm diatas mulut lina.

“ keluarkan isi dalam duburmu put.. kamu ngeden, biar keluar semuanya…” perintah mirna kepada puput, dan puput telah paham aksi apa yg dikehendaki sang mama, sehingga diikuti apa yg diperintahkan mirna, dan creett…creett… tumpahlah isi didalam lubang anus puput yg merupakan perpaduan dari sperma deni dan Erwin, begitu banyak jumlahnya memenuhi mulut lina, sebagian menetes dipipinya namun segera disapu oleh jari mirna untuk kemudian dimasukannya kedalam mulut lina

“ Lin, ingat ya kamu tahan aja..gak usah kamu telan..tunggu instruksi mama selanjutnya..” ujar mirna, kali ini sambil mencolok-colokkan jari telunjuknya didalam anus puput dengan maksud untuk mengeluarkan sisa-sisa sperma yg masih berada didalam lubang dubur puput, setelah dirasa tak ada lagi cairan kental yg keluar, dijilatinya anus puput untuk membersihkan sisa-sisa sperma yg masih melekat.

Sejurus kemudian mirna merebahkan tubuhnya dilantai seraya memberikan instruksi kepada lina

“ Lin..ayo sayang, kamu muntahkan semua isi dalam mulutmu ke dalam mulut mama..aaaaakkk ” ujar mirna seraya dibuka mulutnya lebar-lebar

Lina segera bangkit dan dengan mulut berisi penuh sperma hingga pipinya tampak mengembung, ditundukan wajahnya kearah mulut mirna, dan plehh..plehh..ditumpahkannya secara perlahan oleh lina, sehingga berpindahlah semua isi didalam mulut lina kedalam mulut mamanya, namun mirna masih belum menelannya, malainkan hanya menahannya tertampung didalm mulutnya, sesaat kemudian mirna bangkit dan menyandarkan tubuhnya dibibir sofa, dibuka mulutnya untuk memperlihatkan isi dalam mulutnya kepada deni dan Erwin yg sedari tadi terpana dengan aksi yg diperagakan mirna, terutama deni tanpa sekalipun ia berkedip menyaksikan apa yg dilakukan mirna, suatu aksi yg sebetulnya menjijikan namun baginya justru begitu mempesona dan menggairahkan, hingga mulut deni sampai ternganga dibuatnya.

Mirna memainkan sperma didalam mulutnya seperti anak kecil yg memainkan bubur dimulutnya, sesekali di glogok-glogoknya hingga sperma didalam mulut mirna tampak bergejolak seperti air yg sedang mendidih, sementara aksi itu berlangsung mata mirna mengarah kepada deni, seolah memang mirna mempertunjukan itu kepadanya, sungguh aksi yg memukau dan memabukan pikir deni, dan mirna seolah mengerti apa yg ada dalam pikiran deni dan apa yg disukai deni.
dan akhirnya glekk.. habislah seluruh isi dalam mulut mirna, pindah kedalam perutnya, bersamaan dengan mata mirna yg terpejam seolah begitu menikmati proses terakhir tersebut.

“ Aaaahhh.. sedaaaappp…huuufffhhh..” gumam mirna, seolah begitu puas dengan yg baru saja dinikmatinya.

“ Ah, tapi mama curang nih..masa’ dimakan sendiri aja sih, gak bagi-bagi kita..iya enggak lin..” protes puput pada sang mama.

“ Iya nih..mama serakah ah..lin juga kepingin kan ma..” diikuti lina, dengan wajah sedikit ditekuk.

“ Aduh..aduh.. anak-anak mama, jangan ngiri dong..maafin mama ya.. entar lain kali giliran kalian deh.. abis gimana ya ? kalau mencium aroma sperma itu, aaahh.. mama gak bisa tahan deh..aromanya itu lho..aahh, mama langsung tergoda.. apalagi kalo yg kentel aaahh, gurihnya.. ” ujar mirna seraya merangkul puput dan lina dan mengecup mesra bibir mereka satu persatu, dengan maksud mencairkan kekecewaan mereka, masih tercium aroma seperma dirasakan puput dan lina dari mulut mamanya.



Jarum jam sudah menunjukan pukul sebelas malam, kembali mereka bersantai menikmati makanan ringan seperti kue, keripik, kentang goreng dan sejenisnya, hanya Erwin yg dengan lahapnya menyantap sepiring nasi dengan beberapa lauk pauknya. Obrolan-obrolan ringan yang sesekali diselingi dengan gurauanpun menjadi gambaran dari keakrapan mereka, entah mengapa tak ada rasa ngantuk terpancar dari wajah-wajah mereka, mungkin dikarnakan asiknya mereka mengobrol, atau mungkin masih ada sesuatu yg dinanti atau masih ada yg diharapkan sehingga mata mereka masih belum rela untuk terpejam. Mungkin..

“ Ngomong-ngomong sekarang cuma mama nih yg belum merasakan double-penetration, mama juga udah kepingin nih..gimana deni, Erwin, apakah kontol-kontol kalian sudah siap untuk misi selanjutnya hi..hi..hi..” ujar mirna, menyela obrolan mereka.

“ Wah..kalo saya sih siap aja tante..udah seger lagi nih..” jawab deni sambil mempertunjukan batang kontolnya yg sudah mulai berdiri

“ Erwin juga siap nih ma.. udah ngabisin nasi dua piring, sekarang pasti full power deh…” sambung deni, kali ini sambil menepuk-nepuk perutnya.

“ Wah dasar kamu perut karung.. oke deh, puput..lina.. siapkan kontol-kontol mereka untuk mama.. ayo hisaaaappp…” ujar mirna, seraya menyuruh puput dan lina untuk menghisap kontol deni dan Erwin sebagai pemanasan sebelum “bertempur” dengannya.

Beberapa menit kemudian setelah deni dan Erwin selesai mendapatkan servis oral, mirna memerintahkan Erwin untuk duduk disofa, kemudian mirna duduk dipangkuan Erwin dengan posisi membelakangi Erwin, digenggamnya batang kontol Erwin yg telah licin oleh baluran ludah dan dituntunnya memasuki anusnya, setelah dirasakan pas pada posisinya mirna mulai menurunkan pantatnya dan bless..begitu mudah batang kontol Erwin yg telah dilumuri air ludah menembus lubang anus mamanya.

“ Ayo deni, sekarang giliran kamu mengentot memek tante..” pintanya kepada deni yg masih berdiri sambil mengelus-elus batang kontolnya sendiri.

Segera deni mengarahkan batang kontolnya kedalam memek mirna yg telah mengangkang dengan lubang anusnya telah “terisi” oleh batang kontol Erwin, didorongnya pantat deni amblas sudah seluruh batang kontolnya didalam vagina mirna sambil kedua tangannya memegang kedua paha mirna.

“ Ayo anak-anak..sekarang kalian goyang kontol kalian, entot memek dan anusku secara berbarengan..” perintahnya, yg langsung diikuti oleh deni yg mulai memompa pantatnya maju mundur, sementara Erwin tak banyak yg bisa ia lakukan kecuali hanya diam menikmati goyangan pantat mirna yg naik turun mengocok batang kontol Erwin didalam lubang duburnya.

Hampir sepuluh menit mereka berpacu dengan posisi seperti itu, sampai akhirnya mereka sedikit merubah posisi, kali ini posisi mirna berhadapan dengan Erwin dengan kontol Erwin yg kali ini yg memasuki memek mirna, sementara deni kali ini yg menikmati lubang anus mirna. Permainan semakin hot, seperti biasa mirna mengoceh tak karuan untuk mengekspresikan rasa nikmatnya, sesekali kepalanya digeleng-gelengkan keras bak seorang pemain kuda lumping, rambutnya acak-acakan namun kecantikannya tak sedikitpun luntur, sehingga sesekali Erwin mengecup dengan rakus mulut mamanya itu.

Beberapa menit kemudian akhirnya mirna mencapai klimaks diikuti dengan raungan panjang yg keras dan diakhiri dengan gerakan tersendat satu dua yg akhirnya diam sama sekali, kecuali nafasnya yg masih memburu.

Tak lama setelah itu deni dan Erwinpun mulai terlihat tanda-tanda akan mencapai klimaks.

“ Kalian keluarkan sperma kalian dimulut lina dan puput aja.. biar mereka enggak ngambek lagi sama mama..” ujar mirna

“ Nah..gitu dong ma.. kita kan juga pingin..” ujar lina seraya membuka mulutnya mengarah ke ujung batang kontol deni yg baru saja dicabutnya dari dalam anus mirna.

Sementara Erwin juga telah berdiri mengarahkan kontolnya kemulut puput yg berjongkok sambil membuka mulutnya.

Dan dalam waktu yg hampir bersamaan deni dan Erwin mencapai orgasme dengan memuntahkan air mani kedalam mulut lina dan puput, dan langsung ditelannya oleh kedua gadis remaja itu, merasa masih belum puas lina dan puput menghisap batang kontol yg masih menyisakan sisa-sisa sperma diujungnya.

“ Aduh.. jadi kepingin nih mama.. kalau mencium aroma yg satu ini..” ujar mirna yg merasa tergoda seleranya saat mencium aroma air mani yg baru saja habis tandas direguk oleh lina dan puput, seraya digenggamnya batang kontol deni dan Erwin dengan kedua tangannya dan dihisapnya.

“ Aduuuuhhh…udah habis nih….gimana ya..? “ keluh mirna kecewa karna tak ada lagi sperma yg tersisa yg melekat dikontol mereka.

“ Ah,mama kan tadi udah banyak, masa’ masih mau kepingin terus sih ma..” ujar lina

“ Habis gimana ya?, kan udah mama bilang..kalau mama mencium aroma itu, mama jadi tergoda..” jawab mirna, seraya terdiam sejenak entah apa yg dipikirkannya, tiba-tiba senyum mengembang diwajahnya, seperti mendapatkan suatu ide cemerlang.

“ Oh iya, gimana kalau kalian kencingin mulut mama, pasti asik tuh ya..” ujar mirna yg membuat keempat anak muda itu melongo

“ Ayo cepet mama udah enggak sabar nih.. kencingin mulut mama, aaaaakkkk..” pinta mirna sambil membuka mulutnya lebar-lebar

Tanpa menunggu lama Erwin sebagai seorang pemuda yg inovatif yg selalu menyukai sesuatu yg baru tentu sangat tertarik, dan segera mengarahkan batang kontolnya kemulut mamanya, dan dari jarak ujung kontol Erwin kemulut mirna yg sekitar 30 cm keluarlah pancuran air seni Erwin yg bermuara pada mulut mirna yg menganga, air kencing yg begitu banyak dan deras diterima mirna sebagian langsung ditelan dan sebagian kecil tumpah membasahi lantai .

Sementara puput dan lina yg sebelumnya hanya terpana, kali ini justru bersorak member support.

“ Horeeeee…. Ayo maaa.. minum yg banyak ma.. mama memang josss..” sorak lina sambil menepuk-nepuk pahanya sendiri.

“ Ayo win..kencingin yg banyak win…biar mama puas.. hi..hi..hi..” ujar puput

Setelah habis air kencing Erwin, kini giliran deni yg berpartisipasi, diarahkannya ujung kontolnya kedepan wajah mirna, konsentrasi sebentar dan srrrooootttt.. mancurlah air kencing yg didambakan mirna kedalam mulutnya, sampai mirna tersedak saking banyaknya air seni yg memasuki kerongkongannya, wajahnyapun telah basah kuyup oleh cairan berbau pesing dan agak asin itu, dan semakin bersemangat puput dan lina memberi applause kepada sang mama.

Kali ini mirna menarik kedua putrinya itu, lalu merangkul keduanya sehingga wajah ketiga wanita itu saling berhimpitan, dan bersama-sama kini mereka menikmati air kencing deni, kali ini deni mengarahkan aliran air kencingnya kemulut puput dan lina yg juga menganga, yg langsung ditelan oleh gadis-gadis remaja itu.

dan akhirnya air seni deni yg keluar hanya tinggal menyisakan kucuran- kucuran kecil saja dari ujung saluran kencing deni untuk kemudian habis sama sekali, namun mirna masih menampung air seni deni didalam mulutnya yg kemudian dimuntahkannya kemulut puput sebagian dan sebagiannya lagi kemulut lina, yg langsung ditelan dengan rakus oleh puput dan lina.

“ Siapa bilang mama serakah..buktinya mama telah memberikan air yg menyegarkan ini pada kalian kan..” ujar mirna sambil merangkul kedua putrinya itu.

“ Wuiih..mantap ma, mama tau aja nih.. yg enak-enak..sensasional ma hi..hi..hi..” ujar puput

“ Wah ternyata air kencing juga asik ya ma…segaaarrr..” ujar lina sambil menjilati tangannya yg basah oleh air kencing deni.

Kini lina dan puput menjilati sekujur wajah mirna yg telah basah kuyup oleh air kencing deni dan Erwin hingga akhirnya ketiganya saling berciuman, deni dan Erwin hanya menyaksikan aksi erotis dari ketiga wanita sedarah itu, suatu inovasi yg nyleneh tapi justru membuat mereka terkesan, dan yg pasti mereka sangat menyukainya.

Akhirnya malam itu, atau tepatnya pagi itu, seiring jarum jam didinding ruangan yg telah menunjuk diangka satu, mereka mengakhiri pesta birahi yg mengasikan dan menggairahkan serta sensasional itu, wajah-wajah puas tampak terpancar dari ekspresi mereka, terutama deni yg telah menemukan dunianya yg baru, dunia yg membuatnya merasa bahagia dan dapat mengakomodir hasrat dan fantasi seksualnya. Sampai akhirnya kelimanya tertidur pulas ditempat itu juga, dan dengan masih dalam keadaan telanjang bulat, tidur dengan senyuman menghias diwajahnya, senyuman kepuasan.

Minggu pagi yg cerah, jarum jam telah menunjukan angka tujuh, ruang makan dan ruang santai hanya meninggalkan sisa-sisa “pesta” semalam, sementara kesemuanya yg semalam tertidur diruang santai, semenjak pukul 5 pagi tadi telah berpindah kekamarnya masing-masing untuk kemudian melanjutkan mimpi indahnya disana, dan seorang tamu mereka yaitu deni tidur bersama puput dikamarnya, dan sampai pukul tujuh pagi ini masih belum seorangpun yg terbangun, kecuali narsih pembantu dirumah itu yg seperti biasanya semenjak pukul lima pagi telah terjaga dan bersiap dengan tugas rutinnya sebagaimana pembantu rumah tangga pada umumnya.

diawali dengan menyapu halaman, membersihkan piring gelas dan sisa-sisa makanan dimeja makan, hingga ruang santai yg juga terlihat berantakan, dan.. aahhh.. “cairan apa dilantai ini..?” pikir narsih hidungnya kembang kempis mencium baunya “ wehh..edan, air kencing ini..baunya pesing..” pikirnya lagi “ masa iya mereka kencing disini..atau ngompol barangkali..? tapi siapa yg ngompol? ” pikirnya, “ Ah, perduli amat..” seraya dilapnya dengan kain pel beserta cairan pembersih lantai.

Tadi malam memang narsih masih sempat menyaksikan mereka sedang berasik masuk, bahkan narsihpun sampai bermasturbasi, namun begitu dia mencapai klimaks narsih langsung tertidur dan tidak mengikuti lagi apa yg terjadi selanjutnya hingga larut malam.

“Ahhh..selesai juga semuanya..” pikir narsih setelah menyelesaikan semua tugas bersih-bersihnya pagi itu, berikut piring-piring yg juga telah dicucinya dan ditatanya kembali kedalam rak.



Kali ini suara mesin blender bergemuruh, memecahkan keheningan pagi dirumah itu, seperti biasa setiap pagi narsih menyiapkan jus buah untuk mirna dan anak-anaknya, namun berhubung semuanya masih tertidur, narsih tak langsung menuangkan jus yg telah siap itu kedalam gelas, melainkan dimasukannya terlebih dahulu didalam botol, diletakannya sebuah corong plastik dimulut botol untuk mempermudah proses penuangan, dan dari jag blender dituangkannyalah jus wortel yg dicampur dengan apel dan tomat kedalam botol yg langsung disimpannya didalam kulkas.

Rupanya gemuruh suara mesin blender barusan menjadi “jam weker” yg ampuh, yg mampu membangunkan penghuni rumah yg sebelumnya masih terlelap, satu persatu mereka muncul, diawali oleh mirna yg langsung menuju halaman belakang untuk sekedar menggerakan otot-ototnya yg masih kaku. disusul lina, dengan langkahnya yg masih terlihat malas, seraya dihempaskan tubuhnya diatas sofa, sambil meraih remote tv dan duduk didepan layar kaca. Berikutnya puput dan deni, yg muncul bersamaan dan langsung menuju meja makan. terakhir Erwin yg juga duduk dimeja makan sekedar membasahi kerongkongannya dengan segelas air putih.

Beberapa menit kemudian mereka telah berkumpul semua dimeja makan untuk menikmati sarapan pagi, narsih mulai sibuk melayani mereka, sesekali kedapur untuk sekedar memenuhi permintaan, lalu kembali lagi dengan membawa pesanan yg diinginkan.
disela-sela sibuknya narsih, Erwin dengan iseng memasukan tangannya dari bawah daster narsih dan meremas bokong besarnya dengan gemas, yg disusul dengan pekikan kaget narsih.

“ Aawww… ah mas Erwin genit, bikin kaget aja..untung ndak tumpah nih..” ujar narsih dengan agak kemayu, yg membuat Erwin bertambah gemas dan langsung menarik tubuh narsih hingga berada dipangkuan Erwin, lalu diciuminya leher narsih yg diikuti oleh pekikan manja narsih.

“ Aww..geli mas..aahhh..hi.hi..hi.. ih, mas Erwin nafsu banget sih, hi..hi..hi..” pekik narsih sambil tertawa cekikikan.

Melihat apa yg dilakukan Erwin, deni mulai mengerti, bahwa ternyata pembantu disinipun memperoleh hak dan kesempatan yg sama dalam kenikmatan seks pikirnya, tapi memang pembantu ini boleh juga, montok, bertubuh padat berisi, dan wajahnyapun cukup manis untuk ukuran seorang pembantu, dan yg paling penting narsih ini menggairahkan, seraya fantasinya mulai bereaksi, mengapa tidak kalau aku coba menikmati si bahenol ini, pikirnya.

Melihat tatapan deni yg selalu tertuju pada narsih, mirna dapat membaca apa yg ada dalam pikiran deni.

“ Den, kamu mau coba narsih? Ayo lah gak usah malu-malu... eh narsih itu begini lho(sampil mengacungkan ibu jarinya), Erwin tuh yg paling doyan, sampai ketagihan dia…”
mendengar tawaran mirna mulai bangkit hasrat deni, terutama saat dilihatnya bagaimana Erwin mulai menyingkap daster narsih sehingga pahanya yg montok dan padat terlihat jelas didepan mata deni, lalu deni menatap wajah puput kekasihnya, puput hanya tersenyum sambil memberikan isyarat dengan membuka telapak tangan yg dapat diartikan sebagai “silahkan”.

Erwin semakin bernafsu manakala narsih mulai menggosok-gosokan pantatnya diselangkangan Erwin, dikecupnya bibir narsih dengan rakus sambil tangan kanannya masuk kedalam celana dalam narsih yg masih dalam pangkuan Erwin, dikobelnya memek narsih dengan menggunakan jari tengahnya, kali ini narsih menggelinjang dan tak tahan menahan nafsu birahinya, seraya narsih berdiri dan ditariknya tangan Erwin agar beringsut dari duduknya dan bergeser ketempat yg lebih leluasa.
setelah Erwin berdiri ditariknya celana Erwin hingga batang kontolnya yg mengacung tampak mencuat, sambil berjongkok narsih langsung mengoral batang kontol erwin.

Sedang asiknya narsih mengoral batang kontol Erwin, tiba-tiba dirasakannya dari belakang seseorang yg mencoba melepaskan dasternya, yg ternyata adalah deni.

“ Eh, mas deni toh..monggo mas, kalo mas deni suka..saya juga suka koq mas..hi..hi..hi..” ujar narsih, sedikit salah tingkah, lalu mulai melepaskan sendiri dasternya seperti yg diinginkan deni, sehingga narsih hanya menyisakan bh dan celana dalamnya, namun tak berlangsung lama, karna deni langsung melucutinya, hingga akhirnya narsih bugil, sambil berjongkok deni meremas kedua susu narsih dari belakang, dan mulutnya dengan rakus menciumi sekujur leher narsih.

Puas dengan meremas buah dada narsih yg besar, tangan deni mulai turun kebawah menggosok-gosok memek narsih dari belakang, jari jemarinya mulai memasuki lubang vagina narsih yg basah, narsih menggelinjang menahan nikmat, namun mulutnya tetap dalam posisi mengoral batang kontol Erwin yg berdiri sambil memegang kepala narsih.

Tiba-tiba deni membuka celananya dan mencampakannya begitu saja dilantai, sehingga batang kontolnya tampak tegak mengacung yg menandakan nafsu birahinya telah mulai memuncak, sejurus kemudian dibaringkannya tubuhnya telentang dilantai, lalu sedikit digeser tubuhnya kebelakang untuk mendekati posisi pantat narsih, setelah tepat wajahnya berada dibawah memek narsih, dipegangnya bokong narsih dengan kedua tangannya “wow..fantastis..” pikir deni, demi menyaksikan pemandangan indah dari bawah vagina narsih, sebuah pemandangan yg menggoda, pikirnya. begitu besar, montok, bahenol dan ahh..entah apa lagi yg dapat dikatakan deni, memek yg tembem dengan bibir vaginanya yg tebal dan itilnya yg mencuat, ada hawa hangat dirasakan deni dari lubang memek narsih, lidahnya mulai dijulurkan menyentuh area vagina narsih, mula-mula lembut lidah itu meyapu dan menggelitik memek narsih, lama-kelamaan seiring dengan nafsu dan rasa gemas deni, jilatannya mulai liar, terkadang dikecup dan dihisap vagina itu sehingga berbunyi srrruufff… yg membuat narsih sedikit terpekik kaget namun merasa nikmat, hingga matanya tampak sedikit terpejam, sementara dimulutnya masih terisi penuh batang kontol Erwin.

Puas dengan mengoral memek narsih, lidah deni mulai mengarah keanus narsih, dijilatinya lubang anus itu, aroma yg khas menambah gairah deni bertambah, dikecupnya anus narsih untuk kemudian dijilatinya lagi, dan didorongkannya ujung lidahnya kedalam dinding-dinding bagian dalam lubang anusnya.

Aksi deni yg mengoral memek dan lubang anusnya membuat narsih tak tahan untuk berlama-lama, seraya dilepaskannya kontol Erwin dari mulutnya, dan digeserkan pantatnya kebelakang hingga lubang memeknya sejajar dengan batang kontol deni yg berada dibawahnya, digenggam sejenak batang kontol itu dan diarahkannya pada lubang memeknya, dan diturunkannya pantatnya sehingga bless.. masuklah batang kontol deni dalam memek narsih yg langsung oleh narsih dipompa dengan menaik turunkan bokongnya untuk mengocok batang kontol deni, wahh..sungguh rasa yg berbeda, pikir deni, kali ini ada sensasi hangat dan mengempot dirasakan dalam jepitan memek narsih, deni hanya pasif diam dan menikmati goyangan pantat narsih yg mengocok-ngocok kontolnya, sementara mulutnya menikmati buah dada narsih yg besar yg tepat menempel diwajahnya, dikulumnya puting susu itu dengan gemas secara bergantian kiri dan kanan, sehingga narsih semakin blingsatan merasakan nikmat.

“ Aaaahh… terus mas, diisepin tetek aku mas..aahh enak mas.. kontol mas deni juga enak aahh..” racau narsih sambil terus memacu pantatnya naik turun.

Sementara Erwin tak tinggal diam melihat aksi deni dan narsih, diposisikan dirinya dibelakang narsih, digenggamnya batang kontolnya dan diarahkan keanus narsih, kini narsih mulai paham dengan apa yg akan dilakukan Erwin, sehingga dihentikannya sejenak goyangan pantatnya untuk memberi kesempatan bagi Erwin memasukan batang kontolnya kedalam lubang duburnya, bless..masuklah kontol Erwin yg langsung dipompanya maju mundur, dan narsih pun kembali memompakan pantatnya, namun tidak sekeras dan seleluasa sebelumnya, karna gerakannya kali ini sedikit terbatasi oleh tubuh Erwin yg kini menyodomi anusnya.

Sebuah pengalaman pertama bagi narsih, pengalaman memek dan lubang anusnya di masuki oleh batang kontol secara bersamaan oleh dua orang pemuda tampan pula, sebuah pengalaman yg tak pernah dibayangkan sebelumnya, sebuah anugerah pikirnya.

Dengan gencar Erwin memompa pantatnya maju mundur menghujam didalam anus narsih, sementara narsih juga tetap menaik turunkan pantatnya mengocok batang kontol deni yg berada dibawahnya, keringat mulai membasahi tubuh narsih yg sesekali menetesi wajah dan mulut deni, narsih semakin bersemangat, nafsunya kian tinggi ditandai dengan dengus nafasnya yg memburu bersamaan dengan gumam yg keluar dari mulutnya.

“ Aaaahhh… enak mas..enak tenan, kontol mas deni enak tenan ngentoti memekku..kontol mas Erwin juga enak ngentoti silitku..aaahh.. terus mas Erwin, terus entoti lubang silitku, enak mas…aaahhh..”
itulah beberapa ocehan yg keluar dari mulut narsih yg membuat deni gemas, dan dengan rakus melumat mulut narsih serta mengemut-emut lidah narsih, mereka saling berpagutan dengan liarnya ludah mulai berjatuhan dari mulut narsih kedalam mulut deni yg berada dibawahnya, dengan rakus deni menghirup air ludah narsih, dan narsihpun segera tanggap dan mengerti dengan apa yg diinginkan deni, seraya diludahinya mulut deni, cairan ludah narsih yg kental berpindah kemulut deni yg langsung dihirupnya dengan rakus, semakin bersemangat narsih meludahi mulut deni manakala dirasakannya respon deni begitu menikmati air ludahnya, berbunga rasa hati narsih dengan apa yg dilakukan deni, betapa seorang pemuda tampan seperti deni begitu dengan rakusnya meminum air ludahnya yg hanyalah seorang pembantu rumah tangga.

“ Terus mbak..ludahi mulutku mbak, yang banyak..aaakkk..” pinta deni sambil membuka mulutnya dengan lebar.

“ Mas deni suka air ludah saya mas..? mas deni jorok ah, enggak jijik mas..? ujar narsih genit.

“ Justru air ludah kamu sangat nikmat mbak.. terus mbak lagi mbak, yg banyak..aaakk..” pinta deni, yg dituruti oleh narsih dengan meludahi mulutnya beberapa kali dan baru berhenti manakala dirasakan narsih telah kering mulutnya, dan dilanjutkan dengan mengecup mulut deni dengan rakus hingga deni hampir tak dapat bernafas.

Sekitar hampir tujuh menit mereka mereka berpacu dengan aksi double penetration, akhirnya narsih mencapai puncak kenikmatannya diikuti dengan raungan kerasnya, namun deni dan Erwin tetap memacu batang kontolnya dan tak sampai satu menit narsihpun mulai bergairah kembali dan masih mampu melayani kedua pemuda itu.

Sementara mirna, puput dan lina masih asik menikmati sarapan paginya sambil menyaksikan “live show” sesekali mereka nyeletuk sekedar memberi semangat atau bersorak, dan puput tak melewatkan momen itu untuk mengabadikannya dengan kamera ponsel.

Beberapa saat kemudian mereka bertukar posisi, kali ini Erwin duduk dikursi dan narsih duduk dipangkuan Erwin dengan posisi berhadapan, digenggamnya batang kontol Erwin dan dimasukannya kedalam lubang memeknya, kemudian dari belakang deni menusukan batang kontolnya keanus narsih.
Dicengkramnya pantat narsih oleh deni sambil memompakan batang kontolnya didalam anusnya, sementara narsih mulai menaik turunkan pantatnya mengocok batang kontol Erwin yg berada dalam lubang memeknya, sesekali narsih memutar pantatnya sehingga kontol erwin pun ikut terputar, yg membuat membuat Erwin merasa nikmat namun juga sedikit ngilu.
Semakin bersemangat narsih menikmati tusukan dua batang kontol dikedua lubang intimnya, nafsunya kembali memuncak walaupun sudah mengalami klimaks sebelumnya, dipeluknya dengan erat tubuh Erwin yg berada dihadapannya dan dilumatnya mulut Erwin dengan rakus yg membuat Erwin gelagapan karna sulit untuk bernafas.

Suara gaduh dan riuh memecah minggu pagi dirumah itu. suara kursi yg berketuk-ketuk secara berirama, suara tepukan yg ditimbulkan dari tumbukan paha deni dengan bokong narsih, dan suara gemelocok dari penetrasi kelamin mereka, serta suara lenguhan dan ocehan dari mulut mereka, bahkan ditambah lagi oleh teriakan dan yel-yel dari lina dan puput, semuanya bercampur menjadi satu yg membuat suasana semakin hangat.

Beberapa saat kemudian narsih kembali memekik keras, goyangan pantatnya semakin kuat dan bertenaga, kursi makan yg tak seberapa besar itu nyaris sempal ditandai dengan suaranya yg mulai berderit.

“ Aaaaaaaaaaahhhh…. Asssuuuuuu…enak tenaaannn…” teriak narsih, mengakhiri klimaks untuk yg kedua kalinya dengan tubuh yg telah basah bermandi keringat sehingga badannya terlihat berkilat, menambah nafsu Erwin dan deni semakin bergairah sehingga dipeluknya oleh Erwin tubuh narsih yg licin oleh keringat itu, sementara deni terus menghujamkan batang kontolnya dalam anus narsih sambil lidahnya menjilati leher narsih yg berkeringat.

Hingga tak lama berselang narsih mulai merasakan dari reaksi kedua lawan mainnya bahwa mereka sudah hampir mencapai klimaks.

“ Mas.. aku mau minum air maninya, biar aku awet muda dan cantik, tunggu mas.. jangan dikeluarin dulu..” ujar narsih seraya melepaskan dirinya dari “cengkraman” kedua pemuda tampan itu, diambilnya corong plastic yg sebelumnya digunakan untuk menuang jus kedalam botol, lalu narsih berjongkok dilantai sambil menempatkan ujung corong kedalam mulutnya.

“ Ayo mas, keluarin disini aja ya, biar enggak ada yg tumpah.. sayang toh kalau sampai tumpah..” pinta narsih

Deni yg klimaksnya sudah diujung tanduk segera mengarahkan ujung penisnya tepat diatas corong, dikocoknya kontolnya dengan cepat dan keras, dibarengi dengan raungan keras deni memuncratkan spermanya membanjiri permukaan corong plastik, namun narsih tidak langsung menelannya, melainkan menahan lubang dari ujung corong itu dengan lidahnya sehingga sperma deni masih tertahan didalam corong dan tidak turun langsung kedalam mulut narsih. Tak lama kemudian Erwin menyusul apa yg dilakukan deni, ditumpahkannya air maninya kedalam corong sehingga semakin banyak cairan kental yg mengumpul disitu.

Setelah tak ada lagi tetesan sperma yg keluar dari kontol deni maupun Erwin, narsih menarik sedikit keatas corong ditangannya dan serrrr…masuklah sperma didalam corong memenuhi mulut narsih yg langsung ditelan oleh narsih.

“ Emmmm…..ternyata rasanya enak ya.. air mani mas deni sama mas Erwin, kapan-kapan saya boleh minta lagi ya mas..biar saya tetep awet muda dan cantik…” ujar narsih sambil menjilati sisa-sisa air mani yg masih melekat dipermukaan corong plastik itu.

Ternyata aksi narsih mendapat applouse yg cukup hangat dari mirna, puput, dan lina yg langsung memberikan tepuk tangan, sehingga membuat narsih salah tingkah.

“ Wuiihhh… mantap mbak..boleh juga tuh idenya…” ujar puput, sambil masih merekam aksi narsih dengan smart-phonenya

“ Wah, kapan-kapan boleh juga nih lin coba kayak gitu…” ujar lina

“ Wah, hebat kamu narsih.. kamu pasti bakalan awet muda dan semakin cantik.. tapi masih ada lagi yg bisa bikin kamu lebih seksi dan sehat serta daya tahan tubuh kamu menjadi selalu kuat..” ujar mirna, yg membuat narsih penasaran.

“ Apa lagi itu nyah..? saya mau coba juga kalau ada sih..” jawab narsih polos

“ Air kencing laki-laki…” jawab mirna, yg tentu saja hanyalah omong kosong untuk mengerjai narsih.

“ Hah..maksudnya diminum nyah..?” Tanya narsih agak terheran

“ Iya dong..harus diminum, aku paling suka itu.. makanya tubuh dan staminaku selalu tetap fit..” jawab mirna

“ Ooohh.. pantesan, tadi waktu saya bersih-bersih didepan tv itu koq kayak ada bekas air kencing dilantai.. rupanya tadi malam nyonya abis dikencingin ya..hi..hi..hi..” ujar narsih polos, yg membuat mirna tersenyum.

“ Iya dong.. tadi malam aku juga minum, itu puput dan lina juga..” jawab mirna

“ Kalau begitu, saya juga mau dong minum air kencing mas deni sama mas Erwin..ya mas, mau kan mas deni dan mas Erwin kencingin saya, disini mas..seperti tadi..mau ya mas, tolong mas..” pinta narsih dengan agak memohon, sambil meletakan ujung corong plastik dimulutnya.

“ Ayo kak deni, kak Erwin.. kencingin tuh mbak narsih, kasian dia udah kepingin hi..hi..hi..” ujar lina.

“ kencingin….kencingin....kencingin....” yel-yel puput sambil memukul-mukul meja, yg juga diikuti oleh lina, sehingga terdengar begitu riuh.

“ Oke..oke.. tenang nona-nona, kami pasti akan memberikan air kencing kami kepada mbak narsih yg cantik dan bahenol ini.. dan mbak narsih pasti akan meminumnya air kencing kami yg harum dan nikmat ini..betul kan mbak..?” ujar deni dengan gayanya yg bagaikan seorang presenter entertainment, yg sengaja dibuat-buat untuk sekedar menghangatkan suasana, dan langsung disambut oleh lina dan puput dengan tepuk tangan.

“ Horeeee….ayo cepet, yang banyak ya den… biar mbak narsih kenyang hi..hi..hi..” ujar puput

“ Iya mas..cepetan mas, aku udah gak sabar nih..” rajuk narsih sambil mengarahkan corong plastik kedepan kontol deni.

Akhirnya deni memegang batang kontolnya dengan ujungnya tepat berada diatas corong plastik yg bermuara dimulut narsih, deni diam sejenak untuk berkonsentrasi dan suuurrrrr… keluarlah dari lubang penis deni cairan yg berwarna kekuningan dengan cukup deras, mungkin disebabkan semenjak bangun tidur tadi deni belum sempat buang air kecil.

Air kencing yg memasuki corong plastik langsung bablas kedalam mulut narsih dan langsung ditelannya, pangkal lehernya terlihat gerakan menelan yg dibarengi dengan suara bergelegek seiring proses masuknya air kencing deni kedalam perutnya, beberapa air kencing deni ada yg tertumpah dilantai karna saking derasnya pancuran air kencing sehingga corong yg tak seberapa besar itu tak mampu menampungnya.

hingga selang beberapa saat hanya tinggal tersisa beberapa pancuran kecil saja yg keluar dari lubang kencing deni, lalu tersendat-sendat setetes dua, dan akhirnya habis sama sekali.

Seiring dengan itu narsih melepaskan corongnya dari mulutnya, dan heeeeggghhhh… narsih bersendawa bertanda cukup banyak juga air kencing deni yg ditelannya.

“ Hi..hi..hi.. gile, sampai bertahak..kenyang ya mbak, hi..hi..hi..” goda lina, sambil tertawa cekikikan

“ Wahh..sedap mas, asin-asin seger..” ujar narsih

“ Sekarang giliran saya mbak narsih, ayo pasang lagi corongnya…” ujar Erwin sambil memegang batang kontolnya dan mengarahkannya diatas mulut narsih, yg langsung diikuti oleh narsih dengan memasukannya kembali ujung corong dimulutnya dan surrrrr… kali ini air kencing Erwin yg membanjiri corong plastik itu dan langsung ditenggak oleh narsih.

“ Mbak.. itu bagus juga untuk menghaluskan wajah kalau dipakai untuk cuci muka..” ujar puput, yg tentu saja hanya membodohi narsih.

Menuruti apa yg dikatakan puput, narsih kali ini melepaskan corongnya sehingga pancuran air kencing Erwin mengguyur langsung ke wajah narsih, beberapa juga masih masuk kedalam mulutnya yg langsung ditelan.

“ Iya asiiikk..aku pakai cuci muka biar wajahku tambah cantik..tambah halus…aaaeemmm.” Ujar narsih sambil menggosok-gosokan wajahnya dengan kedua tangannya, sesekali air kencing yg masuk kemulutnya juga ditelannya.

Dan akhirnya berhentilah kucuran air kencing Erwin yg keluar dari lubang penisnya, diakhiri dengan tubuh Erwin yg menggelinjang sambil menggedek-gedekan kepalanya bertanda tuntas semua isi air seni yg keluar dari tubuhnya.

“ Wah..enaaakk..segeerrr.. aku sudah cuci muka, sudah minum air kencing banyak.. semoga tambah cantik,tambah awet muda..amiiinnn..” ujar narsih, yg membuat lina tertawa melihat tingkah narsih itu.

“ Eh, mbak itu yg dilantai sayang mbak.. minum lagi mbak, mubajir…” ujar lina, sambil menunjuk tumpahan air kencing yg tergenang dilantai.

“ Oh iya..betul, sayang ya.. mubajir..mubajir.. tak uyup ah…srruuuffff…” ujar narsih seraya ditundukannya kepalanya kelantai dan dihirupnya dengan menggunakan mulutnya langsung dari lantai, yg membuat lina semakin tertawa cekikikan melihat tingkah pembantunya itu.

Setelah selesai narsih menghirup tumpahan air kencing dilantai, disuruhnya narsih oleh mirna untuk duduk dikursi bersama-sama mereka.

“ Udah sih, duduk dulu sini.. gimana puas enggak..? “ Tanya mirna

“ Mantep nyah.. seger, kapan-kapan lagi ya mas…?” jawab narsih polos, sambil beberapa kali bersendawa karna perutnya yg penuh oleh air kencing dua pemuda itu.

“ Udah kamu sarapan dulu disini, kita sama-sama…” ajak mirna

“ Ah enggak enak nyah.. biar saya sarapan didapur saja nanti, pakai sambel terasi..hi..hi..hi..” jawab narsih cengengesan.

“ Kamu sukanya sambel terasi aja sih.. pantes memekmu bau terasi..” goda mirna

“ Ah, biar bau terasi tapi mas deni sama mas Erwin paling suka jilatin memek saya koq..hi..hi..hi..” jawab narsih genit seraya diliriknya Erwin dan deni yg duduk disampingnya.

“ Ah tau aja kamu mbak..memek mbak narsih emang sedep sih..aromanya membangkitkan nafsu makan he..he..he..” ujar Erwin

“ Dan nafsu birahi ya mas.. hi..hi..hi..” sambung narsih, yg langsung dicubitnya pantat semok narsih oleh Erwin.



Akhirnya pagi itu dilanjutkan dengan makan pagi bersama diselingi obrolan dan canda diantara mereka, sebuah kebersamaan yg harmonis dan hangat, sehangat birahi mereka yg diminggu yg cerah itu terus berlanjut hingga petang, mereka saling mengisi dan saling memenuhi untuk setiap ekspresi yg mereka ungkapkan, sebuah ekspresi birahi yg diungkapkan dengan bebas dan lepas, yg berasal dari mimpi mereka, dari hayalan mereka dan dari fantasi mereka, hingga setiap klimaks yg mereka rasakan betul-betul nikmat, sebuah kenikmatan birahi yg sempurna.


TAMAT.



« Back

Download film langsung dari hape !
+ KISAH PANAS +
[01] | [02] | [03] | [04] | [05] | [06] | [07] | [08] | [09] | [10] | [11] | [12] | [13] | [14] | [15] | [16] | [17] | [18] | [19] | [20]
Home Home
Guestbook Guestbook

U-ON
87294
INDOHIT.SEXTGEM.COM