watch sexy videos at nza-vids!
Download aplikasi gratis untuk Android
INDOHIT.SEXTGEM.COM

Dewi - Akhirnya Hendro Dan Dedipun Bertekuk Lutut


Malam hari ini, Dewi tidak dapat melakukan petualangan liarnya karena malam ini Hendro sedang berada dirumah, yach, saat ini Hendro sudah berada di Jakarta kembali, dan sedang berada di sampingnya, sebetulnya Dewi sudah merencanakan malam ini, dia akan menikmati batang kemaluan Dedi sekalian untuk mempengaruhi anak muda itu agar lebih patuh lagi kepada dia, tapi apa daya suaminya sudah berada di rumah saat dia kembali dari kantor, dengan terpaksa dia harus menunda rencananya, dan dia mengalihkan rencananya untuk mempengaruhi suaminya agar lebih patuh dan tidak akan pernah protes ataupun tidak akan marah bila dia nantinya melakukan persetubuhan dengan lelaki lain didepan matanya sekalipun.

Jam menunjukkan pukul 10 malam, saat Dewi dan Hendro masuk kedalam kamar tidur mereka, Dewipun mulai melancarkan aksinya dengan merangsang Hendro saat berada di tempat tidur, daster tipisnya mulai dilepaskan sehingga Dewi telanjang bulat, lalu Dewi mulai mencumbu Hendro, dengan penuh nafsu seolah-olah dia sudah lama tidak mendapatkan sentuhan-sentuhan lelaki, Hendropun membalasnya, tangan Hendropun mulai beraksi meremas-remas kedua payudara Dewi, sementara tangan Dewi mulai mengelus-elus kemaluan Hendro dari balik celana piyamanya, kedua bibir mereka berciuman penuh nafsu, perlahan-lahan kemaluan Hendro mulai bangkit, Dewi merasakan kemaluan suaminya mulai menegang, Dewipun mulai melucuti piyama suaminya, kini keduanya sudah telanjang bulat tanpa ada sehelai benang yang menghalangi tubuh mereka.



Hendro dengan penuh nafsu seperti biasanya setiap kali menyetubuhi istrinya, setelah merasakan kontolnya menegang dengan sempurna, dia segera merebahkan tubuh istrinya dan segera menaiki tubuh istrinya, dengan memegangi kontolnya dan mengarahkan tepat di bibir lubang senggama istrinya, sleeeppp….dan setelah merasa pas, Hendro mulai mendorong masuk kontolnya kedalam lubang kenikmatan istrinya itu..Bleeeeesssss…. tanpa halangan berarti kontolnya Hendro terbenam seluruhnya di lubang senggama Dewi dengan sekali hentakan.


Saat kontolnya berada di lubang senggama Dewi, Hendro merasakan sedikit aneh karena memeknya Dewi lebih sempit daripada biasanya dan dia juga merasakan memek istrinya ini bisa mengempot, dalam benaknya Hendro merasa senang karena istrinya sudah mulai merawat kemaluannya sehingga lebih sempit, hanya dia bingung bagaimana cara istrinya melakukan hal itu, mungkin dia minum jamu sari rapet, begitulah batinnya. Dan diapun semakin mencintai istrinya itu dan tanpa dia sadari dirinya sudah mulai terpengaruh oleh ajian Ki Jaya, sehingga nantinya dia tidak akan pernah bisa marah bila dia melihat istrinya melakukan hubungan seks dengan siapapun dan dia juga tidak akan pernah menceraikan istrinya karena memergoki istrinya sedang melakukan hubungan seks dengan siapapun.


Yang ada saat ini dirasakan Hendro adalah memek istrinya menjadi tambah enak, legit, sempit dan bisa mengempot kontolnya dia, semua rasa yang ia rasakan sekarang ini belum pernah ia rasakan sebelumnya, membuat matanya merem melek, walaupun ia belum menggerakkan kontolnya keluar masuk di memek istrinya itu. Setelah puas merasakan empotan-empotan memek istrinya itu, Hendro mulai mengeluar masukkan kontolnya di lubang senggama Dewi,


“Oooogghhhh…memekmu bertambah sempit sayaaangg…ooouuhhh…enaakk…,” erang Hendro merasakan jepitan memek Dewi yang sangat ketat menjepit kontolnya.


“Ssshhhh…aaaahhh..maasss…kontooolllmuu jugaa enaaakk…ooohhh..teruuusss…mas ..entooottt…aakkuuu…maaasss…puaaasskaann aakuu..masss…” Dewipun mengerang merasakan sodokan-sodokan batang kemaluan Hendro.


Hendro dengan penuh nafsu mengocok-ngocok kontolnya keluar masuk di memek Dewi, dia betul-betul merasakan kemaluan istrinya ini berbeda sama sekali, dia merasakan memek Dewi menjepit kontolnya dengan ketat sekali, membuat dia semakin merasakan lebih enak daripada biasanya dia menyetubuhi istrinya ini, Hendro merasakan batang kemaluannya menggesek erat dinding lubang vagina Dewi, belum pernah ia merasakan dinding vagina Dewi menggesek erat batang kemaluannya ini, membuat dia semakin kewalahan menahan gejolak nafsunya.


Hendropun semakin gencar mengocok-ngocok kontolnya di lubang senggama Dewi, sehingga membuat Dewipun semakin mengerang-erang keenakan, dan bukan hanya Dewi saja yang mengerang, diapun ikut mengerang menikmati persetubuhan kali ini, yang ia rasakan sangat luar biasa, tapi seperti biasanya, Hendro tidak dapat bertahan lama jika berhubungan dengan istrinya Dewi, dulu sebelum kemaluan Dewi dipermak oleh Ki Jaya saja Hendro tidak dapat bertahan lama, apalagi sekarang setelah kemaluan istrinya dipermak oleh Ki Jaya.


Selang 3 menitan, Hendro mulai merasakan puncak kenikmatannya akan segera ia raih, desakan spermanya di batang kemaluannya mulai mendekati puncaknya, merasakan itu Hendro semakin mempercepat keluar masuk kontolnya di memek Dewi,


“Ooouuugghhh….saaaayyyaaannngg…aakkkhhuuu….mauuu.. keluaaarr…aaacchhh… aku gak tahaaan..lagiii…ooouugghhh…enaaakkknya memekmuuu…,” Hendro mengerang merasakan desakan air maninya yang sudah ingin meledak.


Dan, tak lama kemudian kontolnya mulai menyemburkan air maninya di dalam kemaluan Dewi…..cccreeeetttt….ccreettt…creeett…creeetttt…


Seiring dengan muncratnya air maninya Hendro menekan dalam-dalam kontolnya didalam lubang vagina Dewi, tubuhnya mengejang menikmati ledakan-ledakan nikmatnya, Dewi yang sedang menikmati sodokan-sodokan kemaluan suaminya hanya dapat diam pasrah saja saat kontolnya Hendro menyemburkan air maninya didalam memeknya itu, Dewi merasakan hangat saat air mani Hendro menyirami rahimnya itu.


Tubuh Hendro ambruk diatas tubuh Dewi, dengan nafas yang terengah-engah, sementara Dewi merasa kecewa karena dia belum berhasil mencapai klimaksnya, setelah kontolnya tuntas menyemprotkan air maninya, Hendropun berguling kesamping, dan dia melihat rona kecewa di wajah istrinya.


“Maaf, sayang, aku keluar, kamu belum puas yach,” bisik Hendro dengan nafas masih tersengal-sengal.


“Oh..gak apa-apa mas, kan ini tugas seorang istri memberi kepuasan pada suaminya,” jawab Dewi dengan sedikit ketir.


Hendro memeluk istrinya dan mengecup pipinya, dengan nafas yang masih memburu,


“Kamu masih ingat kejadian waktu di hotel ***, dimana kamu diangkat menjadi direktur,” Tanya Hendro.


“Yang mas setubuhi aku didepan teman-teman mas,” Dewi balik bertanya.


“Iyach, kamu merasakan puas waktu itu,” Tanya Hendro kembali.


“Hhhmmmm…tapi aku malu, apalagi bukan hanya mas yang menyetubuhi aku,” jawab Dewi pura-pura malu.


“Aku ingin lagi menyaksikan kamu disetubuhi orang lain, dan rasanya aku menjadi tambah bernafsu terus bisa tahan lama lagi kalau menyetubuhimu,” Hendro mengungkapkan isi hatinya.


“Aaah..mas, masa aku mau begituan lagi sama orang lain terus di depan mas lagi,” jawab Dewi masih pura-pura malu, tapi dalam hatinya bersorak girang.


“Iyaahh..sayang, aku ingin menyaksikan lagi, biar aku bisa tambah semangat dan tahan lama kalau menyetubuhimu, aku rela kok, yang penting kamu mau dan bisa puas juga,” kata Hendro meyakinkan.


“Memangnya kita mau panggil teman-teman mas lagi kesini,” Tanya Dewi.


“Gak perlu sama mereka, kamu tentukan saja siapa, aku kan ingin melihatnya sekarang, biar kita bisa main lagi,” jawab Hendro.


“hhhmm…sama siapa? Malam-malam begini lagi?” Dewi pura-pura berpikir.


“Kalau Dedi bagaimana? Atau satpam kita?” Hendro memberikan saran.


“Hhhmmmmm…” Dewi bergumam tidak memberikan jawaban pasti, pura-pura masih berpikir menentukan pilihan, padahal dalam hatinya sudah berteriak ingin menjawab.


“Ayolah sayang, tentukan salah satunya,” desak Hendro penuh semangat karena ia ingin melihat kembali bagaimana istrinya disetubuhi orang lain yang bias membuat dia kembali bernafsu dan bisa bertahan lama jika berhubungan dengan istrinya yang cantik dan sexy ini.


“Bagaimana yach mas, nanti bagaimana kalau kupilih Dedi terus selanjutnya dia akan kurang ajar atau cerita sama orang lain,” kata Dewi pura-pura masih ragu.


“Kita kasih tahu dulu dia, supaya tidak cerita sama orang-orang, kalau tidak kita pecat dia kalau dia sampai cerita sama orang,” kata Hendro.


“Yaachh..terserah mas dech, aku sich nurut saja, yang penting buatku mas merasa senang dan bisa puas,” kata Dewi pura-pura malu.


“Kalau begitu, aku panggil Dedi saja yach, kamu tunggu disini rebahan, bajumu gak usah dipakai, biar dia langsung bernafsu melihat kamu telanjang, jadi gak usah pakai dibangunin lagi kemaluannya,” kata Hendro.


“Haaaahh..telanjang, tapi kan aku malu mas,” tegas Dewi pura-pura malu, padahal dalam hatinya dia ketawa bahwa Dedi bukan saja sudah melihat tubuh telanjangnya tapi sudah pernah mengentotnya.


Kemudian dengan mengenakan celana piyamanya saja Hendropun beranjak meninggalkan kamar tidurnya dan berjalan kearah kamar para pembantunya, selang tak lama Dewi yang sedang rebahan di tempat tidur melihat pintu kamarnya terbuka dan Dewi melihat Hendro masuk kedalam kamar dibelakangnya tampak Dedi mengikutinya dengan kepala tertunduk, setelah Hendro menutup pintu kamar dan menguncinya, ia mendorong Dedi untuk mendekati ranjang, dimana Dewi sedang terlentang pasrah dengan keadaan telanjang bulat, Dedi tidak berani menatap langsung tubuh Dewi yang sedang telanjang itu, dia hanya berani sesekali melirik ketubuh telanjang Dewi, hatinya bergetar ingin sekali dia menubruk tubuh telanjang nyonyanya itu dan memasukkan kontolnya lagi kedalam lubang kenikmatan nyonyanya itu, tapi di dalam kamar ini ada tuannya, dia masih bertanya-tanya dalam hatinya, ada apa gerangan aku dipanggil oleh tuannya itu dan dibawa masuk kedalam kamarnya sementara nyonyanya sedang terbaring dengan bertelanjang bulat.


“Okey, Dedi, tugasmu sekarang adalah menyetubuhi nyonyamu itu, kamu harus memberikan kepuasan kepada dia, dan kamu tidak boleh menceritakan kejadian ini kepada siapapun, mengerti kamu” Hendro berkata dengan sedikit mengancam.


“Maaakkssuudd…tuaannn..” Tanya Dedi gelagapan bercampur kaget dan senang mendengar perintah tuannya itu, pucuk dicinta ulam tiba hatinya membatin, sudah lama dia tidak merasakan jepitan memek nyonya ini.


“Iyaachh..kamu dengarkan apa yang kubilang, kamu entot nyonyamu itu, beri dia kepuasan,” jelas Hendro lagi.


“Tapiiii…tuaann…dia kan istrinyaa tuaaann…,” kata Dedi ragu-ragu, tapi senang didalam hatinya.


“Gak usah ragu, aku ijinkan kamu, buat memberikan kepuasan pada istrimu, sekarang buka bajumu semuanya, cepat,” desak Hendro yang sudah ingin sekali menyaksikan istrinya dientot oleh orang lain.


“Iyaaaa…tuaaann…iyaaa.,…,” kata Dedi gugup dengan cekatan dia lucuti semua bajunya sehingga terlepas seluruhnya.


Hendro dan Dewi melihat kontolnya Dedi sudah berdiri dengan gagahnya, mereka berdua tersenyum, terutama Dewi yang melihat kontolnya Dedi yang sudah ngaceng itu bertambah nafsu ingin segera merasakan sodokan-sodokannya, terutama di hadapan suaminya yang sudah memberinya ijin untuk dientot oleh orang lain, Dedi masih termangu dengan tubuh yang sudah telanjang bulat itu.


“Ded, cepat kamu masukkan kontolmu itu ke lubang memek nyonyamu,” perintah Hendro pada Dedi, melihat Dedi yang masih termangu-mangu di pinggir ranjangnya.


“Iyaaacchh…tuaaannn,” jawab Dedi gemetar.


Dewi mengambil inisiatif, iapun bangkit dari posisi tidurnya, ia raih tangan Dedi, dan menarik mendekatinya, kemudian dia mendorong tubuh Dedi sehingga telentang diatas tempat tidurnya, setelah tubuh Dedi terlentang, Dewi menaiki tubuh Dedi, ia memposisikan tubuhnya diatas selangkangan Dedi, kontolnya ia genggam dengan penuh nafsu, lalu kepala kontolnya Dedi, ia oles-oleskan di bibir kemaluan dan itilnya, ulah Dewi membuat kontolnya Dedi semakin mengeras, dan ia sendiri merasakan geli saat kepala kontolnya Dedi menyentuh klitorisnya, iapun mendesah,


“aaaaahhhhhh…..ssshhhhhhhh….aaaahhhhh…,” Dewi mendesah merasakan gesekan kepala kontolnya Dedi di klitorisnya.


“Aaaahhhhh…..aaaaahhhhhh….geeellliiii….nyonyaaa….” Dedi pun menggelinjang kegelian merasakan kepala kontolnya bersentuhan dengan klitoris nyonyanya.


Sleeeeeppppp…..kepala kontolnya Dedi mulai menyelinap masuk di kemaluan Dewi, setelah Dewi puas menggesek-gesekkan di klitorisnya, Dewipun melenguh merasakan lesakan kepala kontolnya Dedi,


“Oooouuughhhh….sssshhhhh….aaaaahhhhh…..,” Dewi melenguh saat kemaluannya mulai di terobos kepala kontolnya Dedi yang lebih besar ukurannya dari kontolnya Hendro.


Dan, tanpa menunda waktu lagi, Dewi yang saat itu sedang posisi jongkok diatas tubuh Dedi dengan kepala kontolnya yang sudah menyumpal kemaluannya mulai menurunkan pantatnya, Bleeeessssss……perlahan-lahan kontolnya Dedi mulai menyeruak masuk kedalam lubang senggamanya sehingga terbenam seluruhnya,


“Aaaagghhhhh….ssssshhhhhh…aaaaacchhhh…oooohhhhh…Ma aasssss Heeennnn …. ” Dewipun mengerang dan memanggil nama suaminya saat merasakan enaknya diterobos kemaluan Dedi, sehingga suaminya yang mendengar panggilan Dewi merasa senang karena Hendro berpikir saat enakpun Dewi tetap mengingat namanya.


Padahal itu hanya permainan Dewi saja agar suaminya tidak terlalu curiga bahwa sebetulnya ia sangat menikmati batang kemaluan selain kepunyaan suaminya, Hendropun segera menghampiri Dewi yang saat itu sedang merasakan nikmatnya lesakan kontolnya Dedi di lubang senggamanya, Hendro hanya melihat bulu kemaluan mereka berdua saling menempel, dan kedua mata mereka terpejam menikmati rasa enak kemaluan mereka yang beradu, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Dewi yang menggantung, membuat Dewi melenguh manja,


“Maaassss…. Oooohhhh…Maaassss….oooohhh… remaaass… tetekkuuuu…maaassss ….aaaaacchhh…yaaaachhh….,” Lenguh Dewi manja merasakan tangan suaminya yang meremas-remas kedua payudaranya.


Tubuh Dewipun menggelinjang menikmati remasa-remasan Hendro di kedua bukit kembarnya, sehingga secara otomatis membuat bagian bawah Dewi bergerak perlahan mengikuti gelinjangan tubuh bagian atasnya, dan itu membuat Dedi menjadi merem melek merasakan kontolnya yang bergeser-geser di dalam lubang senggama Dewi, Dedi merasakan memek nyonyanya ini lebih sempit dari saat dia merasakan lubang senggama nyonyanya ini, dan lebih legit, ia merasakan memek nyonyanya sekarang ini bias mengempot, membuat dia mendesah keenakan, dia sudah tidak perduli lagi dengan tuannya yang sedang menyaksikan dan sedang asyik meremas-remas kedua payudara nyonyanya itu, yang dia perdulikan adalah menikmati jepitan vagina nyonyanya ini dan melepaskan air maninya dalam lubang kemaluan nyonyanya itu.


“Oouuugghhhh….aaaaghhhhh…sssshhhh…aaaaggghhh…enaaa kkk…nikmaaattt..ssshh memek nyonyaaaaaa…enaaaakk….” Desah Dedi yang keenakan tanpa perduli lagi dengan tuannya yang ada disitu.


“Enak Ded, memek nyonyamu enak yach…nikmati aja selagi kamu dikasih kesempatan oleh kita untuk menikmatinya, ingat jangan coba-coba kamu cerita ke orang lain yach,” Kata Hendro.


“Iyaaaahhh..tuaaan…memeeeekkk….nyonyaa…leegiitt…en aaakk…iyaaa…tuaaan.. saya. Tidaaak..aakan..cerita-cerittaaaa…ooouugghh,” jawab Dedi sambil menikmati jepitan vagina Dewi.


“Enak kontolnya si Dedi sayangku,” Tanya Hendro kepada Dewi.


“Iyaaaacchhhh…maaassss…enaaaakk…bessaaarr… tapi masih enaaakkkan..kontoool maaassss…bairpun leebiiihh keciiilll….aaaaahhhh…ooohhhh…maassss,” jawab Dewi sambil mengerang keenakan dan berpura-pura bahwa kepunyaan Hendro lebih enak daripada kepunyaaan Dedi, tapi batinnya berteriak bahwa kontolnya Dedi jauh lebih enak dari pada kontolnya Hendro.


Hendropun tersenyum bangga mendengar jawaban istrinya itu, tanpa menyadari bahwa istrinya itu berbohong, dengan perlahan didorong tubuh istrinya sehingga semakin condong kedepan, dengan tangan kiri masih meremas-remas payudara sebelah kiri Dewi, tangan kanannya mulai meremas-remas pantat Dewi, sementara Dewi yang tubuhnya condong kedepan dan wajahnya mulai tepat berada di hadapan wajah Dedi, dengan penuh nafsu mulai menciumi Dedi yang dibalas dengan penuh nafsu juga oleh Dedi, kedua bibir mereka asyik berciuman, kedua lidah mereka asyik menari-nari, yang terdengar suara decakan akibat kedua bibir mereka yang beradu. Keduanya sudah lupa bahwa saat itu ada Hendro yang sedang menyaksikan mereka, pikiran mereka berdua dipenuhi oleh nafsu birahi yang ingin dituntaskan.


Hendropun asyik dengan mengelus-elus bongkahan pantat Dewi, dan meremas-remas payudara Dewi, perlahan-lahan jari-jemari Hendro mulai mengelus-elus lubang anus Dewi, Dewi menggelinjang kegelian saat jari-jemari Hendro mulai menyentuh lubang anusnya itu, Dewipun melenguh manja, Hendro yang mendengar istrinya melenguh, semakin memberanikan diri bermain di lubang anusnya Dewi, nampaknya Hendro berniat untuk menyodok lubang anus istrinya itu, yang dia piker bahwa lubang anus istrinya itu belum pernah ada yang menyodoknya. Tapi Hendro tidak tahu bahwa lubang yang satu itu juga sudah sering di sodok para lelaki selain dirinya, dan istrinyapun sangat menyukainya jika kedua lubangnya itu dimasuki batang-batang perkasa para lelaki.


“Ooohhhh…maasss…geelii…maaasss…aaaacchhh…maasss…ge eeliii,” Dewi mengerang manja merasakan usapan-usapan jari-jemari hendro di lubang anusnya.


Dewipun semakin menggeliat merasakan permainan jari tangan Hendro itu, pantatnya bergoyang memutar menahan geli di lubang anusnya, yang beruntung Dedi yang batang kemaluannya sedang dalam jepitan memek Dewi, Dedi merasakan kontolnya seakan dipilin-pilin oleh lubang vagina Dewi, matanyapun semakin merem-melek menikmati pilinan-pilinan memek Dewi, mulutnyapun mengeluarkan erangan-erangan nikmat.


“Ooohhhh…enaaaakkk…oooohhhhh…nikmaaat…ssshhh…aaach hhh…enaaakkk..” Erang Dedi merasakan nikmatnya pilinan-pilinan memek Dewi di batang kemaluannya.


Hendropun meludahi lubang anus Dewi, dan mulai meneroboskan jari tengahnya perlahan-lahan, ia masih takut istrinya akan menjerit kesakitan dan marah padanya, dengan perlahan-lahan jari tengahnya mulai terbenam seluruhnya dalam lubang anusnya Dewi, Hendropun mendiamkan sesaat jarinya terbenam di dalam lubang anusnya Dewi,

“Ooooggghhh….maaassss….pelaaaan…aaaggghhh….maaasss … pelaaann…maaasss” Dewi mengerang seolah kesakitan saat jarinya Hendro mulai menerobos lubang anusnya, tapi batinnya menjerit senang, dia ingin Hendro memasukkan kontolnya bukan hanya jarinya saja, tapi dia harus berpura-pura agar Hendro tidak terlalu curiga.

“Sakit sayangku, ini aku pelan-pelan juga,” kata Hendro.


“Sediikitt..masss..tapi enaaakkk…maasss…,” jawab Dewi manja.


Mendengar itu Hendro mulai mengeluar-masukkan jarinya di lubang anus Dewi dengan perlahan-lahan, Dewipun semakin mendesah-desah, pantatnya semakin menggelinjang menyambut tusukan-tusukan jari Hendro, Hendro tidak mengetahui hal itu, yang ia pikirkan istrinya masih merasakan sakit atas tusukan jarinya di lubang anusnya, padahal istrinya sedang merasakan keenakan, semakin lama semakin Hendro tidak tahan melihat goyangan pantat Dewi dan melihat kontolnya Dedi yang sedang keluar masuk di memek istrinya itu,


“Sayangku, aku masukkan kontolku yach, kelubang anusmu ini,” Tanya Hendro tanpa menghentikan keluar masuk jarinya di lubang anusnya Dewi.


“Iyaaaaa….maasss…tapiii..pelan-pelaaaannn..yaaacchhh…” jawab Dewi sambil mengerang seolah kesakitan.


Hendropun tersenyum mendengar perkataan istrinya itu, dia merasa gembira dia dapat menyodomi istrinya itu, diapun mulai memposisikan dirinya di belakang istrinya, Dewi dan Dedipun menghentikan gerakan mereka untuk memberikan kesempatan pada Hendro, dengan perlahan Hendro mulai mengarahkan kepala kontolnya ke lubang anusnya Dewi, di selipkannya kepala kontolnya di lubang anus Dewi, sleeeeeppppp……


“aaaaarrggghhhh….maassss….pelaaaaannnn…maaaassss…. aaarrrghhhh…saaaakiittt… maassss….aaarrgghhhh…” Dewipun pura-pura mengerang kesakitan saat kepala kontolnya Hendro mulai menyelinap masuk di lubang anusnya.


Hendro mendiamkan gerakannya saat mendengar erang kesakitan istrinya, dia tidak tahu sebetulnya istrinya merasakan enak saat kepala kemaluan suaminya mulai terjepit lubang duburnya, kemudian perlahan-lahan Hendro mulai mendorong masuk kontolnya kedalam lubang anusnya Dewi, terlihat perlahan-lahan kontolnya Hendro mulai tenggelam dalam lubang anusnya Dewi, perlahan tapi pasti lubang anus Dewi mulai menelan seluruh batang kemaluan Hendro.


“Aarrrgghhh…maaasss….ssaaaakiiittt…tapiii..enaaakk k…maasss….aaaarrgghhh…maass enaaaakkk…nikmaaaattt…..tapiii…sakiittt….” erang Dewi masih berpura-pura kesakitan saat lubang anusnya diterobos oleh batang kemaluan Hendro, tapi sebetulnya Dewi ingin menjerit enak dan nikmat sekali tanpa harus berpura-pura.


Hendro merasakan lubang anus istrinya sangat ketat menjepit batang kemaluannnya sementara itu Dedi merasakan lubang vagina majikannya ini semakin bertambah sempit setelah lubang anusnya di sumpal oleh batang kemaluan tuannya. Dan mereka berdua juga merasakan kedua lubang Dewi berkedut-kedut seolah-olah sedang mengempot-ngempot kemaluan mereka, kedua-duanyapun mendesah keenakan berbarengan.


“Ooooohhhh…enaaakknyyaaa…boolmuuu…saayaangkuuu….aa aaggghhh…nikmaaattt. Betul-betuull..enaaaakkk….sempit sekaliii…boolmuuu…kamuu..masiiihh..sakiittt…taahan yaaacchhhh…abiiissss…enaaakkk…taaahan…sakiittnyaaa …yaaccchhh..sayangkuuu….” Hendro mengerang-ngerang keenakan merasakan sempitnya lubang anus Dewi.


“Deeeddd…..enaaakkk…memek nyonyamuuu….,” tanya Hendro kepada Dedi sambil merasakan enaknya jepitan lubang anus Dewi.


“Iyaaaa… tuaan… memeeeekkk… nyonyaaa…tambah sempiittt….aaacchhh…sedaaapp dan nikmaaaattt…tuaaann…kontoooolkuu…kejepiiitt… sekaliii…” erang Dedi merasakan nikmatnya vagina Dewi yang bertambah sempit akibat jejalan kontolnya Hendro di lubang anus Dewi.


“Pelaaaannn…maaaasss…pelaaannn…agaaaakkk…sakiittt… boolkuuu..tapiii…enaaakk. Aaaaccchhh…iyaaaaahhhh…begittuuuu…maaasssss….enaaa akkk…Deeddiii…kontoooll muuu…jugaaaa…enaaaakk….oooohhhh…enaaakkknyyaaaa….m emeeekk..dan booollllku dienttoooottt…kaliiaaaannn…aaacchhhh….teruuussss…m aaaassss…teruuusss…Deeedd eenttoootttt…teruusss…akuuuu…ooohhhhhhh….ssshhhh.. aaaahhhh…sshhhhh…” Dewi mengerang-erang keenakan merasakan sodokan-sodokan batang pusaka Hendro dan Dedi yang menghujam-hujam di kedua lubangnya.


Hendropun semakin gencar mendorong dan menarik pinggang Dewi, sehingga kontolnya dan batang kemaluan Dedi keluar masuk dengan gencar, Hendro melihat kontolnya secara bersamaan dengan kontolnya Dedi keluar masuk di kedua lubang Dewi dengan gencar, sementara itu tubuh Dewipun berguncang maju mundur akibat gerakan tarik dorong tangan Hendro di pinggang Dewi, dan membuat kedua payudara Dewi berayun-ayun bersentuhan dengan tubuh Dedi, kedua puting susu Dewi semakin mengeras akibat terus-menerus bersentuhan dengan tubuh Dedi, Dewipun semakin meradang keenakan menikmati semua ini, tidak hanya Dewi yang keenakan, Dedipun semakin merasa keenakan selain kontolnya yang keluar masuk dengan sendirinya, Dedi merasakan geli pada tubuhnya akibat sentuhan-sentuhan kedua puting susunya Dewi yang sedang terombang ambing diatas tubuhnya, menambah sensasi nikmat yang berbeda daripada waktu itu.


AC dikamar tidur Hendro dan Dewi tidak dapat meredam suasana panas di tubuh mereka, tubuh merekapun sudah bersimbah dengan keringat yang mengalir keluar dari tubuh mereka masing-masing, suara beradunya tubuh mereka yang berkeringat semakin menambah suasana peraduan mereka, kecipak-kecipuk suara keringat ditubuh Dewi yang beradu dengan keringat ditubuh Dedi maupun suara keringat dipantat Dewi yang beradu dengan keringat di selangkangan Hendro, memberikan sensasi yang heboh bagi mereka , persetubuhan mereka semakin bersemangat seiring dengan semakin gencarnya suara kecipak beradunya tubuhya mereka, ditambah dengan suara kecipak beradunya kemaluan mereka yang semakin menambah suasana diruangan itu semakin ramai, belum dengan suara erangan dan desahan mereka yang juga kerap terdengar.


Nafsu birahi mereka semakin bertambah tinggi, gejolak-gejolak birahi mereka semakin meletup-letup mendekati titik klimaksnya, erangan nikmat semakin sering terdengar dari mulut mereka bertiga, Dewi melenguh keenakan, Hendro mengerang kenikmatan dan Dedipun mendesah-desah keenakan, mereka bertiga betul-betul menikmati persetubuhan mereka ini, Hendro betul-betul menikmati kontolnya yang keluar masuk untuk pertama kalinya dilubang anus istrinya, Dedi merasakan untuk pertama kalinya kontolnya keluar masuk di memek istri tuannya di saksikan tuannya dan juga bersamaan dengan tuannya ngentot lubang anus nyonyanya itu, sementara Dewi untuk pertama kalinya disetubuhi oleh suaminya di lubang anusnya sementara kontolnya Dedi sedang mengentot memeknya.


“Ooooggghhhh…maaasss…makiiin..enaaakk...makiinn…ni kmaaattt…udaaahhh..gakk.. sakiittt…lagiii…yaaangg..aadddaa…maassss..enaaaakk k….ooooggghhh..terussss… maassss…entoootttiiinn…aakuuu…oooohhhh….Dediiii…ko nttooollllmuuu…jugaaaaaaa… teruussss…entoootttiinnn…akkuuu….oooohhh…makiiiinn n..keeraaaaasss….maasss…makiiinnn…kuaaattt…maassss …ssooodddookkkk..boooolllkuuu…maaaasss…yyaaaacchhh begittuuu…meeemekkkkuuu juggaaa…aacchhh..Deeedddd…ssoodokin…kontooolmuu.. yang kuaaaattt.. jugaaa..aaaaahhh..enaaakkk..ssshhh..aaahhh…kontooo lll..kalian..enaak.. nikmaaattt…ssshhh…aaaahhh..” lenguhan keenakan Dewi semakin menjadi-jadi.


“Bboooolllmuuu…enaaakkk..sekaliii..sayangkuuu….sem mpiiittt….enaaaakkk….nikmaaat. enaaakk..betuuull ngentoottt…booolmuuu…aaaggghhh…oooouuuggghhh… saaayyyaang aaakuuuu mauuu kheluuuaaarrrr..lllagggiii…enaaaakkkk…sssshhhh..aa agghhh,” Hendropun mengerang keenakan.


“Akkkuuu…juuuuggaaaa…eenaaakkk…meemeeekkk…nyonyaaa …betuull-betuuulll…. seeedaaaapppp….ssshhhh..aaaacchhhh….aaaakuuuu..jug gaaa…gakk..taaahhaannn…lagiiii…ooouuugghhh….nikmaa attt…memeeeekkk..nyonyaaa…enaaakk…sekaallliiii…….. aakuuu…mauuu…keluaaaarr…juuugaaaa……” Dedipun melenguh keenakan.


“Taaaahhhaaann…sebeeennttaaarrr…laaagiii…aaakuuu…j ugaaa..maauuu..kheeeluarr.. saaamaaaan…kitaa..kheluaarrnyaaa…ooooggghhh…nikmaa attnyaa..kontol…kaliaann.. enaaakkknya…” Dewipun mengerang sejadi-jadinya saat merasakan puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh, iapun semakin menggila mengerakkan tubuhnya maju mundur, sehingga kedua batang kemaluan Dedi dan Hendro semakin cepat keluar masuk didalam kedua lubangnya.


Tubuh mereka bertiga sudah semakin tidak beraturan gerakannya, nampaknya ketiga orang yang sedang memacu birahi ini sudah mendekati puncak klimaksnya mereka masing-masing, tak lama kemudian,


“Aaakuuuu…tidaaak..tahan.lagi sayangkuuu…aakuu keluuaaarr…aaaaacchhh…enaaakk sekaaaliiii….,” Hendro mengerang panjang menandakan puncak kenikmatannya berhasil ia raih.


Creeeettttt…creeettt…creeettt...creeettt…..kontoln ya menyemburkan lahar kenikmatannya membasahi relung-relung lubang anus Dewi, Dewi merasakan hangatnya sperma suaminya di dinding lubang anusnya.


Hampir bersamaan dengan erangan Hendro, Dedi dan Dewipun mengerang bersamaan saat merengkuh puncak pendakian birahi mereka,


“Aaaaaccchhhhhhh….enaaaaakkkk…meemeekk…nyonyaaaa…n ikmaaattt….ooochhhh.. seddaaaapppp….aaaachhhh,” erang Dedi saat kontolnya mulai menyemburkan air maninya di lubang vagina Dewi, Dewi merasakan hangatnya air mani Dedi menyirami lubang rahimnya.


Creeettt…creeettt…creeetttt..creeeettt…creeettt….l ubang rahim Dewi dibasahi oleh semburan air mani Dedi yang menyemprot sangat kuat.


“Aaaaahhhh…aakuuu…keluaaaarr…jugaaaa….enaaakkk…nik maaattt…kontoolll..kaliaan.. nikmaaattt…di enttooott…kaliaaannn….” Dewi mengerang keenakan saat memuntahkan lahar kenikmatannya.


Ssssrrrrrr….ssssrrrrrrr…..sssrrrrrr….sssrrrrr…. lubang vaginanya menyemburkan lahar kenikmatannya, membasahi kontolnya Dedi yang sedang dalam jepitannya, Dedi merasakan hangat pada batang kemaluannya.


Tubuh Dewipun ambruk diatas tubuh Dedi, sementara tubuh Hendropun menindih tubuh Dewi, lubang vagina dan lubang anus Dewi berkedut-kedut kencang saat Dewi mencapai klimaks persetubuhan ini, Dedi dan Hendro semakin merasakan enak saat memek dan anus Dewi berdenyut-denyut, seolah-olah batang kemaluan mereka sedang diemut-emut dengan kuat, dan kemaluan merekapun semakin berdenyut-denyut, air mani mereka menetes sampai tetes terakhir di kedua lubang Dewi. Perlahan-lahan kontolnya Hendro mulai menciut dan terlepas dari jepitan anus Dewi, Tubuh Hendropun berguling kesamping dengan nafas yang masih memburu dan di mulutnya tersungging senyum kepuasan, karena dia berhasil menyodomi istrinya tanpa istrinya marah.


Sementara Hendro terkulai lemas setelah malam ini berhasil 2 kali mencapai puncak orgasmenya, dan sementara itu Dewi merasakan kontolnya Dedi masih berdenyut-denyut di lubang senggamanya dan Dewi merasakan bahwa kontolnya Dedi belum menunjukkan tanda-tanda akan menciut, Dewi masih merasakan betapa keras dan tegangnya kontolnya Dedi itu, diapun tersenyum merasakan itu, ternyata batang kemaluan anak muda ini masih kuat untuk memberi kepuasan lagi padanya, Dedi memang masih belum puas menikmati tubuh nyonyanya ini biarpun dia sudah mencapai puncak kenikmatannya, kontolnya masih berdiri dengan gagahnya, memang sudah lama sekali Dedi mendambakan mengentot memek nyonyanya ini, setelah diberi kesempatan mengentot nyonyanya ini, kontolnyapun masih tetap ngaceng, apalagi dia bisa ngentot nyonyanya dihadapan tuannya malahan disuruh oleh tuannya untuk memberikan kepuasan pada istrinya, yang pasti ia tidak mau membuang kesempatan emas ini, ia ingin terus menerus ngentot nyonyanya yang sexy dan cantik ini selama kontolnya masih berdiri dengan tegak.


Setelah Hendro berguling kesamping mereka, tangan Dedi mulai mengelus-elus punggung Dewi, sementara bibirnya mulai memagut bibir Dewi, yang dibalas oleh Dewi dengan penuh nafsu, kembali lidah mereka saling bertautan, kecupan penuh nafsu ditingkahi dengan lidah mereka yang saling menjulur keluar mulut mereka masing-masing, kadang-kadang lidah Dedi menerobos rongga mulut Dewi dan bermain di dalam rongga mulut Dewi, atau lidah Dewi menerobos rongga mulut Dedi dan bermain di dalam rongga mulutnya Dedi, merekapun saling bertukar ludah, saling hisap menghisap lidah pasangan mereka saat berada di dalam rongga mulut mereka, suara kecipak mulut mereka yang beradu dan suara hisapan mulut mereka, membuat nafsu mereka perlahan-lahan mulai kembali bersemi.


Hendro yang masih terkulai lemas menyaksikan istrinya dan Dedi yang sedang bercumbu dengan penuh nafsu, Hendro malahan senang menyaksikan hal itu bukannya marah, rupanya ilmu Ki Jaya sudah mempengaruhi Hendro sehingga ia tidak marah saat istrinya dicumbu tetapi malahan senang, sementara itu Dedi dan Dewi tidak memperdulikan kehadiran Hendro yang menyaksikan mereka bercumbu, malahan pagutan-pagutan merekapun semakin bernafsu, tangan Dedi mulai merambah turun dan mulai meremas-remas kedua bongkah pantat Dewi, sementara mulutnya asyik menciumi bibir nyonyanya dan kedua tangannya asyik meremas-remas bongkahan pantat Dewi, Dedipun mulai mengeluar-masukkan kontolnya yang masih dalam lubang vagina Dewi, membuat Dewi melenguh, kedua tangannya Dewipun meremas-remas kepala dan rambut Dedi merasakan enaknya batang kemaluan Dedi yang mulai bergerak keluar-masuk di lubang vaginanya.


“Hhhmm…sssrrrppp….hhhmmm…srrrppp….aaaccchhhh….hhhm mm…entoooottt…aaaku hhhhmmmm…ssrrrpppp…puaaaskan..akuuu…hhhmmmm….sssrr rppp…Deeedddiiii…. ooooccchhhhhh…hhhmmmm…ssssrrrppp….kooontttoolllmuu u…enaaaakkk…bessaarr.. keraaasss….hhhmmm…sssrrrpppp….” erangan Dewi mulai terdengar kembali di sela-sela suara bibirnya yang sedang asyik berpagutan dengan Dedi.


Dedi semakin asyik meremas-remas dan menggerakkan pantat Dewi naik turun, sehingga membuat kontolnya semakin gencar keluar masuk memeknya Dewi, Dewi melihat pancaran mata suaminya Hendro berbinar-binar penuh sukacita dan nafsu tanpa ada sedikitpun rasa marah di matanya, sehingga Dewi yakin bahwa suaminya sudah terkena ajian dari Ki Jaya, dan Dewipun semakin berani untuk melampiaskan nafsu birahinya pada Dedi, dari yang tadinya hanya mendiamkan gerakan tangan Dedi yang sedang menaik turunkan pantatnya, sekarang Dewi mulai aktif bergerak juga, Dewi mulai melepaskan pagutan bibirnya pada bibir Dedi, dan dia mencondongkan tubuhnya lebih kedepan sehingga kedua payudaranya yang sedang bergoyang seirama dengan sodokan-sodokan kontolnya Dedi, berada di atas wajah Dedi,


“Ooooggghhh…Deeeddd… emut tetekku... aagghhh…hisaaaaappp…tetekkuuu…aaacchh Deeeeddd….eenntoottt…akuuu….sodok yang kuat memekkuuu…oooohhhh…kontolmu besar Deeeedd…. Aaacchhh..enaakkk…memekku enaaakk..disodok kontolmu…teruuuss aaachhh…terusss…hisaaappp..yang kuat…yaacchhh…begituuuuu…ooocchhhh…teruuus aacchh..sshhh…hhhmmm..ssshhh…” Dewi mengerang keenakan menikmati hisapan Dedi di kedua payudaranya dan menikmati sodokan kontolnya Dedi di lubang vaginanya.


Dedi dengan penuh semangat mengocok kontolnya keluar masuk memek Dewi, sementara itu kedua tangannya mulai sibuk dengan meremas-remas kedua payudara Dewi dan mulutnya mulai menghisap-hisap kedua payudara Dewi silih berganti dari kiri kekanan, dari kanan kekiri, kedua putingnyapun tak luput dari pilinan-pilinan jari-jemari Dedi, sehingga membuat Dewi semakin menggelinjang keenakan merasakannya, Dewipun semakin melenguh, mendesah dan mengerang terus menerus, sementara Hendro yang menyaksikan ulah mereka berdua mulai terangsang kembali, walaupun badannya masih lemas tapi kontolnya Hendro perlahan-lahan mulai bangkit, masih dengan berbaring tangan Hendro mulai mengelus-elus adeknya yang mulai menegang.


“Enak sayangku, kontolnya Dedi enak, kamu enak dientot dia sayangku,” tanya Hendro sambil tangannya mengelus-elus kontolnya.


“Iyaaaachhh…maaasss….ooccchhhh..enaaakkk..sekaliii ….aakuuu..pengen terus dientot dia…maaasss….ooocchhh…aakuu.. pengen teruuuss…memekku disodok-sodok kontol dia…maasss…aaaacchhh…maaasss….kontooollmuu…sudah ngaceng…maasss…sini… aku pengen ngemut..kontooollllmuu…aaaaawwww….aaaccchhh…ssshhh h…maaasss…. aayooo maaass…maaasss…aaaawwww….sssshhhh…kesiinikan kontolmuuuu…maaass.. oooogghhh….,” jawab Dewi sambil mengerang dan meminta Hendro untuk menyerahkan kontolnya untuk di emut-emut oleh dia.


Hendropun bangkit dari rebahannya setelah mendengar permintaan istrinya itu, ia menghampiri istrinya yang sedang menikmati genjotan Dedi, sambil menggenggam kontolnya yang baru setengah bangun, Hendro menyodorkan kontolnya ke mulut Dewi yang segera disambut Dewi dengan penuh nafsu, hanya dalam hitungan detik kontolnya Hendro hilang dalam mulut Dewi, sambil mengelus biji pelernya dan memegangi batang kemaluan Hendro, mulut Dewi mulai asyik mengulum-ngulum batang pusaka Hendro, kadang batang kemaluan Hendro ia jilati sampai ke kepalanya, lubang kencingnyapun tak luput dari jilatannya, puas dengan menjilat, kontolnya Hendro kembali ia masukkan kedalam mulutnya dan mulai mengeluar-masukkan di dalam mulutnya sambil kadang-kadang ia tingkahi dengan jilatan-jilatan pada kepala kontolnya, membuat Hendro merem-melek merasakan hisapan, kuluman dan jilatan istrinya itu.


“Hhhmmmm…sssllrrrrpppp….ooougghhh….hhhmmmm…ssllrrr pppp….hhhhmmm..ssslrrppppp…ssshhhh…aaagghhh….hhhmm m…sssllrrrppp…hhhmmm…ssslllrppp…ssshhhh,” desah Dewi yang sedang asyik menyelomoti kontolnya Hendro dan menikmati sodokan-sodokan kontolnya Dedi di lubang senggamanya.


Untuk pertama kalinya Hendro merasakan kontolnya dikulum-kulum Dewi, selama ini dia tidak pernah meminta istrinya untuk meng-oral kepunyaannya, Hendro takut istrinya marah, padahal tanpa sepengetahuannya istrinya jago meng-oral batang-batang kemaluan lelaki lain kecuali dirinya, malam ini Hendro lengkap merasakan semua lubang milik istrinya, dari lubang vagina, anus dan mulut istrinya sudah di rasakannya semua, dia merasa dirinya lengkap sebagai lelaki, tapi dia juga tidak mengetahui bahwa dirinya akan semakin patuh pada istrinya dan akan membiarkan istrinya dientot lelaki lain sekalipun istrinya itu dientot dihadapan dia, Hendro tidak akan bisa marah bila menyaksikan istrinya sedang dientot lelaki lain tetapi Hendro malah akan merasa gembira dan akan ikutan untuk mengentot istrinya.


“Oooohhh…saayangkuuu…enaak…sekali…. kontolku…diemut…bibirmuuu…aaachh…jilat terus jilat sayangkuuuu…aaaaacchhh…hebaaattt…permainan mulutmu sangat hebaaatt.. hhmmmm…aku semakin sayang sama kamu…” Hendropun mengerang menikmati permainan mulut Dewi.


Sementara Hendro sedang menikmati permainan mulut Dewi, Dedipun asyik dengan aktifitasnya sendiri, mulutnya masih sibuk dengan menjilati kedua puting dan menghisap kedua payudara Dewi silih berganti, sementara ritme sodokan kontolnya tidak berubah masih tetap gencar menyodok-nyodok lubang vagina Dewi, kadang-kadang sodokannya itu dia tekan lebih keras dan lebih dalam, memasuki relung kenikmatan Dewi, dan pada saat Dedi menekan lebih dalam dan keras itu membuat tubuh Dewi terdorong kedepan dan membuat batang kemaluan Hendropun semakin masuk kedalam mulut Dewi, sehingga bersentuhan dengan anak tekaknya Dewi, membuat Dewipun kadang-kadang tersedak.


“Oouuugghhh…..aaagghhh…ggglllkkkk…..sssslllrrppp…s sshhhh…aaaccchhh…hhhmmm. sslllrrrppp….ssshhh…hhmmm…oooouggghhhh….hhhmmmm….s sssllrrrppp….teruuss… entot aku teruuusss…Deeedd….yang kuat…yaaaachhh…tekaaan yang dalam, masukkan kontoolmuu….lebih dalam lagii….oooouuughhhh….aaarrrgghhhh….ssslllrrppppp…… enak ooooohhh…nikmaatt….ssslrrppp….” Dewipun melenguh sambil mulutnya sibuk meng-oral kemaluan suaminya yang sudah sangat tegang.


“Iyaaachhh..nyaaa….memek nyonya jugaaa…enaak dan nikmaatt…ooogghhh…enaaakkk hhhhhmmmm…ssslrrrppp…hhhmmmm…sssllrrrppp…ssshhhhhh …aaaahhhh…” Dedipun melenguh sambil mulutnya tetap sibuk menghisap-hisap tetek Dewi.


Hendro yang sedang asyik menikmati kuluman-kuluman mulut Dewi di kontolnya, menyaksikan tingkah istrinya yang binal, liar dan haus akan kemaluan lelaki, dia merasa heran karena istrinya sekarang ini berbeda dengan istrinya yang dahulu, dia melihat istrinya sekarang ini begitu bernafsu sekali saat bersetubuh, dia juga tidak tahu bahwa istrinya semenjak merasakan kemaluan lelaki selain kemaluannya sudah berubah, istrinya sudah lebih jauh pengalaman dalam hal entot-mengentot tanpa sepengetahuan dia, dan istrinya juga lebih liar dan binal dan selalu haus akan kontol-kontol para lelaki, memeknya selalu gatal ingin disodok-sodok oleh kontol-kontol perkasa yang tidak bisa dia lakukan, tapi anehnya Hendro merasa senang dan tambah bernafsu melihat perubahan istrinya itu, dia semakin semangat untuk melakukan hubungan badan dengan istrinya sekarang ini, ini terbukti pada malam ini dia sudah 2 kali mencapai klimaksnya saat menyetubuhi istrinya.


Sambil memikirkan perubahan tingkah laku istrinya, Hendro juga mulai memaju-mundurkan pantatnya, sehingga kontolnya keluar masuk di mulut Dewi, kedua tangannya memegangi kepala Dewi, mulutnya mengeluarkan lenguhan-lenguhan nikmat, Hendro betul-betul menikmati oral sex yang dilakukan oleh istrinya itu, matanya merem-melek, mulutnya mengeluarkan erangan-erangan, gerakan pantatnya semakin gencar maju-mundur, Dewi sampai gelagapan menerima perlakuan Hendro itu, tangan Dewipun semakin gencar mengelus-elus biji peler Hendro, Dewi ingin segera membuat Hendro mencapai orgasme dan memuntahkan lahar kenikmatannya di mulutnya, sambil dia masih menikmati serangan Dedi di lubang vaginanya, mulutnya yang tersumpal oleh kontolnya Hendropun semakin sering mengerang.


Hendropun rupanya berinisiatif ingin menyemprotkan air maninya didalam mulut istrinya, dia berpikiran kalau istrinya marahpun tidak apa-apa yang penting dia puas mengeluarkan air maninya di dalam mulut istrinya, karena berpikiran itu Hendro berinisiatif untuk tidak memberitahukan kapan dia akan keluar, takut pada saat dia bilang itu, istrinya mengeluarkan kontolnya dari dalam mulutnya sehingga dia terpaksa menyemprotkan isi kontolnya diluar mulut istrinya.


Hendropun semakin gencar mengeluar masukkan kontolnya di mulut Dewi, ia merasakan puncak kenikmatannya sudah hampir ia rengkuh, kontolnya semakin berdenyut kuat, aliran-aliran air maninya sudah sampai pada ujung kepalanya, tak lama kemudian Hendro mendorong maju kontolnya masuk lebih dalam di mulut Dewi dan mendiamkannya,


Creeetttt…creeettt…ccreeeetttt..ccreeeettt…. air maninya muncrat di dalam mulut Dewi dan langsung menerjang ke kerongkongan Dewi, Dewi tersedak di buatnya, dan air mani Hendropun tertelan seluruhnya oleh Dewi, karena terjangan air mani Hendro itu langsung masuk di kerongkongan Dewi karena kepala kontol Hendro yang masih berada dalam kuluman Dewi, Dewi merasakan hangat di lehernya akibat terjangan air mani Hendro.


“Ooohhhh…saayyyaaang…aakkuuu…keluaarr…ooohhhh….maa afff….telaaan..pejuhkuu.. sayyaaaannng…aakkkuuu ingin kamu merasakan pejuhku…oooohhhh…ssshhh..aaaahh nikmaattt…ngentot mulutmu dan keluar di mulutmu…saaayyaangkuu…” Hendro mengerang saat melepaskan pejuhnya di dalam mulut Dewi.


“gggllleekkk….gglleeekkkk…gglleekkk…hhhhhhmmmmm….h hhmmmm….” Dewi hanya bisa menelan air mani yang disemburkan kontolnya Hendro tanpa bisa apa-apa, karena kontolnya Hendro yang memenuhi mulutnya itu.


Dewi mulai menyedot kontolnya Hendro yang mulai menciut, di hisapnya kuat-kuat kemaluan Hendro sehingga membuat Hendro kelabakan dan aliran air maninya yang sedang mengeluarkan tetes-tetes terakhir seolah dipaksa keluar semua oleh sedotan mulut Dewi, kedua pipi Dewi tampak mengempot saat dia menyedot kuat kontolnya Hendro itu, sisa air mani Hendro mengalir keluar akibat sedotan Dewi tersebut, membuat Hendro merasa lemas di dengkulnya dan juga merasa enak atas ulah Dewi itu.


“Oooogghhhh…saaaayaang….enak betul….ooooggghhh…nikmaaatt…saaayaangg….” Hendropun mengerang keenakan merasakan hisapan-hisapan terakhir yang diberikan oleh Dewi.


Sambil menikmati permainan Dedi yang masih asyik dengan mengeluar-masukkan kontolnya di lubang senggamanya, sambil memegangi batang kemaluan Hendro yang sudah menciut dan menjilati batang dan kepalanya, membersihkan sisa-sisa air mani yang menempel di kepala kontolnya, Dewipun melenguh saat Dedi semakin keras menusukkan kontolnya kedalam lubang vaginanya.


“Oooouuuggghhh…Deedd….enaaakkk…sekali kontolmu ituuu…aaacchhhh….sssshhhh slllllrrpppp…ssshhhh…aaachhh…ssllrrppp….tekan lagi yang keras….masukkan yang lebih dalam…oooogghhhh…iyaaahhh…ssshhh…ssllrrpppp…aaachh h,” lenguh Dewi.


“Iyyaaacchhh…oooohhh….memek nyonya jugaaa..enaakk..sekali…akuuu…jugaa…sudah tidak tahan lagi…kontolkuu.terasa diemut-emut oleh memek nyonya….aaaaggghhh… enak…ooogghhh…nikmat…sedaaappp….hhhmmmmm…ssslrrppp p…hhhmmmm…ssllrrpppp…aaachhh…ssslllrpppp…aaachhhh… ,” Erang Dedi sambil mulutnya menghisap kuat-kuat payudara Dewi.


Dewi segera melepaskan pegangannya pada kontol Hendro saat mendengar erangan Dedi yang akan mencapai klimaks, sementara Hendro setelah kontolnya terlepas dari pegangan istrinya, merebahkan tubuhnya kecapaian dan ia merasa lemas sekali setelah untuk ketiga kalinya dia mencapai orgasmenya. Dengan posisi menduduki kontolnya Dedi, Dewi mengambil alih kontrol persetubuhan ini, tangan kanannya mengelus-elus kelentitnya sementara dia menggerakkan maju mundur pantatnya, membuat kontolnya Dedi semakin cepat keluar masuk dalam memeknya.


“Oooohhh…taaahhhaann… Ded..taahan…aakuu jugaa mau keluar, kita keluar bersama-sama…ooooohhh…remass tetekku..remas Ded…ooohhh…remaas yang kuat tetekku… aaachhh…yyaaaccchh….aaacchhh…ssshhh..aaacchhh..sss hhh…aacchhh,” Dewi mengerang berusaha untuk mencapai klimaksnya bersamaan dengan Dedi.


“Ooohhhh….nyonyaa….aakuuu…aaaacchh…ooohhh…enaaakkk …aakkkuuu…keluaaaarr nyonyaaa….aaacchh memekmu enaaakk sekaliii…aacchhhh…” Dedi mengerang saat kontolnya mulai menyemprotkan air maninya di dalam lubang rahim Dewi, sambil kedua tangannya meremas-remas kedua payudara Dewi.


Creeeetttt….creeettt…creeettt…creeettt… Dewi merasakan hangatnya sperma Dedi yang sedang membasahi dinding vaginanya.


Saat merasakan kontolnya Dedi mulai menyemprotkan air maninya, Dewi semakin mempercepat gerakannya, ia ingin segera merengkuh puncak kenikmatannya, ia tidak mau puncak kenikmatannya menjadi terbengkalai karena Dedi yang sudah keluar duluan, klitorisnya semakin gencar ia gesek dengan jemari tangannya sementara pantatnya semakin gencar maju mundur, tubuh Dewi mulai goyah, gerakannya semakin tak beraturan, pantatnya terlihat mulai bergetar, dan tiba-tiba Dewi menghentakkan pantatnya kuat-kuat menekan kearah selangkangan Dedi, sehingga ujung kepala kemaluan Dedi menyentuh dinding rahim bagian dalamnya, mulutnyapun melenguh menyambut orgasmenya itu,


Sssrrrrr….sssrrrr…ssrrrrr….sssrrrrr…ssrrrrr….ssssr rrr…. vagina Dewi menyemburkan lahar kenikmatannya, membasahi batang kontolnya Dedi, Dedi merasakan hangatnya siraman lahar kenikmatan Dewi itu,


Dedi merasakan dinding vagina Dewi berdenyut-denyut sangat kuat saat mengeluarkan lahar kenikmatannya itu, dia merasakan batang kontolnya seolah-olah sedang diremas-remas, dia merasakan kontolnya seolah tak berhenti juga berdenyut meneteskan sisa-sisa air mani, dia merasakan tubuhnya menjadi lemas,


“Ooooggghhh…nyonya…memekmu sepeti menyedot-nyedot punyaku…enaaakk…nikmat tapi aku lemas…nyonyaa…aaacchhhh…oooogghhhhh….” Dedi mengerang.


“Aaaaaccchhh…Dedd…kontolmu juga enaaakkk…besaarr…ddan panjang…puas aku dibuatnya….aku pengen terus dientot..kontolmu ini… ooooccchhhh….ssshhhh..aaacchhh aaaaacchhh…nikmaattnyaaa…aachhh…” Dewipun mendesah keenakan.


Dewi merasa puas malam ini karena dia berhasil 2 kali mencapai puncak orgasmenya, dan dia juga puas berhasil menaklukkan suaminya Hendro dan Dedi, dia juga merasa yakin bahwa ilmu Ki Jaya telah berhasil mempengaruhi Hendro dan Dedi, setelah melihat bukti bahwa suaminya tidak marah saat melihat dia bertingkah binal, liar dan jalang, malahan suaminya menikmati permainan seks ini, suaminya ikut terhanyut mengikuti irama permainan seks ini, sampai-sampai suaminya mau menyodominya dan mau di oral seks olehnya.


Hendropun merasa puas karena dia berhasil mencapai puncak kenikmatannya sebanyak 3 kali dalam satu malam, pengalaman yang belum pernah ia lakukan selama ini, dia berhasil menyemburkan air mani sebanyak 3 kali, kedalam 3 lubang istrinya, dan saat ini Hendro sudah pulas tertidur saat istrinya dan Dedi mencapai puncak klimaks mereka, di bibirnya tersungging senyuman.


Sementara itu Dedipun merasa puas walaupun pertamanya sempat khawatir karena harus mengentot nyonyanya yang sexy itu di depan tuannya, dia takut nantinya dia akan dipecat, tapi ternyata tuannya malahan ikut bermain bersama, malam ini dia berhasil 2 kali mencapai menyemprotkan air maninya di rahim nyonyanya itu.


Tubuh Dewi masih diatas tubuh Dedi, dan kontolnya Dedi masih di dalam lubang senggama Dewi, nafas keduanya masih memburu, mata mereka terpejam menikmati sisa-sisa permainan seks mereka, kedua kemaluan mereka masih berdenyut-denyut. Di mulut mereka berdua tersungging senyum kepuasan. Tanpa terasa oleh mereka, mereka berduapun tertidur dengan lelapnya, dengan posisi tubuh Dewi diatas tubuh Dedi dan dengan kemaluan Dedi masih tertanam di lubang senggama Dewi.


TAMAT.



« Back | Next »

Download film langsung dari hape !
+ KISAH PANAS +
[01] | [02] | [03] | [04] | [05] | [06] | [07] | [08] | [09] | [10] | [11] | [12] | [13] | [14] | [15] | [16] | [17] | [18] | [19] | [20]
Home Home
Guestbook Guestbook

U-ON
3888
INDOHIT.SEXTGEM.COM