watch sexy videos at nza-vids!
Download aplikasi gratis untuk Android
INDOHIT.SEXTGEM.COM

Dewi - Giliran Marno & Dayat Yang Kunikmati Kejantanannya


Dewi mulai merencanakan untuk menaklukkan kedua satpam yang lainnya, yaitu Marno dan Dayat, dan Dewi hendak melakukan itu pada hari Sabtu siang, dimana ia sendiri tidak pergi ke kantor dan kedua satpam itupun mendapatkan giliran siang menjaga rumahnya. Yang menjadi beban untuk Dewi adalah bagaimana caranya agar perbuatannya tidak diketahui oleh para pembantunya, baik yang laki maupun yang perempuan, walaupun mereka pernah melihat atau melakukan persetubuhan dengan Dewi, tapi Dewi tidak mau saat ia sedang menikmati pentungan-pentungan perkasa kepunyaan kedua satpam itu terganggu, Dewi tidak mau mereka melihat saat memeknya sedang disodok-sodok oleh batang kemaluan mereka.

Hari Jumat sore sepulangnya Dewi dari kantor, ia memanggil ke 4 pembantunya, dan juga Yono, setelah ke 4 pembantunya dan Yono berkumpul diruangan keluarga, Dewi lalu memberitahukan kepada mereka tentang rencananya, yaitu memberikan mereka waktu untuk liburan ke Dufan, dan Dewipun memberikan uang untuk tiket masuk ke Ancol dan Dufan, yang disambut dengan gembira oleh mereka berlima, dan Dewipun gembira karena rencananya akan berjalan dengan mulus pada hari Sabtu besok.

Keesokan harinya sekitar jam 8 pagi, ke 4 pembantunya setelah selesai dengan tugas masing-masing, mereka lalu berpamitan kepada Dewi yang saat itu sedang menikmati sarapannya, setelah kelima orang tersebut meninggalkan rumah, Dewipun telah selesai sarapan paginya, iapun lalu beranjak menuju kamar tidurnya, di kamar tidurnya Dewi mulai melepaskan lingeri yang dikenakannya, dan menggantinya dengan bikini warna putih, keindahan dan keseksian tubuh Dewi tidak dapat tertutupi oleh bikini itu, kedua payudaranya yang bulat dan mengkal hanya tertutupi separuhnya saja, dan kedua putingnya yang berwarna merah muda terbayang dari balik bikininya, sementara belahan memeknya dan gumpalan hitam di selangkangannya pun tercetak di bikininya dan , Dewi sengaja mengenakan bikini agak tipis dan tanpa tambahan busa di payudaranya sehingga kedua payudaranya dan kemaluannya terbayang dari balik bikininya, sehingga siapapun yang melihatnya pasti akan terangsang dan ingin memandangi terus kedua bagian tubuhnya itu.

Setelah itu Dewipun beranjak keluar dan menuju kolam renang, setelah mencipratkan air kolam ke tubuhnya yang hanya berbalut dua lembar kain itu, Dewi mulai terjun ke kolam renang, dan mulai berenang, kira-kira 5 menitan Dewi berenang, kemudian Dewipun duduk dipinggiran kolam renang dan melihat ke bikini yang dikenakannya, Dewi melihat bikininya yang telah basah itu membuat kedua payudaranya tercetak lebih jelas, dan gumpalan hitam di selangkangannyapun semakin Nampak, dan belahan memeknya terlihat menjepit bikininya, sehingga seolah-olah Dewi tidak mengenakan pakaian sama sekali, dengan tersenyum Dewi kemudian beranjak meninggalkan kolam renang menuju keluar melewati garasi, setibanya di garasi Dewipun memanggil kedua satpamnya yang sedang berjaga itu, Marno dan Dayat yang saat itu sedang berjaga mendengar nyonyanya memanggil mereka segera menghampirinya, tapi mereka sangat terkejut saat mereka keluar dari pos mereka itu, melihat pemandangan yang tidak pernah mereka bayangkan sebelumnya, mereka melihat tubuh nyonyanya yang hanya berbalut bikini, bentuk tubuhnya yang seksi serta kedua bongkahan payudaranya yang hanya tertutupi oleh bikini, setelah mereka berhadapan dengan Dewi, kedua mata mereka semakin melotot melihat pemandangan dihadapan mereka, kedua bola mata mereka semakin jelalatan memandangi tubuh Dewi yang basah yang hanya tertutupi oleh bikini itu, di hadapan mereka terpampang dengan jelasnya kedua payudara Dewi dan kedua putingnya yang tercetak di bikininya, sementara di bagian bawahnya mereka melihat belahan memek Dewi dan gundukan hitam diatasnya, Keduanya hampir bersamaan menelan air liur mereka saat melihat pemandangan itu.

Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka bahwa mereka dapat menyaksikan pemandangan ini, biasanya mereka hanya melihat tubuh seksi nyonyanya ini berbalut pakaian kerja, tapi sekarang ini mereka dapat menikmati pemandangan tubuh nyonyanya ini yang hanya berbalutkan bikini saja dan juga basah sehingga mereka dapat melihat dengan jelas bentuk bulatan payudara dan kedua putingnya yang tercetak dari balik bikininya juga belahan di selangkangan nyonyanya ini, tanpa dapat mereka tahan kedua batang kemaluan merekapun menggeliat sehingga membuat tonjolan di celana mereka, Dewi yang melihat itupun tersenyum, dalam hatinya membatin berhasil ia menggoda kedua satpam ini.

“Adaaaa apa Bu..,”secara bersamaan Marno dan Dayat bertanya.

“Kalian ikut aku,” Dewi berkata pada mereka.

Mereka berdua sepeti kerbau dicocok hidungnya mengikuti Dewi yang melangkah kedalam kearah kolam renang, sambil berjalan mengikuti langkah Dewi, mereka berdua disuguhi keindahan bongkahan pantat Dewi, kembali keduanya menelan air liur mereka, dan batang kemaluan mereka semakin mengeras saja, secara bersamaan keduanya membetulkan batang kemaluan mereka yang terjepit oleh celana mereka.

“Kalian temani aku berenang,” Dewi berkata kepada mereka.

“eeehhh… Buu… kamiii kan sedang jaga… juga kami.. tidak membawa celana renang,” kata Marno yang di ikuti oleh anggukan kepala Dayat.

“Ahh.. tidak apa-apa… kan pagi ini.. lagian siapa yang akan datang… gak apa-apa kalau kalian tidak punya celana renang kalian bisa pakai celana dalam kalian atau kalian telanjang,” lanjut Dewi.

“Waduuhhh… ibu… malu dong Bu… kalau hanya pakai CD aja apalagi kalau telanjang, kan tidak enak kelihatannya,”jawab Dayat yang dibenarkan oleh Marno dengan anggukan kepala.

“Aahh… tidak apa-apa, tidak enak sama siapa, atau kalau kalian malu telanjang karena aku masih berpakaian, baiklah kita sama-sama telanjang saja,”lanjut Dewi sambil mulai melepaskan bikininya.

“eeehhh…. Buu…. Gleeekkk…,” Marno dan Dayat kaget sampai menelan air ludahnya saat menyaksikan Dewi mulai melepaskan bikininya.

Dewi yang saat itu sedang melepaskan bikininya tersenyum simpul saat melihat kedua bola mata satpamnya terbelalak ketika dihadapan mereka terpampang kedua payudara Dewi yang sudah tidak tertutupi oleh bikininya, kedua bola mata mereka melotot terkesima melihat kedua payudara Dewi yang mengkal itu seolah-olah menantang kedua orang tersebut untuk menjamahnya.

“Ayo tunggu apalagi, ini aku sudah buka sebagian bikiniku, sekarang giliran kalian melepaskan pakaian kalian,” kata Dewi sambil tangannya mulai meraih kancing baju Marno dan mulai membukainya satu persatu.

Marno kaget dengan aksi Dewi yang mulai membukai kancing bajunya, dan dengan posisi itu kedua bulatan payudara Dewi begitu sangat dekat dengan tubuhnya, nafasnyapun tersengal-sengal menahan nafsu birahinya yang mulai menapak naik, sementara nafas Dayatpun menjadi memburu melihat adegan nyonyanya yang membukai kancing baju Marno, dengan mata yang tidak berkedip menatap kedua bongkahan payudara Dewi tangannya mulai melepaskan kancing bajunya sendiri seolah terhipnotis oleh aksi Dewi, sementara itu bajunya Marno sudah terlepas, dan tangan Dewi mulai beralih ke kancing celana Marno dan risletingnya, sambil bergerak turun menjongkokkan dirinya, kedua tangan Dewi melorotkan celana Marno yang sudah terlepas kancing dan risletingnya, Dewi melihat tonjolan kemaluan Marno di balik CDnya yang tersisa di tubuh Marno, tanpa membuang waktu lagi Dewi mulai menarik CD Marno sehingga kontolnya Marno terangguk-angguk saat terlepas dari CDnya, Dewi tersenyum nakal melihat kontolnya Marno yang sudah berdiri dengan gagahnya.

“Oohh…ini toh.. yang membuat kamu malu, punyamu sudah ngaceng….,” kata Dewi sambil tersenyum nakal.

“eeh…iyaaa…bu… kan..malu….bu...,”Marno mengiyakan sambil pikirannya bertanya-tanya mimpi apa dia semalam, sehingga dia dapat melihat bentuk payudara nyonyanya ini dan dapat mempertontonkan kontolnya yang sedang ngaceng itu di hadapan nyonyanya ini.

Sementara itu saat Dewi masih asyik memandangi dan mulai mengelus-elus kontolnya Marno, Dayat yang sudah telanjang bulat juga dengan batang kemaluan yang tidak kalah besar dan panjang dari Marno dan sudah berdiri dengan gagahnya itu, menempatkan tubuhnya tepat di sebelah Marno sehingga sekarang ini dihadapan Dewi sudah berdiri dua batang kemaluan yang sudah ngaceng siap untuk menusuk-nusuk kemaluannya.

“Hhmmm…punyamu tidak kalah besar dan panjang dari punyanya dia,…aku suka itu…aku suka dengan kemaluan-kemaluan yang besar dan panjang juga keras…,”kata Dewi kepada mereka.

“Kita tidak usah berenang saja, lebih baik kalian puaskan aku dengan batang-batang kemaluan kalian yang sudah ngaceng ini…,”lanjut Dewi sambil kedua tangannya mulai meraih kedua batang kemaluan itu.

“eeeh…iiyaaa… Buuu… akuu…akan…puaskan ibu…,”Marno dan Dayat berkata berbarengan dengan suara yang agak gemetar, karena tidak akan menyangka bahwa sekarang ini mereka bukan hanya dapat menikmati pemandangan tubuh Dewi yang seksi tapi mereka akan bisa merasakan bagaimana kemaluan mereka menyodok-nyodok memek nyonyanya ini.

Marno dan Dayat melenguh saat tangan Dewi mulai mengocok dan meremas batang kemaluan mereka serta mulut Dewi mulai menyelomoti kemaluan mereka bergantian, mata mereka terpejam merasakan kenikmatan saat mulut Dewi mulai menyelomoti batang kemaluan mereka, tidak pernah terpikirkan oleh mereka bahwa nyonyanya ini akan mau menyelomoti batang kemaluan mereka.

“Hhmmm…sslrrrppp… hhhmmm…slllrrppp…. Hmmmm…sssllrpppp,”Dewi bergumam sambil menikmati kedua batang kemaluan itu keluar masuk di mulutnya secara bergantian.

Marno dan Dayat seperti mendapatkan durian runtuh saat nyonyanya mulai mengulum-ngulum batang kemaluan mereka, tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka ataupun dalam mimpi mereka saat-saat seperti ini, merasakan hisapan dan kuluman mulut nyonyanya yang cantik dan seksi di batang kemaluan mereka, merekapun sudah tidak merasa ragu lagi untuk menjamah tubuh seksi nyonyanya ini, tangan mereka mulai beraksi, payudara Dewi yang menjadi sasaran tangan mereka, kedua payudara Dewi yang mengkal itu diremas-remas oleh mereka dengan penuh nafsu, tak ketinggalan kedua putingnya yang sudah mulai mengeras juga menjadi sasaran jemari tangan mereka, kedua putingnya tersebut mulai dipilin-pilin oleh jemari tangan mereka, tangan Marno meremas dan memilin payudara yang sebelah kanan sementara Dayat mengerjai payudara yang sebelah kiri, nafsu birahi semakin meningkat akibat permainan tangan-tangan kasar mereka yang penuh nafsu mengerjai kedua payudaranya, desahan Dewipun mulai terdengar di tengah-tengah kuluman mulutnya pada kedua batang kemaluan mereka.

“Uuughh… enaaak…. Beetuulll… sepongan ibuu… aaaghhhh…hebaaatt… nikmat… buu mulutnya atasnya enaakk…. Apalagi mulut yang dibaawwwaahhh… pastiii..legiiitt.. terus buu..hisaappp…kontolkuuu….aaaahhh..,”Marno mengerang keenakan.

“iiyaahhh…aaahh…enaaak…aaahhh…ooohhh….punyakkuuu.. hisaaapp…jugaaa…Bu… Marno..mimpi apa kita dapat merasakan koontooolll kita disepongin ibuuu…aahhh… ooohhh…,”Dayatpun mengerang saat mendapatkan giliran kontolnya dikulum-kulum dan dihisap-hisap oleh Dewi.

“Hhhmmm.,..ssslrrpppp…hhhmmm…slllrppp…sshhhh..aaaa hhh…hhmmmm…slllrppp… sshhh…aaaahhh…hhmmm…slrrrppp…,”Dewipun melenguh dengan mulut yang tersumpal bergantian oleh batang kemaluan Marno dan Dayat merasakan geli bercampur nikmat saat tangan-tangan kasar Marno dan Dayat meremas-remas payudaranya serta jemari tangan mereka memilin-milin kedua putingnya.

Tak lama berselang Dewipun berdiri sambil kedua tangannya tetap meremas-remas lembut batang kemaluan Marno dan Dayat, melihat itu Marnopun lalu mengarahkan tangan kirinya meremas-remas pantat kanan Dewi, Dayatpun melakukan hal yang sama tangan kanannya menyerang bongkahan pantat Dewi yang kiri, Marnopun semakin berani melakukan aksinya, tangan kirinya mulai merabai pinggiran bikininya Dewi dan melepaskan talinya, Dayatpun yang melihat hal tersebut dengan segera mengikutinya tali bikini Dewi yang sebelah kiripun ditariknya hingga terlepas dari ikatannya, sudah tentu dengan terlepasnya kedua talinya bikini bagian bawah Dewipun meluncur turun, sehingga sekarang Marno dan Dayat dapat melihat bukit hitam Dewi yang teronggok diselangkangannya Dewi, Marno dan Dayat semakin bernafsu melihat tubuh nyonyanya ini sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.

Dengan penuh nafsu mulut Marno mulai menyerbu payudara Dewi, sementara tangan kanannya meluncur turun kearah selangkangan Dewi yang sudah mulai basah oleh cairan pre-cumnya, sementara tangan kirinya kembali aktif meremas-remas bongkahan pantat Dewi, payudara Dewi yang sebelah kanan diserang oleh Marno dengan hisapan dan gigitan penuh nafsu pada putingnya, begitu juga dengan payudara sebelah kirinya diremas-remas dan dipilin-pilin oleh tangan kasarnya Dayat, membuat gairah birahi Dewi semakin memuncak, cairan pre-cumnya semakin menetes keluar, Marnopun merasakan memek nyonyanya ini semakin basah, membasahi jemarinya yang sedang bermain di bibir vaginanya.

Jemari tangan Dayat semakin berani saja beraksi, jari tengahnya mulai menerobos masuk kelubang memek Dewi dan mulai mengocok-ngocok lubang tersebut, tubuh Dewipun mengejut saat memeknya dimasuki oleh jarinya Marno, dan saat jari Marno mulai keluar masuk dilubang memeknya, mulut Dewi mulai mengeluarkan suara lenguhan-lenguhan yang semakin membangkitkan nafsu birahi Marno dan Dayatpun semakin meninggi, Dewi merasakan kontolnya Marno dan Dayat yang masih dalam genggamannya itu semakin mengeras sekali, dari ujung lubang kepalanyapun semakin banyak meneteskan cairan pre-cumnya sama seperti memeknya yang semakin basah mendapatkan kocokan jari Marno.

“Ooohh….oooohhh…sshhhhh…aaahhh….sshhhh…aaahhh…oooh hh…,”Dewi melenguh-lenguh diserang sedemikian rupa oleh Marno dan Dayat, gairah birahinya semakin meletup-letup ingin segera dipadamkan oleh siram sperma kontolnya Marno dan Dayat.

Terlihat tubuh Dewi meliuk-liuk menahan hasrat birahinya yang meletup-letup akibat permainan tangan dan mulut kedua satpamnya itu, memeknya semakin basah akibat nafsu birahinya yang semakin meninggi, mulutnya mengeluarkan suara lenguhan-lenguhan kenikmatan, kedua putingnya semakin mencuat keluar dan mengeras akibat permainan mulut dan tangan kedua satpam itu.

“Ooouuughhh… sudaaahh… aku sudaaahh… tidak taaahannn..lagi.. akuu..ingin merasakan kontolmuuu… sekaraaannngg… masukkkaann…kontoolllmuu… enttoott..aku.. ceppaaattt…aaaahhh…ssshhh…aaahhh..aku sudaaahh gak kuat lagi ingin merasakan kooontolll kaliaaan… ooohhh… aaahhh.. sssshhh… aahh,”Dewi mengerang dan menyuruh kedua satpam itu untuk menghentikan serangan mereka ditubuhnya dan menyuruh mereka untuk segera menyetubuhinya.

Kemudian Dewi mulai merebahkan tubuhnya di atas kursi malas yang berlapiskan busa empuk, kemudian Dewi mulai mengangkangkan kedua kakinya sehingga belahan memeknya terpampang dengan jelas di mata Marno dan Dayat, kedua satpam itu melotot melihat kemaluan nyonyanya ini, Marnopun segera menghampiri tubuh Dewi yang sudah siap menerima serangan kontolnya itu, Marnopun mengangkangkan kakinya di kursi mala situ dan posisi duduknya tepat berhadapan dengan posisi tubuh Dewi yang sedang mengangkang itu, Marnopun mulai mengarahkan kontolnya yang saat itu sedang berhadapan dengan memeknya Dewi, di oles-oleskannya kepala kontolnya di belahan memek Dewi, sehingga membuat Dewi menggelinjang kegelian, setelah beberapa olesan Marnopun mulai menyelipkan kepala kontolnya di lubang memek Dewi, saat itu juga Dewi melenguh merasakan kepala kontolnya Marno yang mulai menyelinap di lubang memeknya.

“Ooouggghhh….kontooolllmmuu…bessaaaarrr….dooroong. .masukk kontolmmuu…Marno aakkuuu pengen cepet-cepet dieentot…oleh kontolmuuu…ituu…ayoo tekan masukk.. masukkiin..semuaaa,”Dewi melenguh saat merasakan kontolnya Marno mulai menyelinap masuk ke lubang memeknya.

“Iyaaaa..bu.. meemeekk.,..ibuu…seempiit…sekaliiii…enaknya kepala kontolku terjepit oleh memek ibu… ,” Marno mendengus merasakan sempitnya memek Dewi.

Sleeeppp…..

Bleeessss….dengan perlahan Marno mulai mendorong masuk kontolnya kedalam lubang memek Dewi.

“Aaagghhh…..memek ibuu…betul-betul sempiittt….enaaakk… kontolku…terjepit memek ibu…oooohhh….,”Marno mengerang merasakan enaknya jepitan memek Dewi di batang kontolnya.

“Ooohhh…koontoolmmuu..juga..besaaarr….memekku penuh…dibuaatnyaaa…teruss tekan terusss…sshhhh…aahhh….masukkin semuaaa…kontolmmuuu…itu….,”Dewipun mengerang saat merasakan memeknya mulai di penetrasi oleh kontolnya Marno.

Sementara itu Dayat yang menyaksikan itu semua tidak mau berdiam diri saja, iapun menghampiri tubuh Dewi yang sedang telentang, kemudian ia bersimpuh di samping tubuhnya Dewi, dan kedua tangannya mulai beraksi dengan meremas-remas kedua payudara Dewi yang sedang naik turun seiring tarikan nafas Dewi yang sedang terengah-engah merasakan lesakan kontolnya Marno, tangan kasar Dayat mulai meremas-remas kedua bukit payudara Dewi, kedua putingnyapun tidak lolos dari tangan Dayat, dipilin-pilinnya kedua putingnya sambil matanya menatap terkesima dengan kedua bongkahan payudara Dewi yang sedang dalam genggamannya ini, ia merasa heran kenapa tetek nyonyanya ini tidak jatuh, seperti tetek bininya dirumah yang sudah melorot turun, padahal pasti tuannya selalu meremas-remasnya, Dayat tidak tahu bahwa teteknya Dewi ini sudah dipermak oleh Ki Jaya sehingga tetek Dewi kembali mengkal seperti saat tetek itu belum terjamah oleh tangan lelaki.

Mendapatkan serangan Dayat di kedua bukit kembarnya lenguhan Dewipun semakin menjadi, apalagi saat itu Marno kembali sedang melesakkan kontolnya lagi menerobos lubang senggamanya.

Bleesssss……kembali kontolnya Marno melesak lebih dalam lagi di lubang vagina Dewi, dan kemudian dengan sekali hentakan kuat Marno menekan lagi masuk kontolnya itu ke dalam lubang memek Dewi, sehingga selangkangannya dan selangkangan Dewi bertemu,

Bleeesssssss………akhirnya kontolnya Marno terbenam seluruhnya di lubang kenikmatan Dewi.

“Enak, No…,”Dayat bertanya kepada Marno.

“Ouuughhhh…enaakk.. sekali…memeknya ibu sempit sekali…nanti jugaa…kamu ngerasain memek ibu...,”jawab Dayat sambil mulai menggerakkan kontolnya keluar masuk di lubang kenikmatan Dewi.

Ssrrrtt….bleeesss….ssrrrttttt…bleeeessss….sssrrrrt tt…bleessss…sssrrrrttt…bleeess… Marno dengan perlahan-lahan mengeluar masukkan kontolnya di lubang memek Dewi sambil merasakan enaknya dinding lubang vagina Dewi yang menempel ketat di batang kontolnya itu, Marnopun merem-melek merasakan sempitnya memek Dewi, sementara Dewipun merasakan kenikmatan saat kontolnya Marno keluar masuk dilubang vaginanya, ia merasakan kontolnya Marno menggesek dinding vaginanya dengan ketat, keduanya sama-sama mengeluarkan lenguhan-lenguhan nikmat.

“Ooohhh….enaakk…terusss….teruusss….entot akuu…jangan berhenti…terusss..teruuus tekan yaaang dalam…. Tekan lebih kuaaatt……ooouuughhh…iyaaaa…ssshhh..aaahhh… enaaakkk…enaaakk…ssshhh…aaahh..yaaaa..aaahhh…,”Dew ipun mendesah keenakan merasakan terobosan kontolnya Marno.

“Iyaaa….Bu… innniii…terimaa kontolkuuu…aaahhh…enaaak…sempittt…nikmaatt…oohh memek ibuuu…enaakk…,”Marnopun mendesah keenakan juga.

Dayat yang mendengar suara desahan-desahan mereka berdua semakin bernafsu juga, iapun semakin bernafsu meremas-remas kedua payudara Dewi dan memilin-milin kedua putingnya, mulutnyapun mulai beraksi kedua payudara Dewi silih berganti diselomotinya, kedua putingnyapun silih berganti digigit-gigit gemas oleh Dayat, sehingga membuat Dewi semakin merintih-rintih keenakan, desahan dan lenguhan Dewi semakin sering terdengar.

“Uuugghhh…gilaaaa…sempiitt…sekaaliii memeknya ibu nich..aaahhh…enaakk…,”Marno melenguh nikmat.

Nafsu birahi Marno semakin meninggi merasakan jepitan memek Dewi yang ketat, kontolnyapun semakin gencar keluar masuk di memek Dewi, gerakan maju mundur pantatnya sudah mulai tidak beraturan, saat menekan kontolnya masuk kedalam lubang memek Dewi, Marno melesakkannya dalam-dalam dengan kuat, sehingga tubuh Dewi terhentak-hentak oleh ulahnya itu, tapi Dewi tidak merasakan kesakitan akibat aksi Marno itu melainkan Dewi merasakan kenikmatan saat kontolnya Marno menerobos masuk lebih dalam kelubang memeknya.

“Uuugghhh..ssshhh…aaahh…uugghhh…sshhhh..aaahhh…ter uuusss.. begittuuu… tekan yang dalam dan kkuuaattt…ooohh…yaaahhh…ssshhh…aaahhh…teruusss..en toott..aku yang kuaaatt…Marnooo…yang dalaaammm..ooohhh…ssshhh…aaahhh,”Dewi merintih-rintih merasakan terjangan kontolnya Marno yang semakin dalam menyodok-nyodok memeknya.

“Ooohh…Buuu…aakkuuu…tidaakk tahan lagiii…akuuu…..oooohhhh….kkeeeelluuaarr… aaaahhhh…Buu….eenaaakknyaa..ngentot memeeekkk…ibuuu,”Marno mengerang menyambut puncak kenikmatannya dengan menyodokkan kontolnya dalam-dalam di lubang memek Dewi.

Creeetttt….creeeeettt….ccreeeettt…creeetttt…. kontolnya Marnopun menyemprotkan sperma di rahim Dewi, Dewi merasakan hangatnya sperma Marno menyirami rongga rahimnya.

Dewi merasakan kontolnya Marno berkedut-kedut saat menyemprotkan spermanya, dan Marno sendiri merasakan dinding vagina Dewi seolah memijat-mijat batang kontolnya yang sedang mengeluarkan sperma itu, otot dinding vagina Dewi seolah meremas-remas batang kontolnya, Marnopun merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, tetes demi tetes spermanya menyemprot keluar dari kontolnya.

“Giliran aku dong, aku juga ingin merasakan jepitan memeknya ibu,”Dayat berkata sambil menepuk pundak Marno.

“Iyaaah..sebentar..Yat…aku belum habis nich ngeluarin pejuhnya…gila..memeknya ibu bisa ngempot.. kontolku kaya di sedot…,”jawab Marno sambil merasakan detik-detik terakhir spermanya mengalir keluar dari kontolnya.

Setelah merasakan kontolnya berhenti mengeluarkan sperma, Marnopun segera mencabut kontolnya dari jepitan lubang senggama Dewi, seiring dengan tarikan kontolnya itu keluar dari lubang vagina Dewi, Marno melihat air maninya yang bercampur dengan pre-cumnya Dewi perlahan-lahan meleleh keluar dari dalam lubang vagina Dewi. Dayat yang melihat Marno sudah mencabut barangnya keluar dari lubang memek Dewi, dengan segera beranjak menghampiri selangkangan Dewi, kemudian ia membersihkan lelehan sperma Marno dengan menggunakan CDnya, lalu Dayat membungkus jari tengahnya dengan CDnya dan kemudian memasukkan jarinya itu kedalam memek Dewi, sehingga sperma Marno yang masih tersisa menempel di CDnya tersebut, saat jari tangannya keluar dari memek Dewi, CD yang membungkus jari tengahnya itu berlumuran cairan putih.

Setelah membersihkan memek Dewi dari spermanya Marno, Dayat kemudian berusaha untuk membalikkan tubuh Dewi, dan Dewi tahu tujuan Dayat membalikkan tubuhnya itu, Dewipun dengan segera membalikkan tubuhnya dan memposisikan tubuhnya sedemikian rupa, dengan bagian dadanya yang menempel di kursi sementara pantatnya agak menungging, Dayat yang berada tepat di belakang Dewi, segera memposisikan kontolnya di memek Dewi, dengan penuh nafsu Dayatpun menyelipkan kontolnya itu ke lubang memek Dewi,

Sleeeepppp….. memek Dewi dengan segera menyambut kepala kontolnya Dayat yang mencoba menyelinap masuk, dengan berpegangan pada kedua bongkah pantat Dewi, Dayatpun mulai menekan masuk kontolnya, Dayat merasakan memek Dewi yang sempit menjepit erat batang kontolnya, memek Dewi yang memang menjadi sempit setelah dipermak oleh Ki Jaya menjadi tambah sempit dengan posisi menungging dengan kedua kaki yang rapat.

Bleeesssss……perlahan-lahan batang kemaluan Dayat mulai menerobos masuk ke lembah kenikmatan Dewi, batang kemaluan Dayat yang mulai masuk perlahan itu disambut oleh dinding vagina Dewi dengan kedutan-kedutan, sehingga Dayat mulai merasakan memek Dewi seperti mengempot kontolnya.

Dan….. Bleeeesssssss…. Dayat kembali menekan lebih dalam kontolnya, kontolnya sudah setengah jalan tertelan di memek Dewi.

Dan dengan hentakan kuat, Dayat menekan kontolnya masuk lebih dalam lagi dalam memek Dewi, sehingga terbenam seluruhnya….Bleeeeeeesssssss…..

Dewipun terhentak akibat sentakan Dayat tersebut, tapi Dewi merasakan nikmat yang sangat saat kontolnya Dayat terbenam seluruhnya di lubang vaginanya, Dewi merasakan lubang senggamanya menjadi penuh sesak oleh jejalan batang kemaluan Dayat, sementara Dayat merasakan enak saat seluruh batang kontolnya terbenam di memek Dewi, Dayat merasakan dinding vagina Dewi seolah memijat-mijat batang kontolnya, tapi Dayat tidak mau membuang waktu lagi untuk menikmati sensasi pijatan-pijatan dinding memek Dewi itu, Dayat lebih ingin merasakan gesekan batang kontolnya dengan dinding memek Dewi.

Sssrrttttt……bleeesssss…..ssrrttttt…bbbleeesss….sss rrrttttt…bleesss…sssrrrttt…bleeesssss…dengan gerakan perlahan tapi mantap, kontolnya Dayat mulai keluar masuk di memek Dewi, Dewipun melenguh nikmat sementara Dayat mendengus keenakan.

“oohhh…enaaakk…terus…teruusss…entoooott…aakuuu…ter uuusss…tekaan yang dalam lebih dalaaamm…lagiiii….ooouugghh…aahhh…sshhh…aahhh…enaa k..nikmaatt,”Dewi melenguh keenakan menikmati sodokan-sodokan Dayat.

“Iyaaa…bu…iniii…memek ibuuu…sempit sekaalii…enaak…aaahh…ooohhh…,”Dayatpun mengerang keenakan merasakan sempitnya lubang senggama Dewi.

Kedua tangan Dayat yang berpegangan di bongkahan pantat Dewi mulai beraksi dengan meremas-remas kedua bongkahan pantat Dewi yang sungguh montok itu, sambil tak hentinya mengeluar masukkan batang kemaluannya, matanya merem-melek menikmati ketatnya memek Dewi yang menjepit erat kontolnya itu, Dewi merasakan sensasi yang beda saat Dayat mulai meremas-meremas pantatnya, nafsu birahinya semakin meninggi saja, memeknya semakin deras mengeluarkan cairan pre-cumnya, akibatnya gerakan keluar masuk kontolnya Dayatpun semakin leluasa.

Dewi semakin bernafsu ingin segera mencapai puncak kenikmatannya, iapun mulai memutar-mutar pantatnya dan memaju-mundurkan pantatnya, akibatnya Dayat semakin merem-melek merasakan goyangan pantat Dewi, Dayat merasakan kontolnya seperti dipilin-pilin oleh dinding vagina Dewi, Dayatpun berusaha mengimbangi gerakan maju mundurnya pantat Dewi itu, saat Dewi memajukan pantatnya iapun menarik pantatnya, dan saat Dewi memundurkan pantatnya iapun menekan kontolnya, lenguhan dan desahan mereka berduapun semakin sering terdengar.

Tubuh keduanyapun semakin deras mengucurkan keringat, sehingga saat pantat Dewi beradu dengan selangkangan Dayat menimbulkan suara kecipak yang semakin menambah membangkitkan nafsu birahi mereka berdua, dan bukan hanya mereka berdua saja yang semakin bangkit nafsu birahinya, Marnopun yang belum lama merasakan jepitan memek Dewi dan sudah melepaskan hajat seksualnyapun terbangkit kembali nafsu birahinya, kontolnya sudah berdiri dengan gagahnya, Marnopun ingin kembali merasakan jepitan memek Dewi yang sempit itu, apalagi suara desahan dan lenguhan mereka berdua yang sering terdengar oleh telinganya, membuat Marno ingin segera melesakkan kembali kontolnya di memek Dewi, tapi apa boleh buat ia hanya dapat menunggu sampai Dayat selesai menggenjot Dewi.

Dewipun semakin menggila memaju-mundurkan pantatnya, sementara itu posisi tubuhnya sudah berubah, dengan posisi tubuhnya yang agak merangkak, kedua payudara Dewipun berayun-ayun kedepan kebelakang seirama dengan gerakan maju mundur pantatnya, Marnopun melihat bagaimana kedua payudara Dewi itu berayun-ayun, melihat ayunan kedua payudara Dewi dengan penuh nafsu Marno segera merengkuh kedua payudara tersebut dan mulai meremas-remasnya, akibatnya Dewi semakin didera rasa nikmat saat tangan-tangan kasar Marno mulai meremas-remas kedua teteknya itu, Dewi semakin merintih-rintih keenakan,

“Oooggghh….yaaahh….sshhhh…aaahh…sshhh..aaaahhh…ter uuusss…aahhh…ssshhhh aaahhhh…sshhhh…remaassss…..ssshh…aaahhh….,”Dewipun merintih-rintih keenakan tanpa mengurangi gerakan dan putaran pantatnya.

“Tekaaaannn…yang daallaaaammm….aaaaarrrghhhh…iyaaaaa…begiituuu..ooo hhh… nikmaaaattt…kontollmuu…enaakkk…bessaaaarr…teruusss …yang cepat,…oohhhh..akuu mauuu…kheeluuaarrr….aaaahhh….teruusss..tekaan..ter usss…yang dalam…..aaahhh… remaasss…remaaasss…hissaaaappp..tetekku ,”Dewi semakin merintih-rintih menikmati sodokan-sodokan kontol Dayat di memeknya serta remasan-remasan tangan Marno di teteknya.

Marnopun dengan penuh nafsu mulai menghisap-hisap tetek Dewi , kedua tetek itu silih berganti dihisap-hisap dan diremas-remasnya, mulutnya menghisap tetek yang kanan sementara tangannya meremas-remas yang sebelah kiri, kemudian mulutnya beralih k tetek yang kiri dan tangannya beralih meremas tetek yang sebelah kanan, rintihan Dewi semakin menjadi, apalagi Dayat semakin bernafsu menyodok-nyodokkan kontolnya, Dayat melesakkan kontolnya dalam-dalam di lubang senggama Dewi dengan tekanan yang cukup kuat membuat tubuh Dewi selalu terdorong kedepan saat Dayat melesakkan kontolnya itu.

Suara kecipak yang timbul dari beradunya pangkal paha Dayat dengan bongkahan pantat Dewi yang sama-sama berkeringat menimbulkan suara yang menambah gairah birahi mereka semakin meninggi, di tambah dengan suara decakan dari mulut Marno yang sedang asyik menghisap-hisap tetek Dewi dan suara erangan serta desahan yang keluar dari mulut Dayat maupun dari mulut Dewi, membuat suasana birahi di pinggiran kolam renang itu semakin bertambah tinggi.

“Buu…ooohhh…memekmu…seempiitt…sekaalii…ooohh…enaak knyaaa..kontolkuuu..di jepit memek ibuuu…aaahhh…ooohhh…aakuuu ssudaaahh…tidak..tahan..lagiiii…oohh. aakuuu…mmauuu…muncraaattt…ooohhh…Buuuu….aaaaahhh…n ikmaatt…enaaakk… Buuu…buuu….akkkuuuu….munncccrraaatttt..ooooooohhhh ,”Dayat mengerang keenakan saat merasakan kontolnya memuntahkan lahar kenikmatannya yang tidak dapat ia tahan lagi karena eratnya jepitan memek Dewi di batang kontolnya itu.

Crreeeettt…..Creeeeettt…Creeeett…Ccreeeettt….konto lnya Dayat memuntahkan sperma di dalam lubang senggama Dewi, Dewi merasakan dinding vaginanya menjadi hangat oleh semburan sperma Dayat, tapi Dewi merasa kecewa karena saat itu ia hampir mencapai puncak kenikmatannya, pada saat Dayat melesakkan kontolnya dalam-dalam dan mulai menyemburkan lahar kenikmatannya, dengan penuh nafsu Dewi mulai memutar-mutar pantatnya saat kontolnya Dayat tertanam itu, Dewi berusaha untuk merengkuh puncak kenikmatanya, sementara itu Dayat yang sedang menikmati puncak kenikmatannya agfak sedikit merasa ngilu pada kontolnya dengan putaran pantat Dewi itu, tapi apa daya putaran pantat Dewi tidak membuahkan hasil, Dewi gagal untuk merengkuh puncak kenikmatannya, karena kontolnya Dayat mulai melemas dan perlahan-lahan terlepas dari jepitan memeknya Dewi.

Dewi yang gagal merengkuh puncak kenikmatannya mulai mengalihkan perhatiannya kepada Marno, Dewi melihat kontolnya Marno sudah berdiri dengan gagahnya siap untuk mengobrak-abrik memeknya untuk yang kedua kalinya, dengan gerakan cepat Dewi mendorong tubuh Marno sehingga terlentang diatas kursi, lalu Dewipun meraih kontolnya Marno dan segera mengarahkan ke lubang vaginanya yang sudah sangat gatal sekali ingin segera mendapatkan kepuasan, dengan sekali hentak Dewi mulai menurunkan pantatnya sehingga kontolnya Marno tertelan seluruhnya, dengan posisi jongkok Dewi mulai menurun-naikkan pantatnya, kontolnya Marno yang sudah sangat tegang itupun keluar masuk di lubang senggama Dewi, sperma Dayat yang masih berada di dalam lubang memek Dewipun mulai mengalir keluar perlahan membasahi kontolnya Marno.

Kembali Dewi mendesah-desah merasakan kerasnya kontolnya Marno mengobrak-abrik memeknya, Dewi merasakan puncak kenikmatannya yang tadi tertunda mulai menampakkan diri kembali, gairah birahi Dewi semakin meninggi, tubuhnya mulai bergetar dengan hebatnya, menandakan puncak kenikmatannya hampir berhasil ia rengkuh, suara lenguhan-lenguhanpun semakin sering keluar dari mulutnya.

“Oooohhh…enaaakk..eenaaakk…nikmmaatt…aakuu maauu..keluaarrr…aaaahhh…ssshh. aaahh…ssshhhh…aaaahhh…eenaaaak…eeenaaakkk…ooohhh…a akuuu tidak..tahaan.. lagiiii…..ooohhhh…aakuuuuu…..keeeeluuaaaarrr….aaaa ahhhhh…ssshhhh…oooohhh,” Dewi melenguh kuat.

Memek Dewi berdenyut dengan kuat saat menyemburkan lahar kenikmatannya… Ssrrrrrr…Sssrrr….ssrrrrrr….sssrrr….sssrrrrr….
Tubuh Dewipun ambruk diatas tubuh Marno, dan Marno merasakan dinding vagina Dewi berdenyut-denyut dengan kuat seolah-olah sedang meremas-remas kontolnya, Marno memberikan kesempatan kepada Dewi untuk menikmati orgasme yang berhasil ia rengkuh, ia juga merasakan kontolnya basah oleh cairan hangat Dewi, tak lama berselang setelah Marno merasakan dinding vagina berhenti berdenyut, Iapun mulai mengeluar masukkan kontolnya di lubang memek Dewi yang semakin basah, kontolnya agak leluasa keluar masuk di memek Dewi, dengan posisi masih dibawah Marno semakin semangat menggenjot kontolnya itu, sementara tubuh Dewi masih telungkup diatas tubuhnya, tanpa basa-basi Marnopun mulai menciumi leher Dewi yang jenjang dan putih itu, Dewi hanya bisa mendesah kegelian atas ciuman-ciuman Marno di lehernya itu, kedua tangan Marno meremas-remas kedua bongkahan pantat Dewi, sambil menggerakkan pantatnya naik turunn seirama dengan sodokan-sodokan kontolnya dari bawah, saat ia menekan kontolnya keatas kedua tangannyapun menekan pantat Dewi kebawah, dan saat ia menarik batang kemaluannya kedua tangannyapun menarik keatas pantat Dewi, tanpa menghentikan ciuman-ciuman di leher Dewi.

Perlahan-lahan Dewipun kembali terangsang oleh aksi Marno itu, tapi bukan hanya Dewi yang terangsang oleh aksi Marno itu, Dayatpun kembali bernafsu menyaksikan kontolnya Marno yang sedang keluar masuk di vagina Dewi, batang kemaluan Dayatpun kembali berdiri dengan tegaknya, Dayatpun menghampiri kedua tubuh yang sedang asyik masyuk itu, di elus-elusnya punggung Dewi sehingga membuat Dewi semakin terangsang, saat itu mata Dayat terpaku dengan lubang pantat Dewi, yang saat itu sedang terbuka dan tertutup akibat ulah tangan Marno yang sedang meremas-remas dan menaik-turunkan pantat Dewi, hatinya membatin ingin rasanya merasakan kontolnya di jepit oleh lubang anusnya Dewi, seperti yang sering ia lihat di film-film porno, tapi ia takut Dewi marah jika ia menyodokkan kontolnya itu kedalam lubang anusnnya Dewi, tapi godaan lubang pantat Dewi yang terbuka dan tertutup lebih kuat, dengan perlahan ia mulai memposisikan dirinya dibelakang Dewi, kemudian ia memberi kode kepada Marno untuk menghentikan gerakannnya sebentar agar ia dapat melesakkan kontolnya di lubang anus Dewi, Marnopun mengerti apa yang akan dilakukan temannya itu dan iapun menghentikan gerakannya dan kedua tangannya memegang erat-erat pantat Dewi sambil membuka keluar kedua bongkahan pantat Dewi agar temannya itu bisa melesakkan kontolnya, lalu Dayatpun membasahi kontolnya dengan airludahnya, dan mulai menyelipkan kontolnya di lubang anus Dewi, Sleeeeepppp….kepala kontolnya mulai terjepit oleh lubang pantat Dewi,

Dewi melenguh saat kepala kontolnya Dayat mulai menyumpal lubang anusnya, Dayatpun dengan segera melesakkan kontolnya itu kedalam lubang pantat Dewi, Bleeeeesssss…… kontolnya Dayat mulai menerobos masuk di lubang pantat Dewi, Dewi kembali melenguh saat merasakan anusnya mulai diterobos oleh kontolnya Dayat, Dayat yang mendengar Dewi melenguh mendiamkan sebentar kontolnya dan ia tidak mendengar nyonyanya ini tidak protes saat kontolnya melesak di anusnya, lalu dengan sekali hentakan kuat Dayat menekan seluruh batang kontolnya kedalam lubang anus Dewi sehingga terbenam seluruhnya…Bleeeeessssss……

“Aaaaahhhhh……ssshhhhhhh…………oooohhhh…..ssshhh…..,”D ewi merintih saat merasakan lubang anusnya penuh oleh jejalan kontolnya Dayat dan mengakibatkan lubang memeknya semakin menjepit kontolnya Marno.

“Aaarggggghhhhh….ssemppitttt…sekaliiiii….boolnya ibuuu….aaaaggghhh…gakk..kalah enaaaakkk….sama lubang memeknyaaaa….aaaaggghhh…,” Dayat mengerang merasakan jepitan ketat dinding lubang anusnya Dewi di batang kontolnya.

“Ooohhh….gillaaaaa…memeknyyaaa..jadi tambah sempiitt…,”Marnopun mengerang merasakan memeknya Dewi semakin bertambah sempit.

Dewi merasakan kedua lubangnya itu penuh sesak oleh jejalan batang kemaluan kedua satpamnya itu, dan ia juga merasakan kedua batang kemaluan tersebut sangat keras sekali, ia merasakan sensasi yang luar biasa saat kedua batang kemaluan itu memenuhi kedua lubangnya, sensasi yang sungguh berbeda dirasakannya dengan apa yang dirasakannya dahulu saat kedua batang kemaluan lelaki memenuhi kedua lubangnya itu, Dewi merasakan lebih enak dan terasa nikmat saat ini, daripada sebelum dia di permak oleh Ki Jaya, matanya merem melek merasakan sensasi nikmat ini, otot-otot dinding vaginanya dan dinding anusnya berdenyut dengan sendirinya, Dewi merasakan hangatnya kedua batang kemaluan yang sedang bersemayam di kedua lubangnya.

Dayat dan Marno merasakan batang kemaluan mereka seolah-olah diremas-remas oleh dinding anus dan vagina Dewi, sensasi kenikmatan yang belum pernah peroleh selama ini, selang tak lama setelah puas merasakan empotan-empotan vagina dan anus Dewi, keduanya mulai menggerakkan batang kemaluan mereka, batang kemaluan mereka mulai bergerak keluar masuk di kedua lubang Dewi, dengan kompak batang kemaluan mereka bergerak keluar masuk di lubang kenikmatan Dewi.

Kembali lenguhan dan rintihan nikmat Dewi terdengar, disambut dengan erangan-erangan Marno dan Dayat yang juga merasakan keenakan. Dengan berpegangan di pinggang Dewi, Dayat mulai mendorong dan menarik tubuh Dewi, sehingga kontolnya dan batang kemaluan Marno keluar masuk secara otomatis di kedua lubang kenikmatan Dewi, Marno yang merasakan kontolnya keluar masuk dengan sendirinya karena tubuh Dewi yang maju mundur itupun tidak hanya tinggal diam saja, kedua payudara Dewi yang bergelantungan dihadapan mukanya segera di serbunya, mulutnya silih berganti menghisap-hisap payudara Dewi, sementara tangannya meremas-remas kedua pyudara tersebut, membuat birahi Dewi semakin memuncak.

“Ssshhhh…aaahhhh…terussss…dorooongg…teruuusss…aaah hh…hisaaapp..tetekku…. aaaahhh…sshhhh…ssshhh…aaahhh…remasss..yaaahhh…oooh hh…enaaakk..nikmaat… aaahhh…,”Dewi mengerang menikmati genjotan kedua pentungan satpamnya itu dan menikmati remasan-remasan serta hisapan-hisapan di payudaranya.

“Hhmmm…hhhhhmmmm…ssllrrrrpppp…sslrrrpppp..aaaahhh… enaaak…tetek ibuuuu… mengkal sekaliiii…hhmmmmm..hhmmmmm…ssslrrppp…ssslrrrpppp…m emek ibuuu.. jadi tambah sempit sekaliii…aaahhhh…hhhmmm…sslrrrpppp…,”erang Marno yang sedang sibuk menggarap tetek Dewi.

“Ooouugghhh….aaaaagghhhh…. boolnyaaa…jugaaa..enaakkk buuuu….aaahhh..kontolku enaaakkk…nikmaaaatt…..aaahhh…..ooohhh….,”erang Dayat yang sedang merasakan sempitnya lubang pantat Dewi sambil tetap memaju-mundurkan tubuh Dewi dengan gerakan cepat.

Dayat mendorong kontolnya masuk lebih dalam lubang anus Dewi saat tangannya menarik pantat Dewi, sehingga kontolnya melesak lebih dalam di lubang anus Dewi, sementara itu Marno yang mendengar Dewi mengerang keenakan akibat selomotan-selomotannya di kedua payudara Dewi, semakin bertambah semangat menghisap dan meremas-remas tetek Dewi, membuat Dewi kelojotan menahan nikmat yang sangat.

Keringat mereka bertiga semakin banyak, membuat suara kecipak beradu tubuh mereka semakin menambah riuh suasana persetubuhan mereka, di tambah suara erangan dan lenguhan dari mulut mereka bertiga, mata ketiga insan yang sedang asyik masyuk bersenggama itupun terlihat merem-melek.

“Oooohhh… Dayaaaattt…terussss…pompa memekku…aaahhh…terussss…aaahhh..yang dalaamm….tekaaann..yang daaaalllaaaammm…aaahhhh…ooohh…akkuuuu….sudaaah. maauuu…keluaaarr…ooohhh…hisaaaappp Marnoooo…hisaaappp..tetekkkuuu…remaass yang kuaattt tetekku…Marnooooo….ooohhh…aaakuuu sudaaaahh..tidddaakkk…tahaan lagiii…akuuu…keluuaaarrr…aaarrrrgghhhhhh…,”Dewi mengerang panjang saat menyambut puncak kenikmatannya.

Dayat yang mendengar erangan Dewi semakin mempercepat gerakan tangannya dan gerakan pantatnya, iapun merasakan hal yang sama dengan Dewi, puncak kenikmatannya akan segera ia rengkuh untuk kedua kalinya,

“iyaaaaa…buuu.,…aaaahhh…boolnyaaa…ibuuu..enaaakk.. naaakkk…nikmaaatt…akuu jugaaaa…mauu keluarrr….aaahhhh….,”Dayatpun melenguh saat hendak mencapai puncak kenikmatannya.

“hhhmmmmpppp….slrrrrppp…aaakuuuu….jugaaa…hhhmmmmpp p…ssllrrrrrpppp…maau keluaaaaarr……aaaahhhh…hhhmmmmppp…ssllrrppp,”Erang Marno yang merasakan puncak kenikmatannyapun sudah berada diujung lubang kontolnya.

Tak lama berselang, kemaluan mereka bertiga hampir bersamaan menembakkan lahar kenikmatan mereka,

Cccreeeeetttt….ssssrrrrrr…..ccreeeetttt…ssssrrrrrr r….ccreeeeeettttt…sssrrrrr….ccreeetttt sssrrrrrr…..ccreeeeetttt..cccreeeettt…cccreeettt…c creeettt…sssrrrrrr…

Tubuh Dayatpun ambruk diatas tubuh Dewi saat kontolnya mengeluarkan spermanya, sementara Dewipun ambruk diatas tubuh Marno saat memeknya mulai memuntahkan lahar kenikmatannya,

Dewi merasakan lubang vaginanya dan lubang anusnya menjadi hangat oleh siraman sperma Dayat dan Marno, dan ia juga merasakan pentungan kedua satpam itu berkedut dengan kuat saat memuntahkan spermanya, Marno sendiri merasakan kontolnya menjadi hangat oleh siraman lahar kenikmatan Dewi, dan Marno juga merasakan dinding vagina Dewi seolah-olah meremas-remas kontolnya, Dayat juga merasakan kontolnya diremas-remas oleh dinding lubang anus Dewi yang sedang berdenyut-denyut .

Senyum kepuasanpun tersungging di bibir Dewi, matanya terpejam sambil merasakan denyut-denyut kedua pentungan satpam itu yang sedang berada dalam jepitan memek dan anusnya, sementara itu Marno dan Dayatpun sedang memejamkan mata mereka menikmati detik-detik terakhir sperma mereka menetes dari batang kemaluan mereka dan menikmati memek dan anus Dewi yang masih berdenyut.

Tak lama kemudian setelah merasakan kontolnya berhenti menyemprotkan spermanya, Dayat menarik keluar kontolnya itu dari jepitan lubang anus Dewi, dan Dayat melihat spermanya perlahan-lahan mengalir keluar dari lubang anusnya Dewi, kemudian Dewi yang merasakan Dayat telah mencabut kontolnya, iapun mengangkat tubuhnya sehingga kontolnya Marnopun terlepas dari jepitan memeknya dan Marno melihat spermanya mengalir perlahan dari belahan memek Dewi.

Dewi segera mengambil handuk dan menutupi tubuhnya sambil berkata kepada mereka untuk menjaga rahasia ini, yang di iyakan oleh kedua satpam tersebut dan kedua satpam tersebut juga berjanji akan selalu setia dan mematuhi apa yang diperintahkan oleh nyonyanya itu.

Senyum kepuasanpun kembali tersungging di bibir Dewi, ia merasa puas akan janji kedua satpamnya ini, berarti ia sudah berhasil mempengaruhi kedua satpamnya ini, dan juga ia merasa puas akan sodokan-sodokan pentungan kedua satpamnya ini.

TAMAT.



« Back | Next »

Download film langsung dari hape !
+ KISAH PANAS +
[01] | [02] | [03] | [04] | [05] | [06] | [07] | [08] | [09] | [10] | [11] | [12] | [13] | [14] | [15] | [16] | [17] | [18] | [19] | [20]
Home Home
Guestbook Guestbook

U-ON
854
INDOHIT.SEXTGEM.COM