watch sexy videos at nza-vids!
Download aplikasi gratis untuk Android
INDOHIT.SEXTGEM.COM

Budak Nafsu


Suatu ketika seorang ibu muda yang berumur 25 tahun dari Jakarta, berangkat ke daerah Jawa Timur dimana konon katanya disana ada seorang dukun yang memiliki kesaktian, dan dengan bantuannya bisa mengabulkan segala keinginan siapa saja dengan syarat bersedia melaksanakan ritual serta segala persyaratan lainnya.

Tibalah ibu muda itu di daerah tersebut, terbayang rasa ngeri seperti yang biasa dilihat di tayangan-tayangan televisi dan film-film horror. Namun ibu muda itu berusaha bersikap tenang, dan selalu ingat tujuannya kesana, yang memang untuk merubah nasibnya.
Sesampainya disana ibu muda itu disambut oleh mang dudung laki-laki yang bertubuh tinggi besar, yang dikenal sebagai asistennya mbah trimo. "…Tentu dukun sakti nih pake ada asistennya segala…" pikir ibu muda itu dalam hati.

Ibu muda itu pun diajak oleh mang dudung menuju sebuah rumah kecil menyerupai gubuk dipinggir hutan tempat tinggalnya mbah trimo, saat itu hari sudah senja, sehingga suasana mulai sepi dan hanya ada pelita kecil sebagai penerangan di rumah dukun itu.
Tak seberapa lama mbah trimo pun datang, lalu dia menjelaskan syarat yang harus ibu muda itu penuhi, memang dari pengalaman yang sudah-sudah banyak yang sukses setelah mengikuti ritual yang mbah trimo terapkan asalkan bersedia memenuhi segala persyaratan yang dikehendaki oleh kekuatan gaib yang merasuk kedalam tubuh mbah trimo dengan sepenuh hati.

Ibu muda itu diharuskan menginap dirumah gubuk itu semalaman untuk melaksanakan ritual di rumah gubuk mbah trimo yang ada di pinggir hutan itu. Menjelang jam dua belas ibu muda itu bersiap-siap menjalankan ritual yang sebelumnya sudah dijelaskan oleh mbah trimo, dengan berbagai sesajen dan sebuah keris ditangannya mbah trimo memulai ritualnya, dan ibu muda itu diharuskan untuk mengenakan kemben kain batik, mungkin salah satu persyaratannya pikir ibu muda itu dalam hatinya.
Setelah berlangsung sekitar satu jam, mbah trimo mengakhiri ritualnya, lalu mendekat ke arah ibu muda itu sambil mengatakan bahwa syarat terakhir harus segera dilaksanakan, yaitu mbah trimo akan menyetubuhi ibu muda itu selama ia berada di rumah gubuknya.

"Ya sudahlah….kalau memang itu persyaratannya mbah..!" kata ibu muda itu dengan nada pasrah.

Mbah trimo si dukun yang sudah sangat renta dan berumur 85 tahun itu, kerap kali mengakhiri ritual perdukunannya dengan menyetubuhi pasien wanitanya, dengan dalih salah satu syarat yang diminta oleh kekuatan gaib yang merasuk kedalam tubuh mbah trimo.
Lalu dengan meminta ibu muda itu untuk merebahkan tubuhnya diatas dipan bambu, kemudian mbah trimo mulai menindih tubuh ibu muda itu, dan dengan rakusnya melumat bibir tipis ibu muda pasiennya itu.

"…sslllrrreepppff…ssshhh…"

Ibu muda itu sedikit merasa mual karena bau mulut mbah trimo yang tidak pernah menggosok gigi. Mbah trimo yang renta itu begitu semangatnya mendapatkan tubuh sintal pasiennya yang dari Jakarta itu, lalu dengan penuh nafsu mbah trimo mulai menjilati leher jenjang ibu muda itu dengan menyisakan air liurnya yang belepotan dipermukaan leher ibu muda itu, hal itu karena sebagian gigi depan mbah trimo yang sudah tanggal.

Ibu muda itu hanya memejamkan matanya menerima kenyataan ia harus merelakan tubuh mulus dan seksinya di nikmati lelaki renta yang masih doyan ngesek itu, dan ia tidak mengira akan mendapatkan perlakuan sex dari dukun tempatnya meminta pertolongan itu.

"…ah biarlah nantipun aku bisa mandi membersihkan tubuhku dari sisa sisa keringat dan air liur mbah trimo yang menempel…" katanya dalam hati.

Mbah trimo saat ini sudah mendaratkan mulut dan lidahnya dibuah dada montok ibu muda pasiennya itu, dengan sesekali meremasnya dengan gemasnya, dan mbah trimo yang sudah sangat kebelet merasakan memek orang Jakarta, dengan segera menyingkap kain kemben batik di bagian depan paha ibu muda itu. Dan dengan tangannya lalu membuka lebar kedua pahanya yang menekuk keatas, dan dengan tergesa pula mengarahkan dan menekan masuk batang kontolnya keliang memek ibu muda itu…"…bleeess…!"
Dengan penuh nafsu kemudian mbah trimo mulai menggenjot liang memek ibu muda itu, hingga menimbulkan suara berderit dipan bambu yang sudah agak reyot itu, dan suara deritan dipan itu bagai menggema dikesunyian malam dipinggir hutan itu.

Mang dudung yang tengah tertidur di teras gubuk pun terbangun mendengar derit suara dipan bambu didalam gubuk mbah trimo. Dan membangkitkan rasa penasarannya untuk mencari celah untuk mengintip apa yang tengah dilakukan oleh mbah trimo dengan pasiennya didalam gubuk.
Mata mang dudung langsung terbelalak begitu mendapatkan celah didinding bilik gubuk itu, dilihatnya dengan jelas tubuh renta mbah trimo sedang menindih dan menggumuli ibu muda pasiennya itu. Dan tanpa disadari mang dudung pun mulai terbakar oleh nafsu birahinya sendiri, manakala menyaksikan mbah trimo yang juga gurunya itu tengah memompa batang kontolnya diliang memek perempuan Jakarta itu.

"…clegug..hhhsss..gleg…" sesekali mang dudung menelan ludahnya.

Dan mang dudung begitu terkagum kagum dengan kemolekan tubuh perempuan Jakarta itu, yang baginya belum pernah melihat apalagi merasakan kehangatan tubuh secantik dan seseksi wanita dari Jakarta itu. Dan didalam gubuk setelah setengah jam menggenjot vagina ibu muda itu, mbah trimo pun sampai pada klimaksnya dengan menyemburkan cairan spermanya didalam rahim ibu muda pasiennya itu.

"…aaahhhssshh…neeeng…simbah keluaaaarrr…ooohh…crot…crot…crot…" ibu muda itu memejamkan matanya, ketika harus menerima semburan sperma dari mbah trimo dukun cabul itu. Ada setitik penyesalan dihatinya telah datang jauh jauh dari rumahnya di kebayoran, hanya untuk menjadi pemuas nafsu laki laki renta yang kontolnya celamitan.

Mbah trimo tersenyum puas setelah menuntaskan hajat biologisnya terhadap pasiennya itu, dan kemudian menyundut rokok lintingnya dengan sedotan yang membuat semakin kepot pipinya. Sementara ibu muda itu masih telungkup terisak menerima kenyataan dirinya yang sudah ternoda oleh dukun cabul itu.
Sudah manjadi hal yang wajar apabila setiap wanita yang meminta pertolongan kepada mbah trimo, selalu menerima permintaannya untuk bersetubuh, dikarenakan kepiawaian mbah trimo memelet wanita yang diinginkannya.

Dan hal itu tidak disadari oleh semua pasien wanita yang datang meminta pertolongan mbah trimo, dan barulah tersadar oleh wanita pasiennya setelah mbah trimo menyemburkan spermanya kedalam rahim pasiennya seperti ibu muda dari Jakarta itu, yang kini tengah menangisi nasibnya.
Ibu muda itu mohon permisi kepada mbah trimo untuk membersihkan diri dipancuran yang terletak cukup jauh dari gubuk mbah trimo, lalu dengan suaranya yang lantang memanggil mang dudung asistennya untuk mengantarkan tamu pasiennya itu ke pancuran.

"…dung…dudung…antarkan ibu ini kepancuran…!"

"…iya mbah…mari Bu…saya antar…!" dengan gugup dijawabnya panggilan mbah trimo dari depan pintu.

Ibu muda itupun pergi kepancuran dengan diantar oleh mang dudung, dan mang dudung diam diam sudah mulai dengan rencana busuknya, dan ketika sudah agak jauh dari gubuk mbah trimo. Dengan cepat membekap mulut ibu muda itu dan menariknya kedalam rerimbunan pohon yang gelap, lalu dengan posisinya yang membekap dari belakang tubuh ibu muda itu, mang dudung berkata pelan ditelinganya.

"…tadi saya tau ibu habis berhubungan badan dengan mbah trimo…dan sekarang saya juga ingin merasakan tubuh ibu ini…dan kalau ibu menolak saya tidak segan segan akan mencekik ibu sampai mati…paham…!!!" lalu dijawab dengan anggukkan kepala ibu muda itu.

Mang dudung sudah berhasil menggertak ibu muda itu hingga ketakutan, lalu dengan posisinya yang dibelakang tubuh ibu muda itu, mang dudung mulai mendekap tubuh sintal ibu muda itu, lalu dengan kasarnya menjilati tengkuk dan leher jenjang ibu muda itu sambil meremasi buah dadanya serta batang kontolnya yang menekan bongkahan pantat seksi ibu muda itu.

Mang dudung yang sejak tadi menahan hasratnya kini dengan kasar membalikkan tubuh ibu muda itu menghadap ke ketubuh mang dudung, lalu dengan sekali singkap tersembullah buah dadanya yang montok dari balik kain kembennya, dan melihat hal itu mang dudung langsung merangsek dengan mulut dan lidahnya. Dengan tidak ingin menyia nyiakan waktu kemudian mang dudung merebahkan tubuh ibu muda itu didaunan kering yang berserakkan ditanah, dan segera menuntun batang kontolnya kearah liang vagina ibu muda itu.

Dan dengan sekali dorong masuklah seluruh batang kontolnya ditelan gelapnya belantara didalam goa kenikmatan ibu muda itu, lalu dengan kasarnya mulai menggenjot liang memek ibu muda itu, dengan sambil mulutnya melumat bibir tipisnya yang merekah. Genjotan demi genjotan terus dilancarkan hingga saatnya sperma mang dudung menyembur derah dirahim ibu muda itu.

"…crot…crot…crot…sshhh…aahh ena'e…tempik Jakarta rek…!" racaunya.

Mang dudung meminta ibu muda itu untuk segera kepancuran, sebelum mbah trimo curiga tamu wanitanya itu sudah cukup lama pergi kepancuran. Lagi ibu muda itu hanya menangis dan meratap sedih atas apa yang telah menimpanya, harus menjadi bulan bulanan dua lelaki yang seperti singa lapar memangsa tubuh dan harga dirinya.

Pagi itu disaat tengah tertidur pulas ibu muda itu terbangun ketika dirasakan tubuhnya ada yang menindih, dan karena rasa takutnya terhadap mbah trimo, dengan terpaksa harus pasrah digumuli tubuh renta mbah trimo untuk kedua kalinya. Seperti sebelumnya mbah trimo dengan penuh nafsu menggenjot tubuh sintal wanit pasiennya itu, kali ini mbah trimo tidak terpaku pada gaya konvensional, lalu mbah trimo dengan memaksa ibu muda itu menungging, dan dengan semangatnya mbah trimo mulai menDOOGIEnya hingga letupan terakhir dari spermanya yang kembali menyirami taman bunga vagina ibu muda pasiennya itu.

"…aaahh…crot…crot…crot…!"

Siangnya ibu muda itupun pamit untuk kembali ke Jakarta, dan dengan diantar oleh mang dudung ibu muda itu berangkat, dengan menyusuri jalan setapak di pinggiran hutan ibu muda itu melangkah dengan gontai, dengan merasakan ngilu ngilu disekujur badannya.

Lain lagi dengan mang dudung yang mengantarnya, yang sudah kembali di gelayuti hawa nafsunya demi melihat keseksian tubuh ibu muda itu, lalu dengan alasannya untuk mampir kerumahnya sebentar, untuk mengambil satu barangnya. Dan ibu muda itupun menurutinya, dan sesampainya dirumah gubuk mang dudung ibu muda itupun diajaknya masuk.

Dan betapa terkejutnya ibu muda itu ketika masuk kedalam rumah mang dudung, dan dalamnya sudah ada tiga orang laki laki teman mang dudung yang bertampang sangar sangar. Rupanya mang dudung diam diam telah menghubungi teman temannya yang preman preman pasar itu, dan menawarkan dengan harga tinggi bagi yang ingin menikmati tubuh ibu muda dari Jakarta itu.

Ibu muda itu mencoba menjerit, sekuatnya ketika ketiga preman pasar itu mulai berebut untuk menggaulinya, percuma sekuat apapun jeritan ibu muda itu karena letak rumah mang dudung yang jauh dari rumah rumah tetangganya, dan masih dipinggiran hutan.
Lalu ketiganya dapat dengan mudah mencicipi tubuh ibu muda itu, setelah ibu muda itu jatuh pingsan, dan secara giliran kemudian ketiga preman pasar itupun dengan leluasa menikmati tubuh seksi dan montokya ibu muda dari Jakarta itu.

Diranjang reyot yang beralaskan sprei kusam dirumah mang dudung ibu muda itu menjadi barang dagangan mang dudung, yang kemudian silih berganti berdatangan ingin mencicipi tubuh mulus dan seksi ibu muda itu. Setelah tiga preman yang pertama kini datang lagi dua belas orang kuli kuli panggul dari pasar yang ikut mengantri diteras gubuk mang dudung, yang penasaran ingin merasakan memek Jakarta, katanya.

Hari itu ibu muda itu tertunda kepulangannya ke Jakarta, dan terpaksa menjadi barang dagangan mang dudung yang sudah terkenal otak bisnis, demikian sebagian teman temannya mengatakan.
Setelah mendapatkan banyak keuntungan dari menjual tubuh ibu muda itu, paginya sengaja mang dudung menyarter angkot untuk mengantarkan ibu muda itu ke stasiun kereta, dan segera meninggalkannya begitu saja setelah sampai di depan stasiun.

Dengan langkahnya yang gontai dan serasa lemas tak bertenaga, ibu muda itu duduk di bangku peron stasiun kereta yang sepi dan tidak banyak calon penumpang disana. Sejak kedatangannya di stasiun itu sedari tadi sekelompok gembel sudah memperhatikan ibu muda itu, yang dengan pakaiannya yang ketat membalut ditubuhnya, cukup merangsang bagi gembel gembel distasiun itu.

Mereka sangat jarang melihat wanita cantik apalagi dengan pakaiannya yang ketat membuat lekukkan lekukkan ditubuhnya kian merangsang orang yang melihatnya. Dan disaat ibu muda itu berjalan untuk sekedar ketoilet yang letaknya berada diujung dari stasiun itu, dan memang disekitarnya sangat sepi itu, tiba tiba beberapa dari kelompok gembel dengan serentak membekuk ibu muda itu. Dengan mulutnya yang dibekap lalu ibu muda itu ditarik kedalam gerbong kereta yang sudah tidak terpakai lagi, dan menjadi tempat tinggal kawanan gembel stasiun itu.

Kawanan gembel yang rata rata berusia dua puluhan itu kemudian memegangi kedua tangan dan kaki ibu muda itu, dan memberi giliran pertama kepada seniornya untuk memperkosa ibu muda itu. Dengan sebilah pisau gembel senior itu mengancam ibu muda itu.

"…diam tante atau saya bunuh…!" hardiknya seraya menmpelkan pisaunya dileher ibu muda itu.

Kemudian dengan beringas gembel senior itu melumat bibir tipis ibu muda itu, lalu dengan kasarnya pula mulai mengoyak dan merobek robek pakaian ibu muda itu, dan dibarengi aktifitas gembel gembel lainnya yang ikut mencabik cabik pakaianibu muda itu hingga telanjang bulat dan tidak sehelai benangpun yang tersisa. Lalu dengan kasar gembel senior itu mengenyoti buah dada ibu muda itu, diikuti gembel gembel yang lain dengan menjamah dan meremasi seluruh tubuh ibu muda itu.

Lalu dengan paksa gembel senior itu mencobloskan kontolnya diliang vagina ibu muda itu, kemudian manggenjotnya dengan kasar dan brutal, sambil tangannya yang tidak lepas dari buah dada montok ibu muda itu yang dengan kasar pula meremas hingga meninggalkan bilur bilur merah dikulit buah dadanya.
Setelah mendapatkan perlakuan yang demikian kasar dan brutal dari kawanan gembel yang memperkosanya lagi lagi ibu muda itupun pingsan, dan melihat hal itu kawanan gembel yang belum kebagian jatah ngentotin ibu muda itu, tidak lagi memegangi tangan dan kaki ibu muda itu. Dan mereka rupanya sudah membiasakan diri dengan budaya antri, hingga tidak ada diantara mereka saling berebut untuk ngentot ibu muda yang cantik dan seksi itu.

Demikianlah nasib yang menimpa ibu muda dari Jakarta tersebut, yang kali ini telah menjadi bulan bulanan sekelompok gembel yang seluruhnya berjumlah dua puluh lima orang. Dan hingga malam menjelangpun gembel gembel itu kembali secara bergantian memperkosa ibu muda itu, hingga keesokkan harinya ditolong oleh pakde trisno pedagang gorengan dekat stasiun itu.

Dengan kebaikkanya pakde trisno dengan telaten mengantarkan ibu muda itu berobat kerumah sakit dengan motor kreditannya, dan untuk sementara waktu mengijinkan ibu muda itu menginap dirumahnya yang letaknya persisi dibelakang pasar. Pakde trisno yang tinggal berdua dengan jono anaknya yang juga pedagang gorengan, merawat dan meladeni ibu muda itu layaknya terhadap anaknya sendiri.
Dan atas kebaikkan yang diterima dari pakde trisno dan jono anaknya, ibu muda itu menawarkan untuk ikut dengannya ke Jakarta dan bekerja di Butik, hal itu sudah menjadi keinginan jono anak pakde trisno, untuk bisa menginjakkan kakinya di Kota Jakarta. Dan ia pun bersedia untuk ikut dengan ibu muda itu dan menjadi satpam di Butik miliknya di Jakarta.

Malam itu menjelang keberangkatannya ke Jakarta ibu muda itu membantu mengepak pakaian yang akan dibawa jono ke Jakarta, selagi membungkuk ibu muda itu tidak sadar, buah dadanya terlihat menggantung dan sempat terlihat oleh pakde trisno. Pakde trisno yang sudah lima tahun menduda itu begitu terpesona dan terus menikmati pemandangan didepan matanya itu, hingga membangkitkan hasrat biologisnya yang sudah lama tidak tersalurkan itu

Pada tengah malam pakde trisno sengaja menengok keadaan ibu muda itu dikamarnya yang hanya berpintukan kain gordyn tipis yang trasparan, yang semenjak tinggal bersama mereka pakde trisno dan anaknya, memberikan satu satunya kamar dirumah mereka untuk ditempati ibu muda itu, dan pakde trisno dan anaknya tidur diruang tamu yang sempit.

Mata pakde trisno melihat jelas kain batik ibu muda itu tersingkap hingga ke pangkal pahanya yang putih dan sangat mulus itu, dan pakde trisno mulai kembali terusik hasrat lelakinya. Dan dalam hatinya, "…kalo tidak malam ini kapan lagi…? La wong besok mau pulang ke Jakarta…!"
Lalu dengan perasaan berdebar pakde trisno membernikan diri untuk menyentuh kulit paha ibu muda itu, dan mulai mengelusnya denga perlahan lahan, lalu pakde trisno memberanikan diri untuk mencium dan merasakan kehalusan kulit paha ibu muda itu dengan mulut dan lidahnya.

Pakde trisno telah kalah berperang melawan hawa nafsunya, dan kini mulai menjilati betis mulus hingga pangkal paha ibu muda itu, dan tindakkan pakde trisno semakin berani melihat ibu muda itu masih tertidur pulas setelah perlakuannya di pangkal paha ibu muda tersebut.
Dan tanpa sepengetahuan pakde trisno rupanya ibu muda itu sudah terbangun, dan tau apa yang sedang diperbuat pakde trisno terhadap dirinya. Dan dalam hatinya ibu muda itu merelakan tubuhnya untuk dinikmati oleh pakde trisno, itung itung hadiah buat pakde trisno yang selama ini sudah merawat dan menjaganya.

Dengan berpura pura tetap tertidur ibu muda itu membiarkan pakde trisno melanjutkan perilaku sexnya terhadap tubuhnya, dan pakde trisno sudah mulai menurunkan celana dalam ibu muda itu hingga ke mata kakinya. Lalu pakde trisno mulai menjilati belahan vagina ibu muda itu hingga menghasilkan suara desahan kecil dari yang empunya vagina.

"…ssshhhhsss…hhmmmhhh…"

pakde trisno kini keatas dan mulai meremasi buah dada montok ibu muda itu dari luar bajunya, dan perlahan satu persatu pakde trisno membuka kancing bajunya, lalu dengan tanganya mulai menyingkap baju itu kesamping hingga menampakkan buah dadanya yang kini tinggal tertutup kutangnya saja, kembali dengan perlahan diturunkannya tali kutang dipundak ibu muda itu.

Dengan leluasa kini pakde trisno mulai menjilati dan mengenyoti buah dada montok ibu muda itu, dan saking tidak tahannya pakde trisno kemudian mulai menempatkan tubuhnya diantara kedua paha ibu muda yang sudah dikangkangkannya, lalu dengan perlahan pakde trisno menuntun batang kontolnya menerobos masuk kedalam liang vagina ibu muda itu. "…Bleeesss…"

Dengan perlahan lahan pakde trisno mulai menggenjot liang vagina ibu muda itu, dan sambil meremasi buah dadanya. Ibu muda itu masih diam dan berpura pura masih tidur ketika sodokkan dan tikaman kontol pakde trisno mulai naik temponya dan akhirnya pakde trisno menumpahkan segenap cairan spermanya yang sudah lima tahun tidak tercurahkan.

"…aaahhh…crot…crot…crot…maafkan pakde ya nduk…pakde ndak kuat…!"

Dan tanpa disadari pakde trisno, rupanya jono anaknya menyaksikan kelakuan bapaknya terhadap ibu muda itu, yang sebetulnya jono pun sudah tertarik dengan ibu muda itu sejak pertama kali datang kerumahnya. Setelah menuntaskan hajat biologisnya pakde trisno keluar rumah untuk kekamar mandi yang letaknya berada diluar rumah.

Kemudian tanpa sepengetahuan pakde trisno jono mulai merayap mendekati tubuh ibu muda itu dan dengan darah mudanya yang kurang sabaran mulai menindih dan melumat bibir tipis ibu muda itu dengan rakusnya, sambil tangannya yang meremasi buah dadanya yang montok teronggok, jono sudah lupa bahwa ibu muda itu akan segera menjadi majikannya setelah bekerja di butiknya di Jakarta. Lagi lagi setan telah membutakan mata hati manusia sehingga dengan perlakuan kasarnya jono menyetubuhi ibu muda itu, dan ibu muda itu kambali hanya bisa menangis diperlakukan bapak dan anaknya yang sama sama begitu bernafsu terhadap tubuhnya.

Jono pun kini sudah menjebloskan batang kontolnya diliang vagina ibu muda itu, dan dengan penuh nafsu menggenjot dan menusukkan kontolnya dalam dalam, hingga klimaksnya datang menjelang…

"…aaahhh…crot…crot…crot…!"

Betapa kagetnya pakde trisno mendapati anaknya tengah berejakulasi di vagina ibu muda itu, dan dasar setan pintar memanfaatkan keadaan dengan segera membisikkan kehati pakde trisno untuk tidak kalah dengan anaknya, yang dengan berani memperkosa ibu muda itu.

Akhirnya pakde trisno kembali menghampiri tubuh ibu muda yang sedang telungkup dan menagis itu, dan kemudian dengan kasarnya mencabik cabik sisa pakaian yang masih melekat di tubuh ibu muda tersebut, hingga tidak lagi sehelai benang yang tersisa.

Kemudian dengan disaksikan oleh anaknya pakde trisno mulai menggumuli tubuh seksi ibu muda itu dengan penuh nafsunya, dengan lidahnya yang sudah menjilati tubuh mulus ibu muda itu secara acak, lalu dengan tangannya pun mulai meremas remas dengan kasar buah dada montok ibu muda tersebut.
Dan pada hitungan berikutnya pakde trisno dengan kasar pula telah menghujamkan batang kontolnya kedalam liang vagina ibu muda itu, jono yang menyaksikan bapaknya sedanga menggenjot liang meki ibu muda itu, turut menyemangati.

"…sikat terus pa'e…ayo…pa'e…lebih semangat lagi pa'e…!"
Dan akhirnya untuk kedua kalinya pakde trisno menyemburkan lahar panas spermanya dirahim ibu muda itu,

"…aaahh…crot…crot…crot…!"

Demikianlah perlakuan bejad bapak dan anaknya, yang pada akhirnya harus kalah, dan mengikuti nafsu setan didalam hatinya.

Hari itu ibu muda itu tidak jadi berangkat ke Jakarta bersama jono, dia memilih untuk pergi sendiri dan kembali kekehidupannya semula sebagai pemilik butik di Jakarta, dan berangkat dengan kereta api dari stasiun yang pernah ia diperkosa sekawanan gembel, yang berkat bantuan pakde trisno pula seluruh kawanan gembel tersebut kini mendekam didalam tahanan polisi.

Perjalanan itu terasa lama dirasakan oleh ibu muda itu, yang sesekali kereta harus tertahan lama di hampir setiap stasiun yang dilewati, penumpang digerbonng itu hanya beberapa saja, dan banyak menyisakan kursi kursi kosong. Ibu muda itu kembali diintai bahaya ketika pada satu stasiun naiklah segerombolan supporter bonek yang ingin menyaksikan babak final antara persebaya melawan persija.
Gerbong yang tadi begitu lengang kini mulai penuh dengan supporter bonek yang berteriak teriak, membikin gaduh didalam gerbong dimana ibu muda itu berada. Karena merasa sudah tidak nyaman ibu muda itu pun berdiri dari kursinya berniat untuk pidah kegerbong depan, supporter bonek yang duduk didekatnya tanpa diduga dengan tangannya kemudian meremas pantat bahenol ibu muda itu.

"…hei…! Jangan kurang ajar ya…!" hardik ibu muda itu.

Dan disambut dengan tawa riuh dari seluruh supporter yang memekakkan telinga, dan memicu supporter yang lain untuk mulai ikut ikut meremas pantat ibu muda tersebut. Dan kini tangan ibu muda tersebut mulai sibuk menangkis dan menghalangi tangan tangan dari supporter supporter itu yang berusaha untuk meremas yang kini bukan hanya tertuju pada buah pantatnya saja, tapi juga muali berani meremas buah dadanya yang montok dan merangsang itu.

Dan diawali oleh salah seorang supporter yang kini dengan berani telah memeluk tubuhnya dari belakang tubuhnya kemudian menelikung kedua tangannya kebelakang, kemudian diikuti oleh supporter supporter yang lainnya mulai meremasi buah dada dan bagian bagian lain dari tubuhnya, dengan tidak terhalangi lagi oleh tangannya yang tengah ditelikung salah satu supporter bonek.

Alhasil para supporter itu mulai berebut untuk meremas dan ada juga yang mulai menarik narik bajunya hingga sobek dibagian dadanya, dan hal ini semakin membuat seluruh supporter yang ada di gerbong itu kian terangsang melihat kulit putih dan dada ibu muda itu. Dan kemudian semuanya berebut menyusu di buah dada ibu muda tersebut, yang kini tidak terlapisi baju dan BHnya yang sudah putus dan terlepas dari tubuhnya.

Ibu muda itu hanya bisa berteriak teriak histeris, tapi apalah daya seorang wanita yang dikerubuti oleh puluhan bahkan ratusan supporter dari satu gerbong penuh, dan ditengah usahanya yang kian melemah supporter supporter tersebut kini mulai menarik narik rok mini yang ketat membalut pantat ibu muda itu, dan seperti hal nya baju dan BHnya akhirnya ibu muda itu sudah telanjang bulat dengan tidak satu benangpun ditubuhnya.

Dan semua supporter bonek yang ada digerbong itu kini berebut untuk memperkosa ibu muda itu, dan salah satu supporter telah berhasil memasukkan batang kontolnya diliang vagina ibu muda itu, yang lain tidak mau ketinggalan dengan berusaha memasukkan kontolnya kelubang anus dan mulut ibu muda itu. Menerima perkosaan massal dari sekian banyak supporter didalam gerbong kereta tersebut, mengakibatkan ibu muda itupun jatuh pingsan, dan yang ada kini para supporter mulai memperkosa secara bergiliran.

Sepanjang perjalanan menuju ke Jakarta tubuh ibu muda itu menjadi bulan bulanan para supporter bonek, yang memperkosanya secara bergantian dan dengan cara yang sangat kasar dan brutal, dan pada akhir perjalanan kereta tersebut di stasiun Gambir, petugas stasiun mendapati tubuh ibu muda itu dalam keadaan yang mengenaskan, dengan cupangan di sekitar leher dan buah dadanya, dan putting susunya yang mengeluarkan darah dan nyaris putus, serta vaginanya yang mengalami pendarahan hebat.

Dan dalam perjalanan kerumah sakitpun masih saja ada yang iseng, tubuh ibu muda itu kembali disetubuhi didalam ambulance, dan diantri oleh tiga petugas dari stasiun yang ikut mengantarkannya kerumah sakit.
Melihat petugas stasiun yang sedang menyetubuhi ibu muda tersebut, sopir ambulance pun kemudian bersepakat untuk tidak langsung membawanya kerumah sakit, dan kemudian membawanya ke Mess petugas dari stasiun tersebut, dan ternyata banyak dari rekan rekan petugas Stasiun yang hari itu masih berada di Mess, karena menunggu pergantian sift.

Dan begitu tahu rencana dari tiga rekannya bersama sopir ambulance tersebut, merekapun akhirnya ikut mengantri ingin merasakan tubuh seksi dan montoknya ibu muda itu, yang bila dilihat dari keadaannya sudah sangat mengenaskan.
Demikianlah entah sudah berapa batang kontol masuk dan menimbun benih didalam rahim ibu muda yang cantik dan seksi tersebut.



« Back

Download film langsung dari hape !
+ KISAH PANAS +
[01] | [02] | [03] | [04] | [05] | [06] | [07] | [08] | [09] | [10] | [11] | [12] | [13] | [14] | [15] | [16] | [17] | [18] | [19] | [20]
Home Home
Guestbook Guestbook

U-ON
8654
INDOHIT.SEXTGEM.COM