watch sexy videos at nza-vids!
Download aplikasi gratis untuk Android
INDOHIT.SEXTGEM.COM

Obat Galau


Kalau sudah rejeki memang enggak kemana?! Dua minggu aku hunting ABG tidak membuahkan hasil, hampir semua usaha dan umpan yang aku tebar tidak satupun yang berbuah nikmat. Hal ini membuatku uring-uringan dalam bekerja dan terhadap istri termasuk saat berhubungan intim. Apalagi saat aku disuruh mengantar istriku kerumah kerabatnya yang meninggal, aku sangat-sangat keberatan karena lokasinya yang sangat pelosok tetapi apa mau dikata aku harus mengantarnya. Disepanjang jalan aku diam dan begitu juga saat tiba di tempat yang dituju, aku hanya bersikap dan berucap seperlunya saja itupun dengan terpaksa. Aku semakin jengkel, karena istriku berniat untuk bermalam hingga 3 hari kemudian.
Di hari kedua, aku diminta untuk menjemput keluarganya yang datang dari Medan karena memang cuma aku yang membawa mobil. Dari cerita yang aku dengar, yang aku jemput adalah anak dan cucunya kerabat istriku yang meninggal, sangat mapan dan sudah 10 tahun tidak mudik. Dan benar saja, saat bertemu aku melihat kemapanan di wajah dan pakaian mereka. Haryati usia 37 tahun, tinggi 165an cm, kulit putih dan rambut berwarna merah. Sedangkan anaknya, Fitria usianya 16 tahun, 170an cm, putih dengan bodi yang sangat bohay. Jujur saat itu Fitria menjadi obat galauku, pakaianya yang press body dan serba mini sering menyita perhatianku. Mereka simpel dan mudah menyesuaikan keadaan sehingga dalam perjalanan itu kami sudah sangat akrab dan bercanda.

Sesampainya dirumah semua keluarga menyambutnya berpeluk cium tidak terkecuali istriku, aku jadi ngiri dan pengen banget mencicipi pipi Ria (panggilanya Fitria). Di sore harinya tanpa aku duga, Ria meminta izin kepada istriku agar aku mengantarnya berbelanja dikota. Tentu saja tanpa curiga istriku mengiyakan saja dan untuk menjaga suasana akupun mengiyakan tetapi dengan nada yang pura-pura agak jengkel. Sebelum berangkat, aku meminta pendapat istriku dan Mbak Yati (ibunya) bahwa kalau hujan kami disuruh pulang besok pagi saja dan menginap dirumahku. Dengan nada datar aku menjawab iya, padahal jauh dilubuk hati aku sangat senang karena diberi kesempatan untuk menaklukkanya.

Ria sangat terbiasa bercanda dengan pria bahkan tidak segan mengobrol tentang humor dewasa, aku semakin senang karena semakin lebar jalanku untuk menikmatinya. Dia lebih dewasa dari usianya! Aku menuruti semua maunya, ke mall untuk shoping, ke counter membeli HP dan bahkan bermain di arena permainan anak aku mengiyakan saja hingga tanpa terasa malampun menyapa dengan gelapnya.
‘Bang, di dekat sini ada karaoke gak? Tanya Ria
“ada,…tapi…. jawabku ragu
‘Tapi kenapa Bang, kok gak diterusin?' Tanya Ria penasaran
“Tempatnya kurang pas untuk ABG seperti kamu, disana Cuma ada purel dan om-om hidung belang doang!! Gak baik untuk anak kecil seperti kamu! Jawabku memancing
‘Aahhh…sama aja kaya Mama, menganggap aku masih kecil! aku sudah punya pacar Bang, 3 malahan kok dibilang masih kecil? lagian tuh Abang hidungnya juga belang kan… jawabnya jutek
“Enak aja…hidungku kan mulus, lagian aku belum Om-Om tuh! Jawabku
‘Udah..ayo aja!! please…mumpung gak ada Mama! Jawabnya memohon.

Dengan senang hati aku membelokkan mobil menuju tempat karaoke, memesan room dan minuman kesukaanku Chivas serta snack! Didalam room, Ria langsung berjingkrak menyanyikan lagu Cherybelle dan bergoyang. Uuuuuhhh…sesekali toketnya bergoyang liar dengan memamerkan pinggang mulusnya saat dia meloncat dan kaosnya terangkat. Satu-dua hingga gelas ketiga aku menenggak Chivas dan serta merta membuat libidoku meningkat pesat. Aku menghampiri Ria yang asyik menyanyikan lagu ‘bagai bintang disurga’ dan memeluknya dari belakang. Diluar dugaan Ria tidak menolak, bahkan secara sengaja pantatnya bergeol menggesek penisku.

Oooooohhh… benar-benar surprise buatku, mengingat usianya yang belum dewasa.
‘Boleh minta minumnya gak? Aku pengen! Jawabnya
“Ntar kalau mabuk bagaimana? Jawabku
‘Gak apa-apa, kan udah pamitan Mama…tidur dirumah Abang kan?! Jawabnya santai
“Tapi… jawabku agak ragu
‘Udah, boleh gak? Tapi jangan kasih tahu Mama yah? Jawabnya centil

Tak mau menyia-nyiakan kesempatan, aku tuangkan segelas penuh dan memberikan kepada Ria. Dengan agak ragu, dia mencicipi dan kemudian baru menenggaknya hingga habis. Semuanya mengalir alami, hingga satu pasang Chivas kembali aku pesan dan kami nikmati bersama hingga batas jam karaoke habis. Tepat jam 00:00 kami keluar room dan langsung menuju rumahku yang hanya berjarak 4 km. Karena sempoyongan, akupun memapah Ria dan membawanya ke kamarku.
‘Bang…aku kegerahan nih, nyalain Acnya dong! Igaunya
“Sori banget, Acnya mati nih.. jawabku berbohong
‘Aku gak bisa tidur kalau tidak berAC! Jawabnya merengek manja
“Mmm…buka baju aja biar sejuk! Entar Acku pasti aktif! Jawabku merayu
‘Iyaa…iya….bantuin lepasin dong! Jawabnya
“Siap nona cantik! Jawabku dan mulai melucuti bajunya hingga hanya menyisakan CD dan BH saja

‘Bang…biar adil, copot baju juga dong! Jawabnya
“Iya…jangan kaget ya? Jawabku sekenanya
‘Gak bakalan, pasti sama dengan pacarku… jawabnya
Mendadak otakku berfikir bahwa Ria sudah tidak perawan, karena sudah paham dan mengerti apa serta bagaimana kont*l seorang pria. Secepat kilat aku membuang semua kain yang ada ditubuhku dan langsung mendekap tubuhnya dengan sangat erat. Tanpa aku duga tangan Ria dengan cekatan meraih kont*l jumboku dan mulai mengelusnya dengan perlahan. Uuuuuuuhhhh…sejak detik itu, aku tanpa sungkan mulai mencicipi tubuhnya dan aku awali dengan meremas kedua toketnya dengan terlebih dahulu menanggalkan BHnya.
‘Bang, aku pengen ngomong…tapi jangan ketawain ya? Bisiknya
“Ngomong aja, Abang gak akan tertawa! Jawabku sambil menciumi lehernya
‘Sudah lama aku memimpikan burung yang segede ini, seperti punya bule! Jawabnya
“Emangnya…punya pacarmu gak gede? Jawabku
‘Gede sih tetapi tidak segede ini…juga tidak setampan kamu Bang! Jawabnya
“Ya udah, sekarang aku milikmu…nikmati aja ya?! Jawabku

Dan dengan aktif Ria langsung memposisikan tubuhnya dengan gaya 69, bibirnya melumat palkonku sementara pantat bohaynya di sajikan tepat diatas mulutku. Aaaaaaaahhhh…memeknya sangat tembem dan berbulu halus, sementara pantatnya juga sangat bersih, indah dan menggugah selera. Aku yang biasanya hanya menjilat memek, kini sangat doyan meremas pantatnya dan menjilati belahan anusnya sambil jari-jariku mengorek kehangatan memeknya.
‘Huuuummm…aaaaahhhh..ah…ah…ah..ahmmmmm…Baa aanggg…geliiiiiii…rengeknya
“Mmm..memekmu wangi banget! Jawabku

Mendadak Ria menekan pantatnya kebawah hingga membuatku sulit bernafas, ditambah sedotanya yang disertai kocokan cepat membuatku terengah-engah. AAAAAAHHHH…lidahnya menari diujung palkonku, membuat seluruh tubuhku bergetar dan mengejang. Dalam hitungan detik, Riapun menyusul dengan kedutan dipantat dan disertai tetesan lendir hangat dari dalam memeknya. tidak bau dan akupun menghisapnya dengan lahap sambil menekan-nekan anusnya.
‘aauw…jangan anus Bang, Vagina aja…rengeknya

Aku gigit bibir memeknya dengan bibirku dan memasukkan lidahku kedalam memeknya hingga membuanya menjerit panjang dan gigitan di pahaku. Sejenak kami berhenti dan berganti posisi, Ria langsung menduduki kont*lku dan memaju-mundurkan pantatnya sehingga jembut halusnya menggesek pelan batang coklatku, aku mendesis, aku meringis tetapi Ria kian cepat memainkanya.
OOOOOOOOOOOOOOOHHH…HEEMMMMMMMM…gumamku sambil aku remas kuat kedua toketnya sebagai balasanya. Kini dengan tangan kanannya Ria mengurut kont*lku dan berusaha memasukkan palkon ke bibir memek beceknya. Baru palkonnya yang masuk tetapi Ria sudah mengaduh dan meringis kesakitan. Ria mengangkat pantatnya, menurunkan kembali terus berulang-ulang hingga kurasakan seperempat kont*lku sudah tertelan memeknya.

AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH…OOOOOOOOOOO UUUHHHHH…….
BLES…BLESSSSSSSSSSSSSS…BLES…BLESSSSSSSSSSSS. … Ria menjerit panjang saat tumpuan kakinya aku dorong dan membuat pantatnya turun kebawah sehingga memeknya menelan kont*lku bulat-bulat hingga tanpa sisa. ria terdiam, matanya berkaca-kaca dan kurasakan otot dalam memeknya berkedut, bergerak menyesuaikan ukuran kont*lku yang jumbo.

Aku mengambil inisiatif dan menggoyangkan kont*lku naik-turun secara perlahan, terus dan teruuuss hingga kurasakan memeknya semakin licin dan mudah aku tusuk. Mata Ria memejam, bibirnya mendesis dan tangannya mencengkeram kuat dadaku…
AH…AH..AH..AH…AH..AH…AH…AH..AH…MANTAP BANG, aku suka penismu! Gumamnya
Dan mulailah pantat Ria melakukan free dance, menggoyangkan kont*lku semaunya, sekuatnya dan secepat yang dia bisa. Jujur aku menjadi agak kewalahan dengan keliarannya, nikmat dan ritme goyangannya sangat menyengat nikmat, tidak terduga tetapi sangat berasa.

PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…PLAK…. seperti goyangan Inul, Ria memutar-mutar pinggulnya dengan cepat bahkan sambil naik turun. Suara becek dari memeknya kian membuat nafsu kami membumbung tinggi, semakin geli dan semakin membuat kami lupa diri. Dengan posisi WOT, Ria mendominasi permainan ini dan semakin membuatku terheimpit oleh gejolak orgasme yang hampir mencapai puncak.

“Aaahhh…aku…akuuuu…hampir keluar nih! Rengekku
“Mmm…diluar atau didalam? Tanyaku
Tetapi mau apalagi, Ria tidak menjawabnya bahkan meningkatkan kecepatan dan kedalaman goyanganya. Terus dan semakin liar goyanganya,….Ah..ah…ah..ah..ah…ah..
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH…CROT…CROT…CROOT… CROOOOTTTTTTT…..

Spermaku menyemprot dengan kecepatan penuh dan serta merta memenuhi ruang di memeknya, Ria sejenak terdiam dan mengejang karena juga mencapai titik orgasme. Kamipun bermandi peluh, saling berpelukan dan berciuman mesra. Kembali bercumbu dan merayu…hingga kami ketiduran dengan posisi kont*lku masih di dalam memeknya. di pagi harinya, Ria tersentak kaget dan membangunkan aku. Entah apa yang terjadi, kont*lku seakan lekat dan lengket dengan memeknya Ria. Aku coba menarik tetapi Ria mengaduh sakit, begitu juga saat dia yang menarik pantatnya. Kami sangat panik dan terus berusaha hingga setengah jam lamanya. Semua menjadi semakin sulit saat kont*lku mendadak menegang dan mendorong dinding memeknya hingga seukuran kontolku. Ria merintih perih dalam tangisan… merengek… seakan menyesali apa yang terjadi. Entah kenapa, kontolku mendadak terlepas dengan sendirinya dari hisapan memeknya.
Kamipun bergegas mandi bersama dan kembali menuju pelosok desa dimana istriku dan Mama Yati menunggu kami karena tidak ada kabar berita. Sesampainya disana kami bersikap normal dan tidak membuat curiga siapapun, sehingga tetap aman dan menjadi sebuah rahasiaku denganya hingga cerita ini aku muat.



« Back

Download film langsung dari hape !
+ KISAH PANAS +
[01] | [02] | [03] | [04] | [05] | [06] | [07] | [08] | [09] | [10] | [11] | [12] | [13] | [14] | [15] | [16] | [17] | [18] | [19] | [20]
Home Home
Guestbook Guestbook

U-ON
4235
INDOHIT.SEXTGEM.COM