Nafsu Tak Tertahankan Lagi
Saya adalah salah satu wanita muda yang berumur 20-an bekerja pada
satu perusahaan swasta yang ternama di Jakarta Barat, daerah Kota.
Rambutku hitam sebahu. Wajahku lumayan, banyak orang yang mengatakan aku
cantik. Sepanjang umur ini, terus terang aku senang melakukan
masturbasi dan belum mempunyai pacar sampai sekarang ini.
Aku sering
nonton blue film dan sering membayangkan bagaimana rasanya disetubuhi
itu, tapi aku masih belum berani ambil keputusan tapi rasanya gatal seks
tiap malam tak kusadari aku membuka baju sampai telanjang bulat dan
melakukan masturbasi dalam keadaan mengangkang di atas ranjang dengan
bantal guling di gosokkan ke bibir vaginaku sampai mencapai orgasme.
Pada suatu hari aku berkunjung ke rumah seorang teman sekantorku,
seorang pemuda yang umurnya kira-kira sebaya denganku sebut saja namanya
Irwan. Ia adalah seorang yang sangat rajin di tempat kerjaku, aku
sangat menyenangi dirinya, ingin jadi pacarnya.
Aku suka merasa horny
kalau membayangi disetubuhi oleh laki-laki itu. Nah waktu aku sampai
pintu rumahnya di daerah Gajah Mada, yang membukakan adalah adiknya,
terus aku tanya di mana kakakmu terus dia bilang di atas loteng kamar,
adik laki-lakinya tidak mengantarku, dia lagi asyik nonton TV. Aku
langsung bergegas ke atas. Aku melihat suatu pemandangan yang sangat
membuatku merasa basah. Kulihat Irwan sedang dalam posisi senggama di
atas membelakangiku, tangannya memeluk sesuatu dan badannya maju mundur
dengan irama yang bersamaan. Aku langsung bengong tidak pernah saya
lihat begituan, cuma pernah lihat di blue film. Rupanya dia sedang onani
juga. Aku langsung tidak tahan rasanya kubuka baju kantorku dan rok
ketatku kulepas dan kuhempaskan ke lantai.
Dadaku yang cukup indah dan vaginaku yang penuh bulu ini langsung
terbuka tanpa sehelai baju yang menutupi. Aku langsung bergegas ke
kamarnya kupanggil namanya dia menoleh. “Linda?” kuterjang dia, satu
tanganku memegang batang penisnya dan ingin menghisapnya. Tapi entah
kenapa penisnya itu sudah mengeras sekali dan mendadak keluar cairan
berwarna putih karena masturbasi tadi. Aduh cairannya itu ke wajahku.
Hidungku yang mancung merasakan bau yang menambah suasana nafsu. Kuhisap
penisnya sampai bersih tak kupedulikan rasa sperma itu. Ini yang
kutunggu-tunggu sejak berumur 15 tahun yaitu nge-seks sama orang yang
aku suka dan berisi. Dari umur 16 tahun aku suka bikin laki-laki nafsu
terhadapku. Dengan memainkan mata ke arah mereka dan melakukan action
yang bikin mereka tegang dan aku sangat enjoy ini tapi mereka itu cuma
laki-laki ABG yang seperti anak-anak kecil.
Kuhisap penisnya, tangannya
menjambak rambutku keras-keras. Rambutku jadi terurai berantakan. Dia
menarik penisnya lalu menggencetku dan mengincar payudaraku dan
menghisapnya dengan penuh nafsu seperti seorang bayi yang netek terhadap
ibunya. Lidahnya menggeliat-geliat bikin aku merasa geli. Mataku
terpejam kegelian rasanya nikmat sekali dibanding masturbasi. Tangannya
yang satu lagi meraba vaginaku yang sudah basah, langsung aku mendesah
pelan sambil memencet-mencet penisnya yang sudah seperti rudal scud yang
siap diluncurkan. Dia menjilati pinggangku yang ramping juga
selangkanganku. Aku mendesah pelan tak terasa suaraku keluar, “Sudah
Irwan sudah.. aku tidak tahan nih”, kupeluk tubuhnya erat-erat kugigit
lehernya, aku mendesah rasanya nikmat sekali. Makin erat pelukanku tanpa
kusadari penisnya yang siap meluncur itu masuk ke dalam vaginaku yang
terbuka lebar.
Bress, aku menjerit tanganku memeluk pinggangnya
erat-erat. Satu tangan lagi mencakar cakar punggungnya. Dia memajukan
penisnya maju-mundur maju-mundur terus aku merasa kenikmatan tiada tara,
tanganku pasrah tidak memeluk pinggangnya lagi aku sudah dalam posisi
setengah telentang. Dia langsung mencabut penisnya. Aku langsung
terhempas di atas ranjang dengan bercak darah di selimut yang berwarna
putih. Irwan langsung memegangku dengan tangannya yang kekar dia
memintaku agar mengarahkan pantatku ke arahnya. Loh aku bingung kenapa?
maklum saja blue film yang aku tonton biasanya tidak ada anal sexnya.
Dia tanpa banyak bicara lagi menancapkan penisnya dari belakang. Aku
menjerit keras sekali sambil teriak, “Ampunn Wan argh… eeuhh.” Aku
merasakan sesuatu keluar dari penisnya, cairannya banyak sekali aduh
nikmatnya.
Kami berdua mendengar suara kaki naik ke atas loteng siapa gerangan?
“Adiknya!” yang umurnya kira-kira 20 tahun, wah dia kaget melihat posisi
kita yang seperti begini, Irwan tetap tenang ia bertanya kepada
adiknya, “Hey Johny, ini yang dinamakan ngewe beneran.” Dia langsung
melongo, Nafsuku tambah muncak lihat satu lagi jejaka muda didepanku
ini. Mataku memandang tajam kearahnya tanganku memberikan hint supaya
dia maju mendekatiku seperti terhipnotis. Kucoba memberikan dia senyum
yang menantang, kudekati dia tapi aku sudah tidak kuat rasanya tenagaku
banyak habis waktu sanggama sama Irwan tadi, langsung si Johnny tanya
sama Irwan, “Boleh nih kak?” tapi Irwan masih terbaring lemas di ranjang
tak berenergi lagi. Aku langsung berbisik, “Ayo say… cobalah!” Dia
lebih ganteng dari kakaknya sedikit dengan tubuhnya yang atletis. Johny
meraba-raba tubuhku dari bahu, pinggang sampai selangkangan, waktu dia
raba selangkanganku dia langsung bilang, “Wah Kakak baru main pertama
kalinya ya.” Aku langsung mengiyakan, tanganku tanpa basa-basi lagi
meremas penis yang di balik celananya. Dia juga no mercy langsung
melepaskan baju dan celananya, gila panjang penisnya, sayang saya tidak
bawa penggaris. Dia tidur telentang juga di ranjang, aku berada di
atasnya. Aku disetubuhi juga olehnya sampai habis basah semua
ranjangnya. Aku mendesah keenakan waktu dia mengeluarkan maninya. Tak
terasa sudah Irwan terbangun ia kaget sekali melihat adiknya
menyetubuhiku. Dia langsung berteriak marah dan menyalahkan adiknya.
Aku membela adiknya walau kurasa diriku terlalu letih, aku berkata
bahwa aku bersedia kawin dengan Irwan, aku mencintaimu sejak dulu aku
senang keluargamu, aku senang melakukan ini. Dia memelukku menciumku
membelai rambutku dan seluruh tubuhku. Dia juga senang sama aku sejak
tahun lalu di ruang kantor, cuma dia seorang lelaki yang pemalu alias
tidak berani first action, dia ingin sekali kawin dengan seorang wantia
karir. Aku balik memeluknya dan menciumnya juga, “Aku sayang kamu,
Linda”, Johnny langsung minta maaf padaku katanya dia khilaf terhadap
ini, ia berkata ia ingin sekali punya pacar. Setelah ini ia bergegas ke
dapur dan memasak makanan malam dan kami makan malam bersama. Akhirnya
Johnny kukenalkan dengan adik perempuanku yang umurnya sama dengannya
mereka jatuh cinta dan mencintai satu sama lain dan hubunganku dengan
Irwan sekarang adalah suami istri yang harmonis kami mempunyai seorang
bayi laki-laki yang berumur 5 bulan.
Aku menulis ini bersama suamiku di tengah malam mengenang masa lalu
yang indah yang penuh dengan kenangan yang selalu terbayang di hatiku.