Anak Pemberani

Perkenalkan, saya ibu rumah tangga 40 th dengan keluarga yang berkecukupan dari sisi materi, mempunyai suamiku 45 th yang pengertian dan pekerja keras, dan Tommy, anakku laki-laki tunggal sudah beranjak 18 th.

Malam itu, sekitar jam 22:00 saya terbaring di tempat tidur membaca majalah sementara suami saya tidur di sampingku. Saya mendengar sebuah sepeda motor masuk garasi di rumah kami, dan saya senang bahwa Tommy anak saya pulang sebelum tengah malam. Saya mendengar dia masuk rumah, diteruskan suara air di kamar mandi, itu membuat saya sedikit tenang karena Tommy sudah di rumah.

Saya masih membaca majalah untuk beberapa waktu, kemudian Tommy muncul di ambang pintu kamar saya dengan masih berlilitkan handuk mandi dan berkata "Bu, bolehkah jika saya masuk dan berbicara dengan ibu sebentar saja ? ", jawabku "Tentu Tommy, tapi jangan keras-keras, ayahmu sedang tidur ". Dia berjalan ke arah tempat tidur dan mulai duduk di tempat tidur, tapi saya mengatakan "Sebentar Tommy, handukmu bisa membuat basah tempat tidur ibu !! lepaskan aja handukmu sementara dan taruh di atas kursi itu "

Anakku berdiri menghadap saya, lalu menarik handuk perlahan menjauh dari dia. Otomatis saya langsung dapat melihat penisnya dan bentuk sudah dalam posisi tegak. Dia melempar handuk di kursi, lalu duduk di tepi tempat tidur di sampingku dan mulai perlahan-lahan mengocok penisnya sendiri ke atas dan ke bawah sementara kami
sambil ngobrol.

Saya katakan padanya untuk tidak bermain dengan penisnya seperti itu karena ayahnya mungkin tiba-tiba bisa bangun dan melihatnya. Dia mengabaikan permintaan saya dan terus membelai penisnya sendiri sementara kita ngobrol. Setelah beberapa menit bermain dengan penisnya sambil menatap saya, ia berhasil meraih baju tidurku dengan perlahan, menarik itu jauh dari tubuh saya dan Tommy mulai membelai payudara saya!

Sambil berbisik aku berkata padanya "Ya ampuuun Tommy,..... ayahmu sedang tidur di sebelah kita !! Dia bisa bangun setiap saat ", Aku mencoba untuk mendorong! tangannya menjauh, tetapi ia meraih kedua pergelangan tangan saya dan memegang dengan lembut saat ia mencoba untuk menciumku. Aku menggerakkan kepalaku maju mundur untuk menghindari dia, jadi dia mulai mencium dan mengisap leher saya sebagai gantinya. Ini sangat menyenangkan bagi saya, dan dia tahu itu. Aku rileks dan mulai mengerang lembut, maka kita mulai saling berciuman lidah.

Setelah beberapa menit dia menarik kedua paha saya agar sedikit terbuka dan tommy segera memasukkan jari dengan lembut ke dalam vagina saya. Kami terus berciuman sementara ia mempermainkan jarinya di dalam diriku. Saya membiarkan anak saya mempermainkan jarinya di dalam diriku ketika suami saya sedang tidur di sebelah kami !! Saya harus keluar dari keadaan ini !

Tiba-tiba, Tommy sudah naik ke tempat tidur dengan posisi di antara paha saya dan posisi penisnya sudah di pintu masuk vagina saya. Sebelum aku dapat bereaksi, ia telah mendorong penisnya dalam diriku meskipun belum seluruhnya tenggelam. Sambil menahan nikmat penisnya yang setengah masuk aku berkata "Oouuuuuugggghh ..... sialan kau Tommy, kamu tidak boleh meniduri ibu di tempat tidur sementara ayahmu tidur ! kita bisa bercinta di pagi hari setelah ayahmu pergi untuk bekerja, tetapi untuk sekarang, tinggalkan ibu sendiri ", Aku berjuang untuk keluar dari bawah tubuhnya, tapi dia menyambar pergelangan tangan saya lagi dan mencegah saya bergerak.

Aku sebenarnya menikmati setelah penisnya di dalam tubuhku, "Eeeehhh ..... anakku sayang, ini bukan waktu yang tepat, ibu akan melayanimu besok pagi saja sayang !!".Maka ia berkata "Ibu, saya tidak akan meniduri ibu! Aku hanya ingin penisku di dalam tubuh ibu selama beberapa menit, maka saya akan pergi tidur, Tommy janji bu ". Aku tenang, kemudian aku menjawab "Hhhmmmm .... , baik sayang !, tapi jangan dimaju-mundurin ya !!, Tommy bisa menyimpannya dalam tubuh ibu lima menit, maka tommy harus menariknya keluar dan pergi tidur !!, ini sudah semakin larut dan tommy harus bangun pagi-pagi untuk sekolah, sekarang tommy maju ke ibu dan mendorong sisanya ke dalam ibu, tapi penis tommy gak boleh dimaju-mundurin ya sayang !!".

Aku mengangkat sedikit kepalaku dengan bantuan siku saya menahan tubuh atasku dan menyaksikan penis anakku perlahan-lahan tenggelam, menghilang ke dalam vagina saya. Setelah sekitar enam atau tujuh inci dalam vagina saya, ia perlahan-lahan menarik kembali keluar semua penisnya, kemudian mendorong kembali lagi masuk vagina saya. Kali ini, ia dapat memasukkan sekitar delapan inci di dalam vagina saya dan berhenti. Sambil gemetar tubuhnya menahan lembutnya jepitan vagina saya, dia mengatakan "Ooouuggghhh .... iiii ... bu, aku mencapai dasar, tommy tidak yakin ibu dapat menerima sepuluh inci semuanya malam ini", jawabku" Jangan menggodaku Tommy!, oohhh... eeehhh....., ayoo sayang coba didorong lebih keras sampai tommy dapat menyimpannya itu semua di tubuh ibu", Tommy mulai membungkuk mendekati wajah saya dan sikunya dipakai menahan berat tubuhnya agar tidak menindih tubuhku seluruhnya, kemudian dengan perlahan saya memposisikan kepala saya agak keatas dengan mengganjal dua bantal, sementara lidah kami saling mencium, tommy berusaha mendorong pantatnya maju dengan sekuat tenaga tapi tetap perlahan dan lembut. Sambil terus maju, saya lingkarkan tanganku dipunggungnya dan saya rasakan tubuh anakku gemetar hebat, keringat di punggungnya mulai menetes di buah dadaku, perut dan pahaku, dilepaskannya ciumannya dari lidahku, langsung mulutnya menuju samping telingaku, sambil terbata-bata, tommy berbisik "ooouuuggghhh .... eeehhhh,... iii..bu, ... vagina ibu ketat banget bu ... tapi tommy akan paksa nih ... tahan dikit ya bu .. !!",akupun memberinya semangat sambil menahan nikmat bengkaknya vaginaku" aaaiiiiihhh ....... tom...mmy, iii.bu akan tahan sekuat ibu,...ya aammpuun tommy ... ayo nak yang kuat !!". LALU ......

Tiba-tiba, suami saya berguling ke samping sehingga dia menghadap saya! Oh sial, dia
akan membuka matanya dan melihat Tommy di atas saya dengan penis besarnya tenggelam, terkubur di dalam vagina saya! Aku panik dan mulai mendorong Tommy dariku, tapi ia meletakkan tangannya di atas mulut saya dan saya masih dadanya siap mendorong jika ayahnya membuka mata. Dia melihat ke arah ayahnya dan diam-diam mengatakan kepada saya "Bu, ayah keliatan capek, dia tidak akan membuka matanya, ibu tenang dan santai ya !!", Masih dalam ketakutan, Jawabku "Apa maksudmu bersantai? Bagaimana ibu bisa santai ketika seluruh penismu besarmu tenggelam dalam ibu ?, Tarik keluar sekarang, dan pergi tidur !!! "

Alih-alih melakukan apa yang saya katakan kepadanya, dengan lembut tapi pasti dia mulai menggerakkan kemaluannya masuk dan keluar dari vaginaku. Saya mencoba untuk mendorong dia pergi, tapi sekali lagi, ia memegang pergelangan tangan saya, jadi aku tidak bisa bergerak. Meskipun penisnya belum seluruhnya berhasil tenggelam dalam diriku, tapi semakin lama tommy mendorong keluar masuk penisnya lebih cepat dan lebih cepat. Tempat tidur yang berderit keras dan kepala tempat tidur yang mengenai dinding. Akhirnya aku berkata "Tommy,.... turun dari tubuh ibu sekarang, atau ibu tidak akan melayani penismu lagi !"

Anak saya segera menarik kemaluannya keluar dari vagina saya, ia turun dari tempat tidur dan berdiri di samping tempat tidur dimana saya berbaring. Ia membungkuk ke arahku, meraih pergelangan tangan saya dan memaksa saya berlutut di depannya. Dia menarik rambut saya sehingga kepala saya tepat di depan penis bengkaknya, kemudian menyodorkan kemaluannya di mulut saya dan mulai memaju-mundurkan penis bengkaknya di dalam mulut saya! Dia memegang bagian belakang kepalaku dengan kedua tangannya dan terus mendorong penis yang besar ke dalam mulutku lagi dan lagi!

Setelah beberapa menit, ia tiba-tiba berhenti dan berejakulasi ke mulut saya !! Aku menelan semprotan sperma hangat berulang-ulang sambil tanganku membantu memompa kemaluannya , tetapi semprotan sperma tommy terlalu banyak untuk ditampung di mulut saya, Saya mulai tersedak dan mendorong dia pergi dari mulut saya! , tapi ,..... penis mudanya tiba-tiba meletus lagi dan tepat semprotan sperma ke mataku!, Aku berkedip berulang-ulang untuk mendapatkan penglihatan saya kembali normal, setelah itu aku mengambil napas dalam-dalam.

Setelah beberapa saat aku kembali tenang, lalu penis tommy aku genggam lagi sambil saya peras dan saya hisap-hisap dengan lembut sampai beberapa tetes terakhir. Ketika saya selesai menelan sperma anakku sampai tetes terakhir, saya melihat wajah dan menatap matanya, kemudian dengan berbisik saya mengatakan "Itu menyenangkan Tommy, tapi kita tidak harus melakukan seperti ini lagi nak!!, kita hampir tertangkap tadi! Sekarang, pergi ke tempat tidurmu ! ", jawab anakku " wooooww .... tubuh ibu masih enaak .... maafkan tommy tadi agak sedikit maksa ibu , malam bu .....".

TAMAT.