Counter Girl Tempat Laundry
Aku sering me-laundry pakeanku pada laundry yang deket rumahku. Disana
ada beberapa sales counter girl yang melayani aku. Yang paling menarik
adalah Ita, orangnya item manis, imut banget deh, kalo berdiri paling
setinggi daguku. Karena bodinya kecil makan perabotan yang bertengger
dibadannya ya proporsional dengan ukuran bodinya. toketnya gak besar
tapi gak bisa dibilang tocil juga sih proporsional lah, pantatnya yang
agak gede, geol-geol kalo berjalan dan aku liatin dari belakang. Tiap ari
dia pake seragam baju putih, celana panjang item dan rompi item.
Aku sering bercanda dengan dia, aku suka nanyain pacarnya, dia bilang
pacarnya ada di lain kota sehingga gak setiap malming bisa ngapelin dia.
"Kasian ya, masa malming gak ada yang nemenin, trus nepokin nyamuk aja di kos ya".
"Iya nih, sepi pak".
"Mo saya yang nemenin gak kalo cowok kamu gak dateng".
"Bapak mo nemenin Ita Serius ni".
"Napa enggak, aku juga sendirian kok, apa salahnya aku nemenin prempuan yang paling
cantik di laundry ini". Ita tersipu kalo aku memujinya cantik.
"Ah, Ita mah biasa saja kok pak. bapak berlebihan ni mujinya".
"Gombal ya".
"Enggak gombal kok pak, berlebihan ja".
Tapi dari sorot matanya dia senang kalo dipuji cantik.
"Ya udah, kamu bubar jam brapa, sampe sore?"
"Gak kok pak, aplusannya jam 3 nanti".
"Aku jemput kamu ya".
"Mangnya bapak mo ajak Ita kemana si".
"Ya jalan ja, menikmati malming".
"Jam 3 mah belum malming atuh pak, masi sore, malu ma matahari".
"Ya kita ngadem di mal aja, makan dulu, blanjain kamu".
"Bapak mo blanjain Ita".
"Kalo kamu mau, napa enggak. apa sih yang enggek buat prempuan secantik kamu".
"Iya deh pak, nanti bapak Ita tunggu di halte deket sini ya pak. Gak enak kalo dijemput di counter, keliatan ma temen yang gantiin Ita".
"Ok say, sampe nanti ya". Aku minta no hpnya supaya bisa kontak dia kalo perlu.
Jam 3 sore, aku dah nunggu di halte, lama juga Ita baru muncul.
"Katanya jam 3, kok gini ari baru muncul".
"Iya pak, tadi serah terima ada pakean yang nyelip, jadi kudu dicari dulu". Ita dah ganti pakean, dia cuma pake t shirt dan jins yang tidak terlalu ketat. Toketnya menonjol juga di balik t shirtnya.
"Na gitu dong, kan makin cantik kalo gak pake seragam?"
"Tapi kan masi pake baju pak". "O Kalo gak pake baju pasti lebih cantik lagi".
"Ih bapak, porno ah". Ita duduk disampingku dan mobil meluncur kearah mal yang gak jauh dari laundry nya Ita. Aku parkir di
basement.
"Kamu dah makan siang?" tanyaku.
"Tadi gak sempet pak, tamunya banyak sih".
"Pantes aja kamu kecil, makan gak teratur si".
"Teratur kok pak, se hari makan, se ari enggak".
"hah?" Ita tertawa, "gak kok pak, becanda".
"Sekarang kita makan dulu ya, kamu doyan makan apa".
"apa aja Ita doyan kok pak".
"Sosis doyan juga", kataku memancing.
"Sosis apaan pak".
"Yang gede panjang itu".
"Ih bapak ni, masi sore dah porno gitu".
"Kalo dah malem bole ya porno". Ita hanya tersenyum.
Aku mengajaknya ke resto steak.
"Wah Ita jarang makan steak pak".
"Ya udah nikmati aja ya".
Sambil makan kita ngobrol ngalor ngidul. Makin diliat-liat, Ita makin cantik kliatannya. aku mulai menyinggung apa yang dilakukan ma pacarnya kalo pacarnya apel.
"Ya ngobrol di kos Ita pak".
"Cuma ngobrol aja, masak gak ada yang laennya". Ita terdiam, "ada si pak".
"Jadi gak cuma ngobrol kan, ciuman ya". Dia menganggul.
"Trus cowok kamu ramah".
"Maksud bapak?"
"Rajin menjamah, atas bawah".
"Bapak kaya gak perna muda aja".
"Eh aku ni masi mudah, baru kepala 4".
"Ya tua lah kalo dibanding Ita yang baru mo kepala 2".
"Jadi ramah ya". Kembali dia menggangguk.
"Cuma ramah aja?" Dia kembali terdiam, "mangnya gak ngelakuin yang laen?"
"Ngelakuin si pak, abis sama-sama gak nahan".
"Sering?"
"Kalo dia dateng aja, datengnya juga jarang, ya jaranglah Ita ngelakuinnya".
Sehabis makan, Ita aku ajak belanja, "kamu butuh apa? mumpung di mal blanja sekalian".
"Belum gajian pak".
"Udah aku yang bayarin". Kita menuju ke supermarket yang ada. Ita tidak berlebihan blanjanya, dia beli yang memang dia perlukan untuk sehari-hari. Sudah itu blanjaan kita taruh di bagasi mobil dulu.
"Aku mo beliin kamu pakean, mau ya".
"Pak, kok baek banget si, pasti ada maunya dari Ita ya", katanya sambil tersenyum.
"Mangnya gak boleh kalo aku mau kamu".
"Bole aja kok pak". Wah signal ijo neh. Aku mengajak Ita ke dept store yangada juga di mal itu. Ita membeli keperluan makeup sederhana, ketika aku suru dia milih pakean, dia bingung.
"Pakean kamu yang sedikit apa?"
"Dress pak".
"Ya udah kita beli dress, kan perlu kalo ada acara resmi kan". Lama juga Ita memilih dress yang cocok buat dirinya. Kalo dah dipas di ruang ganti, dia selalu menanyakan pendapatku. Aku membelikan dia beberapa potong pakean, dress, jins dan t shirt.
"Gak beli daleman?" Ita tersipu malu, "ya beli aja sekalian, malu ya".
"Iya ni masa beli daleman ma bapak".
"Ya gak apa kan". Ita memilih daleman, aku liat dia memilih bra ukuran 34A. Gak kecil-kecik amat toketnya ya. Dia membeli beberapa potong daleman.
Selesai belanja, hari dah cukup malem.
"Dah laper lagi?"
"Masi kenyang pak, tadi steaknya gede banget".
"Kan enak yang gede".
"Ih bapak".
"Kan dah malem, jadi bole dong porno. Punya cowok kamu gede gak".
Dia diam saja. "Ya udah kita minum aja ya, aus nih". Aku mengajaknya menuju ke gerai minuman, pesan minuman untuk kami, juga kue-kue kecil buat temen minum. Ngobrol masih terus, "Makasi banyak lo pak, baek banget deh bapak ke Ita. Bapak mo apa si dari Ita?"
"Kamu mau gak nemenin aku malem ini", kataku to the point.
"Dimana pak".
"Dihotel bole, dirumahku juga bole".
"Di rumah bapak aja ya, gak enak diliat orang kalo Ita masuk hotel ma bapak".
Asik, seruku dalam hati. tapi aku santai ja menikmati minuman itu.
"Kamu gak ditunggu sapa-sapa kan di kos?"
"Gak pak, nanti Ita sms tetangga Ita ja kalo Ita gak pulang malem ini". Ita mengeluarkan hp nya dan mengirimkan sms ke temen tetangganya itu.
"Dah agak larut, Pak, Ita ngantuk nih, kekenyangan".
"Ya udah, ketempatku aja ya". Aku membayar minuman dan membawakan belanjaannya menuju ke mobil. Dia diem aja selama perjalanan ke rumah, mungkin dia mikir baik enggaknya dia ikut aku malem ini. Pasti dia tau apa yang aku inginkan dari dia.
"Napa, kamu nyesel ya ikut ma aku".
"Enggak kok pak, bapak kan dah abek banget ma Ita, Ita juga harus ngasi yang bapak mau dari Ita kan".
"Mangnya aku mau apaan dari kamu".
"Katanya bapak pengen ditemenin malem ini?"
"Iya cuma ditemenin aja kok".
"Gak percaya Ita, pasti bapak nanti ramah dan ngelakuin yang laen juga kan?"
"Kamu gak mau kita ngelakuin?"
"Gak apa kok pak, Ita dah lama banget gak ngelakuin, pengen ni pak".
Sampe dirumah, aku mengajak Ita masuk, langsung ke lantai 2 rumahku.
Ruang tamunya menghadap ke jalan, sehingga pemandangannya luas kalo
diliat dari jendela. Karena dah larut, dah sepi, cuma lampu jalan yang
temaram. Ruang tamunya gak banyak isinya, cuma sofa besar dan meja, tv,
dvd dan sound systemnya, lemari es, dan ada kamar mandi kecil. Aku
mengajaknya duduk disofa. Lampu ruang kubuat temaram, romantis juga
suasananya. "bapak romantis ya orangnya. Bapak tinggal sendiri ya". "La
iya lah, kalo gak sendiri mana bisa ngajak kamu kemari". Ita duduk
merapat ke aku. aku merangkul pundaknya dan menarik Ita makin merapat
kebadanku.
Aku mendekatkan wajahku dengan sangat perlahan-lahan kewajahnya.
Kemudian akumencium bibirnya dengan lembut. Ita tidak menolak malah
menyambut ciumanku, aku segera mengelus toketnya pelan. Ita mengerang
ketika bibirnya kucium dengan penuh gairah.tanganku merogoh masuk
kebalik t shirtnya, kemudian menyusup kedalam branya. toketnya langsung
kuremes pelan, jari2ku kemudian memlintir pentilnya yang imut. Ita
menjadi terangsang karena ulahku. "Ah, bapak nakal ih", katanya manja.
"Tapi kamu suka kan diremes2 begini. Aku udah kepengin nih", kataku
sambil membuka retsluiting celananya. Aku tidak menunggu lampu hijau
dari dia tapi langsung action saja. Dia membiarkan tindakanku.
Celananya malah kuplorotkan sampe kepaha sehingga kelihatanlah CDnya
yang tipis dan minim. Dengan penuh napsu langsung tanganku menerobos ke
sela2 pahanya dan menggosok no noknya yang masih dilapisi CD. "It udah
basah banget no nok kamu, kamu udah napsu ya. Jembut kamu lebat banget
It, nggak heran napsu kamu besar". Dia membiarkan aku meraba seluruh
tubuhnya. Dia buka retsluiting celanaku juga, menurunkan celanaku,
kemudian dia merogoh masuk CDku, "Gede amat kon tol bapak". "Emangnya
kamu belum pernah ngerasain kon tol segede punyaku". "Gak segede kon tol
bapak sih". "Wah kalo gitu no nok kamu masih sempit dong, cuma
kelewatan kon tol yang kecil, malem ini asik dong kita ya. Kamu mau kan
aku en tot". kon tolku tergolong besar juga, keker, melengkung keatas
dan urat-uratnya nonjol-nonjol. "Bapak sering ya bawak cewek kesini".
"Yah kalo mereka mau ya aku ajak kesini". "Wah!... pasti cewek bapak
ngejerit kalo bapak en tot". "Iya, ngejerit keenakan. sebentar lagi kamu
juga jerit2, cewek yang jembutnya lebat kaya kamu kan binal banget kalo
lagi dien tot". "Kalo lagi nikmat Ita memang suka jerit2".
T shirt dan celananya kulepaskan dan aku langsung saja meremas2 kembali
toketnya. Nggak lama kemudian branya sudah kulepas. Dia dibaringkan
disofa. Aku mencium keningnya, kemudian matanya. Dia terpejam menikmati
ciuman dan remasan ditoketnya. Ciumanku turun ke hidung, pipi dan
akhirnya mendarat di bibirnya. Nafasnya mulai agak memburu, kami berdua
terbenam dalam ciuman yang hangat. Aku menciumi leher, pundak, lalu
turun ke toketnya yang sudah mengeras. Aku memainkan lidah dipentilnya
yang imut yang juga sudah mengeras, yang kiri dan kemudian yang kanan.
"Aah enak", katanya terengah karena napsunya yang sudah berkobar2. Aku
terus menciumi pentilnya, kemudian turun ke perutnya dan menciumi
pusernya, dia kegelian ketika pusernya kucium. Sambil mencium pusernya,
tanganku nyelip ke balik CD mini nya dan meraba no noknya. otomatis
pahanya mengangkang supaya aku mudah mengakses no noknya. "It, ni
jembut, lebat amat," kataku sambil mengelus2 jembutnya. "bapak suka kan
ma prempuan yang jembutnya lebat?" "Suka banget, kaya kamu gini".
Kemudian jariku terbenam dino noknya dan terus mengilik2 it ilnya. "It,
no nokmu udah basah banget, kamu udah napsu sekali ya", kataku. Dia
tidak menjawab hanya mengerang keenakan karena kilikan jariku ke it
ilnya makin cepat. Aku kemudian menciumi jembutnya dan kemudian lidahku
menggantikan fungsi jariku mengilik it ilnya. Dia semakin tidak dapat
menahan napsunya dan erangannya semakin keras. Aku langsung meremas
kedua toketnya dan memlintir2 pentilnya. "Ita udah pengen dien tot nih,
masukin dong kon tol bapak", katanya minta. Aku terus saja menjilati it
ilnya sehingga kembali dia mendesah keenakan. "Aah enak banget, padahal
baru dijilat. Apalagi kalo disodok pake kon tol gede bapak, lebih enak
lagi, ayoo dong pak, Ita udah gak tahan nih", dia terus merengek2 minta
segera dien tot.
Aku merebahkan diri disebelahnya. Sofa cukup lebar untuk 2 orang
berbaring. Aku segera memposisikan diriku kedekat kepalanya "It, aku
pengen ngerasain dulu diemut sama kamu", kataku sambil mendekatkan kon
tolku ke mulutnya. Segera digapainya kon tolku yang sudah ngaceng.
Kemudian dijilatilah kepalanya dengan memutar terutama bagian tepi
kepalanya. Kira2 sdh 5 menit lubang dikepala kon tolku dibuka2 dgn ujung
lidah dengan gerakan yang cepat. 10 menit kemudian dimasukkannya ujung
kepalanya kemulutnya lalu digesek2 dengan lidah sambil dikenyot2.
Akhirnya dimasukkannya kon tolku dalam2 kemulutnya lalu dikeluar
masukkan di mulutnya sambil dikocok pelan2 . Aku mendorong kon tolku
keluar masuk pelan ke mulutnya sambil mendesis. Dia emut kon tolku
terus. "It diemut mulut kamu aja nikmatnya kaya begini, apalagi kalo
diemut no nok kamu ya", kataku sambil mempercepat enjotan kon tolku
keluar masuk mulutnya. "It, aku ngecret dimulut kamu ya", kataku.
"Jangan pak, dino nok Ita aja, Ita udah pengen ngerasain kon tol bapak
keluar masuk no nok Ita", jawabnya. Aku melepaskan semua pakaianku dan
kemudian menarik CDnya sampe lepas, kami sudah bertelanjang bulat. Aku
memposisikan tubuhku diantara kedua pahanya dan mengarahkan kon tol
gedeku ke no noknya. Dia merasakan kepala kon tolku mulai masuk
perlahan, kutekannya lagi sedikit sehingga kon tolku mulai menyeruak
sedikit2 ke dalam no noknya. Nikmat banget rasanya kon tolku kegesek no
noknya yang keset banget. Perlahan tapi pasti kon tolku nancep makin
dalam ke no noknya. Kurasakan no noknya udah mulai basah karena gesekan
kon tolku yang hampir masuk semua itu. Akhirnya aku mendesakkan kon
tolku dengan cepat dan tiba-tiba sehingga nancap semuanya di no noknya.
"Ssshhhhh.....", erangnya sambil terpejam. Aku mulai mengenjot kon tolku
keluar masuk no noknya dengan cepat dan keras. Dia merasakan nikmat
yang luar biasa. Dia mulai memundur-majukan pantatnya, sebentar
goyangannya kekiri, lalu kekanan, memutar, mengiringi enjotan kon tolku
di no noknya. Dia meremas rambutku, sesekali badannya kupeluk erat2.
Tubuhku dan dia berkeringat, namun aku tidak perduli karena sedang
merasakan nikmat. Aku terus mengenjotkan kon tolku dengan cepat dan
keras. Dia merasa sudah mau nyampe, "cepetean ngenjotnya pak, lebih
keras lagi, enak banget kon tol bapak", Kakinya kuangkat ke atas
melingkari pinggangku sehingga rasanya kon tolku nancep makin dalem di
no noknya. Akhirnya "aahhhh", kurasakan no noknya menegang dan
mengejut-ngejut menjepit kon tolku. "It, no nokmu nikmat bangetnya bisa
ngempot, baru kali ini aku ngerasain empotan no nok senikmat empotan
kamu", kataku sambil terus mengenjotkan kon tolku sampe "Aaahhhhh....
gila.... ini nikmat sekali...", aku menancapkan kon tolku sedalam2nya ke
no noknya dan ngecretlah pejuku. Terasa pejuku muncrat beberapa kali
dalam no noknya, pejuku muncrat banyak sekali. Dia terkulai lemes,
kupeluk dia. "It, enak banget ngen tot sama kamu, rasanya beda sama
cewek lainnya yang pernah kuen toti", kataku. "Ita juga nikmat, abis kon
tol bapak gede banget. Ita pengen lagi deh". Kami berpelukan sampai kon
tolku melemas dan lepas sendiri dari no noknya. Dia menuju ke kamar
mandi, mengguyur badan di shower, sambil membersihkan leleran pejuku
dipahanya. Sekembalinya kekamar, aku masih berbaring terpejam, masih
menikmati layanannya barusan.
Aku menghidupkan tv dan dvd, tampak dilayar tv perempuan dengan wajah
asia sedang nungging dien tot sama bule. kon tol si bule yang besar dan
panjang keluar masuk no nok sicewek, dan ceweknya ber ah uh, seperti
lazimnya film biru. Dia duduk di tempat tidur, napsu juga dia nonton
filmnya, sementara aku sedang membersihkan dirinya dikamar mandi.
Kemudian aku duduk disebelahnya, ikut nonton. Dia merapat ke badanku,
toketnya sebelah kiri udah nempel di badanku. kon tolku dirabanya, sudah
ngaceng lagi dengan kerasnya. Aku membalas meremes toketnya sambil
mencium bibirku.
Dia berbaring disofa, aku mulai menciumi toketnya dan menghisap
pentilnya. Tanganku satunya menjalar kebawah dan mengkilik2 no nok dan
it ilnya. Dia merintih2 karena napsunya sudah naik lagi. Segera aku
berbaring disebelahnya. kon tolku yang sudah keras sekali diremes2 dan
dikocok2. Aku memutar badanku ke posisi 69 dan mulai menjilati no nok
dan it ilnya diantara pahanya yang sudah mengangkang lebar2. jembutnya
kuelus2nya sambil terus mengemut it ilnya. Dia sudah tidak dapat menahan
napsunya yang sudah berkobar2. kon tolku segera diemut2. Akhirnya dia
mengambil inisiatif menaiki badanku, menduduki kon tolku sehingga kon
tolku kembali menyusup ke dalam no noknya, yang masuk belum semua tapi
baru 1/3 bagian, lalu pantatnya digerakkan memutar.
Aku memegang pinggangnya untuk membantu dia memutarkan pantatnya.
Kemudian dia mulai ganti goyang naik turun, hingga toketnya bergoyang
agak keras dan segera kutahannya dengan kedua tanganku. Kuusap2 seraya
kuremas pelan2 dan sebentar2 agak keras. Hal ini menambah rangsangan
baginya. Ditekannya pantatnya kebawah dengan keras sehingga akhirnya kon
tolku sudah nancep semuanya ke no noknya. Dia mulai mengenjot kon tolku
dengan menaik-turunkan pantatnya. kon tolku keluar masuk no noknya
seirama dengan enjotan pantatnya. Dia udah nggak tahan lagi, sehingga
enjotannya makin cepet dan keras. toketnya kuremas2, dan pentilnya
terkadang kuemut2. "Ita udah mau nyampe pak, enak banget kon tol bapak
deh", erangnya dan akhirnya dia ambruk diatas badanku. Terasa no noknya
kedutan meremes2 kon tolku.
Aku segera berguling sehingga dia telentang dibawahku. AKu meneruskan
permainan dengan mengenjotkan kon tolku keluar masuk dengan cepat dan
keras. Nikmat sekali, dia baru nyampe sudah kuenjot dengan keras. Aku
terus saja mengenjot no noknya dengan cepat dan keras, "It, tadi empotan
no nok kamu kerasa banget deh, lebih kerasa katimbang yang pertama.
Nikmat banget deh It ngen tot sama kamu". Nggak lama lagi akhirnya aku
pun hampir nyampe, "It, keluarin sama2 ya, aku hampir ngecret nih". Dia
tidak menjawab, kakinya melingkari pinggangku dan diteken keras2
sehingga kon tolku nancep dalem sekali di no noknya, sampai akhirnya dia
bergetar karena nyampe lagi "Nikmat banget pak, teken yang keras dong".
Aku mengenjotkan kon tolku sedalam2nya di no noknya dan melenguh "It,
aku ngecret". Terasa pejuku muncrat beberapa kali didalam no noknya. Oh
nikmat banget rasanya, lemes banget badanku, aku memeluk dia erat2, dan
dia akhirnya berbaring disebelahku, kon tolku berlumuran peju dan cairan
no noknya. "Lemes banget deh Ita, ngen tot sama bapak menguras tenaga
ya", katanya. "Ya udah, tidur aja dulu, nanti bangun tidur kita ngen tot
lagi", jawabku sambil memeluknya. Aku mengajaknya masuk kamarku dan
berbaring di ranjang. Karena lelah, dia tertidur dipelukanku.
Ketika dia terbangun aku sedang memandangi wajahnya yang masih ngantuk
itu. "It, kamu cantik sekali kalo sedang tidur, sayangnya kamu bukan
istriku ya". "Enggak jadi istri tapi kan udah melayani napsunya bapak",
jawabnya tersenyum. Aku bangun dan masuk kamar mandi yang ada didalem
kamarku, keluar dari kamar mandi, aku membawa gayung, sabun dan handuk.
Aku duduk disebelahnya dan mulai menyeka wajahnya, terus kebawah, ke
toketnya, perut, no nok, paha sampai ke telapak kakiku. no nok dan
pahanya kuelus2nya dengan handuk basah dan mulai membersihkan no noknya
yang belepotan pejuku dan lendirnya sendiri. Dia jadi merinding, apalagi
ruangan dingin karena AC. Dia hanya terpejam saja, menahan gelinya
usapan handuk. Selesainya aku berkata, "Gantian dong". Dia segera
membuang air yang ada digayung dan mengisinya dengan air yang baru. Dia
mulai mengelap wajah, leher, dada dan perutku dengan handuk basah. kon
tolku dikocok2 dan kepalanya diemut2. "Enggak dilap malah diemut",
kataku. Dia tidak menjawab karena kepalanya sedang mengangguk2 sehingga
kon tolku keluar masuk di mulutnya. Cukup lama dia mengemut kon tolku,
sampe pelan2 kon tolku mulai mengeras lagi. Segera kon tolku dikocok2
dengan cepat sehingga ngaceng sempurna. "Sudah siap tempur lagi nih kon
tol bapak".
Aku tidak menjawab, tapi segera memeluk dan mencium bibirnya. Aku segera
meremas2 toketnya dan kemudian kembali mengilik2 it ilnya. Aku tau
bahwa napsunya akan cepat berkobar kalo it ilnya dikilik2, benar - nggak
lama kemudian dia sudah napsu kembali dan pengen segera dien tot. "Ita
udah pengen ngerasain lagi kon tol bapak keluar masuk no nok Ita,
masukin dong", dia merengek2.
Aku segera menaikinya dan menancapkan kon tolku ke no noknya. Nikmat
banget rasanya ketika kon tolku yang besar itu segera menyesaki no
noknya, peret dan keset sekali. karena sudah nancep semuanya kedalam no
noknya, aku mulai mengenjot kon tolku keluar masuk no noknya dengan
cepat dan keras. Dia mulai mengerang2 keenakan. Pantatnya bergerak
kekiri dan kekanan mengimbangi enjotan kon tolku. toketnya kuremas2
dengan kedua tangan, aku bertumpu dengan sikut, hal ini menambah
rangsangan buatnya. "Akhhh...Oukkkhhh" serunya kenikmatan. Aku
memeluknya erat dan mempercepat enjotan kon tolku, makin lama makin
cepat dan keras. Dia tidak dapat menahan seranganku lagi, sehingga
akhirnya dia melolong "Ita nyampe lagi, nikmat banget ngen tot sama
bapak deh". no noknya terasa berdenyut2 meremas kon tolku sehingga
akupun meringis keenakan "Aah It, empotan no nok kamu kerasa banget. kon
tolku kaya sedang diemut dan diremes. Empotanmu hebat banget It".
Aku mencabut kon tolku dari no noknya, dia kutunggingkan dan aku
menancapkan kon tolku ke no noknya dengan keras, sekali enjot kon tolku
sudah masuk semua. Kemudian aku mulai lagi mengenjot no noknya dari
belakang. Dia nelungkup ke bantal menahan rasa nikmat yang luar biasa
ketika dienjot kon tolku. Aku memegang pantatnya sambil mengenjotkan kon
tolku dengan cepat dan keras. Dia nggak tahan untuk nyampe lagi,
mungkin saking nikmatnya enjotanku yang begitu merangsang dia, sehingga
dia cepat sekali nyampe. "Ita mau nyampe lagi, aakh", serunya dan dia
ambruk ke tempat tidur. "It, kamu cepet banget nyampenya, aku belum
kerasa mau ngecret", kataku. "Abis kon tol bapak enak banget, bapak
pinter banget ngenjotnya. Terusin aja sampe bapak ngecret lagi dino nok
Ita", jawabnya. Aku menelentangkannya dan segera menaiki tubuhnya. kon
tolku kembali ambles dino noknya dan aku mulai mengenjotkan keluar masuk
dengan cepat. Kalo ditekan, kon tolku ambles semua di no noknya, ooh
nikmat banget rasanya. Aku dengan perkasa terus mengenjotkan kon tolku
keluar masuk. Setelah ngecret 2 kali dino noknya, aku bisa bertahan
lebih lama. Kadang kon tol kucabut dari no noknya, dan sebentar kemudian
kutancepkan kembali dengan keras sehingga dengan sekali sodok langsung
nancep semuanya ke no noknya. "Nikmat banget enjotan bapak yang barusan,
terus pak, yang keras", dia merintih2. Aku meneruskan cara enjotanku.
Dia kembali berteriak2 keenakan. Dia menggoyangkan pinggulnya kekiri dan
kekanan, ketika kon tol kucabut, pantatnya refleks mengangkat keatas
untuk mencegah kon tolku lepas dari no noknya. Aku mengubah gaya
enjotanku,sehabis menjotkan kon tolku hingga masuk semua, aku menarik
kon tolku separuh beberapa kali kemudian kugentakkan kembali sehingga
nancep kebagian paling dalam dari no noknya. "Aaakh, makin lama dien tot
bapak makin nikmat rasanya, Ita lemes banget deh", katanya kepayahan.
Aku terus mempermainkan no noknya dengan cara itu. Kemudian aku
memeluknya erat2, menciumi wajah dan bibirnya. kon tol tidak kuenjotkan
karena sudah nancep dalam sekali, tetapi kugerak2kan. Lebih nikmat lagi
rasanya karena seakan2 kon tolku sedang menggaruk2 no noknya. "Pinter
banget sih bapak kasih kenikmatan sama Ita", teriaknya. Aku mulai lagi
mengenjotkan kon tolku keluar masuk dengan keras dan cepat. Dia
menggeliat2 keenakan sambil mengerang2. Dia membelitkan kakinya ke
pinggangku, supaya aku cuma bisa mengeluar-masukkan kon tolku ke no
noknya tanpa bisa mencabutnya. "It, aku udah mau ngecret", akhirnya aku
melenguh. Kakinya yang melingkar dipinggangku diturunkan, dia
mengangkang selebar2nya karena dia yakin aku akan mengenjotkan kon tolku
lebih cepat dan keras lagi. Aku dengan terengah2 terus mengenjot no
noknya, sampai akhirnya "It, aku ngecret". Terasa pejuku muncrat
beberapa kali dalam no noknya dan bersamaan dengan itu diapun nyampe
lagi "aakh nikmat banget malem ini, bapak luar biasa sekali sehingga Ita
nyampe 3 kali baru bapak ngecret". no noknya terasa berdenyut2 meremas2
kon tolku. Keringatku bercampur dengan keringatnya yang membanjir
walaupun AC dalam kamar menyala. Setelah denyut jantung kembali normal,
kami masuk kamar mandi dan membersihkan diri. "Kita istirahat saja ya
It, besok baru pulang". "Iya, Ita lemes banget nih, tapi besok sebelum
pulang Ita dien tot lagi ya".
Ketika aku terbangun kembali, kulihat dia sudah terbangun dan turun dari
ranjang ke kamar mandi. Aku melihat arloji, jam 6 lewat. Dia masuk
kekamar mandi membersihkan diri. "It, ngapain bebersih, kan sebentar
lagi keringatan lagi", kataku dari ranjang. Ketika dia keluar dari kamar
mandi, aku masih berbaring di ranjang sambil mengelus2 kon tolku. Dia
berbaring disebelahku dan segera mengelus2 kon tolku juga. Aku
membiarkan dia mengelus2 kon tolku, diremas2 dan mulai dikocok2. Nggak
lama kemudian kon tolku mulai mengeras. Aku mulai mencium bibirnya
dengan napsu, toketnya kuremas2 dengan gemas. Perlahan aku mulai
menciumi toketnya, pentilnya menjadi sasaran emutannya, dia mendesah2
keenakan. "Terus dong pak, enak", erangnya. Bibirku terus menjelajah
kebawah, ke no noknya. paha dikangkangkannya, sehingga belahan no noknya
menganga. Aku mulai menjilati no noknya yang sudah basah. Dia tambah
melenguh2 ketika it ilnya menjadi sasaran jilatanku yang berikut. "Enak
banget, Ita udah napsu pak. Dien tot dong", pintanya. Aku tidak
memperdulikan erangannya, malah it ilnya kuemut, sementara tanganku
terus meremas2 toketnya dan memlintir2 pentilnya. Rangsangan yang dia
terima pagi itu makin besar sehingga akhirnya dia tidak dapat menahan
dirinya lagi, "Ita nyampe aah". "Cepat banget It, belum dien tot",
jawabku. Dia terkulai lemas karena sudah nyampe, kon tolku segera
diremas2nya lagi.
Aku kembali mencium bibirnyadengan ganas, dia menyambut ciumanku.
Lidahku segera melilit lidahnya dan dia menghisap lidahku yang masuk
kemulutnya. toketnya terus kuremas2. "It, isep kon tolku dong", pintaku,
segera saja dia merubah posisi dan mulai menjilati kon tolku yang sudah
keras banget ngacengnya. Kepala kon tolku mulai diemut dan tak lama
kemudian kepalanya mulai mengangguk2, mengeluar masukkan kon tolku di
mulutnya. Giliranku yang melenguh, "Enak banget It". no noknya yang
berasa dekat mulutku kembali menjadi sasaran. Lidahku segera menyerbu
masuk dan mulai menjilat it ilnya lagi. Napsunya dengan cepat berkobar
kembali. Dia kurebahkan dan aku langsung menindihnya sembari menciumi
bibirnya. kon tol ku arahkan hingga berada tepat di depan mulut no
noknya, kugosok-gosokkan kon tolku di lipatan no noknya. Sensasinya
sangat mengenakkan, dia memelukku erat sekali sambil terus mengerang
nikmat. no noknya semakin basah dan perlahan kon tolku yang besar
mendesak masuk ke dalam no noknya. Dia mengangkat kedua kakinya hingga
selakangannya lebih terbuka lebar sehingga kon tolku dengan leluasa
menerobos masuk no noknya. Dia mengeluh, "Aduh.., enak banget deh". Saat
itu kon tolku telah masuk semua, aku diam sejenak dan kemudian dengan
perlahan mulai mengenjotkan kon tolku keluar masuk, semakin lama semakin
kencang hingga memasuki no noknya sampe mentok. Aku terus mengenjotkan
kon tolku dengan penuh napsu sambil melumat habis bibirnya dan meremas
toketnya yang mengeras. Ciumanku mulai turun ke lehernya, dia mendesah
kenikmatan. "Ita hampir.." dia makin mendesah nggak karuan. Aku tidak
memperdulikan erangannya, kon tol terus kuenjotkan keluar masuk no
noknya dengan keras dan cepat. Dia terus mendesah desah, sementara
enjotan kon tolku makin cepat saja kedalam no noknya. "Ita mau
lagi..Ahh..", rintihnya. "Aku juga It..", balasku. Enjotan kupercepat
dan akhirnya pejuku muncrat memenuhi no noknya. Bersamaan dengan itu,
dia mengejang keenakan. Dia nyampe berbarengan dengan aku. no noknya
terasa berdenyut2 meremas2 kontolku. "Enak banget It", erangku. Aku
memeluknya sambil mencium keningnya, kon tolku masih tertanam di no
noknya sampai mengecil dengan sendirinya. Aku akhirnya mencabut kon
tolku.
Ranjang telah sangat basah oleh cairan kami berdua. Lalu kami berdua
kembali tidur sambil berpelukan beberapa lama. Ketika bangun, segera aku
mengajaknya membersihkan diri, berpakaian dan mengantarkannya pulang.